Acara wisuda Ara sudah berlalu beberapa hari, keluarga Tommy mengunjungi kediaman William untuk melakukan acara lamaran resmi. Sebelumnya mereka mengadakan acara lamaran yang mendadak jadi hanya membawa seperlunya pas acara ulang tahun Ara.
Niat baik keluarga, Dirgantara sangat diterima oleh keluarga William, mereka tidak menyangka mempunyai besan yang sangat menghargai keluarganya.
Setelah penentuan hari dan tanggal dilangsungkan acara pernikahan Tommy dan Ara, kedua keluarga mempersiapkan semua yang diperlukan diacara pernikahan anak-anaknya supaya berjalan lancar dihari H. Dengan permintaan Ara, pernikahan sederhana yang penting sah dimata agama dan negara walaupun, hal itu bertolak belakang dengan keinginan Tommy, ia ingin membuat sebuah pesta pernikahan yang mewah tetapi tidak disetujui oleh Ara karena sifatnya yang sangat sederhana.
Sebelum acara pernikahan, Ara juga meminta kepada Tommy untuk berkumpul bersama teman-temannya di cafe biasa untuk melepas masa lajang dan menemani tanpa protes. Akhirnya Tommy menurut akan keinginan Ara, padahal sebenarnya dia sedang sibuk tetapi demi calon istrinya Tommy mengundur rapat sampai hari pernikahannya selesai.
Setelah Ara yang berganti pakaian berulang-ulang, akhirnya mereka menuju cafe yang sudah dijanjikan kepada teman-temannya, bahkan ketika di mobil menuju cafe Ara meminta kepada Alex untuk kembali karena ingin mengganti sepatu yang dia pakai. "Honey, kita balik kerumah ya! kayaknya sepatu aku gak cocok deh sama pakaian aku," ucap Ara melihat penampilannya.
"Cocok kok," ucap Tommy singkat menahan kesal.
"Bilang aja gak mau balik kerumah, gue tahu dari tadi lo udah kesal bangat sama gue," tuduh Ara membuang muka ke arah jendela sembari mengerucutkan bibir.
"Apapun yang kamu pakai semua cocok, karena kamu cantik, little girl." gombal Tommy.
"Gue gak merona ya lo gombalin," ketus Ara.
Tommy memilih diam untuk mengalah, bisa panjang urusannya kalau terus berdebat dengan Ara, sesampainya mereka di cafe mereka menghampiri teman-temannya.
"Lo dari rumah gue atau negara orang?" sindir Alex setelah yang ditunggu sudah ikut bergabung di meja mereka.
"Dramanya Ara lagi berlangsung, sayang kalau di lewatkan." sindir Tommy melirik Ara.
"Ganti profesi pak. Jadi tukang nyinyir?" ucap Ara ketus membelalak mata.
Tommy jadi terdiam mendengar Ara yang berbicara ketus.
Jel yang melihat itu berusaha menahan tawa, matanya sudah melirik ke arah Alex yang menikmati minumannya. "Adek lo."
"Yang sopan sama gue," ucap Alex dingin.
Jel yang mendengarkan perkataan Alex yang dingin langsung terdiam dan menunduk. Karena sifat yang sangat pecicilan melebihi sifat Ara, hal itu membuat Jel tidak suka mendengar nada dingin seseorang. Dia lebih mememilih ditegur dari pada bersikap dingin, Ara yang sudah mengetahui sifat Jel tidak tinggal diam.
"Biasa aja kali mukanya bang," ucap Ara sedikit meninggi.
"Dia gak sopan sama abang! abang lebih tua dari dia, harusnya dia menggunakan bahasa yang sopan," jelas Alex memberi pengertian kepada Ara.
"Kak Tommy, juga gue panggil pake kata lo, tapi dia gak pernah marah tuh," protes Ara yang tidak terima.
Alex menahan amarah mendengar adeknya yang tidak menghargai orang yang lebih tua darinya. "Siapa yang ajarin adek gak sopan? Dia?" mengangkat jari telunjuknya menunjuk Jel.
"Abang." sedikit meninggikan suaranya, Ara semakin tidak terima abangnya menyalahkan temannya.
Semua orang hanya bisa diam melihat perdebatan abang adek tersebut. "Honey, sudah ya! gak baik emosi sebelum menikah." memberikan minuman yang ada didepan Ara.
"Hubungannya apa coba?" ujarnya kesal menjauhkan minuman yang diberikan Tommy.
"Lagi PMS Ra?" tebak Ryan.
Ara hanya mengedikkan bahu tidak peduli akan perkataan Ryan.
Jel yang merasa bersalah berani membuka suara. "Sorry."
"Gak usah minta maaf. Lo gak salah," lirih Ara melihat temannya yang merasa bersalah.
"Dek." panggil Alex kesal, Tommy langsung menggeleng kepala ke arah Alex supaya Alex tidak melanjutkan perdebatan mereka.
Liz yang diam sedari tadi mengangkat suara. "Kita makan aja dulu, setelah itu dilanjut lagi acara kesal menyesalnya," ucap Liz yang menahan lapar.
Setelah selesai makan dan berbincang untuk meluruskan permasalahan yang terjadi sebelum makan. masing-masing mereka pulang ke tempat masing-masing. Tidak dengan Tommy dan Ara, karena Ara ingin ke mall untuk membeli sesuatu.
