Bab 17. Kenakalan Gara dan Marcel

...****...

Niat anggota black dragon untuk menjemput Gara, malah membuat ketiga orang itu jadi ikut belajar di pesantren juga. Mau tidak mau! Gara juga tidak masalah karena dia jadi ada temannya disana.

Sementara Gara masih dihukum, ketiga pria itu sedang belajar berwudhu bersama Fahmi di tempat wudhu. Seperti dugaan Fahmi, ketiga orang ini jauh dari agama dan tidak bisa berwudhu atau sekedar membaca surat-surat, hanya alfatihah dan tiga qul yang mereka bisa. Qul huwa loh, qul audzu birobinnas, qul audzu birobbip Falaq.

"Ayo akang, kita ke masjid! Sholat dulu kang!" ajak Fahmi ramah.

"Sholat? Jirr...gua gak pernah shalat sejak kelas 1 SMP." gerutu Nico bingung pada kedua temannya.

"Gue juga sama, kalau gue sih sejak kelas 6 SD."

"Kalian mending, gue terakhir sholat kelas 3 SD!" kata Marcel yang membuat kedua temannya terperangah tidak percaya. Marcel lebih lama tidak shalat dibandingkan mereka. Namun, bukannya itu sama saja karena intinya mereka sudah lama tidak shalat dan bertemu Allah dalam ibadah. Islam mereka hanya sebatas Islam KTP saja.

2 Minggu kemudian...

Awal-awal tinggal di pesantren itu, geng black dragon sangat kesulitan. Bahkan mereka selalu membuat ulah di setiap kesempatan. Nico, pernah beberapa kali mencoba kabur dari sana dan kepergok oleh ustad Sholeh. Adrian, membuat ulah di mesjid dengan bernyanyi dan Marcel dia mengunjungi asrama putri seperti halnya Gara. Marcel mulai dekat dengan salah satu teman Najwa yang bernama Aini. Maka dari itu Marcel dan Gara suk menyelinap ke tempat santriwati.

"Kalian gila! Bukannya tidur, kalian malah mau ke tempat santriwati lagi? Kalau ketahuan ustad Sholeh atau kiyai Hasan, bisa mampus kalian berdua," kata Nico pada kedua temannya yang sudah memakai sarung dan mereka memakainya seperti ninja Hatori.

"Lo nggak akan ngerti gimana rasanya jatuh cinta, bro!" celetuk Marcel seraya menepuk bahu Nico.

"Kalian emang benar-benar ya, lagi bucin-bucinnya!" serka Adrian sambil menguap, dia terlihat mengantuk. Kegiatan pesantren yang banyaknya mengaji dan mengaji membuat Adrian lelah. Berbeda dengan rutinitasnya di dunia luar. Tapi demi persahabatan dan solidaritas, Adrian ikut tinggal di pesantren itu.

"Gue pergi dulu, mau ketemu ayang gue Aini." cetus Marcel dengan wajah datarnya. Dia tidak datang dengan tangan kosong, tapi membawa sesuatu di saku celananya.

"Gue juga mau ketemu beauty," ucap Gara sambil tersenyum, lalu menutup wajahnya dengan sarung.

"Ya udah terserah kalian aja deh! Tapi jangan lupa balik sebelum jam 10, pasti si Azzam and the gengnya patroli jam segitu." cetus Nico mengingatkan kedua temannya yang sudah bucin dengan seorang santri di pesantren itu. Adrian dan Nico pun memilih tidur meski mereka bucin.

Tanpa basa-basi, Gara dan Marcel pergi mengendap-endap disaat semua orang mungkin sudah tidur. Saat ini pukul 9 malam, suasana terlihat sepi di lorong asrama putra.

"Aman bro," kata Marcel pada Gara sambil manggut-manggut.

"Ayo!"

Kedua pria itu jalan mengendap-endap menuju ke asrama santriwati, namun sialnya saat di lorong mereka melihat seorang wanita bertubuh gemuk dan bertubuh kurus yang membawa senter sedang berpatroli.

