Aktivitas yang dilakukan sampai subuh membuat mereka harus begadang dan tidur hanya beberapa jam saja, hal itu hampir membuat dua sejoli tersebut terlambat bangun. Sebelumnya, Tommy sudah mengatur alarm diponselnya. Ketika bangun tidur, betapa bahagianya Tommy bisa memiliki sang istri seutuhnya, dirinya tak henti-henti mengucapkan syukur bisa memiliki masa depan seperti Ara. Dipandangi wajah putih mulus bersih, bulu mata lentik, hidung mancung membuat dirinya gemas sendiri.
"Semalam heboh bangat mau lihat sunrise, sampai menggangu konsentrasi suaminya tapi sekarang masih tidur." Tommy bergumam sembari mengelus pipi Ara dengan jemarinya.
Melihat tidur Ara yang pulas, membuat Tommy tidak tega untuk membangunkan nya, tetapi mengingat Ara merengek semalam akhirnya Tommy membangunkan sang istri.
"Honey.... bangun yuk! katanya mau lihat sunrise!" seru Tommy lembut masih mengelus pipi Ara.
Ara yang masih terlelap merasa tidak terganggu sama sekali oleh gangguan sang suami, berulang kali Tommy mencoba membangunkan Ara, hasilnya tetap sama. Akhirnya Tommy memberikan kecupan bertubi-tubi diseluruh wajah Ara, tetapi gadis yang mempunyai tubuh mungil itu masih setia dengan tidurnya. Tommy mengangkat tubuh sang istri ala bridal style menuju kamar mandi karena tidak ingin menyianyiakan waktu.
Menurunkan tubuh mungil Ara dalam posisi berdiri dengan hati-hati, menahan tubuh Ara supaya tidak terjatuh, merasa tidurnya terganggu, Ara membuka mata, ia melihat ke sembarang arah dengan tubuh belum sepenuhnya sadar.
melihat ke arah Tommy dengan tatapan bingung. "Lo disini? ini bukan kamar gue!" gumam Ara belum sepenuhnya sadar.
"Ini kamar pengantin kita, kalau kamu lupa." Tommy yang gemas mencium hidung istrinya sekilas.
"Kamar? Pengantin? kapan gue nikah?" ujar Ara tanpa dosa menggaruk kepala yang tidak gatal.
"Semalam kita sudah menjadi suami istri, little girl. Jadi... kita tidurnya di kamar hotel, saat ini kita lagi dikamar mandi hotel," tutur Tommy gemas memperbaiki rambut istrinya yang berantakan.
Ara yang berusaha mengingat mengernyitkan keningnya, setelah dirinya mengingat Ara hanya cengengesan. "Oh, iya, guelupa." polos Ara masih menahan rasa kantuknya.
"Gemesin bangat sih," ucap Tommy sembari mencubit kedua pipi Ara dengan pelan.
"Tidur lagi yuk! ngantuk." melepaskan pegangan suaminya lalu berjalan menuju pintu kamar mandi.
"Eh, bukannya kamu mau lihat sunrise ya! Tommy menahan tubuh Ara.
"Ih... aku ngantuk, badan Ara juga masih pegal" manja Ara menghentakkan kakinya.
"Semalam kan kamu ngidam bangat mau lihat sunrise, sekarang kita cuci muka, gosok gigi ya! mumpung masih ada waktu," bujuk Tommy lembut.
"Kok bisa ngidam? gue hamil? cepat bangat." polos Ara.
Tommy hanya terkekeh melihat tingkah sang istri, sebenarnyanya, Tommy juga sama halnya dengan Ara, sangat lelah dan mengantuk berat, tetapi demi keinginan istrinya, ia rela melakukan apapun. Ya, bilang saja dirinya saat ini seperti budak cinta. Bisa saja Tommy mengikuti kemauan istri untuk tidur lagi, tetapi hal itu dilakukan karena dirinya tidak ingin egois, semalam Tommy sudah berjanji akan membangunkan Ara dan membawa Ara melihat sunrise.
Hanya butuh waktu beberapa menit menuju pantai, sesampainya di pantai. Tommy merangkul pinggang istri tercinta, Ara dengan posisi bersandar didada berotot sang suami, melihat ke arah pantai menunggu sunrise.
Yang ditunggu akhirnya muncul, dengan tatapan kagum melihat Sunrise, Ara merogoh kantong jaketnya, ia mengambil benda yang dibawa kemana pun dirinya pergi, Ara meminta ijin untuk mengabadikan cincin pernikahan mereka dipagi hari, hal itu disetujui oleh Tommy dan mengikuti arahan Ara.
Selesai mengabadikan momen, Ara membuka akun sosmednya kemudian mengupload foto yang diambil di pagi hari yang indah dengan caption.
