Chapter 7.

"Cari pria pengecut ini, dan bawa ke hadapanku dengan suka rela ataupun terpaksa."

 Para pria berjas mengangguk serentak, namun saat mereka hendak pergi melaksanakan tugas suara lirih Sarah mengalihkan perhatian mereka.

"Tunggu, Dad ...."

 Sarah membuka matanya perlahan, dengan tangan terulur ke arah sang ayah.

"Sayang, kamu sudah sadar?" seru nyonya Ellen girang.

 Tuan Bryan turut mendekat, begitu juga Bu Leha dan keluarga. Tak mempedulikan para pria berjas yang kini tampak kebingungan antara langsung pergi menjalankan tugas atau menunggu perintah gegas dari Tuan Bryan kembali.

"Apa yang kamu rasakan, Sayang? Apa badanmu sakit?" cecar Tuan Bryan lembut.

 Sarah menatap mereka semua satu per satu.

"Momy, Dady, Bu Leha, Pak Hasan? Kenapa kita semua ada di sini?" tanya Sarah kebingungan.

 Sarah hendak bangkit namun rasa sakit mendera kepalanya.

"Awww," lirih Sarah meringis.

 Nyonya Ellen cepat meraih tubuh Sarah dan membantunya untuk duduk bersandar pada bantal di punggungnya.

"Jangan banyak bergerak dulu, Sarah. Badan kamu banyak luka," tukas Bu Leha mengelus bahu Sarah.

 Setelah rasa sakitnya agak reda Sarah kembali menatap sang ayah dengan takut-takut.

"Kamu memang anak nakal! Bisa-bisanya kamu menyembunyikan hal sebesar ini dari Dady hm? Apa kamu pikir bisa mengatasinya sendiri? Lihatlah kondisimu sekarang, bukan hanya kamu tapi kami semua ikut menangis melihatnya," ujar Tuan Bryan sembari memeluk Sarah perlahan, karna takut akan membuat luka-luka dan lebam di tubuh putrinya semakin terasa sakit.

 Pelukan yang sudah lama tak di rasakan Sarah setelah memutuskan menikah dengan Bima, walau di tentang ke dua orang tuanya namun Sarah tetap kekeh dan akhirnya keduanya harus mengalah. Bahkan mereka rela mengangkat posisi Bima yang sebelumnya hanya seorang OB menjadi seorang direktur hanya agar sang anak tidak merasa kekurangan hidup dengannya.

 Tanpa mereka tau, kalau semua gaji Bima dari perusahaan mereka tidak ada yang di berikan pada Sarah namun meluncur mulus ke kantong si gundik, Jeni.

"Maafkan Sarah, Dad. Sarah hanya malu pada kalian," Isak Sarah di sela pelukan ayahnya.

 Tuan Bryan melerai pelukannya dan mengusap jejak air mata di pipi tirus Sarah.

"No, sweetie. Kenapa harus malu? Kamu putri kesayangan kami, sejauh apapun kesalahan mu dalam melangkah. Saat kamu jatuh, maka pulanglah ... tangan kami terbuka untukmu," pungkasnya.

Nyonya Ellen mendekat dan menggantikan posisi Tuan Bryan di dekat Sarah, kemudian mengelus lbut rambut putrinya yang kini terasa kasar dan tidak terurus.

"Dadymu benar, Sayang. Pulanglah bersama kami, sudah cukup penderitaanmu selama ini. Tidak perlu malu, kami sangat mengerti perasaanmu, Honey. Dan kami sama sekali tidak mempermasalahkan soal itu lagi."

"Ooh, Mom." Air mata Sarah jatuh, begitu terharu dan sesaknya dadanya mendengar ketulusan cinta orang tuanya.

 Menyesal, hanya kata itu yang kini ada di dadanya. Betapa dulu dia bahkan rela menghardik sang Momy hanya karna ingin segera menikah dengan Bima. Dan di saat terpuruknya, malah hanya orang tuanya yang ada, tidak dengan Bima.

"Orang tuamu benar, Sarah. Lebih baik kamu berpisah dari Bima, lihat badan kamu ... sudah cukup kamu di siksa olehnya, Sarah. Mau sampai kapan?" celetuk Bu Leha tak tega.