"Sembunyi Gar!" bisik Marcel panik pada Gara.

"Anjirr!" Gara mengumpat kasar, lalu ia pun dan Marcel bersembunyi di dekat gerbang santriwati. Mereka pun menunggu dua wanita itu pergi dari sana.

"Aman, kita balik ke kamar yuk!" ajak wanita berambut gemuk kepada temannya.

"Bentar dulu atuh...kita kan dikasih amanah buat jaga tempat ini sampai jam setengah sepuluh. Amanah itu harus dijalankan, Ning." kata wanita berbadan kurus itu kepada wanita gemuk bernama Ningsih. Ya, hari ini adalah giliran mereka untuk berpatroli disana. Ibaratkan jadwal piket begitulah.

"Hooh atuh....hooh..." kata Ningsih sambil berjalan menyusuri lorong dengan langkah malas, dan ia mengantuk.

Sementara disisi lain, Gara dan Marcel sedang berbisik-bisik mencari cara untuk pergi ke tempat Najwa dan Aini. Mereka tidak bisa menahan rindu ini lebih lama lagi.

"Gue punya ide ,tapi lo jangan ngetawain ide gua Gar!" seru Marcel pada Gara.

Gara manut saja, dia pun mengikuti ide Marcel. Mereka berdua pergi ke tempat penyimpanan mukena wanita, lalu memakai mukena itu untuk menyamar. Tak lupa mereka memakai cadar.

"Eh! Kalian mau kemana ukhti?" tanya Ningsih yang melihat dua sosok wanita bertubuh tinggi sedang berjalan di lorong dengan langkah kaku.

Padahal mereka bukan wanita, melainkan Gara dan Marcel yang menyamar. Kedua pria itu berusaha setenang mungkin menghadapi Ningsih dan Asih.

"Kami mau ke asrama, habis dari mushola tadi!" kata Marcel dengan suara yang dibuat-buat. Sementara Gara menahan tawa karena mendengar suara Marcel seperti banci.

Sialan lo Gara!

"Ya udah, kalian jangan berkeliaran disini lagi! Udah malem, kalau ketahuan ustadzah Julaeha, kalian bisa kena masalah!" seru Asih memeringati.

"Iya, cepet tidur! Nanti subuh harus bangun sahur," ucap Ningsih pada kedua orang itu. Mereka terlihat tak curiga dan ini memuluskan rencana Gara dan Marcel untuk menemui Najwa dan Aini.

"Bebeb Aini, i'm coming!"

"Beauty, AA datang!" kedua pria itu terkekeh sambil melepas cadar mereka berdua. Tak lama kemudian, mereka pun sampai di depan jendela kamar Najwa, Aini dan Rahma.

Tok,tok,tok!

Najwa yang kebetulan masih bangun dan sedang mengaji, menghentikan ngajinya terlebih dahulu saat mendengar suara jendelanya di ketuk.

"Shadaqollohualadzim..."

Najwa menutup Al Qur'annya, lalu ia menyimpan kitab suci umat Islam itu di atas meja. Gadis itu lantas berjalan ke arah jendela untuk melihat ada apa.

Begitu Najwa membuka jendelanya, matanya melebar melihat dua sosok memakai mukena dan menutupi wajah mereka dengan mukena itu.

"Astagfirullahaladzim!"

"Beauty, ini gue!" Gara membuka mukenanya.

"Ini gue Marcel! Bisa lo bangunin Aini?" tanya Marcel yang membuat Najwa tak habis pikir. Bisa-bisanya kedua pria itu datang lagi ke asrama putri untuk ketiga kalinya.

...***...

Terpopuler

Comments

Ramadhani Kania

Ramadhani Kania

typo thor....yg gemuk tubuhnya...bukan rmbutnya....🤭🙏

2023-04-12

0

Uyhull01

Uyhull01

hahah kliaan kya maling aja mngendap ngendap segala😂
hukumnya d tambah nanti,,

2023-04-11

0

Riani

Riani

Lanjut

2023-04-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!