...🍀🍀🍀...
Sudah ketiga kalinya bagi Gara menyelinap ke asrama putri dan sudah kedua kalinya bagi Marcel. Mereka selalu mendatangi Najwa dan Aini. Kedua pria itu nekad menemui wanita pujaan hati mereka, meski ibaratkan bertaruh nyawa. Kalau sampai ketahuan orang-orang apalagi kiyai Hasan dan ustad Sholeh, bisa habis mereka berdua. Sekalipun orang tua Gara adalah orang yang berpengaruh di pesantren itu sebagai donatur terbesar dan sahabat dekat ustad Sholeh zaman pesantren dulu.
"Aa, ngapain aa kesini? Nanti kalau ketahuan gima-"
Gara meletakkan jari telunjuknya dibibir Najwa yang sontak saja membungkam bibir gadis itu. Najwa melotot dan alisnya terangkat menatap Gara dengan tajam.
"Beauty, ikut gue bentar! Please...ada yang mau gue tunjukkin sama lo." pinta Gara seraya memohon pada gadis itu.
"Ta-tapi, nanti ada yang--"
"Gue jamin gak ada yang bakal tau. Please.. beauty..." Gara memohon lagi, ia sangat berharap Najwa akan ikut dengannya sebentar saja karena ada yang akan ia tunjukkan pada gadis itu.
Disisi lain, Aini yang terbangun setelah sempat terlelap. Melihat Marcel ada di jendela kamarnya bersama dengan Gara. Aini menghampiri Marcel.
"Kang Marcel?" tanya Aini pada pria itu.
"Hai ayang, ikut aku bentar yuk!" ajak Marcel seraya tersenyum lembut kepada gadis itu. Wajah bule Marcel berhasil membuat hati Aini berdebar-debar.
Akhirnya mereka pun mengikuti Gara dan Marcel, untuk keluar dari kamar asrama. Meski terbilang nekad, tapi mereka penasaran dengan apa yang akan ditunjukkan oleh Gara dan juga Marcel.
Gara membawa Najwa ke belakang asrama putri yang ada hutan disana. Sedangkan Marcel membawa Aini ke sisi lain hutan itu. Mereka salah, seharusnya mereka tidak melakukan ini. Berdua-duaan dengan lawan jenis, bisa membuat setan datang pada mereka.
"Aa, kenapa kita kesini? Aa mau ngapain?" tanya Najwa pada pria itu dengan kening berkerut.
"Tenang aja, gue gak bakal ngapa-ngapain Lo, kok." ucap Gara sambil tersenyum. Ia lalu menunjukkan sebuah ayunan yang menggantung diatas pohon. Ayunan yang tidak pernah dilihat oleh Najwa. Ayunan itu dipenuhi oleh bunga-bunga ditalinya, lalu ada satu tangkai bunga matahari disana.
"Gimana? Bagus gak?" tanya Gara pada gadis itu.
Najwa tidak menjawab, ia malah mengambil bunga matahari yang ada diatas ayunan tersebut. Disana ada sebuah note juga. Najwa membaca apa yang tertulis disana.
"Kamu bagaikan matahari yang menyinari bumi, kamu menyinari hidupku yang semula gelap. Kamu mengenalkan ku dengan agama, mengenalkan ku dengan shalat dan bagaimana cara diriku mengenal Tuhanku, yaitu Allah SWT. Najwa Raihannah Sholeha, gadis cantik, laksana embun di pagi hari yang menyejukkan jiwa. Meski awal pertemuan kita tidak menyenangkan, namun aku bersyukur karena kita bertemu pada saat itu, pada momen itu. Momen yang tidak akan pernah aku lupakan...momen dimana aku belajar mencintai dan menghargai hidup. Because of you beauty...i fall in love with you..."
Gadis itu terharu dan jantungnya berdebar saat membaca puisi, kata-kata indah yang dituliskan Gara di kertas itu. Tulisan tangan Gara begitu indah, seperti kaligrafi. Selama 2 Minggu itu, Najwa menjadi motivasi Gara untuk berubah menjadi lebih baik.
"Kenapa lo natap gue kayak gitu beauty? Lo terharu?" tanya Gara penuh percaya diri.