 Lebam di tubuh Sarah sangat banyak, bahkan sampai bisa membuat begidik yang melihatnya. Beberapa ada yang berdarah namun sudah di tutup dengan perban.

"Kamu tenang saja, Sayang. Dady akan memberikan keadilan itu untukmu," sambung Tuan Bryan tegas.

 Sarah merenung sesaat, dia memang sudah memegang banyak bukti akan perselingkuhan dan penyelewengan di perusahaannya karna suaminya. Tapi cerita masa lalu jua lah yang membuatnya malu untuk memperjuangkan haknya atau memberitahu polisi atau orang tuanya.

"Kalian!" Tuan Bryan menunjuk para pria berjas anak buahnya itu, "cepat pergi dan bawa pria brengs*k itu kemari!"

"Tidak, Dad?" sela Sarah cepat.

 Tuan Bryan berbalik dan menatap heran pada Sarah.

"Why, honey? Ada apa?"

 Sarah menggeleng lemah. "Biarkan aku selesaikan masalah ini sendiri, Dad. Aku lah yang memulai semua ini, dan biarkan aku juga yang mengakhirinya."

"Tapi bagaimana? Momy mengkhawatirkanmu, Sayang. Sudahlah, menurut saja dan biarkan Dady mu yang bekerja," bujuk Nyonya Ellen pada Sarah.

Lagi Sarah menggeleng. "No, Mom. Tolong kali ini saja, beri Sarah satu kesempatan untuk membalas sendiri perbuatan Mas Bima. Kalau nanti Sarah tidak sanggup, barulah Sarah akan minta bantuan Momy dan Dady."

 Nyonya Ellen menatap suaminya. "Bagaimana pendapatmu, Dad?"

 Tuan Bryan tampak berfikir.

"Tapi Dady mengkhawatirkan keselamatanmu, Sayang. Lihatlah kondisimu sekarang, Dady tidak sanggup kalau harus melihat yang lebih dari ini."

 Bu Leha turut mendekat dan membujuk Sarah.

"Iya, Sarah. Nggak usah neko-neko. Lihat badan kamu, hanya kesalahan kecil saja si Bima itu sudah bisa bikin kamu kayak begini. Gimana kalau kamu masih meminta kesempatan tinggal sama dia lagi, Sarah? Lihat sekarang saja dia nggak ingat jenguk kamu di rumah sakit walau tadi dia lihat pas kami bawa kamu."

"Sebaiknya biarkan Dady saja yang melakukannya, Sayang," bujuk Nyonya Ellen lagi.

 Hatinya turuf cemas mendengar penuturan Bu Leha.

 Sarah meraih tangan Nyonya Ellen lembut. "Mom, please! Hanya satu kali kesempatan, selama ini Sarah sudah selalu diam saat di tindas oleh Mas Bima. Setidaknya, setelah ini Sarah juga ingin menikmati setiap momen pembalasan Sarah atas perbuatannya itu."

 Tuan Bryan mendekati istrinya dan menyentuh pundaknya sambil mengangguk.

 Nyonya Ellen mendesah berat. "Hah, baiklah, Sweetie. Tapi berjanjilah untuk selalu mengaktifkan ponselmu dan mengabari Momy atau Dady ya."

"Sure, Mom." angguk Sarah mantab.

****

 Di kantornya tampak Bima tengah berjalan mondar-mandir di dalam ruangan direktur.

 AC ruangan yang dingin nyatanya tak mampu mengusir semua titik keringat di tubuhnya, bahkan kini bagian atas kemeja kerjanya sudah basah oleh keringat.

"Aarrggghhh, bodoh! Bodoh! Bodoh! Kok bisa seceroboh itu sih gua?" geram Bima menarik rambutnya frustasi.

Brugh

 Bima menghempas tubuhnya ke sofa empuk di ruang kerjanya.

"Astaga ... masa bisa gua lupa kalau Sarah bisa saja ngadu sama orang tuanya dan gua bisa di tendang sama mereka. Nggak cuma dari hidupnya Sarah, tapi pasti juga dari perusahaan ini. Duh bodoh banget sih gua!" umpat Bima pada dirinya sendiri.

 Bima kembali bangkit, mengacak rambutnya kasar sambil memikirkan cara untuk menjawab pertanyaan kedua mertuanya nanti.

 Kecemasan menguasai hatinya membuatnya tak bisa berfikir.

