Chapter 8.

Ceklek

Setelah beberapa menit bertarung dalam kegelisahan akhirnya Bima memilih membuka pintu itu walau jantungnya terus saja berdebat tak karuan.

"Hai, Sayang."

Sebuah suara yang sangat familiar menembus gendang telinga Bima. Bima membuka matanya yang sebelumnya terpejam karna mengira yang datang adalah mertuanya.

"Haaahhh ... kamu rupanya," desah Bima lega.

Dia berbalik masuk kembali ke dalam ruangannya membiarkan pintu terbuka dan Jeni bisa masuk sesuka hatinya.

Bima menghempaskan kembali tubuhnya ke sofa dengan mata terpejam rapat.

"Kamu kenapa, Sayang?" gumam Jeni meletakkan sebuah paperbag ke meja dan dengan santainya duduk di pangkuan Bima.

Bima membuka matanya dan melirik pintu dengan cepat.

"Tenang saja, aku sudah menutup dan menguncinya." Jeni meraih dagu Bima dan mencuri ciuman di bibirnya.

"Jen ...," rengek Bima seperti anak kecil.

"Ada apa?" selidik Jeni saat melihat ekspresi tidak biasa dari Bima.

Biasanya jika Jeni mulai bermanja Bima akan langsung menerkamnya, namun kali ini Bima tampak lemas dan tak berselera padanya.

"Mas kamu aneh!" rutuk Jeni sambil turun dari pangkuan Bima dan duduk di sofa sembari membelakanginya.

Bima bangkit dan memeluk pinggang ramping Jeni dari belakang, dia selipkan wajahnya di ceruk leher Jeni dan menghidu aromanya dalam-dalam.

"Aku memukuli Sarah, dan dia masuk rumah sakit," bisik Bima lirih.

"Gila kamu, Mas!" hardik Jeni menepis tangan Bima dari pinggangnya.

"Aku khilaf, Jen."

Jeni melotot mendengar ucapan Bima.

"Apa, Mas? Khilaf kamu bilang? Kamu mikir nggak sih, Mas. Si culun itu keluarganya kaya! Kalau sampai mereka semua tau gimana? Bisa di penjara kamu, Mas! Dan semua rencana kita buat rebut warisannya bisa gagal!"

Jeni meraup wajahnya turut frustasi.

"Iya, aku gila! Aku bodoh sudah gelap mata! Tapi aku juga nggak bisa apa-apa sekarang!" amuk Bima pula.

Baginya kedatangan Jeni kali ini tidak tepat, karna hanya membuatnya semakin pusing dan tertekan tanpa ada solusi.

"Tapi harusnya sebelum nyiksa si Sarah itu kamu harus mikir dulu, Mas. Bukan cuma nurutin otak kamu yang ada di dengkul itu aja!" sergah Jeni lagi.

Bima menggebrak meja sambil berteriak.

"Aarrghhh! Pusing kepala ku ini pusing! Ya aku harus gimana sekarang? Kamu jangan cuma taunya nyalahin aku aja tapi nggak bisa nyari solusi!"

Jeni diam, bersedekap dada di sofa sambil menatap tajam Bima.

"Aku juga nggak tau kenapa bisa sampai kebablasan tadi pagi, dan bahkan sekarang tetangga kami, Ibu Leha pun tahu. Karna dia yang bawa Sarah ke rumah sakit."

Hening sejenak, mereka berdua tampak mengontrol nafasnya yang masih naik turun.

"Kamu bodoh, Mas!" celetuk Jeni setelah diam beberapa saat.

"Yah, kamu benar." Bima mengalah saja karna merasa sudah tak punya tenaga untuk bertikai.

"Berharap saja semoga si culun itu tidak mengadu ke orang tuanya seperti yang sudah-sudah. Sebab kan dia malu sama orang tuanya kalau sampai ketahuan pilihannya salah," cetus Jeni teringat skandal masa lalu pernikahan Sarah dan Bima.

Bima menatap Jeni cepat, secercah harapan tampak berkilat di matanya.

"Ya, ya. Kamu benar, Sayang. Si bodoh itu pasti tidak akan berani mengadu, seperti yang kamu bilang dia pasti malu sama orang tuanya kalau ketahuan salah pilih pasangan. Hahahhaha," tawa Bima menggelegar di seantero ruangan kantor.

Saking senangnya menemukan jawaban mereka sampai berpelukan sangat erat.

"Kamu memang pintar sekali, Sayang. Nggak salah aku pilih kamu," tukas Bima melepas pelukan mereka.