"Aku akan terharu kalau emang Aa yang tulus ini dan ini tulisan Aa."
"Itu tulisan gue, kalau lo gak percaya. Lihat ini!" seru Gara sambil menunjukkan buku catatan mengajinya selama beberapa hari ini. Disana ada catatan hapalan, menyalin huruf Arab dan juga tanda tangan kiyai Hasan.
Tulisan itu sama persis, Gara tidak berbohong. Najwa pun tersenyum, tersipu malu melihat tulisan itu. "Jadi--apa maksudnya puisi ini a?"
"Najwa Raihannah Sholeha, putri ustad Sholehudin! Gue suka sama lo, gue pengen lo jadi makmum gue," ungkap Muhammad Ilham Sagara kepada gadis berkerudung merah muda yang berdiri tak jauh darinya itu. Dia mengungkapkan cinta.
"Shalat dulu yang bener, berbakti kepada orang tua, hafal Alquran dan mengamalkannya. Baru kamu bisa jadi imamku, a." balas Najwa serius.
"Fine, gue bakal lakuin itu...tapi lo harus janji buat batalin perjodohan lo." kata Gara tegas. Dia tau tentang perjodohan itu.
Mengenai perjodohan, Najwa tersentak kaget mendengarnya. Dia baru teringat kalau dia sudah ada janji dengan Abinya, janji menyetujui pria pilihan abinya.
"Kenapa? Kamu nggak bisa?" tanya Gara yang akhirnya memakai bahasa aku kamu supaya lebih akrab.
"Maaf A, aku nggak bisa janji."jawaban Najwa membuat Gara mendesah kecewa. Apa ini penolakan?
"Najwa, aku bakal ngomong sama ustad Sholeh kalau kita saling suka. Aku juga serius pengen ngelamar kamu!" seru Gara yang memberanikan diri memegang tangan Najwa. Gadis itu dengan cepat menepisnya.
"Maaf A, gak semudah itu! Aku...aku...aku minta maaf." Najwa, gadis itu meninggalkan Gara begitu saja disana. Ia bahkan lupa dengan bunga matahari yang tadi dipegangnya.
Gara mengejar gadis itu, meski sekarang ia merasa kecewa dengan jawaban Najwa yang dengan begitu mudahnya menolak cintanya. Tidak, selama ini Gara tidak pernah ditolak oleh siapapun juga. Dia tidak terima penolakan.
Najwa kembali ke asrama putri, untunglah tidak ada siapapun disana. Mata gadis itu berkaca-kaca, sedangkan Aini kembali dengan hati berbunga-bunga, lihat saja wajahnya sangat cerah saat Marcel mengantarnya.
"Najwa!"
"Jangan teriak, atau semua orang akan bangun A!" serka Najwa pada pria itu yang berteriak memanggil namanya. Buru-buru gadis itu masuk ke dalam kamar.
"Eh? Najwa kenapa tuh?" tanya Aini bingung.
"Apa mereka berantem ya? Ya udah Ai, kamu cepat ke kamar, aku mau pergi dulu.Good night!" kata Marcel dengan manisnya.
"Iya Kang, assalamualaikum." Aini balas tersenyum, lalu ia pun masuk ke dalam kamar menyusul Najwa.
Dengan cepat Marcel dan Gara pergi dari sana sebelum ketahuan. Namun, saat kembali ke kamar wajah Gara terlihat galau dan seperti memendam sesuatu yang berat.
"Kenapa lo kayak gini? Bukannya lo udah jadian sama si Najwa?" tanya Marcel pada sahabatnya itu.
"Gue...gue ditolak." balasnya singkat disertai wajah yang kecewa. Marcel dan kedua temannya yang tadi sedang tidur, lantas terlonjak kaget saat mendengarnya.
...****...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Ramadhani Kania
mknya perbaiki dlu dirimu yg bnr Gara....biar kmu pantaz jd imamnya Najwa....
2023-04-12
0
Uyhull01
cinta d tolak tp jgan dukun bertindak ya,, lakukan lah hal hal positif Gar yakin jodoh takan kemna,
2023-04-11
1
Anne Rukpaida
hebat gara bisa bkin puisi seindah itu....
2023-04-09
1