Pemotretan di sekolah sebenarnya sudah selesai sore hari, tapi semua karyawan studio foto diajak makan bareng sama Mas Wisnu, setelahnya baru mereka merapihkan barang-barang yang tadi dibawa kedalam studio dan pulang.
Hampir jam sepuluh malam, Bhree diantar pulang sama Mas Wisnu yang merasa khawatir kalo Bhree pulang sendiri naik ojek, kasihan pula melihat Bhree yang tampak kelelahan karena sebagai bagian umum dia banyak kesana kemari dimintai tolong oleh para karyawan studio foto yang terlibat di photoshoot hari ini.
🌿
Diva baru pulang dari acara gladi resik untuk acara disalah satu televisi swasta. Perutnya terasa lapar karena tadi tidak makan nasi kotak jatah pengisi acara di studio televisi. Dia ingin makan fast food, akhirnya Managernya menghentikan mobil disalah satu gerai fast food.
Sebenarnya kondisi tubuhnya Diva terlihat lemah, selain lelah, dia juga sedang diet ketat demi penampilan tubuhnya yang bagus. Dia sudah sebulan terakhir tidak makan nasi dan membatasi makan sayur dan buah saja, itupun sedikit jumlahnya. Begitu masuk salah satu gerai fast food, Diva pingsan. Rika membawa Diva ke Rumah Sakit yang tidak jauh dari sana.
dr. Barra hari ini jadwal menjaga IGD selama dua puluh empat jam, dia sedang menangani pasien anak yang akan rawat inap dan sedang memasang infus saat rombongan Diva datang.
Setelah menangani pasien anak, dr. Barra memeriksa Diva. Cukup lumayan terpana melihat kecantikan Diva, cantik yang belum terlalu banyak terkena jarum-jarum klinik kecantikan.
Diva terkena gastritis karena pola makan yang tidak benar. Para perawat IGD ternyata mengenali wajahnya Diva. Mereka berwefie ria dan menguploadnya ke media sosial masing-masing.
dokbar sering menjumpai pasien yang cantik ketika praktek jaga, tapi entah mengapa ada rasa yang tak biasa menyergap malam ini.
dokbar berusaha menguatkan hatinya, ada sang pujaan yang telah mengikat komitmen secara tak resmi dengannya. Seorang calon guru yang sekarang sedang mengikuti program Indonesia mengajar dari Kementerian Pendidikan. Memang diantara keduanya belum menyatakan diri sebagai pasangan atau pacaran, tapi berjanji bila nanti bertemu lagi, mereka akan memutuskan arah hubungan mereka.
Elsa namanya, wanita yang lemah lembut tapi keras pendirian, terlahir di lingkungan priyayi, membuat hidupnya penuh aturan tatakrama yang ketat. Menjadi guru adalah satu-satunya profesi yang diijinkan oleh orang tuanya. Elsa tidak boleh menjalin hubungan dengan lelaki yang tidak sederajat dengannya. Itulah kenapa Elsa baru sekedar memberitahukan ke orang tuanya jika baru mulai mengenal seorang dokter baru dan belum ada komitmen.
Diva diminta rehat sejenak, diobservasi apakah masih terasa keluhan seperti pusing, mual dan sebagainya. Jika kondisinya belum stabil, dokbar menyarankan untuk dirawat.
"Besok saya perform dok" alasan Diva menolak rawat inap.
"Tapi jika kondisi seperti ini, apa bisa perform?" tanya dokbar.
"Kasih obat yang paten dok, yang penting saya bisa perform besok" pinta Diva.
"Mbak.. sebagai seorang artis (dokbar tau profesi Diva dari medical record), harusnya bijak dalam menjaga pola makan. Diet bukan berarti tidak makan sama sekali. Itu namanya merusak tubuh. Banyak ahli-ahli gizi di Rumah Sakit yang bisa diajak diskusi untuk mengatur pola makan. Kalo seperti ini, bukankah Mbak sendiri yang rugi?" ucap dokbar.