Di dalam mall, mereka menelusuri toko satu persatu mulai dari toko sepatu, make up dan pakaian. Ara tidak menemukan yang ingin dibeli, dengan sabar Tommy mengekori kemana pun Ara pergi.
Sebenernya Tommy ingin protes melihat tingkah Ara yang mengunjungi toko yang sama berulang kali tetapi di tahan karena tidak ingin membuat Ara kesal. "Sebenarnya kamu mau beli apa sih, honey?" tanya Tommy hati-hati.
Ara mengabaikan perkataan Tommy ia lebih memilih berjalan masuk ke toko yang ada didepannya.
"Sabar, sabar," ucap Tommy mengelus dada ia mengikuti langkah Ara menuju toko.
"Ini yang gue cari. Senang bangat gue akhirnya dapat juga," ucap Ara sumringah memegang salah satu pakaian yang ada di toko itu. "Mbak, ukurannya ada?" tanyanya kepelayan Toko.
"Ada mbak..... silahkan di pilih," kata pelayan toko dengan ramah ia memberikan berbagai ukuran yang menurutnya pas di tubuh Ara.
"Saya coba dulu ya!" mengambil pakaian yang sesuai dengan ukuran tubuhnya sembari melangkah ke ruang ganti.
Setelah beberapa menit menit berganti pakaian Ara keluar meminta pendapat Tommy.
"Gimana? bagus tidak?" tanya Ara dengan rambut terurai memakai baju kekinian berwarna orange dengan perpaduan celana jeans putih menampilikan senyuman biasa ke arah Tommy.
Tommy melihat Ara yang memanggil nama nya, dengan gaya sok cool memasukkan salah satu tangannya ke saku celana, meneliti pakaian yang di cari sampai ketoko yang sama sebenarnya sedikit kesal, tetapi di tahannya.
"Iya." singkat Tommy karena menurutnya biasa saja.
"Gue nyesal nanyak sama lo," ketus Ara karena kesal lalu masuk ke ruang ganti untuk mengganti pakaiannya ke semula.
"Salah lagi." mengbuang nafas dengan kasar.
Ketika Ara selesai mengganti pakaian nya, Ara menuju kasir lalu meninggalkan Tommy yang sedang menunggu nya dekat ruang ganti.
"Honey, tunggu......" mengejar Ara yang sudah pergi duluan karena tadi ia sedang memainkan ponselnya tanpa memperhatikan kepergian Ara.
"Apa?" tanyanya galak menatap tajam ke arah Tommy.
"Galak bangat calon pengantin." goda Tommy
"Suka gue dong." Ara mengabaikan Tommy, ia melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Tommy.
"Honey, buru-buru amat, kebelet nikah ya?" goda Tommy berlari kecil mengejar Ara.
"Gue marah sama lo."
"Kamu lucu bangat sih, marah kok bilang-bilang!" goda Tommy mengacak rambut.
"Ya sudah, replay deh gue gak bilang-bilang lagi," kata Ara membuang muka.
Tommy menatap wajah calon istrinya dengan seksama dari samping. "Maaf ya, little girl, kamu jangan marah-marah lagi ya!" lirih Tommy.
***
Sesampai nya di kediaman william, Ara masih menampilkan muka kesal, ia mendahului Tommy masuk kedalam rumah tanpa peduli panggilan calon suaminya.
"Udah dong, honey marahnya, jangan marah lagi ya!" bujuk Tommy setelah menyusul Ara di ruang tamu.
"Loh, Ara kenapa?" kaget mama Ara yang melihat anak nya cemberut.
"Tanya aja sama calon menantu mama," ucap Ara kesal sembari duduk di sofa ruang tamu.
"Kalian sudah mau menikah, sekecil apa pun masalah kalian harus diselesaikan dengan baik-baik, gak lucu kalau kalian marahan sampai tanggal pernikahan kalian. Ya sudah, mama tinggal ke kamar dulu ya! kalian selesaikan masalah kalian." mama Ara menasehati calon pengantin tersebut.
Mereka mengangguk kepala dan menyelesaikan permasalahan mereka.
"Honey, udah dong... Gak enak dilihat calon mertua. Maaf ya."
"Iya, gue maafkan tapi tidak dengan lain kali." tegas Ara.
"Siap komandan," ucap Tommy tak kalah tegas sembari berdiri ia mengangkat tangan membentuk hormat. "kalau gitu aku pulang ya! udah sore juga. Titip salam sama tante ya!" sambungnya lagi.
"iya, hati-hati," ucap Ara mengantar Tommy kedepan.
"Jangan rindu aku ya!" gombal Tommy mengedipkan sebelah mata.
"Pulang sana, malah gombalin anak orang lagi."
Tommy masuk kedalam mobil kemudian melajukan kendaraannya meninggalkan kediaman, William.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Prince SuhoLee ❤
alex awas lo jatuh cinta ama jel
2020-12-06
2
zsarul_
hai hai thorr semangatt up yaa
yuk mampir lagi ke cerita aku 🤗
aku suda like + rate + fav loh
mari kita saling mendukungg ❤️
2020-09-02
0
Nay⚘
jejak
2020-08-29
0