Chapter 15.

"Saya mau semua jualan kamu termasuk gerobaknya dan kamu juga, silahkan hitung berapa harganya."

Adam terkesiap lalu tertawa kecil karena mengira pelanggan tersebut sedang bercanda dengannya.

"Hehe, ah tuan bisa saja. Jadi yang benar mau berapa, Tuan? Nasi gorengnya? Di bungkus atau mau makan di sini?" ulang Adam ramah.

 Pria tua itu mendesah, sedangkan Adam memasang telinga baik-baik untuk mendengarkan pesanan pelanggannya yang tampak seperti orang kaya itu.

 Pria itu membuka kacamata hitamnya dan menatap Adam dengan mata berkaca-kaca.

"Tu- Tuan ...." Adam tercekat, suaranya tersangkut di tenggorokan. Tatapan mereka saling mengunci seakan tengah menyelami pikiran masing-masing.

 Tubuh ringkih Adam lemas tanpa daya dia terduduk di kursi yang berada tak jauh dari pria tua itu.

"Laksanakan sesuai perintah!" titah pria tua itu pada pria muda di sampingnya yang langsung berdiri dari tempatnya.

"Siap, laksanakan Tuan."

 Mata pria tua itu tak berpaling dari Adam, kini malah tampak jelas tetes air mata itu mewarnai mata coklatnya yang tampak begitu mirip dengan Adam.

"Siapa? Siapa anda sebenarnya?" cicit Adam lemah.

 Pria tua itu tersenyum getir.

*Flas back on

 Hujan badai dengan petir menyambar mengunjungi kota J, membuat semua penghuninya akan lebih memilih berada di balik selimut mereka ketimbang harus merasakan dingin dan pekatnya air hujan dan angin kencang yang bertiup menyertainya.

 Namun hal itu tak berlaku bagi sepasang suami istri yang tampak panik membawa mobil mereka, di belakang mereka tampak juga iring-iringan beberapa mobil mengejar mereka.

"Bagaimana ini, Pa? Mama takut," ujar sang istri sambil memeluk anak mereka yang masih bayi dengan air mata bercucuran.

 Orang-orang yang kini mengejar mereka itu adalah saingan bisnis mereka yang merasa kehadiran perusahaan sang suami adalah ancaman yang harus di musnahkan.

"Tenang, Ma. Berdoa saja semoga hujan ini bisa menghalangi mereka terus mengejar kita. Berdoa supaya Gusti Allah akan terus melindungi kita dan putra kita," tukas sang suami sambil melihat istrinya tenang. Walau kini tak di pungkirinya kalau dirinya pun turut panik.

 Sang istri mulai berdoa, sedangkan hujan di luar tampak semakin lebat. Tak di sangka sebuah pohon besar yang tumbuh di pinggir jalan mulai oleng karna tak kuat menahan terpaan angin yang terus menerus menerpanya.

 Melihat hal tersebut dan memperhitungkan jarak dengan para pengejarnya, sang suami dengan hanya bermodalkan bismillah menekan pedal gas dan meluncur lurus melewati pohon yang baru saja tumbang itu.

"Alhamdulillah, " lirihnya setelah berhasil melewati pohon yang kini sudah tumbang sepenuhnya itu dan meninggalkan para pengejarnya di belakang.

"Apa kita masih hidup, Pa?" tanya sang istri yang baru saja berani membuka matanya setelah sang suami mengucap hamdalah.

"Seperti yang kamu lihat, Ma."

 Sang suami kembali menekan pedal gas perlahan, dan mobil melaju pelan meninggalkan pohon tumbang penyelamat mereka itu.

 Setelah beberapa meter jauhnya sebuah plang panti asuhan tampak oleh sang suami, tanpa pikir panjang dia langsung saja berbelok dan menghentikan mobilnya di pelataran panti tersebut.

"Lho, Pa? Kita ngapain ke sini? Kenapa kita nggak langsung pulang?" tanya sang istri bingung.

 Sang suami mendesah, berat di rasa dalam hatinya. Namun mereka di kejar oleh waktu. Tak ada kesempatan untuk berpikir terlalu lama.