"Aarrrgghhhhh ini semua gara-gara lo, istri s*alan! Kenapa sih lo harus bikin gua marah setiap hari?" maki Bima sambil meninju dinding sampai tangannya berdarah.

 Tapi sakit dan pedih di tangannya tak sesakit hatinya saat membayangkan akan kembali menjadi OB jika mertuanya tau kelakuannya pada Sarah selama ini. Keluarga Sarah sangat berkuasa, dan bisa-bisanya Bima melupakan semua itu saat dengan gelap mata malah menyiksanya.

Tok

Tok

Tok

Pintu ruangan Bima di ketuk dari luar, Bima yang tengah kalut menatap pintu itu dengan pandangan horor.

"Mati aku."

notes: "Hai pembaca semua, jangan lupa mampir juga ke cerita author yang lainnya. Ada di Noveltoon dengan judul TABIR(pelakor itu ternyata adikku) dan ISTRI UNTUK SUAMIKU, terima kasih untuk yang sudah membaca dan berkenan mampir."

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

dasar mmg otak cetak OB aja gaya lupa ya mas Bima, silahkan Terima karma mu🤭

2025-01-23

0

Neneng cinta

Neneng cinta

wah c Bima ga bersyukur,,diangkat dr OB jd Direktur,,,ck..ck....