"Tapi dok.. tolonglah dok.. besok kalo saya masih merasa sakit setelah perform, saya balik lagi kesini untuk dirawat" lanjut Diva.
dr. Barra menulis di map medical record Diva yang masih baru karena dia baru pertama kali datang ke Rumah Sakit ini.
Diva masih berbaring di bed IGD, dokbar sudah selesai menulis medical record, belum ada pasien lagi, jadi dia bisa duduk agak santai di kursinya.
Ada chat masuk ke HP dokbar, dari Elsa yang basa basi menanyakan kabarnya dan meminta maaf jika sulit dihubungi karena daerah tempat dia mengajar susah sinyal, jadi chat atau telepon untung-untungan jika ada sinyal.
Dari sekian banyak chat dari Elsa, ada satu yang belum bisa dia jawab hingga hari ini.
#Mas Barra kapan akan ketemu sama Romo? Beliau sudah pernah menanyakan tentang Mas karena ga sengaja membaca chat dari Mas#.
Pertanyaan simpel yang sulit untuk dijawab. Sebagai anak sulung, ia masih punya banyak beban. Sekolah di kedokteran memang menjadi keinginannya dan orang tua pastinya. Ayahnya seorang PNS guru SMP yang baru saja pensiun, beliau menggadaikan rumah tempat tinggal demi kuliahnya Barra dan hingga saat ini masih mencicil disebuah Bank BUMN, sekitar tiga tahun lagi baru selesai cicilannya. dokbar sekarang gantian yang mencicil setelah dia mendapatkan ijin praktek, itulah kenapa dia sampai praktek di tiga tempat secara bergantian. Ibunya dokbar terkena stroke ringan enam bulan yang lalu, jadinya sudah tidak bisa berjualan nasi uduk setiap pagi seperti biasa. dokbar juga punya dua adik yang masih sekolah, jadinya keuangan belum stabil untuk memikirkan pernikahan. Hal ini yang membuatnya masih maju mundur untuk berkomitmen dengan Elsa.
Elsa sebenarnya tidak memaksa untuk segera menikah, toh mereka juga masih mencoba saling mengenal lebih dalam dan Elsa masih ingin menjadi guru sesungguhnya disebuah sekolah internasional.
dokbar memang berencana akan kuliah spesialis karena mendapat rekomendasi dari senior sejawatnya dan sedang mengajukan beasiswa. Rasanya tak mampu mengambil spesialis jika dari kocek sendiri.
🌺
Tama masih mengedit vlognya sendiri, dia tengah mereview tempat makan sekitar kampus-kampus yang murah meriah dan enak. Sebenarnya dia sudah pernah membuat konten seperti ini dan hasilnya bisa masuk trending topik nomer sepuluh di Indonesia. Viewersnya mencapai dua juta lebih kala itu, bahkan pihak warung yang direview menghubunginya via direct message media sosial Tama untuk kembali berkunjung ke warungnya lagi.
Beberapa kali Tama singgah di warung dan anak pemilik warung biasanya kenal sama dia, pihak warung mau menggratiskan tapi Tama selalu menolak. Baginya rejeki pihak warung kalo ada efek positif setelah vlognya tayang. Selain itu, Tama ingin mereview tanpa embel-embel pesan sponsor jika makan secara gratis di warung tersebut. Segmen pasar vlog Tama memang pelajar dan mahasiswa, sehingga untuk wilayah Jabodetabek, dia cukup dikenal dan sering ada yang minta foto bareng.
🍒
Mas Wisnu menunggu Bhree hingga masuk kedalam rumah, baru dia masuk ke mobilnya untuk pulang.
Didalam rumah, lampu sudah dimatikan. Hanya lampu dari dapur yang membuat jadi ada cahaya didalam rumah.
Ibunya pasti sudah tidur pikir Bhree, dia bergegas menuju dapur, rasa haus mencekat ditenggorokannya. Tapi langkahnya terhenti didepan kamar Ibunya. Ada suara aneh dari dalam kamar. Diketuknya pintu kamar Ibunya untuk memastikan Ibunya baik-baik saja.
"Bu.... belum tidur? Ibu baik-baik aja kan?" tanya Bhree.
"Iya...." jawab Ibu dari dalam kamar.
