Eps 7 Bertemu lagi

Saka menghempaskan tubuhnya di kursi kerjanya sambil menghela napas kasar. Ia pejamkan matanya dan menyandarkan kepalanya pada sandaran kursi, mengusir sesak dan gundah di hatinya.

" Ka.. " Panggil Kak Sandra yang masuk ke ruangan Saka.

Saka tak bergeming. Kak Sandra berjalan mendekati Saka, digoyangkannya bahu Saka sambil memanggil namanya, " Saka.. Ka.. ".

Saka berjingkat kaget. Membuka kedua matanya, " Ah Kak Sandra.. kirain siapa, " jawab Saka malas.

" Emang kamu kira siapa huh ? " tanya Kak Sandra heran.

" Yaa.. kali aja Mama atau mbak Mirna, " jawab Saka asal.

Mbak Mirna adalah asisten Kak Sandra.

" Eeiittsss.. ada-ada aja kamu, " jawab Kak Sandra.

" Kamu ga makan siang ? Sudah jamnya makan, tuh...! " lanjut Kak Sandra.

" Belum lapar Kak, tadi pagi makan roti tawar selai kacang dan coklat dari Bunda nya Danish. Masih kenyang, hehehe.. " ujar Saka.

" Enak banget, bakalan jadi menantunya keknya, " ledek Kak Sandra terkekeh.

" Ish, Kakak mulai ngawur deh, " celetuk Saka yang juga terkekeh.

" Kak Sandra udah makan ? " tanya Saka kemudian.

" Udah, tadi dibawain bekal sama Bi Iyam. Ya udah, kakak mau keluar dulu ya.. ada janji ketemu klien di cafe dekat sini, " ujar Kak Sandra sambil beranjak pergi. Namun, langkahnya terhenti saat Saka memanggilnya.

" Ada apa ? " tanya Kak Sandra

" Aku boleh pergi sekarang ya.. aku mau ke kampus. Besok siang janji aku akan selesaikan semua pekerjaanku, " kata Saka meminta ijin kakaknya untuk pergi dari kantor itu.

" Bener ya, besok bisa kelar ? "

Saka mengangguk, " Insya Allah, " jawabnya kemudian.

Kak Sandra menganggukkan kepalanya, " Ok kalo begitu. Yang penting minggu depan semua udah beres dan ga ada pending lagi, " kata Kak Sandra tegas.

" Yes, you're the best sista, " ujar Saka tersenyum girang.

Kak Sandra menggelengkan kepalanya melihat tingkah sang adik satu-satunya itu. Kemudian beranjak pergi.

Setelah membereskan semuanya dan merapikan meja serta ruangan kerjanya, Saka pun bergegas pergi menuju kampus. Ketiga sahabatnya pasti sudah menunggunya. Jam di tangannya sudah menunjukkan pukul 12. 25. Itu berarti 5 menit lagi kuliah bubar.

Saka pun masuk ke dalam mobilnya, menyalakan mesin dan melajukan kendaraannya menuju ke kampusnya.

*******

Di masjid kampus, Danisha, Distha dan Prasta baru saja selesai melaksanakan sholat dhuhur. Ketika mereka sedang memakai sepatu masing-masing, terlihat dari kejauhan Saka berlari-lari menjumpai mereka.

" Wooyyy..! kenapa kamu Ka ?! Apaan pakai lari-lari kek dikejar kuntilanak aja ! " celetuk Prasta heran.

" Mulutmu tolong ya dikondisikan, mana ada kuntilanak siang bolong gini..! " sahut Saka ngos-ngosan.

" Kamu juga sih.. pakai lari-lari ga jelas gitu, Ka ! " timpal Distha.

" Udah deh..! Ka, buruan sholat kalo belum sholat. Kita tunggu disini, " kata Danisha lembut.

" Iya, tunggu ya.. " ucap Saka sambil melepaskan sepatu dan tas nya.

