...____________♧ CHAPTER 3 ♧____________...
Usai arasya menghabiskan makan malamnya itu, dia meminta lili untuk mengambilkan kaca untuknya, ia penasaran rupa dianya yang sekarang.
Lili pun mengangguk dan memperlihatkan wajah arasya di depan cermin
"UWAAA! SIAPAA DIA MONYET? IBLIS?"mendengar suara kaget dari Arasya, Lili pun juga ikut kaget
"Nonaa.. Itu wajah nona..,"ujar Lili penuh kesabaran
"Apaan makeup kek begitu... Monyetpun melihatku tak berselera"ketusnya, mendengar itu ada sedikit senyuman dari Lili. Baru kali nonannya mengatai dirinya sendiri.
Wajah yang dilihat Arasya sekarang bertumpuk dengan bedak tebal, ukiran alis yang tebal, pemerah dipipi seperti lebam, bibir yang sengaja dipakai pewarna merah pekat.
"T_tolong ambilkan gue baskom atau apalah untuk membersihkan wajah gue.., gue ga sanggup lagi menatapnya"lirih Arasya yang kecewa dengan penamilan menornya sekarang
"Retapi nona, perias itu adalah perias yang sangat disukai nona.. apa nona yak..."belum selesai Lili bertanya dia mendapatkan tatapan dingin dari mata Arasya yang membuat bergidik ngerih dan cepat-cepat mengambil tempat pencuci muka untuk nonanya.
"Ini nona.. maafkan saya tadi"ucapnya sambil menunduk.
Helaan napas panjang dari Arasya dia pun mengambil baskom itu dari lili dan langsung membersihkan wajahnya pada saat itu, dia sudah malas mandi karena waktu sudah sangat larut, dia hanya mau tidur tanpa beban diwajahnya itu
Setelah dia membersihkan wajahnya, ia terlihat kembali fresh... kulit bersih dan merona itu sudah lama ditutupi oleh makeup menornya.
Arasya kembali melihat wajahnya dikaca dia merasa takjub dengan wajahnya yang sekarang, dia memiliki mata indah berwarna unggu violet, kulit putih dan halus, bibir kecil berwana merah muda, rambut panjang dan lembut berwarna hitam
"Nonaa... anda sangat cantiik... Baru kali ini hamba melihat nona tanpa makeup menor itu.."serunya yang melihat nonanya tanpa makeup pertama kali, karena dahulu Arasya tidak suka ada yang mencampuri dia berdandan, karena setiap ada yang ikut campur.. dia merasa tidak puas.
"Bahkan saya yakin wajah anda lebih cantik daripada nona viona"tambahnya lagi
"pfft... berhenti menggodaku oh ya jangan panggil aku dengan nona lagi.. aku tak biasa panggil saja Arasya atau Ara"pinta Arasya yang memang dia adalah Amanda yang tidak biasa dipanggil seperti itu
"Tetapi nona..."
"Jangan membatah diriku, dengar aku juga tidak akan memakai bahasa lu gue lagi. Gu_ aku tahu kamu susah memahaminya"lanjut Arasya merasa sudah lebih beradaptasi ditempat itu
"Terima kasih no_ Ara..."ucap Lili merasa terharu karena baru dia yang pertama kali diperlakukan seperti teman oleh majikanya.
"Iyaa Lili.. kita sekarang adalah teman"seru Arasya dengan senyuman manisnya itu
"Yaudah sudah... pergi sanaa ini sudah malam aku mau tidur"ketusnya tiba-tiba
Memang saat nonanya tersadar dari komanya emosi nonanya makin tidak stabil, Lili juga merasa heran dengan sikap dan perubahan aneh yang dilakukan oleh nonanya.. tetapi dia tidak peduli mau nonanya berubah bagaimanapun. Dia tetap akan menjadi nonanya.
Saat Lili keluar dari kamarnya, Arasya kembali meneteskan air mata_nya diam-diam ditempat tudur 'apa aku benar-benar sudah mati? Bagaimana kabar momy ya yang mengetahui bahwa anaknya sudah tak bernyawa dikamarnya, dady juga pasti akan terpukul pasti, karena putri yang buatnya bangga telah tiada. Hmmm semoga dady tidak memarahi momy nanti dan semoga momy tidak merasa bersalah atas kepergianku.. dan semoga aku menemukan sahabat baru yang mirip dengan cia sahabatku yang menyebalkan itu. Aku juga merindukanyaa'batin Arasya yang mengingat dan khawatir atas kepergianya tiba-tiba, dia mengusap wajahnya dengan kasar
"Hah... apa aku bisa menjadi Arasya? Kenapaa aku bisa datang ditempat ini? Aku capek memikirkan semua ini, yang terpenting aku harus mengubah basib Arasya yang malang ini"selesai dia bergerutu sendirinya Arasya menutup matanya pelan dan terlelap pada malam itu.