"Kita harus titipkan putra kita untuk sementara, Ma. Persaingan bisnis terlalu kejam. Papa takut kalau sampai mereka melukai putra kita, selagi mereka belum pernah melihat wajahnya ada baiknya secepatnya kita sembunyikan dia. Dan akan menjemputnya lagi setelah kondisi lebih kondusif."

 Sang istri tampak tak setuju. "Apa? Tapi kenapa kita harus berpisah dengan anak kita? Bukankah kita bisa tetap merawatnya sendiri di tempat tersembunyi?"

 Sang suami menggeleng sambil mengusap bahu istrinya. "mereka sudah mengenali kita, akan sangat berbahaya saat ini jika putra kita masih ikut bersama kita. Sementa waktu ... kita amankan dia dulu, agar tidak perlu ikut terlibat dalam persaingan dunia bisnis yang kejam ini."

 Sang istri tampak kecewa, namun dia tau kalau apa yang di ucapkan suaminya adalah benar. Kerajaan bisnis yang di bangun kedua orang tua mereka sejak masih nol, dan bisa sukses sampai anak cucu mereka tentu saja membuat banyak dari para pesaing mereka iri dan akan menggunakan berbagai macam cara untuk merebutnya.

 Terlalu riskan untuk di ceritakan, namun demikianlah adanya.

"Baiklah, tapi berjanjilah kalau kita akan menjemputnya kembali secepatnya," ujar sang istri sambil menghapus air matanya.

"Tentu saja."

 Begitulah, akhirnya bayi mungil berusia kurang lebih tiga bulan itu harus rela berpisah dari kedua orang tua kandungnya untuk keselamatannya sendiri.

 Sang pemilik panti yang sudah lama tak memiliki anak menyambutnya dengan bahagia, dan berjanji pada pasangan suami istri itu akan merawat bayi laki-laki tampan itu dengan sepenuh hati seperti anak mereka sendiri.

 Dan benar, sesuai janji sang pemilik panti. Mereka memang merawat anak itu dengan penuh kasih sayang layaknya anak mereka sendiri. Bertumbuh dengan baik dan tak kekurangan apapun. Apalagi suami istri itu tetap mengirimkan jatah bulanan bagi putranya membuatnya sangat amat terurus dengan baik.

 Sampai datanglah hari itu, hari dimana hutang tak bertemu penawarnya. Hari dimana pemilik panti sampai terlupa akan siapa jati diri putranya yang sebenarnya dan dengan sadar malah menikahkannya untuk melunasi semua hutang orang tua si wanita.

*Flash back off.

"Apa?" mata Adam membulat sempurna, bahkan tanpa sadar dia menggebrak meja saking terkejutnya.

 Pria tua itu tersenyum. "Yah, semua itu benar. Dan kini ... Papa datang kembali untuk menjemputmu, anakku."

****

Di kediaman Sarah.

"Assalamu'alaikum, Dad?" sapa Sarah saat mengangkat telponnya ayahnya.

"Wa'alaikumsalam, how are you, My sweetie?" sahut Tuan Bryan dari sebrang telepon, suaranya terdengar sumringah karna baru saja mendapat kabar dari anak buahnya kalau Sarah berhasil menjalankan rencananya dengan mulus.

"Alhamdulillah, Dad. Sarah baik ... Momy dan Dady bagaimana?" ujar Sarah bertanya balik.

 "Yah, beginilah kami. Seperti sepasang kekasih yang baru pacaran karena putri kami satu-satunya masih belum pulang bermain," gelak Tuan Bryan.

 Sarah ikut tergelak. "Ohhh, Dad. Tolong jangan mulai."

"Bagaimana suamimu, ah maksud Dady calon mantan suamimu?" ralat Tuan Bryan yang sebenarnya sudah sangat enggan menganggap Bima sebagai menantunya. Sudah cukup sakit hatinya mendengar dan melihat semua kelakuan Bima pada putrinya yang dia dapatkan dari rekaman video yang hack anak buahnya dari CCTV di rumah Sarah.