" Eh, tuyul ! titip tas ku ya.. awas, di dalam ada uangnya lumayan lho, " kata Saka dengan ketusnya.

" Dasar kam**et ! " sahut Prasta kesal.

Danisha dan Distha terkekeh melihat dua sahabat lelakinya beradu mulut.

Tak berapa lama, Saka terlihat berjalan keluar menuju ke tempat ketiga sahabatnya menunggu. Ia pun segera duduk untuk memakai sepatu nya.

" Ok, mister ambigu, selanjutnya apa nih ? " tanya Distha.

" Siapa yang ambigu ? " tanya Saka bingung.

" Ya kamu lah ! " jawab ketiga sahabatnya kompak.

Saka menatap ketiga sahabatnya satu persatu sambil mengernyitkan dahinya.

" Ini maksudnya apa ya ?! Swear, aku ga paham. Serius ! bisa dijelaskan sodara-sodara ? " tanya Saka kebingungan.

Ketiga sahabat nya melotot menatap Saka tajam.

Distha pun angkat bicara dengan nada sedikit kesal menahan marah, " Duhai Saka, sang mister ambigu.. yang tadi pagi meneleponku mengajak jalan bareng setelah kelar kuliah, jadi kemana kita akan jalan ya..??! Jangan bilang terserah mau jalan kemana ! ayo tentukanlah ! "

" Owh itu.. kita ke cafe biasanya yuk ! " jawab Saka santai.

" Cuma itu ?! " tanya mereka bertiga dan serentak mereka melayangkan pukulan ke tubuh Saka.

" Eh kalian kenapa sih..! jangan kek gini donk ! Ok ok, aku nyerah deh ! Ck, Sorry karena ketidakjelasanku.. " jawab Saka meminta maaf.

" Akhirnya ngaku juga kalo ga jelas, " ucap Prasta.

" Ok, lalu gimana sekarang ? Aku ga bawa kendaraan, Danish dan Prasta bawa motor.

Kita jalan pakai mobil kamu atau gimana nih ? " ujar Distha.

" Pakai mobilku aja lah.. motor kalian biar disini ya.." kata Saka bicara pada Danisha dan Prasta.

" Ya udah, tapi jangan sore-sore ya.. aku ada kerjaan soalnya, " Danisha berkata sambil menyeka keringatnya.

Cuaca siang itu sangat terik dan membuatnya gerah. Danisha memang merasa tidak nyaman dengan kondisi cuaca seperti itu.

Saka memperhatikan Danisha, wajahnya memang terlihat sedikit pucat seperti yang dibilang Prasta. Namun dia paham, Danisha pasti akan mengatakan ia baik-baik saja jika dirinya bertanya mengenai kondisinya. Jadi ia urungkan untuk bertanya pada Danisha.

" Ayo kalo begitu, entar keburu sore, " ajak Saka.

Mereka pun beranjak dari tempat itu menuju tempat parkir dimana mobil Saka berada.

Setelah sampai di tempat mobil Saka diparkirkan, mereka segera masuk ke dalam mobil dan pergi meninggalkan kampus.

Di dalam mobil dalam perjalanan ke cafe, Danisha duduk di bangku belakang bersama Distha. Ia merasakan kepalanya mulai berat. Ia pun menyandarkan kepalanya dan memejamkan matanya.

Distha yang melihatnya, mengelus lengan kanan Danisha perlahan.

Saka pun bisa melihat posisi Danisha dan Distha dari kaca spion mobilnya. Ia menarik napas pelan, raut wajahnya menunjukkan kekhawatiran. Lalu ia melihat Distha dari kaca spion. Distha pun menempelkan jari telunjuknya ke mulutnya, mengisyaratkan agar Saka diam.

Prasta yang melihat gestur yang ditunjukkan Saka menengok ke bangku belakang, lalu menarik napas pelan melihat posisi Danisha.