Jeni masih bergelantungan manja di leher Bima dengan gaya genitnya.

"Oh ya dong, pacarnya siapa dulu?"

Bima tergelak dan mulai menjelajah leher Jeni dengan nafsu yang mulai membara, membakar semua kecemasan dan ketakutannya sebelumnya.

****

Hari demi hari berlalu dengan tenang, Bima bahkan sampai terlena dan terlupa kalau saat ini istrinya masih terbaring di rumah sakit.

Tidak sekalipun Bima menjenguknya karna menghindari bertemu mertuanya yang di takutkan ada di sana. Beruntungnya Bima, Sarah pun melarang Tuan Bryan untuk mendatangi kantor selama dia menjalankan rencana pembalasannya pada Bima dan gundiknya.

"Apa Sarah sudah boleh pulang, Dad?" tanya Sarah saat Tuan Bryan kembali dari ruangan dokter untuk mengetahui perkembangan kondisi Sarah.

Tuan Bryan tersenyum dan mengangguk.

"Alhamdulillah, Sarah senang sekali."

Nyonya Ellen yang duduk di samping Sarah pun tampak tersenyum dan memegang tangan putrinya.

"Apa kamu yakin akan kembali ke rumah itu, Sayang?"

Sarah menoleh dan mengangguk. "Ya, Mom. Tentu saja aku harus kembali, ada dendam yang harus aku tuntaskan di sana bukan?"

Nyonya Ellen mendesah, entah kenapa hatinya berat sekali membiarkan Sarah tetap dalam rencananya.

"Tenang saja, Mom. Akan ada anak buah kita yang menjaga Sarah dari dekat di kawasan rumahnya. Kita hanya perlu percaya pada kemampuan putri kita ini. Dia sudah dewasa, Mom." Tuan Bryan menepuk pundak istrinya lembut.

Nyonya Ellen mengangguk lemah. "Ya, kau benar, Dad. Hanya saja sebagai seorang ibu aku terlalu takut sesuatu menimpa putri kita selama menjalankan rencananya."

Sarah mengangkat tangan ibunya dan mengecupnya perlahan.

"Doakan Sarah, Mom. Doa seorang ibu untuk anaknya itu yang paling Maqbul dan akan cepat di kabulkan Allah."

Senyum Nyonya Ellen terbit, dan dengan penuh haru mengelus rambut putrinya dengan sayang.

"Baiklah, Momy percaya padamu, Nak."

"Akan ada beberapa pengawal yang akan menjaga mu dari kejauhan, Sweetie. Jangan takut saat kamu melihat ada orang yang mengikutimu, Dady pastikan kamu akan aman selama menjalankan rencanamu itu," tukas Tuan Bryan pada Sarah.

"Thanks, Dad. I love you so much." Sarah beringsut memeluk sang ayah.

"I love you more, honey," balas Tuan Bryan lembut.

****

Sesuai rencana, Sarah akan pulang ke rumahnya yang dia tempati bersama Bima. Dan orang tuanya akan berpura-pura tidak tau masalah ini dan tak akan buka suara.

Kini mobil pribadi yang mengantar Sarah pulang meluncur pelan di jalanan tempat sebelumnya Sarah meninggalkan motornya di dekat gerobak tukang nasi goreng.

"Itu tempatnya, Pak." tunjuk Sarah pada sebuah gerobak yang tampak tak asing baginya.

"Baik, Nona." supir keluarga membelokkan mobilnya ke arah yang di tunjuk Sarah, dan menunggu di sana saat Sarah keluar.

"Saya agak lama, kamu silahkan tunggu di tempat yang agak jauh ya," titah Sarah pada supirnya.

"Siap, Nona." supir itu mengangguk patuh dan langsung mengarahkan mobilnya kembali ke jalan raya.

Gerobak nasi goreng itu masih saja tampak sepi, hanya ada satu orang yang duduk di sana. Itupun tidak memesan dan hanya sekedar menumpang berteduh sambil bermain game online saja.

"Bang?" panggil Sarah pada Adam yang tampak tengah melamun.

"Ah, Eneng? Eneng mau ambil motor?" tebak Adam ramah.

Sarah mengangguk dengan senyum semanis gula menggantung di wajahnya.

"Sarah," ucap Sarah sembari mengulurkan tangannya ke hadapan Adam.

Adam terkesima namun sedetik kemudian langsung menjabat tangan Sarah erat.

