Selesai acara pernikahan beberapa hari yang lalu, Tommy dan Ara tinggal sementara di kediaman Dirgantara. sebelumnya terjadi kesedihan bercampur humor di keluarga, William. Mereka belum merelakan Ara untuk tinggal terpisah dengan keluarganya. Berat rasanya di tinggal oleh putri pecicilannya. Sehingga terjadi aksi bujuk membujuk didalam keluarga itu.
"Tega bangat tinggalin, Papa," ucap Papa sedih.
"Papa,gak usah drama deh," kesal Ara memutar bola mata malas.
"Tahu aja kamu kebiasaan papa," balas Papa Ara mengangkat tangan membentuk jemari dengan huruf V.
"Kalok sama papa mah, abg (anak baru gede) mah lewat," sambung Alex.
"Aduh, kok pada lari jalur semua sih. Tadi kan kita sudah sepakat buat drama untuk bujuk Ara supaya tetap tinggal disini," seru Mama keceplosan.
"Oh, drama," tanya Ara melihat mereka satu persatu.
"Iya," jawab mereka serempak, ia mengangguk kepala berulang-ulang.
Tommy yang melihat keluarga, William, hanya bisa menahan tawa, tidak habis pikir dengan keluarga sang istri. "Keluarga lucu," batinnya sembari menggelengkan kepala.
Setelah Ara memberi pengertian bahwa dirinya sudah menikah harus ikut kemana pun dengan suaminya, keluarga William menerima alasan Ara, dengan berat hati mereka melepas pergi putri kecilnya untuk tinggal bersama suami.
Saat ini, Ara sedang membantu mertuanya memasak di dapur, Ara yang sudah mandiri terbiasa membantu sang mama memasak ketika di rumahnya sebelum menikah, jadi tidak heran kalau dirinya sangat ahli memasak, sehingga membuat sang mertua terkagum melihat Ara yang cekatan "Tidak hanya cantik, pandai memasak, pandai mengambil hati semua orang. Tommy tidak salah pilih." gumamnya memperhatikan Ara.
Tommy menyusul Ara kedapur, ketika melihat Ara memasang wajah serius, Tommy senyum-senyum sendiri, dirinya baru menyadari ternyata istrinya itu mempunyai sosok keibuan, tetapi ketika pecicilannya keluar maka yang dilihat Tommy yaitu Ara yang manja seperti anak SMA.
"Nafsu bangat, Nak. Lihat istrinya sampai begitu," goda mama Tommy, mendapati anaknya memandangi sang menantu.
"Mama sejak kapan disini?" tanya Tommy gugup.
"Harusnya Mama yang nanya, kamu ada apa kesini?" tanya mama memukul lengan Tommy.
"Hehehe, masakannya sudah siap belum?" tanya Tommy cengengesan.
"Sudah, kamu tunggu di meja makan gih, ganggu bangat."
Ara yang fokus memindahkan sayur ke wadah, tidak menyadari kehadiran sang suami.
"Jangan diganggu menantu papa," Teriak papa dari meja makan.
"Siapa juga yang gangguin." gerutu Tommy menghampiri istri "Honey, ada yang bisa aku bantu?" tanyanya.
"Aduh, kaget... Gak ada." kata Ara terkejut melihat suaminya tiba-tiba datang.
"Aku udah lapar nih! sini aku bantu, biar cepat."
"Yang ada makin lama," celetuk mama, mebawa lauk pauk yang baru saja di masak ke meja makan.
Selesai menata makanan mereka menikmati hidangan yang sudah disiapkan, Tommy merasa ada yang aneh dengan masakan yang baru saja di rasakannya. Tommy mengetahui jika istrinya yang berperan banyak untuk memasak makan siang mereka hari ini, membuat Tommy sangat puas akan masakan sang istri, sampai nambah karena masakan istrinya membuat orang ketagihan.
"Enak bangat, restoran berbintang mah lewat." lebay Tommy.
"Lebay kamu, son." ucap Papa Tommy.
Ara terkekeh, akan perkataan mertua nya, dirinya sangat bahagia bisa diterima di keluarga Dirgantara. Semua memperlakukan Ara dengan hangat, seolah-seolah masih dirumah keluarga William.
"Mama minta resep kamu ya, cantik, masakan kamu enak" Puji mama Tommy kepada menantu cantiknya.
"Iya benar, Nak, tolong kamu ajari mama mertua mu ya! memasak seperti masakan kamu." seru papa Tommy.
"Masakan mama, tidak enak ya?" tanya Ara polos
"Polos bangat sih, istri aku." Tommy terkekeh.
Ara hanya bisa mengerutkan kening, bukan nya mendapat jawaban dari pertanyaan nya, malah diketawain dengan menggoda Ara.
Sesudah makan siang, mereka memilih bersantai di ruang keluarga, dengan obrolan-obrolan kecil, sesekali bercanda, melihat situasi mendukung, Tommy membuka suara untuk meminta persetujuan kedua orang tua nya.
"Pa, Ma, Tommy ingin bicara, meminta persetujuan kalian, sebelum nya, aku sama Ara sudah sepakat untuk memilih tinggal terpisah dengan kalian, kami ingin belajar mandiri. Tommy sudah mempersiapkan semua, dari beberapa tahun lalu, untuk keluarga kecil Tommy setelah menikah. Papa dan mama keberatan tidak, jika kami memilih tinggal terpisah dengan kalian?" ucap Tommy hati-hati.
