Bab 19. Terang-terangan

...🍀🍀🍀...

Ketiga temannya tercengang manakala Gara mengatakan bahwa dirinya ditolak oleh Najwa. Bagaimana bisa? Pasalnya mereka tau bahwa Najwa dan Gara memiliki perasaan yang sama. Dilihat dari bagaimana Najwa bersikap malu-malu di depannya dan selalu membuat Gara di jalan yang benar. Mana mungkin Najwa tidak memiliki perasaan apapun padanya.

"Kenapa dia tolak lo? Kita yakin kalau dia punya rasa yang sama kayak lo Gar!" cetus Adrian pada sahabatnya itu.

"Iya Gar! Kenapa? Apa alasan dia tolak lo?" tanya Nico yang sangat penasaran.

"Apa gue pernah cerita ke kalian kalau dia udah dijodohin sama anak ustad siapa tuh...karena itu dia nolak gue." jelas Gara dengan kecewa.

"Alah! Cuma karena gitu doang dia nolak lo? Kalau dia cinta sama lo, dia pasti berjuang buat lo dan nolak perjodohan itu. Simple kan?" saran Adrian.

"Ya, benar tuh si Adri. Lagian udah abad 21 gini, masih aja dia mau dijodohin?" celetuk Marcel yang sependapat dengan Adrian.

"Gue juga mikirnya simpel kaya Lo, Adri. But, kalian tau sendiri kan...kalau beauty gue itu anak yang paling berbakti sama orang tuanya. Sebelumnya dia udah nerima perjodohan itu, dan maybe dia ngerasa gak enak." jelas Gara pada teman-temannya.

"Benar juga tuh. Buat kita mungkin simpel, tapi si Najwa ini berat!" Nico memegang dagunya, dahinya berkerut bingung memikirkan kisah percintaan antara Najwa dan Gara yang rupanya tidak mudah.

"Hooh, belum lagi lo pernah bersikap gak sopan sama kiyai Hasan. Dan lo sering ngebangkang ustad Sholeh. Apa lo yakin belum di blacklist dari daftar menantunya?" tanya Marcel yang membuat Gara terperangah.

Pandangan ustad Sholeh dan kiyai Hasan sudah pasti buruk padanya. Mereka juga adalah ujian tersulit untuk Gara mendapatkan Najwa, bila nanti gadis itu menerima cintanya.

"Terus lo mau gimana Gar? Menurut gue sih, lo cari cewek lain aja... daripada ribet utusannya. Misalnya si Eve!" celetuk Nico sambil terkekeh.

"Iya tuh, si Eve masih jomblo sampai sekarang. Kayaknya dia nungguin loh!" Adrian ikut tertawa. Membicarakan wanita bernama Eve itu, Evelyn sendiri adalah seorang wanita yang dulu tinggal bersama Gara di luar negeri dan selalu mengejar-ngejarnya. Namun, Gara tidak pernah menggubrisnya karena dia belum tertarik pada wanita.

"Bisa gak kalian gak usah ngomongin dia?" kata Gara yang mendadak badmood.

"Oke oke..kita skip si Eve. By the way, gimana lo sama Najwa? Apa lo masih mau tetap ngejar dia?" tanya Marcel serius.

"Ya jelas dong, Najwa putri ustad Sholehudin yang udah buat Gara si pohon tua ribuan taun berbuah. Dan buat si Gara bucin sampe kayak gini. Mana mungkin dia nyerah!" seru Adrian menjawab. Sedangkan Gara masih menghela nafas gusar.

"Gar!"

"Jelas, gue nggak akan nyerah. Gue akan selalu dapetin apa yang gue mau, jalan apapun itu bakal gue tempuh. Pertama-tama gue bakal buat Najwa nerima cinta gue dulu, setelah itu tinggal restu!" cetus Gara pantang menyerah. Dia akan meyakinkan perasaan Najwa lebih dulu. Bukankah hubungan itu harus melalui persetujuan dua orang akan berjalan lancar? Begitulah pikir Gara, yang juga baru mengenal cinta dan jatuh cinta.