2023-05-20

1

keyJoe

keyJoe

duh, moga aja abis ini sarah ngedepak kamu deh bimsalabim!😏

2023-03-25

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1.
2 Chapter 2.
3 Chapter 3.
4 Chapter 4.
5 Chapter 5.
6 Chapter 6.
7 Chapter 7.
8 Chapter 8.
9 Chapter 9.
10 Chapter 10.
11 Chapter 11.
12 Chapter 12.
13 Chapter 13.
14 Chapter 14.
15 Chapter 15.
16 Chapter 16.
17 Chapter 17.
18 Chapter 18.
19 Chapter 19.
20 Chapter 20.
21 Chapter 21.
22 Chapter 22.
23 Chapter 23.
24 Chapter 24.
25 Chapter 25.
26 Chapter 26.
27 Chapter 27.
28 Chapter 28.
29 Chapter 29.
30 Chapter 30.
31 Chapter 31.
32 Chapter 32.
33 Chapter 33.
34 Chapter 34.
35 Chapter 35.
36 Chapter 36.
37 Chapter 37.
38 Chapter 38.
39 Chapter 39.
40 Chapter 40.
41 Chapter 41.
42 Chapter 42.
43 Chapter 43.
44 Chapter 44.
45 Chapter 45.
46 Chapter 46.
47 Chapter 47.
48 Chapter 48.
49 Chapter 49.
50 Chapter 50.
51 Chapter 51.
52 Chapter 52.
53 Chapter 53.
54 Chapter 54.
55 Chapter 55.
56 Chapter 56.
57 Chapter 57.
58 Chapter 58.
59 Chapter 59.
60 Chapter 60.
61 Chapter 61.
62 Chapter 62.
63 Chapter 63.
64 Chapter 64.
65 Chapter 65.
66 Chapter 66.
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69.
70 Chapter 70.
71 Chapter 71.
72 Chapter 72.
73 Chapter 73.
74 Chapter 74.
75 Chapter 75.
76 Chapter 76.
77 Chapter 77.
78 Chapter 78.
79 Chapter 79.
80 Chapter 80.
81 Chapter 81.
82 Chapter 82.
83 Chapter 83.
84 Chapter 84.
85 Chapter 85.
86 Chapter 86.
87 Chapter 87.
88 Chapter 88.
89 Chapter 89.
90 Chapter 90.
91 Chapter 91.
92 Chapter 92.
93 Chapter 93.
94 Chapter 94.
95 Chapter 95.
96 Chapter 96.
97 Chapter 97.
98 Chapter 98
99 Chapter 99.
100 Chapter 100.
101 Chapter 101.
102 Chapter 102.
103 Chapter 103.
104 Chapter 104.
105 Chapter 105.
106 Chapter 106. SEASON 2.
107 Chapter 107. S2
108 Chapter 108. S2.
109 Chapter 109.
110 Chapter 110.
111 Chapter 111.
112 Chapter 112.
113 Chapter 113. S2
114 Chapter 114. S2
115 Chapter 115. S2
116 Chapter 116.
117 Chapter 117.
118 Chapter 118
119 Chapter 119.
120 Chapter 120
121 Chapter 121.
122 Chapter 122.
123 Chapter 123.
124 Chapter 124.
125 Chapter 125. S2
126 Chapter 126.
127 Chapter 127.
128 Chapter 128.
129 Chapter 129.
130 Chapter 130.
131 Chapter 131.
132 Chapter 132.
133 Chapter 133.
134 Chapter 134.
135 Chapter 135.
136 Chapter 136.
137 Chapter 137.
138 Chapter 138.
139 Chapter 139.
140 Chapter 140.
141 Chapter 141.
142 Chapter 142.
143 Chapter 143.
144 Chapter 144.
145 Chapter 145.
146 Chapter 146.
147 Chapter 147.
148 Chapter 148.
149 Chapter 149.
150 Chapter 150.
151 BAB 151.
152 Chapter 152.
153 Chapter 153.
154 Chapter 154.
155 Chapter 155.
156 Chapter 156.
157 Chapter 157
158 Chapter 158.
159 Chapter 159.
160 Chapter 160.
161 Chapter 161
162 Chapter 162.
163 Chapter 163.
164 Chapter 164.
165 Chapter 165.
166 Chapter 166.
167 Chapter 167.
168 Chapter 168.
169 Chapter 169.
170 Chapter 170.
171 Chapter 171.
172 Chapter 172.
173 Chapter 173.
174 Chapter 174.
175 Chapter 175.
176 BAB 176. TANGIS PERPISAHAN.
177 BAB 177. RUANG RAHASIA.
178 Chapter 178.
179 Chapter 179.
180 Chapter 180.
181 Chapter 181.
182 Chapter 182.
183 Chapter 183.
184 Chapter 184.
185 Chapter 185.
186 Chapter 186
187 Chapter 187.
188 Chapter 188.
189 Chapter 189.
190 Chapter 190.
191 Chapter 191.
192 Chapter 192.
193 Chapter 193.
194 Chapter 194.
195 Chapter 195.
196 Chapter 196.
197 Chapter 197.
198 Chapter 198.
199 Chapter 199.
200 Chapter 200.
201 Chapter 201.
202 Chapter 202.
203 Chapter 203.
204 Chapter 204.
205 Chapter 205
206 Chapter 206.
207 Chapter 207.
208 Chapter 208.
209 Chapter 209.
210 Chapter 210.
211 Chapter 211.
212 Chapter 212.
213 Chapter 213.
214 Chapter 214.
215 Chapter 214.
216 Chapter 215.
217 Chapter 216.
218 Chapter 217.
219 Chapter 218.
220 Chapter 219.
221 Chapter 220.
222 Chapter 221.
223 Chapter 222.
224 Chapter 223.
225 Chapter 224.
Episodes