"Yang pakai cincin saja digoda habis-habisan, apalagi yang gak pakai cincin. Bisa-bisa digeret ke KUA. Yuk, para jomblowan, jomblowati tunjukan pesona mu, segera di karungkan." @Alex W @Jelita @Ryan.Lautner @ Liz Mahendra, benar gak honey @Tommy_Dirgantara.
Tommy hanya tersenyum melihat istrinya, memainkan ponsel semenjak berfoto, dirinya belum menyadari, jika Ara telah menupload foto cincin pernikahan mereka karena ponselnya sengaja di tinggalkan dikamar.
Tommy mengajak Ara kembali kehotel untuk bersiap, supaya bisa sarapan pagi bersama keluarga yang masih berada di hotel.
Sesudah sarapan, mereka kembali bersantai. Ara membuka kembali akun sosmednya, melihat komentar para netizen yang menurutnya lucu sehingga membuatnya senyum-senyum sendiri. Hal itu mengundang perhatian Tommy lalu mengintip ponsel Ara.
"Kamu kenapa, kok senyum-senyum sendiri?" tanya Tommy penasaran.
"Belum buka sosial media?" tanya Ara masih fokus dengan ponselnya.
Tommy membuka akun sosial medianya, melihat postingan sang istri seketika dirinya menjadi tersenyum.
"Pantas saja kamu bahagia bangat, ternyata lagi buat para jomblo kesal," gemas Tommy langsung mengacak rambut Ara.
Para jomblo yang tidak terima, akhirnya melakukan demo secara langsung, meminta penjelasan, secara mereka dibawa dipostingan yang terlihat seluruh dunia, dengan membawa nama berkarat yaitu jomblowan jomblowati. mereka menghampiri meja Ara berserta kedua orang tua dan mertua nya, dengan wajah wajah pengen dilempar.
"Hey, Princes Tingkerbell.... kita semua mau demo." tantang Jel setelah sampai dimeja Ara.
Ara yang mengerti langsung menantang balik.
"Kenapa kalian tidak terima akan perkataan yang saya ucapkan? belum cukup kah sembako yang disumbangkan kepada kalian masing-masing?" tanya Ara pura-pura kesal.
Tommy hanya bisa geleng-geleng kepala, melihat tingkah absurd sang istri. Dirinya tidak tahan untuk tidak tersenyum, semua tingkah yang dilakukan istrinya sangat murni, sehingga membuat siapa pun yang mendengar akan tergelak tawa.
"Please deh Ara, malu sama suami." kata papa Ara pura-pura memijat pelipisnya.
"Urat malunya gak tersambung lagi pah, ada mertua juga masih aja pecicilan," Alex menggoda adeknya.
"Tidak apa-apa, Ara hanya menghibur kita semua, menantu ku sangat lucu," seru mama Tommy.
Ara melirik ke arah mertuanya sedang tersenyum akan jiwa pecicilannya, karena malu Ara reflek menyembunyikan wajahnya dilengan Tommy, semua orang melihat tingkah Ara menjadi tertawa terbahak-bahak.
"Makan tuh malu," kata para sahabat Ara dengan serempak.
Mama Ara hanya geleng-geleng kepala melihat putrinya yang selalu bermanja dengan kedua orang tua dan sang abang, sekarang menambah seseorang untuk menikmati kemanjaannya.
"Kenapa disembunyikan wajah cantiknya?" goda Tommy menahanan tawa.
"Malu....." manja Ara masih menutupi wajahnya dilengan suami.
"Baru kali ini gue lihat istri lo malu Tom," goda Ryan.
"Hahahaha," tawa mereka serempak.
Semua menggoda Ara yang bertingkah konyol, bahkan suaminya sendiri tak kalah menggoda Ara membuat wajah Ara berubah. Tommy yang menyadari perubahan Ara hanya diam saja, ia memberi pengertian kepada Ara bahwasanya mereka menikmati setiap tingkah konyol yang sangat menghibur dari dalam dirinya.
Mertua Ara, tidak mempermasalahkan tingkah Ara, mereka bersyukur akan sosok menantu yang selalu membuat mereka tertawa bahagia, kepolosan yang terpancar dari dalam dirinya, membuat orang disekitar menyukai sifat yang apa adanya tanpa ada yang diatur atau pun di rencanakan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Seana
Sampai sini dulu ya, Thor. Udah aku like dan rate juga ...
Di tunggu feedback-nya, makasih.
2020-11-22
0
Asih Sunkar
Halo kak Ty
Aku datang bawa buah jari berupa like rate dan komen
mampirlah juga ke karyaku y kk🙏🙏🙏🙏
TERPAKSA MENIKAHI WANITA JANDA
2020-08-30
0
Tya Gunawan
suka banget
2020-08-25
0