"Yah, jangan dong. Mama sudah menganggap Ara sama dengan kamu nak, mama tidak mau kalian tinggal terpisah dengan kami, nanti kalau mama rindu, gimana?" ucap mama memelas.
"Tommy janji deh ma, bakalan bawa Ara sering-sering kesini. Ara juga kan harus koas ma! kebetulan, rumah yang ingin kita tempati, dekat dengan tempat Ara koas, hanya butuh beberapa menit sudah sampai." ucapnya, memberi pengertian.
(Nb: Koas atau coass atau co-assistant yaitu seorang dokter muda yang telah menyelesaikan pendidikannya di perkuliahan.)
"Biarkan saja mereka belajar mandiri ma, supaya cucu kita juga cepat jadi." ucap papa Tommy.
Ara yang mendengar perkataan nyeleneh mertuanya menjadi merona karena malu.
"Doakan saja ya pa." ujar Tommy.
"Gimana sayang pendapat mu untuk pindah rumah?" tanya mama Tommy.
"Aku ikut aja ma."
"Oke, kapan kalian pindah," tanya papa
"Kalau bisa nanti sore, Pa, berhubung libur kita tinggal dua hari lagi. Tommy ingin memanfaat kan waktu yang ada." jawab Tommy.
Ara hanya melotot akan penuruturan suami nya, faktanya mereka akan pindah rumah besok, tetapi seenak jidat mengganti jadwal pindah rumah "benar-benar tidak konsisten." pikirnya.
"Cepat sekali. Ya sudah, mama dukung setiap keputusan kalian." ucap mama Tommy lesu.
"Kenapa tidak besok saja, Ara ingin menghabiskan waktu seharian ini dengan mama." ucap Tommy memelas.
"Tidak bisa, sayang. Waktu libur kita tinggal dua hari harus dimanfaat sebaik mungkin." ucap Tommy.
Ara pasrah akan perkataan sang suami, setelah semua sudah selesai, mereka pamit, untuk pindah ke rumah baru, jarak rumah baru dan kediaman kedua orang tua Tommy, hanya butuh waktu satu jam. selama di perjalanan Tommy dan Ara mengobrol dan bercanda, tidak terasa mereka sudah hampir dekat.
"Honey, kamu tutup mata ya! Aku mau kasih kamu surprise kado pernikahan kita." Afa mengangguk kepala "Jangan ngintip atau buka mata ya! sebelum aku suruh, walaupun kamu penasaran, tahan dulu ya, rasa penasaran nya." ucap Tommy.
"Iya, kok jadi cerewet sih," gemas Ara.
Tommy hanya terkekeh.
"Oke, kita sudah sampai. Aku bukain kamu pintu ya! Tommy membuka pintu Ara "Silahkan tuan putri." ucap Tommy menuntun Ara.
Tommy menuntun Ara berjalan ke pintu rumah, dan memberi Ara aba-aba untuk membuka mata.
"Kita sudah sampai, hitungan ketiga kamu buka mata ya! suruh Tommy "1.. 2.. 3.. Kejutan." kata Tommy merentangkan kedua tangan nya.
Ara melihat sekitarnya, senyum bahagia terpancar diwajahnya. Tommy memberikan hadiah sebuah rumah dikawasan elit. Rumah yang dingingkan Ara tidak mencolok seperti rumah keluarga dan mertuanya.
"Kejutannya ini?" tanya Ara.
"Iya, aku sudah mengalihkan rumah ini dengan nama mu. Maaf, aku cuma bisa kasih ini sebagai kado pernikahan kita." tutur Tommy lembut.
"Ini lebih dari cukup, thank you my husband." memeluk tubuh Tommy dengan erat.
"Sama-sama, my wife." mencium puncak kepala Ara "Kita lihat isi rumah kamu yuk, kali aja, ada duyung terdampar." ucapnya nyeleneh.
Ara terkekeh mendengarkan ucapan Tommy.
Melihat sekeliling rumah, sangat sesuai dengan selera Ara. rumah bertingkat dua, warna rumah yang tidak mencolok enak di pandang mata, seisi ruangan tertata rapi. kolam renang yang dibuat di bagian taman buatan menjadi menyejukkan mata ketika melihatnya, benar-benar selera Ara sekali.
"Kayaknya, cocok bangat nih. Kumpul-kumpul bareng
keluarga disini. Boleh ya! besok aku undang mereka kesini?"
"Iya sayang."
"Yeay....." teriak Ara, lompat-lompat.
Tommy hanya menggeleng kepala melihat tingkah kekanakan istrinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
zsarul_
hai thorr aku mampir lagi nihh 🤗
semangatt
yuk baca lagi cerita aku yang judulnya CONVERGE!!
ada part baru lohh 😍
mari tetap saling support thorr ❤️❤️
thanks
2021-01-26
0
Sus Siti
sungguh sempurna hidupmu ara...adakh di dunia nyata yg seperti itu..
2020-10-21
0
Yenii Rohaenii
aku mampir lagi nih
btw "dua fatamorgana" baru aja comeback nih hehe
2020-09-04
0