Chapter 2.

Dengan mengendarai motor metiknya Sarah berkeliling mencarikan makanan yang sekiranya cukup dengan standar suaminya. Beberapa kali dia sempat menjumpai penjual sarapan pagi yang sudah mulai menata dagangannya, namun dia ingat Bima bukanlah penyuka makanan dengan porsi minimalis seperti itu, selama berumah tangga Sarah tau benar kalau porsi makan suaminya kurang lebih sama seperti porsi kuli.

"Nah, itu ada tukang nasi goreng," gumam Sarah saat melihat gerobak nasi goreng yang tampak masih buka.

Sarah membelokkan motornya ke dekat  gerobak itu dan tampak di sana penjualnya tengah tertidur di meja yang dia sediakan untuk pelanggan.

"Bang, maaf saya mau beli." Sarah sedikit menggoyangkan tubuh si penjual nasi goreng yang terdengar mendengkur halus itu.

Setelah beberapa kali memanggil sambil menggoyangkan tubuhnya, akhirnya si penjual bangun dengan terkaget-kaget.

"Astaghfirullah!" serunya sembari meraup muka.

"Eh, eh. Mau beli ya Neng?" tanyanya sambil tersenyum kikuk dengan mata masih memerah khas orang baru bangun tidur.

Sarah tersenyum melihat tingkah penjual nasi goreng yang absurd itu.

"Iya, Bang. Tolong buatin tiga bungkus ya, tapi jangan terlalu pedes."

Abang penjual itu lekas berdiri dengan penuh semangat. "Siap, Neng. Mangga duduk dulu, biar Abang buatkan."

Abang penjual mulai meracik nasi goreng di atas wajan penggorengan khusus, suara khasnya terdengar begitu santer di dini hari yang dingin itu. Aroma nasi goreng yang harum membuat perut Sarah yang memang belum makan sejak siang turut kerongkongan.

"Duh, laper. Semoga aja nanti Mas Bima makannya nggak kayak orang kesurupan supaya ada sisanya," gimana Sarah membayangkan bagaimana biasa Bima makan.

Tiga bungkus nasi goreng itu pun di rasa Sarah akan kurang baginya, namun bagaimana lagi? Sarah juga harus menyisihkan uang untuk membeli bahan masakan untuk esok hari. Berjaga-jaga kalau Bima tak lagi memberinya uang.

"Kok malem-malem begini keluar beli makan sendiri, Neng? Suaminya kemana?" celetuk si Abang penjual sembari mengaduk nasi goreng di atas wajan.

Sarah yang tengah melamun sambil memegangi perutnya tampak terkesiap.

"Ah, eh ... u- udah tidur Bang, nggak tega mau bangunin. Makanya saya pergi sendiri. Lagipula deket kok dari rumah,"  ujar Sarah berbohong. Padahal tempat penjual itu lumayan jauh juga dari rumahnya.

"Jadi ini buat makan Eneng sendiri? Banyak banget Neng," ucap Abang itu lagi.

Sarah yang terjebak dengan jawabannya sendiri pun tampak kebingungan, karna tidak mungkin dia bilang kalau suaminya yang memaksa dia untuk pergi.

"Abang sendiri kok jam segini masih buka?" tukas Sarah mengalihkan pembicaraan.

Abang penjual mulai menata nasi goreng yang sudah matang beserta telurnya ke dalam kertas pembungkus nasi.

"Ya ... kalau saya mah, memang dari siang jualan sepi, Neng. Makanya maksain buka sampe malem, istri saya katanya lagi butuh duit buat beli skinker. Yah, karna saya sayang istri makanya pergi pagi pulang pagi juga saya jabanin demi istri tercinta mah, Neng."

Sarah terharu mendengar ucapan bang penjual nasi goreng tersebut, kalimat yang sederhana namun begitu menyentuh dan membuat Sarah teringat akan rumah tangganya yang berbanding terbalik dengan apa yang di sampaikan penjual itu.

Seorang penjual nasi goreng saja sampai rela tidak pulang ke rumah saat larut hanya untuk bisa memenuhi permintaan istrinya akan skinker. Sedangkan Bima? Jangankan memberi uang lebih untuk skinker Sarah, untuk uang belanja saja dia sudah enggan memberi karna tau Sarah di beri uang bulanan oleh orang tuanya yang sudah uzur. Dari penghasilan perusahaan yang di kelola oleh Bima.