 Sarah tersenyum miring walau dia tau ayahnya tak akan bisa melihat. "Yah, Dad. Kau tau? Aku bahkan hampir tertawa setiap kali melihat wajah memelasnya."

"Kalau kau butuh bantuan, jangan sungkan beritahu Dady okay? Dady akan selalu siaga untukmu, Honey."

 Sarah terharu mendengar ucapan ayahnya dan tanpa sadar matanya mulai kembali berkaca-kaca. "Sure, Dad. Tentu saja ... doakan saja putrimu ini okay?"

 Hening sejenak tercipta.

"Oh ya, Sweetie?" ucap Tuan Bryan setelah sepersekian detik terdiam.

"Yes, Dad? Ada apa?"

 Tuan Bryan berdehem sejenak sebelum meneruskan kalimatnya. "Apa kamu masih mengingat Uncle Andrew?"

Terpopuler

Comments

Neneng cinta

Neneng cinta

wah trnyata Adam anak org kaya,,,

2023-05-20

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1.
2 Chapter 2.
3 Chapter 3.
4 Chapter 4.
5 Chapter 5.
6 Chapter 6.
7 Chapter 7.
8 Chapter 8.
9 Chapter 9.
10 Chapter 10.
11 Chapter 11.
12 Chapter 12.
13 Chapter 13.
14 Chapter 14.
15 Chapter 15.
16 Chapter 16.
17 Chapter 17.
18 Chapter 18.
19 Chapter 19.
20 Chapter 20.
21 Chapter 21.
22 Chapter 22.
23 Chapter 23.
24 Chapter 24.
25 Chapter 25.
26 Chapter 26.
27 Chapter 27.
28 Chapter 28.
29 Chapter 29.
30 Chapter 30.
31 Chapter 31.
32 Chapter 32.
33 Chapter 33.
34 Chapter 34.
35 Chapter 35.
36 Chapter 36.
37 Chapter 37.
38 Chapter 38.
39 Chapter 39.
40 Chapter 40.
41 Chapter 41.
42 Chapter 42.
43 Chapter 43.
44 Chapter 44.
45 Chapter 45.
46 Chapter 46.
47 Chapter 47.
48 Chapter 48.
49 Chapter 49.
50 Chapter 50.
51 Chapter 51.
52 Chapter 52.
53 Chapter 53.
54 Chapter 54.
55 Chapter 55.
56 Chapter 56.
57 Chapter 57.
58 Chapter 58.
59 Chapter 59.
60 Chapter 60.
61 Chapter 61.
62 Chapter 62.
63 Chapter 63.
64 Chapter 64.
65 Chapter 65.
66 Chapter 66.
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69.
70 Chapter 70.
71 Chapter 71.
72 Chapter 72.
73 Chapter 73.
74 Chapter 74.
75 Chapter 75.
76 Chapter 76.
77 Chapter 77.
78 Chapter 78.
79 Chapter 79.
80 Chapter 80.
81 Chapter 81.
82 Chapter 82.
83 Chapter 83.
84 Chapter 84.
85 Chapter 85.
86 Chapter 86.
87 Chapter 87.
88 Chapter 88.
89 Chapter 89.
90 Chapter 90.
91 Chapter 91.
92 Chapter 92.
93 Chapter 93.
94 Chapter 94.
95 Chapter 95.
96 Chapter 96.
97 Chapter 97.