Bhree meneruskan langkahnya ke dapur, mengambil air didalam kulkas dan menuang kedalam gelas. Baru saja dia akan minum, terdengar ada suara tertawa. Dia memang sering mendengar dan melihat Ibunya tertawa sendiri saat melihat HP, entah melihat apa, tapi tawanya kali ini berbeda. Karena penasaran, dia menyudahi minumnya dan menghampiri kamar Ibunya lagi.
"Bu... Ibu lagi ada teman ya? kok kaya ada suara lain?" tanya Bhree penasaran.
"Udah tidur sana Bhree, besok pagi katanya mau olahraga ke alun-alun" jawab Ibunya.
"Buka dulu pintunya.. Bhree mau ngomong nih" pinta Bhree.
"Besok aja Bhree... Ibu cape" tukas Ibunya.
"Ibu buka pintunya atau Bhree akan buka paksa pintunya?" tawar Bhree yang makin tidak nyaman dengan suara-suara yang membuatnya over thinking.
"Apa-apaan sih kamu Bhree" bentak Ibunya marah.
"Siapa orang yang ada didalam kamar Ibu?" tanya Bhree ikutan emosi.
"Ibu sendirian, lagi nonton film" ucap Ibunya.
"Buka Bu..." Bhree mulai kesal.
Pintu terbuka dan ada laki-laki berusia sekitar lima puluh tahunan keluar dari kamar Ibu.
"Bapak siapa? buat apa di kamar Ibu?" Bhree mendorong laki-laki tersebut.
"Diah... ini anak kamu? cantikan Ibunya.. " ucap lelaki tua tersenyum nakal.
"Apa yang Bapak lakukan di kamar Ibu?" tanya Bhree kasar.
"Kamu sudah cukup dewasa kan untuk tau apa yang dilakukan dua makhluk berlawanan jenis didalam kamar... hehehe.. Diah... ajarin anak kamu buat sopan sama orang yang lebih tua" kata lelaki itu.
Ibu menarik tangan Bhree yang sudah mau meninju muka lelaki genit itu, Diah meminta lelaki itu untuk keluar rumah, entah naik apa dia kesini karena tidak ada kendaraan di halaman rumah.
Bhree menatap Ibunya penuh amarah.
"Ibu... Bhree ga nyangka..." kata Bhree.
"Bhree... kamu ga usah ikut campur.. kamu kira uang gaji Ibu bisa buat sekolahin kamu? kasih makan dan jajan yang layak? angsuran kredit rumah, kredit mobil dan motor, belum biaya perawatan Ibu di Klinik kecantikan, arisan dan belanja Ibu selama ini?" papar Bu Diah.
"Maksud Ibu... Ibu menjual diri ke laki-laki tua itu buat nafkahin Bhree? Ibu sadar ga itu uang haram?" pekik Bhree.
"Anak kecil ga usah ngomong haram halal. Yang penting sampe hari ini kamu ga kelaparan dan bisa lulus sekolah. Kita juga punya tempat berteduh yang layak. Nanti kuliah kamu juga akan ditanggung sama lelaki itu. Dia pemilik Rumah Sakit tempat Ibu bekerja, kami sudah lama berhubungan tanpa status, kami sekedar saling memenuhi kebutuhan biologis aja.. ga ada cinta. Dia butuh Ibu untuk mendengar keluh kesahnya dan Ibu butuh uangnya" jujur Bu Diah mengaku tanpa ada beban.
"Bu... sadar Bu... kenapa ga nikah aja sekalian? siri juga gapapa, toh Bhree ga pernah ngelarang Ibu buat nikah lagi kan?" jawab Bhree.
"Nikah ribet Bhree.. ada komitmen, harus melayani, ga bisa bebas kemana-mana dan ngapain aja, belum nanti ribet sama keluarganya. Dia sudah berkeluarga dan baik-baik saja sama istrinya. Enak kaya gini lah Bhree.. bosan ya kita tinggalin, ga ada tuntutan apapun" lanjut Bu Diah tanpa merasa salah.