Teman-teman Gara mendukung apapun keputusan Gara. Setelah itu mereka pun tidur karena hari sudah malam. Tanpa mereka sadari, Azzam yang ada disana mendengar semua percakapan keempat sahabat itu. Matanya terbuka sejak tadi, dia bahkan mengikuti Gara dan Marcel ke asrama putri.

Ternyata mereka suka ke asrama putri nemuin neng Najwa sama neng Aini. Astagfirullahaladzim...aku harus kasih tau sama ustad Sholeh sama kiyai Hasan juga. Batin Azzam dengan mata yang tajam, dia tidak menyangka bahwa Gara dan Marcel akan nekad menemui Najwa dan Aini ke asrama putri. Bahkan berdua-duaan dengan lawan jenis.

****

Malam itu Najwa kesulitan untuk tidur setelah bertemu Gara. Bahkan gadis itu menangis, memikirkan perasaannya saat ini. Hatinya yang sudah berlabuh pada Gara, tapi dia punya janji yang harus dia tepati pada Abinya.

"Jadi kamu nolak Kang Gara?" tanya Aini pada sahabatnya itu. Sedangkan Rahma dan Khodijah sudah berada di alam mimpi. Bahkan posisi tidur mereka sangat pulas di atas ranjang sempit itu.

"Iya...hiks."

"Aku juga bingung kalau jadi kamu. Kumahanya? Soalnya kamu teh udah terlanjur setuju sama Abi kamu buat dijodohin," ucap Aini pada temannya.

"Iya aku tau Ai. Jadi sekarang aku bakal coba lupain perasaan aku sama dia. Pasti perasaanku bisa berubah," ucap Najwa sambil mengusap air matanya.

"Wa, apa kamu teh gak coba ngomong dulu sama Abi kamu?" tanya Aini.

"Nggak usah! Nggak apa-apa,"

Najwa membaringkan tubuhnya di atas ranjang, dia membalikkan tubuhnya dari Aini. Aini menghela nafas, ia tidak bisa ikut campur bila keputusan Najwa memang begitu. Dia hanya bisa mendoakan segala yang terbaik untuk Najwa.

****

Keesokan harinya, pagi itu Najwa dan ketiga temannya pergi ke madrasah. Mereka sudah libur sekolah dan tinggal menunggu kelulusan saja. Najwa dan ketiga temannya belajar di kelas bersama salah satu ustadzah di pesantren itu.

"Hari ini kita akan membahas tentang amalan di bulan ramadhan. Apa saja amalan bulan Ramadhan itu? Yang pertama adalah ibadah malam. Melaksanakan ibadah malam seperti sholat tahajud, tadarus Al Quran, berzikir, hingga berdoa di bulan Ramadhan memiliki banyak keutamaan. Hadis riwayat Ibnu Abbas, Rasulullah SAW berkata: "Barang siapa bangun (mengerjakan qiyamul lail) di bulan Ramadhan dengan dasar iman dan mengharap pahala dari Allah SWT, niscaya dosa-dosanya yang telah berlalu akan diampuni oleh Allah SWT." (HR Bukhari & Muslim).

"Yang kedua...ada sedekah! Orang yang memberi makanan atau minuman untuk orang yang berpuasa akan mendapat pahala yang setimpal dengan pahala puasa orang yang di sedekahi. Sebagai Nabi SAW bersabda, "Sebaik-baik sedekah adalah sedekah yang ditunaikan pada bulan Ramadhan." (HR Tirmidzi, dari Abu Hurairah).

"Yang ketiga... adalah membaca Alquran, Amalan di bulan Ramadhan berikutnya adalah membaca Al Quran. Alangkah lebih baik apabila dapat mengkhatamkan Al Quran dalam satu bulan Ramadhan. Rasulullah SAW berkata kepada Abdullah bin Amru: "Bacalah (khatamkanlah) Al Quran sekali dalam sebulan." (HR Bukhari)."

Najwa dan teman-temannya mendengarkan ceramah Ramadhan yang dijelaskan oleh ustadzah Julaeha. Tanpa Najwa sadari, Gara sedang melihatnya dan mengintip gadis pujaan hatinya itu dari jendela. Disana ia membawa gitar. Gara, rupanya tidak sendirian. Dia bersama dengan Nico, Marcel dan Adrian.