********

Setelah Saka memarkirkan mobilnya di pelataran cafe, Distha mencoba membangunkan Danisha yang sepertinya terlelap di tempat duduknya.

" Danish, kita udah sampai cafe nih, " pelan Distha menggoyang lengan Danisha agar ia bangun dari tidurnya.

" Huh ?! udah sampai kah..? Ya ampuun, aku ketiduran rupanya, hehehe.. sorry yaa.. " katanya dengan senyum yang memperlihatkan lesung pipinya yang dalam.

" Kamu enak banget tidurnya, padahal cuma sebentar dari kampus ke sini, " ucap Prasta sambil menutup pintu mobil.

" Hahaha.. iya ya Pras. Ngantuk banget aku Pras. Jam 4 pagi udah bangun, sementara semalam tidurku larut juga, " ujar Danisha terkekeh.

" Ayolah ! kita masuk yuk, panas ini ! " celetuk Distha.

Mereka berempat pun masuk ke dalam cafe dan mencari tempat duduk sebelum memesan makanan dan minuman.

Akhirnya mereka mendapat tempat duduk di ujung ruangan cafe.

Pelayan cafe memberikan buku menu kepada mereka.

Danisha terlihat memijat pelipis nya.

Saka dan Prasta memperhatikan apa yang dilakukan Danisha karena mereka duduk berhadapan.

Prasta menyenggol lengan Saka dan Saka pun paham akan arti senggolan Prasta.

" Danish, kamu pusing ? " tanya Saka pada Danisha. Yang ditanya hanya diam.

" Kalo gitu pesan teh manis hangat dulu aja ya.. " ucap Saka kemudian.

" Mbak, tolong buatkan teh manis hangat dulu dengan less sugar ya.. dan minta tolong diantar sekarang, " kata Saka pada mbak pelayan cafe.

Si mbak pelayan cafe pun mengangguk dan permisi untuk menyiapkan teh manis hangat pesanan mereka terlebih dulu.

" Eh iya Ka, makannya seperti biasa ya.. menu favorit di sini, sop iga, " ucap Danisha, tangannya masih memijat pelipis nya.

" Aku juga sama kek Danish ya Ka, tapi minumnya teh tawar hangat, " sahut Distha menutup buku menu.

" Aku mau rawon, minumnya jeruk hangat, " kata Prasta.

Saka menuliskan pesanan sahabat-sahabatnya di selembar kertas kecil milik cafe itu. Ia juga menuliskan makanan dan minuman yang ingin dipesannya.

Tak berapa lama mbak pelayan cafe tadi datang membawa pesanan teh manis hangat untuk Danisha.

" Silahkan teh manis hangat dengan gula sedikit, " si mbak pelayan meletakkan teh pesanan Danisha di atas meja. Danisha pun meraihnya dan mengucapkan terima kasih.

Lalu Danisha menyeruputnya perlahan. Ia tersenyum lega.

" Sini kemarikan tanganmu, " tiba-tiba Saka berkata sambil meraih telapak tangan Danisha. Ia pun memijat telapak tangan tepatnya sela-sela ibu jari dan jari telunjuk Danisha.

Danisha sedikit terkejut, namun sesaat kemudian ia tersenyum nakal dan berkata, " Aku mesti siapin berapa duit ini buat refleksi gini. "

Ketiga sahabat Danisha terkekeh seketika mendengar perkataan Danisha.

" Habis Danish, giliran aku yang kamu pijat ya Ka, " sahut Distha dengan menaik-turunkan alisnya.

" Widih..! kenapa pula dengan kamu Dis. Segar bugar gitu minta dipijat, " ujar Saka mendengus pelan.

" Saka.. ! " Tiba-tiba, terdengar suara perempuan yang memanggil nama Saka. Serempak mereka berempat mengalihkan pandangan ke arah sumber suara tadi.

Sesaat kemudian, raut wajah Saka terlihat berubah datar ketika melihat seorang perempuan yang seumuran mereka sudah berdiri di sebelah meja.

