Saat ini Danisha dan Saka sedang dalam perjalanan pulang. Keduanya diam tanpa ada obrolan. Danisha menyandarkan kepalanya di sandaran jok mobil. Saka melirik Danisha sekilas, ia menghela napas pelan.
" Danish, kamu kenapa ? " Hati-hati Saka mengawali obrolan
" Huh ? Eh, ga pa pa Ka, " jawab Danish sedikit terkejut
" Ada yang kamu pikirkan ? " tanya Saka
" Ga ada apa-apa, Saka. Hanya sedikit capek, " Danisha melihat ke arah Saka tersenyum, mempertontonkan lesung pipinya, manis sekali.
Saka tertegun sesaat memandang Danisha, ada rasa hangat di dadanya.
" Oh ya, mama kirim salam buat kamu. Mama tanya kenapa kok ga pernah main lagi ke rumah, " kata Saka.
" Waalaikumsalam, tolong bilang ke mama kamu, insya Allah nanti kalo aku off siaran, aku main ke rumah. Tapi jangan lupa salad nya ya.. hehehe, " ujar Danisha.
" Eh, kok ada pajaknya sih.." sahut Saka.
" Habisnya salad bikinan mama kamu endolita banget, "
" Apaan itu endolita ?? " tanya Saka sambil mengernyitkan dahinya
" Ish, masa ga tau endolita.. Enak maksudnya Ka..! " kata Danisha sambil memukul lengan kiri Saka dan tertawa
" Owh.. enaaakkk ! Wkwkwk.. bahasa gaul lagi ya..! " Saka tergelak, Danisha pun ikut tergelak.
" Anyway, kamu sebenarnya ga perlu repot antar aku pulang, Ka. Kan kamu tau aku bawa motor. Lagian kamu dari mana sih kok lewat depan studio ? " tanya Danisha kemudian, penasaran.
Saka tersenyum, melihat Danisha sekilas dan berkata, " Emang aku ga boleh ya lewat depan studio ? Ada larangan, ' Saka teman Danisha dilarang lewat jalan ini ' begitu kah ? "
" Ish, mulai deh ! ya ga gitu lah, Ka ! " sahut Danisha sedikit kesal dengan bibir manyun.
Saka terkekeh melihat Danisha memanyunkan bibirnya.
Mobil Saka berhenti di depan sebuah rumah minimalis yang sederhana namun asri.
" Noh, dah sampai. Bibir kamu entar aku kuncir deh Danish, kalo modelnya begitu, " kata Saka gemas.
" Besok aku jemput jam 5 pagi ya.. " lanjutnya
" Dasar..! berani nguncir bibirku, awas kamu..! aku sumpahin jadi orang sukses se antero dunia ! " balas Danisha
" Whooaaahh.. mau donk jadi orang sukses, wkwkwk.. thank you sista atas sumpah nya, " Saka tergelak keras.
" Ga mampir ? " tawar Danisha kepada Saka.
" Ga dulu deh, kapan-kapan ya.. dah malam ga enak sama Ayah & Bunda mu, " tolak Saka dengan halus.
" Ok, sampai ketemu besok pagi, Saka. Thank you again. "
" Sama-sama Danish, buruan istirahat ya.. assalaamualaikum.. " pamit Saka
" Waalaikumsalam.. " jawab Danisha sambil melambaikan tangan kanannya.
Danisha pun segera masuk ke dalam rumah.
" Assalamualaikum, " Salam Danisha. Dilihatnya sang Bunda di ruang tengah sedang menonton televisi.
" Waalaikumsalam, akhirnya kamu pulang juga sayang, kok sampai malam gini, " jawab Bunda sambil melihat jam dinding di ruangan itu, 21.40.
" Iya Bunda, ada meeting di studio tadi. Ayah sama Kirana dimana Bun, kok sepi ? "
Danisha bertanya sambil beranjak ke dapur mengambil air minum setelah sebelumnya mencuci tangannya di wastafel.
" Ayah baru saja masuk ke kamar, sepertinya ayah sedikit kecapekan. Tadi baru sampai rumah selepas maghrib. Adikmu ada di kamar, " ujar Bunda.