"Ayo bro!" ujar Nico pada temannya itu.

"Oke, walaupun resikonya nyawa gue. Tapi gak apa-apa, ini demi perjuangan!" kata Gara sambil tersenyum.

"Ganbate Gar!" Adrian menyemangati.

"Semangat eaa!!" Marcel juga menyemangatinya.

Gara masuk ke dalam ruang kelas itu, tidak peduli didalam kelasnya ada ustadzah dan santriwati lain yang sedang belajar.

"Assalamualaikum Bu ustadzah." ucap Gara pada ustadzah Julaeha. Sontak saja wanita paruh baya itu menoleh ke arahnya.

"Waalaikumsalam...hey kenapa kamu ada di kelas ini? Ini wilayah santriwati, Gara. Astagfirullahaladzim," ustadzah Julaeha berdecak geram melihat Gara ada disana. Semua orang sudah mengenal Gara dan gengnya yang suka buat onar. Bahkan dari penampilan saja mereka sudah mencolok.

Najwa sempat melihat Gara, dia kaget karena Gara datang ke kelasnya. Namun dengan cepat dia memalingkan wajah dari Gara. "Wa, itu si AA gantengmu." bisik Khodijah yang tidak mendapatkan respon apapun dari Najwa.

"Bu ustadzah, mau numpang nyanyi bentaran aja. Boleh ya? Udah ini saya pergi, kok." pinta Gara sopan.

"Gara...kamu..."

"Saya siap terima hukuman apapun, tapi izinkan saya berada disini.5 menit saja."

Tanpa persetujuan dari ustadzah Julaeha, Gara lantas memainkan gitarnya. Dia berdiri didepan tempat duduk Najwa yang berada di barisan paling depan dikelas.

"Hari hari berganti...kini cintapun hadir melihatmu memandangmu, bagai bidadari...lentik indah matamu. Manis senyum bibirmu..

Hitam panjang rambutmu anggun terikat...

Rasa ini tak tertahan...Hati ini slalu untukmu...

Terimalah lagu ini, dari orang biasa...tapi cintaku padamu luar biasa

Aku tak punya bunga...Aku tak punya harta...Yang kupunya hanyalah hati yang setia tulus padamu..."

Suara Gara sangat merdu saat dia menyanyikan lagu andmesh- luar biasa. Hingga semua santriwati didalam kelas itu terpesona, tenggelam didalam liriknya. Dan jangan tanyakan bagaimana perasaan Najwa saat ini, ia juga berdebar-debar saat mendengar suara Gara.

Apalagi tatapan Gara tertuju pada Najwa, dengan dalam. Mengutarakan bagaimana perasaannya saat ini.

"Najwa Raihannah Sholeha, i love you!" ucap Gara tepat didepan gadis itu. Sampai semua santriwati disana meleleh mendengarnya.

"Masya Allah!! Kyakk!!!" teriak para santriwati sambil senyum-senyum. Membayangkan jadi Najwa saat ini, yang mendapatkan pernyataan Cinta dari pria tampan seperti Gara.

Namun, Najwa masih terlihat datar. Dia tidak tersenyum sama sekali. Gara jadi gelisah melihatnya.

...****...

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

BUKAN DGN NYANYIAN, TPI RUBAH DIRI LO DGN SUNGGUH2 BLAJAR AGAMA, TERUTAMA BLAJAR ADAB & AHKLAK, ITU YG UTAMA.. BARU BLAJAR AGAMA, KNP HRS ADAB & AHKLAK DLU, SPY KTIKA LO BRILMU, LO GK SOMBONG SPRTI IBLIS..

2023-09-04

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

NIATKN MNCINTAI NAJWA KARNA ALLAH, BKN KRN HASRAT & NAFSU.. UNTUK ITU RUBAH DIRI LOO... PANTASKN DIRI LO UNTUK JDI IMAM NYA NAJWA UNTUK DUNIA SAMPE KE AKHIRAT KELAK..

2023-09-04

0

Ramadhani Kania

Ramadhani Kania

wah bucinnya Hara parah nie....🤭😂😂

2023-04-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!