" Hai Saka. Kita bertemu lagi, " kata perempuan itu yang tak lain adalah Indira.

" Ini pacar kamu ? " lanjut Indira menunjuk Danisha yang kebetulan tangannya masih dipegang Saka.

Seketika Danisha tersadar akan tangannya yang masih dalam genggaman Saka. Ia pun menarik tangannya supaya terlepas dari tangan Saka.

" Owh bukan mbak. Maaf, mbak jangan salah paham, " sanggah Danisha gugup.

" Kalo ia pacar aku, emang kenapa Dira ? Ada yang salah ? " tanya Saka menatap Indira datar.

" Ish, Saka ! " Danisha memukul lengan Saka. Ia terkejut dengan perkataan Saka.

Sementara Distha dan Prasta memperhatikan kedua orang itu heran.

" Owh, ga papa kok. Hai, aku Indira, " tukas Indira sambil menyodorkan tangannya pada Danisha untuk berjabat tangan.

Danisha gugup menerima uluran tangan Indira, matanya menatap Saka minta penjelasan. " Danisha. "

" Aku Distha. "

" Dan aku Prasta. "

" Baiklah, kamu udah berkenalan dengan mereka semua kan.. Bisa tinggalkan kami ? Maaf.. " tukas Saka kesal.

" Uummm.. Ka... ah sudahlah ! aku permisi, " Indira tak jadi meneruskan kata-katanya, ia pun beranjak, berjalan cepat meninggalkan Saka dan sahabatnya.

" Aku mau ke toilet sebentar, " kata Saka kemudian.

Ketiga sahabatnya benar-benar dibuat heran dengan sikap dan tingkah laku Saka. Berbagai pertanyaan dan dugaan hinggap di kepala mereka.

" Dia kenapa, Pras ? " tanya Distha kepada Prasta.

Prasta mengedikkan bahunya, " Entahlah. "

" Lebih baik kamu susul dia, Pras. Keknya dia sedang tidak baik-baik saja, " ujar Danisha khawatir.

" Iya, aku susul dia, " jawab Prasta beranjak dari duduknya dan menyusul Saka ke toilet.

" Distha, siapa cewek tadi ? " tanya Danisha masih penasaran.

" Aku juga tak tahu, Danish. Bukan teman SMA kalian ? " Distha pun balik bertanya.

Danisha menggelengkan kepalanya yakin. Kemudian ia kembali meneguk teh hangat nya.

Sementara itu, di toilet cafe.

Saka sedang berdiri di depan cermin, menatap bayangan dirinya. Sesekali ia menarik napas dan menggeram menahan amarah. Ia tak tahu kenapa masih ada amarah dalam dirinya ketika bertemu kembali dengan Indira, gadis yang selalu ingin ia lupakan dalam hidupnya. Setelah sekian lamanya ia mulai bisa melupakan gadis itu, tiba-tiba sosoknya kembali muncul dihadapannya.

Saka tidak menyadari kehadiran Prasta di dekatnya. Ia terlalu larut dengan pikiran dan hatinya.

Prasta menepuk pundak sahabatnya, membuat Saka berjingkat kaget.

" Astaga Pras ! Kamu bikin kaget aja, pengen aku mati jantungan ya ! " umpat Saka spontan sangking terkejutnya.

Prasta tergelak, " Makanya jangan melamun bro, ga baik melamun di toilet. Banyak setan, " sahut Prasta kembali tergelak.

" Iya, setannya kamu tuh ! Kam**et ! " umpat Saka sekali lagi.

Masih tergelak, Prasta berdiri di samping Saka di hadapan cermin. Sesaat mereka terdiam. Prasta menatap Saka melalui cermin dan berkata, " Ada apa denganmu ? Ck, kek lagu aja pertanyaanku. "

" Ga.. Ga ada apa-apa, " jawab Saka gugup.