Danisha menghampiri Bunda dan duduk di sebelah wanita yang sangat ia sayangi itu, menyandarkan kepalanya di bahu sang Bunda manja. Ia pejamkan matanya, ingin rileks sebentar melepas penat dalam dirinya.
Bunda tersenyum, mengelus lembut kepala putri sulungnya, sesaat kemudian memeluk tubuh lelah putrinya.
" Ayo buruan bersih-bersih badan trus tidur, sudah malam. Besok siaran pagi kan.., " ucap Bunda lembut penuh sayang.
Danisha tersenyum, ia makin mengeratkan pelukannya di tubuh hangat Bundanya. Sesaat kemudian ia mengurai pelukannya, mencium pipi sang Bunda dan tersenyum beranjak dari duduknya.
" Terima kasih, Bun. Oh iya Bun, Saka titip salam buat Bunda & Ayah, maaf ga bisa mampir katanya, " ucapnya kemudian.
" Waalaikumsalam.. kamu diantar pulang Saka ? "
" Iya Bun, kebetulan tadi Saka lewat jalan depan studio dan tahu kalo Danish masih di sana, jadi dia mampir dan mengajak Danish pulang bareng. Motor Danish tinggal di studio, " jelas Danisha.
" Lalu besok pagi kamu berangkat gimana ? Dijemput dan diantar Saka ? " tanya Bunda.
" Iya Bunda. Ya udah, Danish mandi dulu ya Bun, " ujar Danisha
Bunda tersenyum dan mengangguk.
Danisha berlalu menuju kamarnya, bersih-bersih badan dan selanjutnya segera beristirahat. Ia lelah dan merasakan nyeri di kepalanya kembali datang. Semoga besok pagi tubuhnya bisa segar kembali dan nyeri di kepalanya menghilang setelah beberapa saat lalu ia meminum obat yang diresepkan dokter waktu itu.
*********
Danisha terbangun begitu terdengar bunyi alarm dari handphone nya yang ia letakkan di meja kecil samping tempat tidur nya.
Dipegangnya kepalanya, terasa berat. Ia ambil handphone nya, jam 04.10. Sebentar lagi adzan subuh.
Danisha duduk di tepi ranjang, ia meringis menahan nyeri di kepalanya. Ia tarik napasnya dalam dan menghembuskan nya perlahan.
Bismillahirrahmanirrahiim.. gumamnya sambil beranjak dari duduknya. Ia pun mengambil handuk, keluar dari kamarnya berjalan perlahan menuju kamar mandi yang berada di dekat dapur. Dilihatnya Bunda sedang sibuk memasak untuk sarapan pagi ini.
" Bunda kok sudah sibuk di dapur, masak apa Bun ? " tanya Dahlia menghampiri Bunda yang sibuk memotong sayuran.
" Hanya sayur sop, ayam goreng dan telur dadar. Sudah buruan mandi, trus sholat subuh, " kata Bunda.
" Ok Bunda, " Danisha pun bergegas ke kamar mandi untuk mandi dan berwudhu.
Sementara itu, Kirana juga baru saja bangun tidur. Ia ingin segera mandi dan sholat subuh.
Dilihatnya pintu kamar mandi tertutup rapat. Ia pun berjalan menghampiri Bunda nya yang sibuk menggoreng telur dadar.
" Ada yang bisa Kiran bantu Bun ? " tanya Kirana.
" Sudah selesai kok, ini tinggal tunggu telur dadar dan sayur sop nya matang, " Bunda berkata sambil mengaduk sayur sop yang dimasaknya.
Tak berapa lama, Danisha keluar dari kamar mandi. Kirana langsung berlari masuk ke kamar mandi. Danisha terkejut melihat ulah Kirana, ia memaki Kirana setengah berteriak
" Wooyy.. apa-apaan sih kamu Dek, bikin kaget deh.. pelan-pelan napa ! "
" Sorry Kak, sudah kebelet soalnya, " teriak Kirana karena ia sudah masuk ke dalam kamar mandi.
" Eeehh.. pagi-pagi dah teriak-teriak. Malu didenger tetangga, " kata Ayah yang tiba-tiba muncul.
" Itu loh Yah, si Kiran bikin Danish kaget, " sahut Danish.