"Adam," ucapnya mantab.

"Neng Sarah, mau ambil motor?" ulang Adam lagi.

"Iya, maaf ya Bang kelamaan. Kemarin saya sibuk, makanya sekarang baru sempet ambil," sahut Sarah sambil mengikuti Adam berjalan ke bagian samping tenda nasi gorengnya.

"Itu, Neng motornya. Tiap hari saya bawa pulang terus saya bawa lagi kemari, soalnya takutnya Eneng mau ambil. Tapi berhari-hari saya tunggu Eneng nggak muncul-muncul. Jadi tadi itu saya pake aja motornya buat bawa barang jualan ke mari, Neng."

Sarah berjalan mendekati motornya yang masih tampak sama dengan saat terkahir dia pakai.

"Nggak papa, makasih ya Bang sudah di jagain motor saya. Eh, tadi Abang bilang motornya Abang pake emangnya ini udah bisa nyala ya?" tanya Sarah sembari mencoba menaiki motornya.

"Udah, Neng. Saya bawa ke bengkel kapan hari dan langsung di benerin. Alhamdulillah jalannya mah udah topcer." Adam mengacungkan jempolnya.

Sarah mencoba memutar kunci motornya untuk menghidupkan mesin motor, namun saat hendak memutar gas stang motornya licin dan selip.

"Hati-hati, Neng!" Adam cepat memegangi motor itu agar tidak jatuh, namun satu tangannya justru memegang bahu Sarah dan tatapan mereka tanpa sengaja bertemu dan saling mengunci.

Terpopuler

Comments

Firzan Fathan

Firzan Fathan

disini jodoh sarah ga ke abang nasgor stlh dr OB kan?

2024-02-05

0

onalia Sukatendel

onalia Sukatendel

ceweknya terlalu lemah mass nikah ama OB mana hobbynya selingkuh ama istri orang lagi