"Ya Allah Bu.. Ibu tega hidupin Bhree pake uang haram selama ini?" ucap Bhree lagi.
Bhree masuk kedalam kamarnya, hancur hati dan kepercayaan terhadap Ibunya sendiri. Sosok Ibu tangguh luar biasa yang selama ini melekat dalam pikirannya karena sudah berjuang buatnya, hancur seketika.
Ibu Diah menghampiri Bhree ke kamar.
"Bhree... realistis sedikit, kita perlu uang buat melanjutkan hidup tanpa kekurangan. Ibu juga punya posisi aman selama lima tahun terakhir ini jadi kepala perawat Rumah Sakit, kamu kira mudah menempati posisi itu? harus sekolah lagi dan banyak ikut pelatihan yang berbayar mahal. Lagipula dengan jabatan seperti itu, Ibu dapat tunjangan dan prestise (kehormatan) pastinya" kata Bu Diah.
"Tapi ga begini caranya Bu" jawab Bhree.
"Yang penting kamu bisa sekolah kan Bhree, makan enak" papar Bu Diah
"Jadi lelaki tua itu yang merekomendasikan Bhree kuliah perawatan? Bener Bu?" tanya Bhree.
"Iya.. dia termasuk salah satu owner sekolah keperawatan. Pokoknya kamu tinggal masuk aja Bhree, ga usah mikir macam-macam" lanjut Bu Diah.
"Ga mau... pantas aja Ayah tinggalin Ibu.. ternyata Ibu kaya begini kelakuannya" ucap Bhree.
Ibu Diah langsung menampar Bhree atas kelancangan Bhree.
"Tau apa tentang Ayahmu.. dimana dia sekarang? Asal kamu tau ya, Ayah kamu itu dari dulu numpang hidup sama Ibu .. mokondo... Ibu aja yang bodoh terkena rayuan gombal sang fotografer kacangan. Ibu kira keren profesinya, dekat dengan kehidupan glamor.. gayanya juga keren kaya orang kaya, ternyata nol besar. Bilangnya mau buka studio sendiri, jadi resign dari tempat kerja. Nyatanya pemalas, mana ada job yang nyamperin kalo diam aja di rumah" cerita Ibu.
"Bu... cukup Bu.. Bhree ga mau dengar lagi. Dari Bhree kecil cuma menyaksikan orang tua bertengkar terus. Sampe sekarang pisahpun masih juga Ibu menjelekkan Ayah" jawab Bhree.
"Eh asal tau ya.. kalo ga karena Ibu hamil duluan sama Ayahmu juga ga secepat itu menikah" ucap Bu Diah.
"Astaghfirullah...." Bhree makin histeris
"Ya inilah hasil kebodohan Ibu yang gampang terkena bujuk rayu.. untungnya dia ga kabur dan mau nikah sama Ibu" kata Bu Diah.
"Jadi Bhree hadir sebelum Ibu dan Ayah menikah?" tanya Bhree.
"Bukan.. Ibu keguguran saat baru menikah" jawab Bu Diah singkat.
Bhree diam.
"Tadinya Ibu sudah pasrah sejak kamu hadir, terima kondisi yang ada. Tapi lama kelamaan, Ibu yang diandalkan memenuhi kebutuhan rumah tangga.. ya cape lah. Buat apa banting tulang untuk keluarga dimana suami ga bisa jadi kepala rumah tangga yang selayaknya" kata Bu Diah.
"Ibu.. mulai besok berhenti kerja disana, ga usah menjual diri lagi ... Bhree akan bantu Ibu buat cari uang. Toh kita hanya tinggal punya tanggungan cicilan mobil aja" Bhree bangkit mendekati Ibunya
"Mau kerja apa kamu anak SMA yang baru lulus?" tanya Bu Diah.
"Apa aja Bu yg penting halal" jawab Bhree.
"Kamu kira cari kerja gampang...ga punya skill pula" celoteh Ibu.
"Tapi jangan diterusin lagi ya Bu... cukup ... Bhree akan cari uang bantu angsuran mobil"
"Bhree kalo kamu ga bisa terima kehidupan Ibu sekarang, lebih baik kamu angkat kaki dari sini... sama seperti Ayah kamu. Lebih baik Ibu sendiri daripada punya anak yang ga tau di untung" omel Bu Diah.