" Ya udah, sana buruan sholat subuh keburu siang, " ucap Ayah pada Danish
" Iya Yah, "
Pukul 04.50, Danisha sudah siap untuk berangkat. Sebelum keluar kamar, ia mengambil pouch kecil bergambar Winnie the pooh berisi obat-obatan yang selalu dibawanya di dalam tas. Ia mengambil salah satu obat dan meminumnya, berharap setelahnya rasa nyeri di kepalanya akan menghilang. Ia pun beranjak ke ruang makan untuk sarapan bersama kedua orang tua nya juga adiknya, Kirana.
" Danish dan Kiran, ini bekal kalian untuk makan siang sudah ibu siapkan. Jangan lupa harus dimakan dan harus habis ya.. " Bunda berkata tegas sambil menyerahkan 2 kotak bekal berwarna biru dan orange pada kedua putrinya.
Kirana segera mengambil kotak orange dan memasukkannya ke dalam tas ransel nya.
Begitupun Danisha, diambilnya kotak bekal berwarna biru yang ada di atas meja makan dan memasukkannya ke dalam tas selempang nya.
" Kiran berangkat sama Ayah ? " tanya Ayah pada Kiran sambil meletakkan gelas teh setelah sesaat lalu meminum teh hangatnya hingga tandas.
" Iya Yah, " jawab Kiran.
" Bunda berangkat ke toko sekalian Ayah juga ya Bun, " tanya Kiran.
" Iya sayang. Sepulang sekolah kamu langsung ke toko ya bantuin Bunda, " kata Bunda.
" Siap Bun..! " jawab Kirana singkat.
" Susunya diminum Danish. Eh itu ada roti tawar sudah Bunda oles sama selai kacang & coklat buat Saka, kasihan pasti dia belum sempat sarapan karena harus pagi-pagi jemput kamu, " kata Bunda sambil menunjuk ke arah piring yang berisi beberapa roti tawar dengan selai kacang dan coklat.
" Terima kasih Bun. Bunda hapal betul kesukaan Saka, " ucap Danisha berterima kasih pada Bunda. Dan Bunda pun balas tersenyum pada putrinya.
Danisha beranjak ke dapur mengambil kotak bekal untuk tempat roti tawar selai. Setelahnya, ia kembali ke meja makan dan menata roti tawar ke dalam kotak bekal yang diambilnya. Kemudian, ia minum susu yang sudah dibuatkan Bunda.
Tiin.. tiin...
Tiba-tiba terdengar bunyi klakson mobil di depan rumah.
Pasti itu Saka, gumam Danisha. Jam di tangannya saat ini menunjukkan 05.10.
Ia segera berpamitan kepada kedua orang tua dan adiknya untuk berangkat kerja dan ke kampus.
Sementara itu, Saka sudah turun dari mobilnya dan berada di depan pintu rumah.
Belum lagi Saka mengucapkan salam, Danisha sudah berada di hadapannya.
" Yuk langsung berangkat, takut macet, " kata Danisha mengajak Saka untuk segera berangkat.
" Aku mau pamit Ayah dan Bunda dulu lah, " ucap Saka.
" Udah ga usah, mereka pada sibuk siap-siap berangkat, " sahut Danisha.
"Owh, Ok lah kalo begitu, " jawab Saka akhirnya.
Danisha dan Saka sudah berada di dalam mobil. Keduanya memasang safety belt. Saka mulai menyalakan mesin mobilnya.
" Wait wait, tunggu Ka. Ini dari Bunda, " kata Danisha menyodorkan kotak bekal warna hijau yang berisi roti tawar selai kacang & coklat kepada Saka.
Saka melihat kotak bekal itu, ia meraihnya dan membukanya. Matanya berbinar melihat isi kotak itu.
" Makasih ya Danish, bilang ke Bunda ya... terima kasih untuk roti nya. Kebetulan aku belum sarapan tadi, " katanya kemudian.
" Iya iya.. yuk berangkat, " sahut Danisha sambil tersenyum dan menyandarkan tubuhnya ke jok mobil.
Tbc
**Maafkan malam ini up hanya segini 🤭 Insya Allah besok bisa up lagi yang lebih seru 😘**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Fan Dika
persahabatan yang manis
2021-01-27
1
🌟bintang🌟
..
2020-12-10
1
Candy Tohru
enak ya punya temen kayak Saka..
2020-06-23
1