Eps 13 Amunisi Yang Memuaskan

Jam 11.20, Danisha dan teman-temannya selesai meeting.

Mas Rendra menghampiri Danisha yang masih membereskan buku agendanya. Ia duduk di tepi meja dekat Danisha duduk.

" Danish, bisa dapat ide begitu, gimana ceritanya ? Aku suka ide kamu, " kata Mas Rendra dengan senyum manis nya.

" Thanks, Mas. Hanya ide biasa kok, karena tiap hari kita berinteraksi dengan pendengar jadi langsung kepikiran ide itu, " ujar Danisha sambil berdiri menjaga jarak dengan Mas Rendra. Ia agak gugup berdekatan dan berhadapan dengan Mas Rendra saat itu.

" Besok schedule kamu on air jam berapa ? " tanya Mas Rendra kemudian, pandangannya tak lepas dari sosok gadis berlesung pipi itu. Membuat Danisha makin salah tingkah.

" Uumm.. jam 10 pagi, " jawab Danisha berpura-pura sibuk dengan handphone nya.

" Setelah itu, free ? " tanya Mas Rendra lagi.

" Belum tau sih Mas. Tapi sepertinya mau ke kampus setelah siaran, mau ke perpustakaan. Ada tugas kuliah yang belum selesai. Kenapa Mas ? " jelas Danisha dan ia juga bertanya balik. Kali ini pandangannya tepat ke arah wajah Mas Rendra. Entah kenapa, ia begitu gugup dan deg-degan.

" Kalo gitu besok aku antar ke kampus ya.. sekalian kita makan siang bareng, " kata Mas Rendra dengan senyuman manisnya yang membuat Danisha benar-benar makin salah tingkah dan jantungnya berdegup kencang.

" Huh ?! Eh, ga usah Mas. Aku besok sama Distha kok. Mas Rendra ga perlu repot-repot. Aku udah ada janji sama Distha, " sahut Danisha gugup.

" Kalo gitu, besok pagi aku jemput ke rumah ya.. kita berangkat sama-sama. Ok, mau sholat Jumat dulu, nanti aku telpon, " berkata Mas Rendra sambil menunjuk jam tangan kemudian beranjak keluar ruang meeting dengan senyum simpul nya.

Danisha terbengong mendengar perkataan Mas Rendra, lalu menghela napas nya. Ah kenapa denganku ya ? Kenapa juga dengan Mas Rendra ?. Danisha bergumam dalam hati, bertanya tentang perkataan dan sikap Mas Rendra.

Danisha pun beranjak dari ruang meeting dan pergi ke ruang penyiar untuk mengambil tas nya. Setelah itu ia bergegas ke ruang tamu menemui Saka yang sudah bersiap berangkat ke masjid untuk sholat Jumat bersama Bang Hendra.

" Ayo Ka, kita berangkat. Keburu ketinggalan nanti, " sahut Bang Hendra mengajak Saka untuk berangkat sholat Jumat.

" Iya Bang. Danish, aku sholat Jumat dulu ya.. " ujar Saka berpamitan.

" Iya Ka, " jawab Danisha singkat. Ia pun beranjak masuk ke ruang siaran yang di dalamnya ada Renata yang sedang bertugas on air siang itu.

Dari dalam studio seorang laki-laki dengan tubuh tegap dan rambut ikalnya berjalan dengan pandangan tak lepas dari Saka yang pergi berlalu dengan Bang Hendra.

Ia adalah Mas Rendra. Ia pun akan berangkat sholat Jumat. Ketika melewati ruang siaran, ia melihat ke arah dalam ruang siaran. Melalui kaca pembatas, ia tersenyum pada Danisha sambil melambaikan tangannya. Danisha dan Renata tersenyum, membalas lambaian tangan Mas Rendra.

" Eh Danish, kamu ngerasa aneh ga dengan sikap Mas Rendra ? Terutama sikapnya sama kamu, " kata Renata tiba-tiba.

" Huh ?! Kenapa emangnya Mas Rendra, Ren ? " tanya Danisha ingin tahu.

" Aku perhatiin.. keknya dia ada hati sama kamu deh, " ujar Renata serius.

Danisha tertawa mendengar apa yang baru saja diucapkan Renata.

" Hilih..! Maksud kamu apa sih ? " tanya Danisha lagi masih dengan tawanya.