98 Chapter 98
99 Chapter 99.
100 Chapter 100.
101 Chapter 101.
102 Chapter 102.
103 Chapter 103.
104 Chapter 104.
105 Chapter 105.
106 Chapter 106. SEASON 2.
107 Chapter 107. S2
108 Chapter 108. S2.
109 Chapter 109.
110 Chapter 110.
111 Chapter 111.
112 Chapter 112.
113 Chapter 113. S2
114 Chapter 114. S2
115 Chapter 115. S2
116 Chapter 116.
117 Chapter 117.
118 Chapter 118
119 Chapter 119.
120 Chapter 120
121 Chapter 121.
122 Chapter 122.
123 Chapter 123.
124 Chapter 124.
125 Chapter 125. S2
126 Chapter 126.
127 Chapter 127.
128 Chapter 128.
129 Chapter 129.
130 Chapter 130.
131 Chapter 131.
132 Chapter 132.
133 Chapter 133.
134 Chapter 134.
135 Chapter 135.
136 Chapter 136.
137 Chapter 137.
138 Chapter 138.
139 Chapter 139.
140 Chapter 140.
141 Chapter 141.
142 Chapter 142.
143 Chapter 143.
144 Chapter 144.
145 Chapter 145.
146 Chapter 146.
147 Chapter 147.
148 Chapter 148.
149 Chapter 149.
150 Chapter 150.
151 BAB 151.
152 Chapter 152.
153 Chapter 153.
154 Chapter 154.
155 Chapter 155.
156 Chapter 156.
157 Chapter 157
158 Chapter 158.
159 Chapter 159.
160 Chapter 160.
161 Chapter 161
162 Chapter 162.
163 Chapter 163.
164 Chapter 164.
165 Chapter 165.
166 Chapter 166.
167 Chapter 167.
168 Chapter 168.
169 Chapter 169.
170 Chapter 170.
171 Chapter 171.
172 Chapter 172.
173 Chapter 173.
174 Chapter 174.
175 Chapter 175.
176 BAB 176. TANGIS PERPISAHAN.
177 BAB 177. RUANG RAHASIA.
178 Chapter 178.
179 Chapter 179.
180 Chapter 180.
181 Chapter 181.
182 Chapter 182.
183 Chapter 183.
184 Chapter 184.
185 Chapter 185.
186 Chapter 186
187 Chapter 187.
188 Chapter 188.
189 Chapter 189.
190 Chapter 190.
191 Chapter 191.
192 Chapter 192.
193 Chapter 193.
194 Chapter 194.
195 Chapter 195.
196 Chapter 196.
197 Chapter 197.
198 Chapter 198.
199 Chapter 199.
200 Chapter 200.
201 Chapter 201.
202 Chapter 202.
203 Chapter 203.
204 Chapter 204.
205 Chapter 205
206 Chapter 206.
207 Chapter 207.
208 Chapter 208.
209 Chapter 209.
210 Chapter 210.
211 Chapter 211.
212 Chapter 212.
213 Chapter 213.
214 Chapter 214.
215 Chapter 214.
216 Chapter 215.
217 Chapter 216.
218 Chapter 217.
219 Chapter 218.
220 Chapter 219.
221 Chapter 220.
222 Chapter 221.
223 Chapter 222.
224 Chapter 223.
225 Chapter 224.
Episodes