"Nih, Neng. Udah beres nasi gorengnya, di jamin enak dan bikin terbayang selalu sama rasanya," ucap Abang penjual dengan ramah.

Sarah tersenyum dan menerima bungkusan nasi goreng itu. "Berapa semua, Bang?"

"Murah, Neng. Tiga bungkus cuma 36 ribu aja."

Sarah tersenyum canggung dan menyerahkan selembar uang lima puluh ribuan pada si Abang.

"Sebentar ya, Neng." Abang penjual itu bergegas menuju gerobaknya dan menarik laci yang sepertinya dia gunakan untuk menyimpan uang.

"Ini kembaliannya Neng, karna Eneng pembeli dengan jumlah pembelian paling banyak hari ini, jadi Abang kasih diskon seribu rupiah. Jadi kembalinya lima belas ribu rupiah ya, Neng."

Sarah mengangguk samar dan mengambil kembalian itu kemudian memasukkannya kembali ke dalam kantong celananya.

"Terima kasih ya, Bang. Kalau begitu saya permisi," pamit Sarah seraya berjalan menuju motornya.

"Siap, mangga Neng." Abang penjual mempersilahkan sambil mengayunkan tangannya.

Ctik

Sarah memutar kunci kontak motor dan mencoba menghidupkannya.

Hening

Berkali-kali Sarah menekan tombol start namun sama sekali tak ada reaksi yang diberikan motor metiknya tersebut.

Tak habis akal, Sarah turun dari motor dan mengengkolnya.

Satu kali.

Dia kali.

Tiga kali.

Sampai entah berapa puluh kali Sarah mencoba mengengkol motor tersebut sampai kakinya serasa perih dan mati rasa.

"Kenapa, Neng? Motornya mogok?" tanya si Abang penjual berlari kecil mendekati Sarah yang sudah basah oleh keringat.

Sarah mengangguk samar. "Iya, Bang. Nggak mau di hidupkan. Mana saya sudah kelamaan perginya."

Abang penjual tampak kebingungan dan menggaruk-garuk kepalanya sambil celingukan.

"Masih gelap begini, kayaknya nggak ada bengkel yang buka, Neng."

Sarah hampir menangis karna sudah hampir satu jam dia pergi, padahal Bima hanya memberinya waktu tak lebih dari setengah jam. Tak terbayang di pelupuk mata Sarah sekejam apa lagi hukuman yang akan di berikan Bima padanya seperti yang sudah-sudah.

Abang penjual itu tak sengaja melihat mata Sarah yang berkaca-kaca, rasa iba timbul di hatinya. Berkali-kali dia menatap Sarah dan gerobak jualannya bergantian.

"Kalau gitu pulang aja dulu, Neng. Biar motornya di titip di sini sama saya, besok baru di ambil. Katanya tadi rumah Eneng mah deket kan?"

Sarah menghapus air mata yang sempat jatuh dari pelupuk matanya. "Nggak, Bang. Saya bohong, rumah saya jauh dari sini."

Abang penjual itu terkesiap dan mengelus dada menyesali sikap Sarah yang terbilang nekat, padahal tak jauh dari gerobak penjual nasi goreng itu ada lokasi kuburan yang terbilang angker.

Namun bagi Sarah, tak ada yang lebih menakutkan ketimbang kemarahan Bima. Membuatnya sampai begitu berani dan nekat melintasi kuburan itu di dini hari yang terbilang sangat rawan. Tak hanya hantu, tapi juga begal.

"Ayo saya anter aja, Neng." Abang penjual mengulurkan tangannya untuk membantu Sarah bangkit.

Merasa tak ada pilihan lain, akhirnya Sarah mengangguk menyetujui usulan si penjual.

"Ta- tapi gerobak Abang gimana? Di sini sepi loh. Takutnya ada maling," cetus Sarah yang tiba-tiba khawatir.

Abang penjual itu menuju ke arah laci penyimpanan uangnya dan mengambil beberapa lembar uang yang tampak tak begitu banyak dari sana. Mungkin saja itulah hasil dia menunggu pelanggan sampai sehari semalam. Sarah sampai tersentuh melihatnya, betapa tegasnya hati Abang penjual itu, walau hanya mendapat sedikit rejeki tapi dia tetap melayani dengan sepenuh hati.