***
Dipagi hari yang cerah, suara burung berkicau di mana-mana, ada kehebohan di kediaman Duke Baratha, kedatangan Pangeran Mahkota menjadi berita terpopuler disitu. Semua membicarakan kalau Pangeran Mahkota datang untuk melamar Viona, gosip tersebar seperti angin ribut di seluruh Kerajaan Leofances.
"Oh Putriku... kamu sangat beruntung, aku sangat senang sekarang kamu telah resmi menjadi putri mahkota hahahaha"seru Duke Baratha, mereka berkumpul di taman keluarga sambil minum teh kecil-kecilan. Semua keluarga Duke ada disitu termasuk Pangeran Mahkota Orion.
"Aku juga tidak menyangka ayah... tiba-tiba saja pangeran bilang dia menyukaiku"seru Viona dengan wajah malu-malunya itu
"Itu salahmu Duke Baratha, kamu memiliki putri yang sangat cantik, aku tak kuasa menahan ketertarikanku kepada putrimu"sambung Pangeran Orian dengn melirik ke vioana yang sekarang pipinya sudah memerah
"Hahahahaha benar benar"
***
"Nonaa.. selamat pagi.."ucap Lili sambil membuka jendelah kayu kamarnya Arasya
Kamar Arasya yang tepatnya di belakang pafiliun sangat lah kecil dan kumuh, untung saja Lili pandai merawat gubuk ini.
"Hmmm...."geram Arasya yang dibangunkan pagi-pagi
"Mommy... mengapa baru bangun Mandaa.. Manda jadi telat"kagetnya terbangun dari tempat tidur
"Momy? Manda?" Arasya yang salah berbicara pun menutup mulutnya, dia yang sudah terbiasa dibangunkan oleh ibunya kini dia baru tersadar bahwa dirinya bukan Amanda lagi.
"Ah lupakan"
"Nona apa kamu tahu, Pangeran Mahkota sekarang lagi berada di sini. Dia datang melamar Viona, entah pelet apa yang dibawa Viona sampai baru bertemu semalam mereka langsung mau bertunangan"aduh Lili yang merasa bahwa semuanya tidak adil untuk nonanya.
"Oh iya aku kan sudah bilang jangan panggil aku nona.. Lili..."lirihnya mengingatkan Lili kembali tetapi dia tidak menggrubis masalah pangeran dan Viona itu.
"Hehehe baik Ara.., kamu mau mandi Ara? Aku sudah sipakan air untuk kamu mandi?"tanya Lili dengan malu-malu karena dia memang belum terbiasa dengan panggilan baru untuk tuanya
"Ya iyalaah.. masa iya dong... aku udah haredang... di tambah bau banda hmm"Arasya menghirup keteknya sendiri
"Ueewweeek..." melihat tingkah nonanya itu Lili hanya terkekeh diam-diam, dia merasa nonanya sudah makin berubah.
"Baiklah akan saya mandikan no_ eh ara"
"Idih... memang gue anak kecil!?"ketusnya dengan wajah masam.
Arasya turun dari tempat tidur dan langsung pergi kekamar mandi..
"Tetapi ara.."
"Nerisiiiik...."teriak arasya dari kamar mandi
"pfftt.. dia makin berubah, dahulu dia akan merengek untuk dimandikan seperti anak kecil. tetapi entah mengapa pada saat sadar dari komanya dia seperti bukan arasya"gumam Lili menyelidik
Sedangkan dikamar mandi Arasya sedang berpikir bagaimana cara untuk mengembalikan nama baiknya dan bagaimana dia bisa keluar dari rumah para bina***ng ini, dia butuh uang.
BABAY... SEE U LETER
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
sahabat pena
ayo gunakan akal mu yg jenius untuk menghasilkan uang 🤣🤣💪💪💪😍😍
2025-02-20
0
Putudina Nurhayanti
lanjut
2024-11-25
0