Updated 225 Episodes

1
Chapter 1.
2
Chapter 2.
3
Chapter 3.
4
Chapter 4.
5
Chapter 5.
6
Chapter 6.
7
Chapter 7.
8
Chapter 8.
9
Chapter 9.
10
Chapter 10.
11
Chapter 11.
12
Chapter 12.
13
Chapter 13.
14
Chapter 14.
15
Chapter 15.
16
Chapter 16.
17
Chapter 17.
18
Chapter 18.
19
Chapter 19.
20
Chapter 20.
21
Chapter 21.
22
Chapter 22.
23
Chapter 23.
24
Chapter 24.
25
Chapter 25.
26
Chapter 26.
27
Chapter 27.
28
Chapter 28.
29
Chapter 29.
30
Chapter 30.
31
Chapter 31.
32
Chapter 32.
33
Chapter 33.
34
Chapter 34.
35
Chapter 35.
36
Chapter 36.
37
Chapter 37.
38
Chapter 38.
39
Chapter 39.
40
Chapter 40.
41
Chapter 41.
42
Chapter 42.
43
Chapter 43.
44
Chapter 44.
45
Chapter 45.
46
Chapter 46.
47
Chapter 47.
48
Chapter 48.
49
Chapter 49.
50
Chapter 50.
51
Chapter 51.
52
Chapter 52.
53
Chapter 53.
54
Chapter 54.
55
Chapter 55.
56
Chapter 56.
57
Chapter 57.
58
Chapter 58.
59
Chapter 59.
60
Chapter 60.
61
Chapter 61.
62
Chapter 62.
63
Chapter 63.
64
Chapter 64.
65
Chapter 65.
66
Chapter 66.
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69.
70
Chapter 70.
71
Chapter 71.
72
Chapter 72.
73
Chapter 73.
74
Chapter 74.
75
Chapter 75.
76
Chapter 76.
77
Chapter 77.
78
Chapter 78.
79
Chapter 79.
80
Chapter 80.
81
Chapter 81.
82
Chapter 82.
83
Chapter 83.
84
Chapter 84.
85
Chapter 85.
86
Chapter 86.
87
Chapter 87.
88
Chapter 88.
89
Chapter 89.
90
Chapter 90.
91
Chapter 91.
92
Chapter 92.
93
Chapter 93.
94
Chapter 94.
95
Chapter 95.
96
Chapter 96.
97
Chapter 97.
98
Chapter 98
99
Chapter 99.
100
Chapter 100.
101
Chapter 101.
102
Chapter 102.
103
Chapter 103.
104
Chapter 104.
105
Chapter 105.
106
Chapter 106. SEASON 2.
107
Chapter 107. S2
108
Chapter 108. S2.
109
Chapter 109.
110
Chapter 110.
111
Chapter 111.
112
Chapter 112.
113
Chapter 113. S2
114
Chapter 114. S2
115
Chapter 115. S2
116
Chapter 116.
117
Chapter 117.
118
Chapter 118
119
Chapter 119.
120
Chapter 120
121
Chapter 121.
122
Chapter 122.
123
Chapter 123.
124
Chapter 124.
125
Chapter 125. S2
126
Chapter 126.
127
Chapter 127.
128
Chapter 128.
129
Chapter 129.
130
Chapter 130.
131
Chapter 131.
132
Chapter 132.
133
Chapter 133.
134
Chapter 134.
135
Chapter 135.
136
Chapter 136.
137
Chapter 137.
138
Chapter 138.
139
Chapter 139.
140
Chapter 140.
141
Chapter 141.
142
Chapter 142.
143
Chapter 143.
144
Chapter 144.
145
Chapter 145.
146
Chapter 146.
147
Chapter 147.
148
Chapter 148.
149
Chapter 149.
150
Chapter 150.
151
BAB 151.
152
Chapter 152.
153
Chapter 153.
154
Chapter 154.
155
Chapter 155.
156
Chapter 156.
157
Chapter 157
158
Chapter 158.
159
Chapter 159.
160
Chapter 160.
161
Chapter 161
162
Chapter 162.
163
Chapter 163.
164
Chapter 164.
165
Chapter 165.
166
Chapter 166.
167
Chapter 167.
168
Chapter 168.
169
Chapter 169.
170
Chapter 170.
171
Chapter 171.
172
Chapter 172.
173
Chapter 173.
174
Chapter 174.
175
Chapter 175.
176
BAB 176. TANGIS PERPISAHAN.
177
BAB 177. RUANG RAHASIA.
178
Chapter 178.
179
Chapter 179.
180
Chapter 180.
181
Chapter 181.
182
Chapter 182.
183
Chapter 183.
184
Chapter 184.
185
Chapter 185.
186
Chapter 186
187
Chapter 187.
188
Chapter 188.
189
Chapter 189.
190
Chapter 190.
191
Chapter 191.
192
Chapter 192.
193
Chapter 193.
194
Chapter 194.
195
Chapter 195.
196
Chapter 196.
197
Chapter 197.
198
Chapter 198.
199
Chapter 199.
200
Chapter 200.
201
Chapter 201.
202
Chapter 202.
203
Chapter 203.
204
Chapter 204.
205
Chapter 205
206
Chapter 206.
207
Chapter 207.
208
Chapter 208.
209
Chapter 209.
210
Chapter 210.
211
Chapter 211.
212
Chapter 212.
213
Chapter 213.
214
Chapter 214.
215
Chapter 214.
216
Chapter 215.
217
Chapter 216.
218
Chapter 217.
219
Chapter 218.
220
Chapter 219.
221
Chapter 220.
222
Chapter 221.
223
Chapter 222.
224
Chapter 223.
225
Chapter 224.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!