"Udah aman, Neng. Ayo saya anter," tukas Abang penjual sambil menepuk tas pinggangnya yang sudah terisi uang yang tak seberapa dari lacinya.

Abang penjual menghidupkan motor bebek tuanya dan membantu Sarah naik di boncengan.

"Baca doa ya, Neng. Semoga kita selamat lewat kuburan itu," titah si Abang setelah motor melaju dan hampir melintasi area pekuburan.

Suara burung hantu terdengar santer begitu mereka melewati kuburan tersebut, tanpa sadar Sarah memegang erat baju si Abang karna ketakutan.

Motor terus melaju sampai mereka mulai memasuki kawasan pemukiman, cukup jauh dari lokasi kuburan tadi.

"Rumahnya yang mana, Neng?" tanya si Abang sambil celingukan melihat-lihat rumah-rumah yang di lewatinya.

"Itu Bang, yang cat pink." tunjuk Sarah pada rumahnya.

Motor berhenti tepat di depan rumah bercat pink dengan gaya minimalis milik Sarah, saat turun dan mengucapkan terima kasih Sarah dan Abang penjual itu di kejutkan oleh suara menggelegar Bima.

"Dari mana saja kamu wanita jal*ng?" bentaknya dengan ikat pinggang tergenggam erat di tangan.

Episodes
1 Chapter 1.
2 Chapter 2.
3 Chapter 3.
4 Chapter 4.
5 Chapter 5.
6 Chapter 6.
7 Chapter 7.
8 Chapter 8.
9 Chapter 9.
10 Chapter 10.
11 Chapter 11.
12 Chapter 12.
13 Chapter 13.
14 Chapter 14.
15 Chapter 15.
16 Chapter 16.
17 Chapter 17.
18 Chapter 18.
19 Chapter 19.
20 Chapter 20.
21 Chapter 21.
22 Chapter 22.
23 Chapter 23.
24 Chapter 24.
25 Chapter 25.
26 Chapter 26.
27 Chapter 27.
28 Chapter 28.
29 Chapter 29.
30 Chapter 30.
31 Chapter 31.
32 Chapter 32.
33 Chapter 33.
34 Chapter 34.
35 Chapter 35.
36 Chapter 36.
37 Chapter 37.
38 Chapter 38.
39 Chapter 39.
40 Chapter 40.
41 Chapter 41.
42 Chapter 42.
43 Chapter 43.
44 Chapter 44.
45 Chapter 45.
46 Chapter 46.
47 Chapter 47.
48 Chapter 48.
49 Chapter 49.
50 Chapter 50.
51 Chapter 51.
52 Chapter 52.
53 Chapter 53.
54 Chapter 54.
55 Chapter 55.
56 Chapter 56.
57 Chapter 57.
58 Chapter 58.
59 Chapter 59.
60 Chapter 60.
61 Chapter 61.
62 Chapter 62.
63 Chapter 63.
64 Chapter 64.
65 Chapter 65.
66 Chapter 66.
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69.
70 Chapter 70.
71 Chapter 71.
72 Chapter 72.
73 Chapter 73.
74 Chapter 74.
75 Chapter 75.
76 Chapter 76.
77 Chapter 77.
78 Chapter 78.
79 Chapter 79.
80 Chapter 80.
81 Chapter 81.
82 Chapter 82.
83 Chapter 83.
84 Chapter 84.
85 Chapter 85.
86 Chapter 86.
87 Chapter 87.