" Ka, kita udah lama kenal, sering bersama kemana-mana. Tuh cewek-cewek di depan aja tau kamu sedang tidak baik-baik saja saat ini, " ujar Prasta. Kemudian ia bertanya, " Siapa cewek tadi ? "

Saka terdiam, kepalanya menunduk.

Prasta menghela napas melihat sikap Saka.

" Masih ga mau cerita ? It's ok, kalo kamu udah siap bercerita, kami siap mendengarkan, " kata Prasta sambil memegang pundak sahabatnya itu.

Lalu Prasta pun berbalik hendak kembali ke dalam cafe menemui kedua sahabat perempuannya yang menunggu mereka untuk makan siang.

" Tunggu Pras..! " panggil Saka ikut beranjak dari tempat itu dan berjalan di samping sahabat nya sambil tersenyum dan berkata, " Thank you, brader. "

Prasta tersenyum sambil memberikan tinjuan pelan ke lengan Saka. Keduanya tertawa.

Tbc

**Hellowww.. Maaf, author lagi banyak blank nya kali ini 😔

masih penasaran ya..?? Sabar ya beloved readers.. lagi nunggu Alma Danish siaran ?? Sabar lagi ya.. Author lagi pengen mengupas Saka dulu ( emang buah dikupas ) 🤭