2023-03-30

0

keyJoe

keyJoe

duuh....
sepertinya bakal ada rasa suka antara sarah dan adam....😋

2023-03-25

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1.
2 Chapter 2.
3 Chapter 3.
4 Chapter 4.
5 Chapter 5.
6 Chapter 6.
7 Chapter 7.
8 Chapter 8.
9 Chapter 9.
10 Chapter 10.
11 Chapter 11.
12 Chapter 12.
13 Chapter 13.
14 Chapter 14.
15 Chapter 15.
16 Chapter 16.
17 Chapter 17.
18 Chapter 18.
19 Chapter 19.
20 Chapter 20.
21 Chapter 21.
22 Chapter 22.
23 Chapter 23.
24 Chapter 24.
25 Chapter 25.
26 Chapter 26.
27 Chapter 27.
28 Chapter 28.
29 Chapter 29.
30 Chapter 30.
31 Chapter 31.
32 Chapter 32.
33 Chapter 33.
34 Chapter 34.
35 Chapter 35.
36 Chapter 36.
37 Chapter 37.
38 Chapter 38.
39 Chapter 39.
40 Chapter 40.
41 Chapter 41.
42 Chapter 42.
43 Chapter 43.
44 Chapter 44.
45 Chapter 45.
46 Chapter 46.
47 Chapter 47.
48 Chapter 48.
49 Chapter 49.
50 Chapter 50.
51 Chapter 51.
52 Chapter 52.
53 Chapter 53.
54 Chapter 54.
55 Chapter 55.
56 Chapter 56.
57 Chapter 57.
58 Chapter 58.
59 Chapter 59.
60 Chapter 60.
61 Chapter 61.
62 Chapter 62.
63 Chapter 63.
64 Chapter 64.
65 Chapter 65.
66 Chapter 66.
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69.
70 Chapter 70.
71 Chapter 71.
72 Chapter 72.
73 Chapter 73.
74 Chapter 74.
75 Chapter 75.
76 Chapter 76.
77 Chapter 77.
78 Chapter 78.
79 Chapter 79.
80 Chapter 80.
81 Chapter 81.
82 Chapter 82.
83 Chapter 83.
84 Chapter 84.
85 Chapter 85.
86 Chapter 86.
87 Chapter 87.
88 Chapter 88.
89 Chapter 89.
90 Chapter 90.
91 Chapter 91.
92 Chapter 92.
93 Chapter 93.
94 Chapter 94.
95 Chapter 95.
96 Chapter 96.
97 Chapter 97.
98 Chapter 98
99 Chapter 99.
100 Chapter 100.
101 Chapter 101.
102 Chapter 102.
103 Chapter 103.
104 Chapter 104.
105 Chapter 105.
106 Chapter 106. SEASON 2.
107 Chapter 107. S2
108 Chapter 108. S2.
109 Chapter 109.
110 Chapter 110.
111 Chapter 111.
112 Chapter 112.
113 Chapter 113. S2
114 Chapter 114. S2
115 Chapter 115. S2
116 Chapter 116.
117 Chapter 117.
118 Chapter 118
119 Chapter 119.
120 Chapter 120
121 Chapter 121.
122 Chapter 122.
123 Chapter 123.
124 Chapter 124.
125 Chapter 125. S2
126 Chapter 126.
127 Chapter 127.
128 Chapter 128.
129 Chapter 129.
130 Chapter 130.
131 Chapter 131.
132 Chapter 132.
133 Chapter 133.
134 Chapter 134.
135 Chapter 135.
136 Chapter 136.
137 Chapter 137.
138 Chapter 138.
139 Chapter 139.
140 Chapter 140.
141 Chapter 141.
142 Chapter 142.
143 Chapter 143.
144 Chapter 144.
145 Chapter 145.
146 Chapter 146.
147 Chapter 147.
148 Chapter 148.
149 Chapter 149.
150 Chapter 150.
151 BAB 151.
152 Chapter 152.
153 Chapter 153.
154 Chapter 154.
155 Chapter 155.
156 Chapter 156.
157 Chapter 157
158 Chapter 158.
159 Chapter 159.
160 Chapter 160.
161 Chapter 161
162 Chapter 162.
163 Chapter 163.
164 Chapter 164.
165 Chapter 165.
166 Chapter 166.
167 Chapter 167.
168 Chapter 168.
169 Chapter 169.
170 Chapter 170.
171 Chapter 171.
172 Chapter 172.
173 Chapter 173.
174 Chapter 174.
175 Chapter 175.
176 BAB 176. TANGIS PERPISAHAN.
177 BAB 177. RUANG RAHASIA.
178 Chapter 178.
179 Chapter 179.
180 Chapter 180.
181 Chapter 181.
182 Chapter 182.
183 Chapter 183.
184 Chapter 184.
185 Chapter 185.
186 Chapter 186
187 Chapter 187.
188 Chapter 188.
189 Chapter 189.
190 Chapter 190.
191 Chapter 191.
192 Chapter 192.
193 Chapter 193.
194 Chapter 194.
195 Chapter 195.
196 Chapter 196.
197 Chapter 197.
198 Chapter 198.
199 Chapter 199.
200 Chapter 200.
201 Chapter 201.
202 Chapter 202.
203 Chapter 203.
204 Chapter 204.
205 Chapter 205
206 Chapter 206.
207 Chapter 207.
208 Chapter 208.
209 Chapter 209.
210 Chapter 210.
211 Chapter 211.
212 Chapter 212.
213 Chapter 213.
214 Chapter 214.
215 Chapter 214.
216 Chapter 215.
217 Chapter 216.
218 Chapter 217.
219 Chapter 218.
220 Chapter 219.
221 Chapter 220.
222 Chapter 221.
223 Chapter 222.
224 Chapter 223.
225 Chapter 224.
Episodes