88 Chapter 88.
89 Chapter 89.
90 Chapter 90.
91 Chapter 91.
92 Chapter 92.
93 Chapter 93.
94 Chapter 94.
95 Chapter 95.
96 Chapter 96.
97 Chapter 97.
98 Chapter 98
99 Chapter 99.
100 Chapter 100.
101 Chapter 101.
102 Chapter 102.
103 Chapter 103.
104 Chapter 104.
105 Chapter 105.
106 Chapter 106. SEASON 2.
107 Chapter 107. S2
108 Chapter 108. S2.
109 Chapter 109.
110 Chapter 110.
111 Chapter 111.
112 Chapter 112.
113 Chapter 113. S2
114 Chapter 114. S2
115 Chapter 115. S2
116 Chapter 116.
117 Chapter 117.
118 Chapter 118
119 Chapter 119.
120 Chapter 120
121 Chapter 121.
122 Chapter 122.
123 Chapter 123.
124 Chapter 124.
125 Chapter 125. S2
126 Chapter 126.
127 Chapter 127.
128 Chapter 128.
129 Chapter 129.
130 Chapter 130.
131 Chapter 131.
132 Chapter 132.
133 Chapter 133.
134 Chapter 134.
135 Chapter 135.
136 Chapter 136.
137 Chapter 137.
138 Chapter 138.
139 Chapter 139.
140 Chapter 140.
141 Chapter 141.
142 Chapter 142.
143 Chapter 143.
144 Chapter 144.
145 Chapter 145.
146 Chapter 146.
147 Chapter 147.
148 Chapter 148.
149 Chapter 149.
150 Chapter 150.
151 BAB 151.
152 Chapter 152.
153 Chapter 153.
154 Chapter 154.
155 Chapter 155.
156 Chapter 156.
157 Chapter 157
158 Chapter 158.
159 Chapter 159.
160 Chapter 160.
161 Chapter 161
162 Chapter 162.
163 Chapter 163.
164 Chapter 164.
165 Chapter 165.
166 Chapter 166.
167 Chapter 167.
168 Chapter 168.
169 Chapter 169.
170 Chapter 170.
171 Chapter 171.
172 Chapter 172.
173 Chapter 173.
174 Chapter 174.
175 Chapter 175.
176 BAB 176. TANGIS PERPISAHAN.
177 BAB 177. RUANG RAHASIA.
178 Chapter 178.
179 Chapter 179.
180 Chapter 180.
181 Chapter 181.
182 Chapter 182.
183 Chapter 183.
184 Chapter 184.
185 Chapter 185.
186 Chapter 186
187 Chapter 187.
188 Chapter 188.
189 Chapter 189.
190 Chapter 190.
191 Chapter 191.
192 Chapter 192.
193 Chapter 193.
194 Chapter 194.
195 Chapter 195.
196 Chapter 196.
197 Chapter 197.
198 Chapter 198.
199 Chapter 199.
200 Chapter 200.
201 Chapter 201.
202 Chapter 202.
203 Chapter 203.
204 Chapter 204.
205 Chapter 205
206 Chapter 206.
207 Chapter 207.
208 Chapter 208.
209 Chapter 209.
210 Chapter 210.
211 Chapter 211.
212 Chapter 212.
213 Chapter 213.
214 Chapter 214.
215 Chapter 214.
216 Chapter 215.
217 Chapter 216.
218 Chapter 217.
219 Chapter 218.
220 Chapter 219.
221 Chapter 220.
222 Chapter 221.
223 Chapter 222.
224 Chapter 223.
225 Chapter 224.
Episodes