Semoga tetap suka eps ini**

Terpopuler

Comments

fanthaliyya

fanthaliyya

mantan yg g pengen diingat lg...yg meninggalkan Saka y Thor

2021-06-19

0

tama fillante 😎

tama fillante 😎

ck ngliat prasta ma saka jdi inget ma sohib deket gw
syg gw dah di buang

perih anjaaaaayyy

2021-01-26

0

🌟bintang🌟

🌟bintang🌟

❤️❤️❤️❤️

2020-12-10

1

lihat semua
Episodes
1 Eps 1 Danisha, Family & Friends
2 Eps 2 Radio On Air
3 Eps 3 Crew Gathering
4 Eps 4 Nyeri Itu Kembali Datang
5 Eps 5 On Air di Pagi Hari
6 Eps 6 Rasa Khawatir & Kembalinya Masa Lalu
7 Eps 7 Bertemu lagi
8 Eps 8 Maaf Dan Terima Kasih Sudah Menjadi Sahabat Terbaik Dalam Segala Hal
9 Eps 9 Sungguh Luar Biasa
10 Eps 10 Sahabat Selalu Bersedia Berbagi
11 Eps 11 Sahabat dan Cinta ?
12 Eps 12 Waktuku Hanya Untukmu
13 Eps 13 Amunisi Yang Memuaskan
14 Eps 14 Kamu Dan Sarapan Pagi Terindahku
15 Visual
16 Eps 16 Love is Love
17 Eps 17 Ungkapan Hati
18 Eps 18 Jodoh Dan Takdir
19 Eps 19 Menjaga Dan Melindungimu
20 Eps 20 Diantara Dua Hati
21 Eps 21 Menanti Jawaban
22 Eps 22 Cukup Ada Dan Tak Kunjung Padam
23 Eps 23 Aku Cemburu
24 Eps 24 Aku Mau Bersamamu
25 Eps 25 Ternyata Aku Bukan Bahagiamu
26 Eps 26 Hanya Mencintaimu
27 Eps 27 Menata Hati
28 Eps 28 Ingin Sendiri
29 Eps 29 Hanya Sendiri
30 Eps 30 Tak Mungkin Melupakanmu
31 Eps 31 Lelah Dan Merindu
32 Eps 32 Rencana Pertemuan
33 Eps 33 Saat Bahagia
34 Eps 34 Welcome Back, Alma Danish
35 Eps 35 Kangen vs Cemburu
36 Eps 36 Diam, Tak Ada Kabar
37 Eps 37 Bertemu Nay
38 Eps 38 Berjalan Masing-masing
39 Eps 39 Bertemu Kembali
40 Eps 40 I Have To Go
41 Eps 41 Kembali Pingsan
42 Eps 42 Masih Kamu Di Hatiku
43 Eps 43 Apapun Untuk Kebahagiaanmu
44 Eps 44 Cemas
45 Eps 45 Three Words
46 Eps 46 Ketulusan Saka
47 Eps 47 24/7 Take Care of Her
48 Eps 48 I Would Like To Be Your Man
49 Eps 49 I'm Yours And You're Mine
50 Eps 50 Hati Yang Gamang
51 Eps 51 My Everything
52 Eps 52 Distha & Dokter Ardhy
53 Eps 53 Kesal
54 Eps 54 Mencintaimu Adalah Kebahagiaanku
55 Eps 55 Segera Melamarmu
56 Eps 56 Undangan
57 Eps 57 Merahasiakan
58 Eps 58 Ketakutan Dan Kecemasan Danisha
59 Eps 59 Melakukan Pengobatan Kembali
60 Eps 60 Rencana Pernikahan Dan Salah Paham
61 Eps 61 Persiapan Pernikahan
62 Eps 62 Resepsi Pernikahan Rendra
63 Eps 63 Gejolak Hati Menuju Halal
64 Eps 64 Perbincangan Menuju Sah
65 Eps 65 Satu Kayuh Berdua
66 Eps 66 Kondisi Danisha Diketahui
67 Eps 67 Akad Nikah
68 Eps 68 Sah Satu Kamar
69 Eps 68 Sah Satu Kamar
70 Eps 69 DanSa's Wedding Garden Party
71 Eps 70 Kekasih Halal Seutuhnya
72 Eps 71 Memulai Kehidupan Baru
73 Eps 72 Menangis Di Bahu Prasta
74 Eps 73 Tertunda Lagi
75 Eps 74 Akhirnya Tahu
76 Eps 75 Support Buat Danisha
77 Eps 76 You Are My Strength
78 Eps 77 Segera Operasi
79 Eps 78 Let's Do It
80 Eps 79 Menjelang Operasi
81 Eps 80 Keinginan Dan Ketegaran Danisha
82 Eps 81 Belum Stabil
83 Eps 82 Respon Danisha
84 Eps 83 Lelah Tetapi Tak Akan Menyerah
85 Eps 84 Membuka Mata
86 Eps 85 Wisuda
87 Eps 86 Kejutan
88 Eps 87 Kembali Beraktivitas
89 Eps 88 Terlambat
90 Eps 89 Perdebatan Kecil
91 Eps 90 Galau
92 Eps 91 Mantan
93 INFO
94 Eps 92 Mual Dan Muntah
95 Eps 93 Emosi Danisha