Updated 225 Episodes

1
Chapter 1.
2
Chapter 2.
3
Chapter 3.
4
Chapter 4.
5
Chapter 5.
6
Chapter 6.
7
Chapter 7.
8
Chapter 8.
9
Chapter 9.
10
Chapter 10.
11
Chapter 11.
12
Chapter 12.
13
Chapter 13.
14
Chapter 14.
15
Chapter 15.
16
Chapter 16.
17
Chapter 17.
18
Chapter 18.
19
Chapter 19.
20
Chapter 20.
21
Chapter 21.
22
Chapter 22.
23
Chapter 23.
24
Chapter 24.
25
Chapter 25.
26
Chapter 26.
27
Chapter 27.
28
Chapter 28.
29
Chapter 29.
30
Chapter 30.
31
Chapter 31.
32
Chapter 32.
33
Chapter 33.
34
Chapter 34.
35
Chapter 35.
36
Chapter 36.
37
Chapter 37.
38
Chapter 38.
39
Chapter 39.
40
Chapter 40.
41
Chapter 41.
42
Chapter 42.
43
Chapter 43.
44
Chapter 44.
45
Chapter 45.
46
Chapter 46.
47
Chapter 47.
48
Chapter 48.
49
Chapter 49.
50
Chapter 50.
51
Chapter 51.
52
Chapter 52.
53
Chapter 53.
54
Chapter 54.
55
Chapter 55.
56
Chapter 56.
57
Chapter 57.
58
Chapter 58.
59
Chapter 59.
60
Chapter 60.
61
Chapter 61.
62
Chapter 62.
63
Chapter 63.
64
Chapter 64.
65
Chapter 65.
66
Chapter 66.
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69.
70
Chapter 70.
71
Chapter 71.
72
Chapter 72.
73
Chapter 73.
74
Chapter 74.
75
Chapter 75.
76
Chapter 76.
77
Chapter 77.
78
Chapter 78.
79
Chapter 79.
80
Chapter 80.
81
Chapter 81.
82
Chapter 82.
83
Chapter 83.
84
Chapter 84.
85
Chapter 85.
86
Chapter 86.
87
Chapter 87.
88
Chapter 88.
89
Chapter 89.
90
Chapter 90.
91
Chapter 91.
92
Chapter 92.
93
Chapter 93.
94
Chapter 94.
95
Chapter 95.
96
Chapter 96.
97
Chapter 97.
98
Chapter 98
99
Chapter 99.
100
Chapter 100.
101
Chapter 101.
102
Chapter 102.
103
Chapter 103.
104
Chapter 104.
105
Chapter 105.
106
Chapter 106. SEASON 2.
107
Chapter 107. S2
108
Chapter 108. S2.
109
Chapter 109.
110
Chapter 110.
111
Chapter 111.
112
Chapter 112.
113
Chapter 113. S2
114
Chapter 114. S2
115
Chapter 115. S2
116
Chapter 116.
117
Chapter 117.
118
Chapter 118
119
Chapter 119.
120
Chapter 120
121
Chapter 121.
122
Chapter 122.
123
Chapter 123.
124
Chapter 124.
125
Chapter 125. S2
126
Chapter 126.
127
Chapter 127.
128
Chapter 128.
129
Chapter 129.
130
Chapter 130.
131
Chapter 131.
132
Chapter 132.
133
Chapter 133.
134
Chapter 134.
135
Chapter 135.
136
Chapter 136.
137
Chapter 137.
138
Chapter 138.
139
Chapter 139.
140
Chapter 140.
141
Chapter 141.
142
Chapter 142.
143
Chapter 143.
144
Chapter 144.
145
Chapter 145.
146
Chapter 146.
147
Chapter 147.
148
Chapter 148.
149
Chapter 149.
150
Chapter 150.
151
BAB 151.
152
Chapter 152.
153
Chapter 153.
154
Chapter 154.
155
Chapter 155.
156
Chapter 156.
157
Chapter 157
158
Chapter 158.
159
Chapter 159.
160
Chapter 160.
161
Chapter 161
162
Chapter 162.
163
Chapter 163.
164
Chapter 164.
165
Chapter 165.
166
Chapter 166.
167
Chapter 167.
168
Chapter 168.
169
Chapter 169.
170
Chapter 170.
171
Chapter 171.
172
Chapter 172.
173
Chapter 173.
174
Chapter 174.
175
Chapter 175.
176
BAB 176. TANGIS PERPISAHAN.
177
BAB 177. RUANG RAHASIA.
178
Chapter 178.
179
Chapter 179.
180
Chapter 180.
181
Chapter 181.
182
Chapter 182.
183
Chapter 183.
184
Chapter 184.
185
Chapter 185.
186
Chapter 186
187
Chapter 187.
188
Chapter 188.
189
Chapter 189.
190
Chapter 190.
191
Chapter 191.
192
Chapter 192.
193
Chapter 193.
194
Chapter 194.
195
Chapter 195.
196
Chapter 196.
197
Chapter 197.
198
Chapter 198.
199
Chapter 199.
200
Chapter 200.
201
Chapter 201.
202
Chapter 202.
203
Chapter 203.
204
Chapter 204.
205
Chapter 205
206
Chapter 206.
207
Chapter 207.
208
Chapter 208.
209
Chapter 209.
210
Chapter 210.
211
Chapter 211.
212
Chapter 212.
213
Chapter 213.
214
Chapter 214.
215
Chapter 214.
216
Chapter 215.
217
Chapter 216.
218
Chapter 217.
219
Chapter 218.
220
Chapter 219.
221
Chapter 220.
222
Chapter 221.
223
Chapter 222.
224
Chapter 223.
225
Chapter 224.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!