Updated 225 Episodes

1
Chapter 1.
2
Chapter 2.
3
Chapter 3.
4
Chapter 4.
5
Chapter 5.
6
Chapter 6.
7
Chapter 7.
8
Chapter 8.
9
Chapter 9.
10
Chapter 10.
11
Chapter 11.
12
Chapter 12.
13
Chapter 13.
14
Chapter 14.
15
Chapter 15.
16
Chapter 16.
17
Chapter 17.
18
Chapter 18.
19
Chapter 19.
20
Chapter 20.
21
Chapter 21.
22
Chapter 22.
23
Chapter 23.
24
Chapter 24.
25
Chapter 25.
26
Chapter 26.
27
Chapter 27.
28
Chapter 28.
29
Chapter 29.
30
Chapter 30.
31
Chapter 31.
32
Chapter 32.
33
Chapter 33.
34
Chapter 34.
35
Chapter 35.
36
Chapter 36.
37
Chapter 37.
38
Chapter 38.
39
Chapter 39.
40
Chapter 40.
41
Chapter 41.
42
Chapter 42.
43
Chapter 43.
44
Chapter 44.
45
Chapter 45.
46
Chapter 46.
47
Chapter 47.
48
Chapter 48.
49
Chapter 49.
50
Chapter 50.
51
Chapter 51.
52
Chapter 52.
53
Chapter 53.
54
Chapter 54.
55
Chapter 55.
56
Chapter 56.
57
Chapter 57.
58
Chapter 58.
59
Chapter 59.
60
Chapter 60.
61
Chapter 61.
62
Chapter 62.
63
Chapter 63.
64
Chapter 64.
65
Chapter 65.
66
Chapter 66.
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69.
70
Chapter 70.
71
Chapter 71.
72
Chapter 72.
73
Chapter 73.
74
Chapter 74.
75
Chapter 75.
76
Chapter 76.
77
Chapter 77.
78
Chapter 78.
79
Chapter 79.
80
Chapter 80.
81
Chapter 81.
82
Chapter 82.
83
Chapter 83.
84
Chapter 84.
85
Chapter 85.
86
Chapter 86.
87
Chapter 87.
88
Chapter 88.
89
Chapter 89.
90
Chapter 90.
91
Chapter 91.
92
Chapter 92.
93
Chapter 93.
94
Chapter 94.
95
Chapter 95.
96
Chapter 96.
97
Chapter 97.
98
Chapter 98
99
Chapter 99.
100
Chapter 100.
101
Chapter 101.
102
Chapter 102.
103
Chapter 103.
104
Chapter 104.
105
Chapter 105.
106
Chapter 106. SEASON 2.
107
Chapter 107. S2
108
Chapter 108. S2.
109
Chapter 109.
110
Chapter 110.
111
Chapter 111.
112
Chapter 112.
113
Chapter 113. S2
114
Chapter 114. S2
115
Chapter 115. S2
116
Chapter 116.
117
Chapter 117.
118
Chapter 118
119
Chapter 119.
120
Chapter 120
121
Chapter 121.
122
Chapter 122.
123
Chapter 123.
124
Chapter 124.
125
Chapter 125. S2
126
Chapter 126.
127
Chapter 127.
128
Chapter 128.
129
Chapter 129.
130
Chapter 130.
131
Chapter 131.
132
Chapter 132.
133
Chapter 133.
134
Chapter 134.
135
Chapter 135.
136
Chapter 136.
137
Chapter 137.
138
Chapter 138.
139
Chapter 139.
140
Chapter 140.
141
Chapter 141.
142
Chapter 142.
143
Chapter 143.
144
Chapter 144.
145
Chapter 145.
146
Chapter 146.
147
Chapter 147.
148
Chapter 148.
149
Chapter 149.
150
Chapter 150.
151
BAB 151.
152
Chapter 152.
153
Chapter 153.
154
Chapter 154.
155
Chapter 155.
156
Chapter 156.
157
Chapter 157
158
Chapter 158.
159
Chapter 159.
160
Chapter 160.
161
Chapter 161
162
Chapter 162.
163
Chapter 163.
164
Chapter 164.
165
Chapter 165.
166
Chapter 166.
167
Chapter 167.
168
Chapter 168.
169
Chapter 169.
170
Chapter 170.
171
Chapter 171.
172
Chapter 172.
173
Chapter 173.
174
Chapter 174.
175
Chapter 175.
176
BAB 176. TANGIS PERPISAHAN.
177
BAB 177. RUANG RAHASIA.
178
Chapter 178.
179
Chapter 179.
180
Chapter 180.
181
Chapter 181.
182
Chapter 182.
183
Chapter 183.
184
Chapter 184.
185
Chapter 185.
186
Chapter 186
187
Chapter 187.
188
Chapter 188.
189
Chapter 189.
190
Chapter 190.
191
Chapter 191.
192
Chapter 192.
193
Chapter 193.
194
Chapter 194.
195
Chapter 195.
196
Chapter 196.
197
Chapter 197.
198
Chapter 198.
199
Chapter 199.
200
Chapter 200.
201
Chapter 201.
202
Chapter 202.
203
Chapter 203.
204
Chapter 204.
205
Chapter 205
206
Chapter 206.
207
Chapter 207.
208
Chapter 208.
209
Chapter 209.
210
Chapter 210.
211
Chapter 211.
212
Chapter 212.
213
Chapter 213.
214
Chapter 214.
215
Chapter 214.
216
Chapter 215.
217
Chapter 216.
218
Chapter 217.
219
Chapter 218.
220
Chapter 219.
221
Chapter 220.
222
Chapter 221.
223
Chapter 222.
224
Chapter 223.
225
Chapter 224.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!