96 Eps 94 Maafkan Aku
97 Eps 95 Graduation & Pregnancy?
98 Eps 96 Thank You For Everything
99 Extra Part
100 INFO
101 SPIN-OFF INFO
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Eps 1 Danisha, Family & Friends
2
Eps 2 Radio On Air
3
Eps 3 Crew Gathering
4
Eps 4 Nyeri Itu Kembali Datang
5
Eps 5 On Air di Pagi Hari
6
Eps 6 Rasa Khawatir & Kembalinya Masa Lalu
7
Eps 7 Bertemu lagi
8
Eps 8 Maaf Dan Terima Kasih Sudah Menjadi Sahabat Terbaik Dalam Segala Hal
9
Eps 9 Sungguh Luar Biasa
10
Eps 10 Sahabat Selalu Bersedia Berbagi
11
Eps 11 Sahabat dan Cinta ?
12
Eps 12 Waktuku Hanya Untukmu
13
Eps 13 Amunisi Yang Memuaskan
14
Eps 14 Kamu Dan Sarapan Pagi Terindahku
15
Visual
16
Eps 16 Love is Love
17
Eps 17 Ungkapan Hati
18
Eps 18 Jodoh Dan Takdir
19
Eps 19 Menjaga Dan Melindungimu
20
Eps 20 Diantara Dua Hati
21
Eps 21 Menanti Jawaban
22
Eps 22 Cukup Ada Dan Tak Kunjung Padam
23
Eps 23 Aku Cemburu
24
Eps 24 Aku Mau Bersamamu
25
Eps 25 Ternyata Aku Bukan Bahagiamu
26
Eps 26 Hanya Mencintaimu
27
Eps 27 Menata Hati
28
Eps 28 Ingin Sendiri
29
Eps 29 Hanya Sendiri
30
Eps 30 Tak Mungkin Melupakanmu
31
Eps 31 Lelah Dan Merindu
32
Eps 32 Rencana Pertemuan
33
Eps 33 Saat Bahagia
34
Eps 34 Welcome Back, Alma Danish
35
Eps 35 Kangen vs Cemburu
36
Eps 36 Diam, Tak Ada Kabar
37
Eps 37 Bertemu Nay
38
Eps 38 Berjalan Masing-masing
39
Eps 39 Bertemu Kembali
40
Eps 40 I Have To Go
41
Eps 41 Kembali Pingsan
42
Eps 42 Masih Kamu Di Hatiku
43
Eps 43 Apapun Untuk Kebahagiaanmu
44
Eps 44 Cemas
45
Eps 45 Three Words
46
Eps 46 Ketulusan Saka
47
Eps 47 24/7 Take Care of Her
48
Eps 48 I Would Like To Be Your Man
49
Eps 49 I'm Yours And You're Mine
50
Eps 50 Hati Yang Gamang
51
Eps 51 My Everything
52
Eps 52 Distha & Dokter Ardhy
53
Eps 53 Kesal
54
Eps 54 Mencintaimu Adalah Kebahagiaanku
55
Eps 55 Segera Melamarmu
56
Eps 56 Undangan
57
Eps 57 Merahasiakan
58
Eps 58 Ketakutan Dan Kecemasan Danisha
59
Eps 59 Melakukan Pengobatan Kembali
60
Eps 60 Rencana Pernikahan Dan Salah Paham
61
Eps 61 Persiapan Pernikahan
62
Eps 62 Resepsi Pernikahan Rendra
63
Eps 63 Gejolak Hati Menuju Halal
64
Eps 64 Perbincangan Menuju Sah
65
Eps 65 Satu Kayuh Berdua
66
Eps 66 Kondisi Danisha Diketahui
67
Eps 67 Akad Nikah
68
Eps 68 Sah Satu Kamar
69
Eps 68 Sah Satu Kamar
70
Eps 69 DanSa's Wedding Garden Party
71
Eps 70 Kekasih Halal Seutuhnya
72
Eps 71 Memulai Kehidupan Baru
73
Eps 72 Menangis Di Bahu Prasta
74
Eps 73 Tertunda Lagi
75
Eps 74 Akhirnya Tahu
76
Eps 75 Support Buat Danisha
77
Eps 76 You Are My Strength
78
Eps 77 Segera Operasi
79
Eps 78 Let's Do It
80
Eps 79 Menjelang Operasi
81
Eps 80 Keinginan Dan Ketegaran Danisha
82
Eps 81 Belum Stabil
83
Eps 82 Respon Danisha
84
Eps 83 Lelah Tetapi Tak Akan Menyerah
85
Eps 84 Membuka Mata
86
Eps 85 Wisuda
87
Eps 86 Kejutan
88
Eps 87 Kembali Beraktivitas
89
Eps 88 Terlambat
90
Eps 89 Perdebatan Kecil
91
Eps 90 Galau
92
Eps 91 Mantan
93
INFO
94
Eps 92 Mual Dan Muntah
95
Eps 93 Emosi Danisha
96
Eps 94 Maafkan Aku
97
Eps 95 Graduation & Pregnancy?
98
Eps 96 Thank You For Everything
99
Extra Part
100
INFO
101
SPIN-OFF INFO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!