Updated 225 Episodes

1
Chapter 1.
2
Chapter 2.
3
Chapter 3.
4
Chapter 4.
5
Chapter 5.
6
Chapter 6.
7
Chapter 7.
8
Chapter 8.
9
Chapter 9.
10
Chapter 10.
11
Chapter 11.
12
Chapter 12.
13
Chapter 13.
14
Chapter 14.
15
Chapter 15.
16
Chapter 16.
17
Chapter 17.
18
Chapter 18.
19
Chapter 19.
20
Chapter 20.
21
Chapter 21.
22
Chapter 22.
23
Chapter 23.
24
Chapter 24.
25
Chapter 25.
26
Chapter 26.
27
Chapter 27.
28
Chapter 28.
29
Chapter 29.
30
Chapter 30.
31
Chapter 31.
32
Chapter 32.
33
Chapter 33.
34
Chapter 34.
35
Chapter 35.
36
Chapter 36.
37
Chapter 37.
38
Chapter 38.
39
Chapter 39.
40
Chapter 40.
41
Chapter 41.
42
Chapter 42.
43
Chapter 43.
44
Chapter 44.
45
Chapter 45.
46
Chapter 46.
47
Chapter 47.
48
Chapter 48.
49
Chapter 49.
50
Chapter 50.
51
Chapter 51.
52
Chapter 52.
53
Chapter 53.
54
Chapter 54.
55
Chapter 55.
56
Chapter 56.
57
Chapter 57.
58
Chapter 58.
59
Chapter 59.
60
Chapter 60.
61
Chapter 61.
62
Chapter 62.
63
Chapter 63.
64
Chapter 64.
65
Chapter 65.
66
Chapter 66.
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69.
70
Chapter 70.
71
Chapter 71.
72
Chapter 72.
73
Chapter 73.
74
Chapter 74.
75
Chapter 75.
76
Chapter 76.
77
Chapter 77.
78
Chapter 78.
79
Chapter 79.
80
Chapter 80.
81
Chapter 81.
82
Chapter 82.
83
Chapter 83.
84
Chapter 84.
85
Chapter 85.
86
Chapter 86.
87
Chapter 87.
88
Chapter 88.
89
Chapter 89.
90
Chapter 90.
91
Chapter 91.
92
Chapter 92.
93
Chapter 93.
94
Chapter 94.
95
Chapter 95.
96
Chapter 96.
97
Chapter 97.
98
Chapter 98
99
Chapter 99.
100
Chapter 100.
101
Chapter 101.
102
Chapter 102.
103
Chapter 103.
104
Chapter 104.
105
Chapter 105.
106
Chapter 106. SEASON 2.
107
Chapter 107. S2
108
Chapter 108. S2.
109
Chapter 109.
110
Chapter 110.
111
Chapter 111.
112
Chapter 112.
113
Chapter 113. S2
114
Chapter 114. S2
115
Chapter 115. S2
116
Chapter 116.
117
Chapter 117.
118
Chapter 118
119
Chapter 119.
120
Chapter 120
121
Chapter 121.
122
Chapter 122.
123
Chapter 123.
124
Chapter 124.
125
Chapter 125. S2
126
Chapter 126.
127
Chapter 127.
128
Chapter 128.
129
Chapter 129.
130
Chapter 130.
131
Chapter 131.
132
Chapter 132.
133
Chapter 133.
134
Chapter 134.
135
Chapter 135.
136
Chapter 136.
137
Chapter 137.
138
Chapter 138.
139
Chapter 139.
140
Chapter 140.
141
Chapter 141.
142
Chapter 142.
143
Chapter 143.
144
Chapter 144.
145
Chapter 145.
146
Chapter 146.
147
Chapter 147.
148
Chapter 148.
149
Chapter 149.
150
Chapter 150.
151
BAB 151.
152
Chapter 152.
153
Chapter 153.
154
Chapter 154.
155
Chapter 155.
156
Chapter 156.
157
Chapter 157
158
Chapter 158.
159
Chapter 159.
160
Chapter 160.
161
Chapter 161
162
Chapter 162.
163
Chapter 163.
164
Chapter 164.
165
Chapter 165.
166
Chapter 166.
167
Chapter 167.
168
Chapter 168.
169
Chapter 169.
170
Chapter 170.
171
Chapter 171.
172
Chapter 172.
173
Chapter 173.
174
Chapter 174.
175
Chapter 175.
176
BAB 176. TANGIS PERPISAHAN.
177
BAB 177. RUANG RAHASIA.
178
Chapter 178.
179
Chapter 179.
180
Chapter 180.
181
Chapter 181.
182
Chapter 182.
183
Chapter 183.
184
Chapter 184.
185
Chapter 185.
186
Chapter 186
187
Chapter 187.
188
Chapter 188.
189
Chapter 189.
190
Chapter 190.
191
Chapter 191.
192
Chapter 192.
193
Chapter 193.
194
Chapter 194.
195
Chapter 195.
196
Chapter 196.
197
Chapter 197.
198
Chapter 198.
199
Chapter 199.
200
Chapter 200.
201
Chapter 201.
202
Chapter 202.
203
Chapter 203.
204
Chapter 204.
205
Chapter 205
206
Chapter 206.
207
Chapter 207.
208
Chapter 208.
209
Chapter 209.
210
Chapter 210.
211
Chapter 211.
212
Chapter 212.
213
Chapter 213.
214
Chapter 214.
215
Chapter 214.
216
Chapter 215.
217
Chapter 216.
218
Chapter 217.
219
Chapter 218.
220
Chapter 219.
221
Chapter 220.
222
Chapter 221.
223
Chapter 222.
224
Chapter 223.
225
Chapter 224.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!