Ibu meninggalkan kamar Bhree, Bhree masih diam terpaku berdiri. Kali ini otaknya sudah tidak bisa diajak kompromi untuk berpikir lagi.
Dalam hatinya terbesit sungguh tega seorang Ibu mengusir anaknya tengah malam begini hanya demi lelaki yang menjalin hubungan gelap dengannya.
Bhree melihat dompetnya, hanya ada sedikit uang hasil tips jika dia bantu di studio foto. Di Jakarta ini mereka tidak punya sanak saudara yang bisa ditumpangi tinggal sementara.
Dalam kesunyian malam, Bhree mengadukan semua ke Sang Maha Pengatur Hidup. Ia pasrahkan dirinya, jika pergi dari rumah merupakan jalan terbaik, maka ia meminta kepada Allah untuk dikuatkan dan diberikan jalan.
Setelah sholat, Bhree hanya teringat sama Mas Wisnu, lelaki berusia tiga puluh lima tahun ini memang sangat baik sama Bhree, dia dan istrinya menganggap Bhree seperti adiknya sendiri. Mereka sering bertemu di studio foto. Anak Mas Wisnu baru satu, usianya tiga tahun, kalo ke studio foto pasti anaknya Mas Wisnu mencari Bhree untuk diajak main.
Diberanikan dirinya memencet nomer Mas Wisnu, tapi masih belum berani menyambungkan panggilan.
Bhree masih menimbang-nimbang, rasanya tidak layak melibatkan Mas Wisnu dalam permasalahannya. Dalam kondisi terdesak, entah kekuatan dari mana, akhirnya dia beranikan diri untuk mengirim pesan ke Mas Wisnu.
#Mas Wisnu.... Bhree ijin tinggal di studio boleh ga?# ketik Bhree to the point.
Tidak ada jawaban dari Mas Wisnu, hingga Bhree terlelap diatas sajadahnya.
🌿
Diva keluar dari IGD Rumah Sakit lewat tengah malam, kondisinya sudah lebih baik. dr. Barra meresepkan obat untuk Diva.
dr. Barra makin sibuk menangani pasien di IGD, ada pasien anak kejang demam. Orangtuanya panik, dokter memberikan penanganan gawat darurat dengan memasukkan obat dari anus (maaf) anak tersebut.
"Tadi anaknya disiram air ya Bu? kok bajunya basah, seperti bukan keringat" tanya dr. Barra.
"Iya dok, tadi Kakeknya kaget melihat tiba-tiba kejang dan melotot, disangka kesurupan, jadinya disiram air katanya biar sadar" sahut Ibunya pasien.
"Jika nanti Ibu menemui ada pasien kejang demam, jangan disiram air seperti ini ya, karena bisa mengakibatkan benturan suhu dari tubuh pasien yang panas tinggi dengan suhu dingin dari air yang disiramkan" jelas dr. Barra.
"Baik dok" jawab Ibunya pasien.
dr. Barra terus memantau suhu tubuh anak tersebut. Sambil dia melayani pasien lain yang rata-rata batuk pilek saja (diluar jam praktek dokter umum di poli umum, pasien akan diarahkan ke IGD bagi yang mau ke dokter umum).
⬅️
Hana masih teringat masa kelamnya. Genap sepuluh tahun pernikahannya dengan mantan suami, makin saja cobaan menerpa hebat. Suaminya melakukan KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) baik kondisi biasa maupun saat berhubungan suami istri.
Mantan suaminya selalu menuntut untuk dipenuhi kebutuhan biologisnya kapan pun dia menginginkannya, tak kenal waktu dan situasi. Ditambah lagi mantan suaminya akan merasa puas jika sudah menyiksa tubuh bahkan mengikat tangan dan kaki Hana seperti merudapaksa.
Dan hampir setiap hari seperti itu, jika sedang haid, Hana dipaksa untuk melayani meskipun tidak sampai berhubungan suami istri. Meskipun melakukan "hubungan manual", terkadang Hana lelah dan tidak sesuai hatinya.
