Aku Merasa Kita Seperti Pengantin Baru.

Justin membuka matanya, bibir sexy-nya melebar saat Danielle semakin mengetatkan pelukannya. Ia mengecup kening Danielle, turun ke kelopak mata lalu ke hidung dan berakhir di bibir wanita itu. Selama beberapa waktu hanya diam menunggu Danielle terbangun.

"Umm..."

"Kamu bangun?" Justin mengelus pipi Danielle.

"Pukul berapa ini? Apa sudah siang? Aku harus kembali ke markas," gumam wanita militer itu.

"Sebentar..." Justin menggapai ponselnya di atas nakas, melihat waktu dan ternyata hampir siang hari. "Sebentar lagi pukul 10 pagi."

Mata tertutup Danielle seketika terbuka, "Sial! Kenapa kamu tidak membangunkan ku lebih awal, Justin!" wanita itu meloncat dari atas ranjang dengan tubuh polosnya, berlari ke arah bathroom.

"Justin, buatkan aku coffee!" teriak Danielle dari dalam kamar mandi, mencabut sikat gigi lalu mulai menyikat giginya.

"Oke, Baby!" Justin turun dari ranjang, berjalan ke lemari menarik men's robe lalu memakainya di tubuh kekarnya.

Berjalan menuju pantry mulai menyalakan coffe grinder, membuat kopi kesukaan kekasihnya. Tak lama dua cangkir kopi sudah siap, Justin menaruh satu di atas meja pantry dan menyeruput kopinya sendiri.

Selanjutnya dia membuat omelet dengan saus berbentuk hati, merasa itu tidak keren dan norak akhirnya Justin hanya menggambar wajah abstrak di atas omelet.

Danielle selesai mandi, keluar memakai bathrobe sembari mengeringkan rambut pendeknya dengan handuk kecil.

"Wow, aku merasa kita seperti pengantin baru," kekeh Danielle seraya memeluk Justin dari belakang saat melihat sarapan di atas meja pantry.

"Kamu suka? Jika kita menikah, aku akan memasak setiap hari dan membereskan rumah. Kamu hanya perlu menjadi dirimu sendiri, mengejar mimpimu menjadi Jenderal seperti Daddy-mu dan tidak perlu menjadi ibu rumah tangga seperti istri pada umumnya," Justin menarik tubuh kekasihnya memasukkan tubuh Danielle ke dalam pelukan.

"So sweettt... Emuachh," Danielle mengecup singkat bibir Justin, ia tak menyangka perasaan jatuh cinta ternyata terasa menyenangkan.

"Kamu mau lagi? Semalam aku kalah, bisakah kita melakukannya sekali lagi dan biarkan aku menang?" wajah justin memberengut.

"Andai aku bisa, tapi aku harus kembali ke markas. Kamu akan pergi ke Perusahaan?"

"Ya, ada pertemuan dengan Tuan Hector. Aku harus bertemu di villa-nya pukul 1 siang. Danielle, saat aku kembali, ayo memberi tahu kedua orang tua kita. Aku ingin serius denganmu."

Danielle tersenyum, kenapa dia sangat beruntung mendapatkan laki - laki seperti Justin. "Oke."

"Ah, jaga gelang kita. Nanti aku akan membuat cincin pasangan__"

"Stttt!" Danielle menutup bibir Justin dengan telunjuknya. "Pelan - pelan, Justin. Jalan kita masih panjang, bukan?"

"Muehheee, maafkan aku. Aku terlalu bahagia karena akhirnya bisa bersamamu."

"Aku harus sarapan sekarang, jangan ganggu aku lagi pergi sana mandi," Danielle mendorong Justin agar pergi.

Justin mengangguk, mengecup singkat kening Danielle lalu masuk ke bathroom. "Jangan pergi tanpaku, aku akan mengantarmu."

Teriakan Justin terdengar sebelum pintu kamar mandi tertutup.

"Hhhhh... Aku nggak mengira akan berakhir bersama lelaki nakal itu," desaahnya seraya tersenyum.

Satu jam kemudian, Danielle turun dari mobil Justin. "Nggak usah masuk, pergilah. Hati - hati."

"Danielle..." panggil Justin saat Danielle akan membalikkan badan.

"Hm?"

"Aku mencintaimu."

Danielle hanya tersenyum, lalu membalikkan tubuhnya berjalan masuk ke dalam cafe.

Justin membawa mobil pergi dari sana, menuju cabang Perusahaannya yang berada disana.

"Paman Taylor, apa ada masalah dengan pekerjaan?" tanya Justin saat masuk ke ruangannya, Pamannya sedang sibuk dan duduk di kursinya.

"Semua baik - baik saja, Anda sendiri? Apa ada kemajuan?"

"Beberapa pembeli sudah tertangkap, tapi Leon melarikan diri lagi untuk bersembunyi. Kami sedang mengincar langsung sang Boss besar, aku sepertinya tau cara mencarinya."

"Anda sudah mengatakannya pada para Agen?"

"Belum, tunggu aku meng-konfirmasinya. Jangan sampai memberi harapan palsu pada mereka."

Lalu Justin mulai membobol Cctv - Cctv di sekitar para pengusaha itu, seperti rumah, Perusahaan atau tempat mereka sering berlibur dan menghabiskan uang misalnya kasino dan club malam.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!