Kodratnya sebagai istri, memang selayaknya melayani suami, tapi seharusnya tidak memaksanya bertindak seperti binatang yang tidak ada aturan.
Hana dengan nekat mengikuti program KB suntik secara diam-diam, menurutnya akan berat bebannya jika punya anak lagi. Mantan suaminya memang tidak tau, bahkan berkali-kali menanyakan ke Hana kenapa dia tak kunjung hami lagi. Bagi mantan suaminya, berhubungan suami istri saat kondisi istri hamil menimbulkan sensasi luar biasa nikmatnya. Inilah kenapa Hana sampai beberapa kali hamil dan berakhir dengan keguguran. Karena selalu dipaksa melayani dengan berbagai gaya yang akan membahayakan janin.
Sungguh sebuah mimpi buruk dalam hidup Hana. Mengalami penyiksaan seksual selama bertahun-tahun, merubah banyak pandangan Hana tentang mahkluk berjenis kelamin laki-laki. Bahkan Hana berusaha menjauhi lelaki sebisa mungkin. Sejak penyiksaan itu terjadi, Hana hanya mau belanja di warung yang pedagangnya perempuan, kontak HP nya pun sudah tidak ada yang lelaki kecuali mantan suaminya, Bapak dan saudara kandung. Bahkan ipar dan sepupunya yang lelaki saja dia blokir.
Walau menerima siksaan lahir batin, Hana tetap percaya inilah jodoh yang sudah Allah tetapkan untuknya. Apalah dayanya melawan ketetapan Allah pikirnya. Mungkin terlihat bodoh di mata manusia. Tapi dia yakin, ini yang terbaik untuk hidupnya.
Belum cukup sampai tindakan KDRT dan tidak dinafkahi secara lahiriah. Saat usia pernikahan menginjak sebelas tahun, mantan suami tergoda oleh Boss wanitanya (dia diterima menjadi supir pribadi saat itu). Hinggalah puncak kesabarannya sudah diambang batas, saat melihat mantan suaminya bertelepon mesra bahkan jarang pulang ke rumah orang tuanya.
Keributan sering terjadi, bahkan tak jarang diakhiri dengan tamparan ke pipi atau didorongnya tubuh Hana ke tembok. Semua terjadi di rumah mertuanya. Mertuanya menutup mata akan kondisi Hana saat itu. Mereka percaya sama omongan anaknya, kalo Hana itu hobi berfoya-foya, tidak bisa melayani suami, tidak bisa kasih uang ke mertua karena diberikan secara diam-diam ke orang tuanya dan banyak hal jelek lainnya yang ditimpakan kepadanya.
Saat dua insan ini di puncak emosi, bak petir di siang bolong, mantan suaminya mengucapkan kata cerai didepan ibunya. Gemetar seluruh badan Hana, lunglai bak tak bertulang. Dengan mengumpulkan sisa-sisa kekuatan, Hana memohon kepada mantan suaminya untuk tidak menceraikannya. Sampai dia berlutut dan mencium kaki mantan suaminya.
Tak ada yang bergeming dengan kondisi Hana saat itu. Akhirnya Hana memutuskan hari itu juga ia dan anaknya pergi meninggalkan rumah mertuanya. Berjalan kaki menuju rumah orang tuanya karena statusnya sudah jatuh talak baginya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 280 Episodes
Comments
Ani Supriadi
aduh mn serem...
2023-08-21
1
☘️ gιмϐυℓ ☘️
Sedih liat nasib Bhree, karena dendam ibunya kepada ayahnya, bakatnya jadi tidak diterima oleh ibunya, dan parahnya sang ibu malah menafkahi dg uang tidak halal 😔😔😔 Begitu juga dg Hana, segitu besar traumanya sampe enggan berurusan dg yg namanya lelaki selain bapak dan saudaranya. gimana dg tawaran dari dr. Raz ya? apa bakal diterima oleh Hana?
2023-05-26
4
farida
hana nasib mu......antara wanita shalihah atau wanita bodoh... beda tipis
2023-05-26
3