" Iyaa.. Mas Rendra suka sama kamu, Danish, " Renata kembali memperjelas ucapannya pada Danisha.

" Aku sih udah perhatiin lama lho, Nish. Dan hari ini terlihat banget kalo dia menyukai kamu, " jelas Renata lagi.

" Kamu ada-ada aja sih, Ren. Mana mungkin itu.." sanggah Danisha.

" Udah ah, itu lagunya dah mau habis. Iklan dulu tuh, jangan lupa, " Danisha berkata mengingatkan Renata jika lagu dari Glenn Fredly yang diputarnya sudah mau berakhir.

" Eh iya keasyikan ngobrol, hehehe.." kekeh Renata. Ia pun bersiap memutar spot iklan sebelum ia mulai berbicara on air.

( Spot Iklan )

( Spot iklan off, fader mic on )

" 86,7 DG FM masih bareng Rena hingga jam 12 nanti ya.. kita udah di penghujung acara nih.. setelah Rena temani kalian dari jam 10 pagi tadi yaa.. kalian tetap stay tune di sini yaa.. Ok, Rena dapat pesan dari seseorang yang ga mau disebut namanya, katanya dia teringat seseorang di masa lalunya dan ingin mendengarkan lagu dari Padi yang judulnya Kasih Tak Sampai. Katanya, dia pernah ditolak sama cewek di masa lalunya.. Eheemmm.. kasihan banget ya.. hehehe.. Baiklah, biar kamu bahagia, nih Rena kasih lagunya spesial buat kamu..

( Fader lagu on perlahan bersamaan dengan fader mic off )

🎶🎶🎶

Indah

Terasa indah

Bila kita terbuai dalam alunan cinta

Sedapat mungkin terciptakan rasa

Keinginan saling memiliki

Namun bila

Itu semua dapat terwujud

Dalam satu ikatan cinta

Tak semudah seperti yang pernah terbayang

Menyatukan perasaan

Tetaplah menjadi bintang dilangit

Agar cinta kita akan abadi

Biarlah sinarmu tetap menyinari alam ini

Agar menjadi saksi cinta kita

Berdua

Berdua

Sudah

Lambat sudah

Kini semua harus berakhir

Mungkin inilah jalan yang terbaik

Dan kita mesti relakan kenyataan ini

Tetaplah menjadi bintang dilangit

Agar cinta kita akan abadi

Biarlah sinarmu tetap menyinari alam ini

Agar menjadi saksi cinta kita

Berdua

Berdua

Menjadi saksi kita berdua

🎶🎶🎶

********

" Hallo, Pras. Ini kita udah mau jalan. Kamu di rumah Distha atau di kantor Kak Mitha ? " Saka berbicara dengan handphone nya dengan Prasta.

" Aku di kantor Kak Mitha. Danish sama kamu langsung ke sini ya.. Kak Mitha juga mau bicara sama Danish. "

" Siap Bro, meluncur ke sana. "

Saka mengakhiri panggilan teleponnya. Dari luar studio, Saka bisa melihat Danish masih berbicara dengan Mas Rendra di ruang tamu.

Belum selesai juga dari tadi, batin Saka. Ia pun berniat masuk kembali ke studio, namun diurungkannya. Dilihatnya Danisha berjalan keluar beriringan dengan Mas Rendra.

" Danish duluan ya Mas, " pamit Danisha tersenyum dengan lesung pipi nya.

" Yup ! sampai ketemu besok ya.." sahut Mas Rendra menatap Danisha lekat, tak mau lepas dengan senyum Danisha yang selalu membuat hatinya menghangat.

Saka memperhatikan Mas Rendra, ia tersenyum dan ikut berpamitan pada Mas Rendra.

" Mari Mas, kami duluan, " pamit Saka.

" Ok, kalian hati-hati, " pesan Mas Rendra.

Saka dan Danisha pun masuk ke dalam mobil. Sesaat kemudian Saka melajukan mobilnya menuju kantor Kak Mitha untuk bertemu dengan Prasta dan Distha.

" Prasta dan Distha udah di kantor Kak Mitha ya ? " tanya Danisha.

" Iya, udah ditungguin Kak Mitha. Mau bicara sama kamu soal MC itu, " jawab Saka.

" Tadi ngobrolin apa aja sih sama Mas Rendra, kok lama banget. Udah jam 1 juga, kamu belum makan lho, " lanjut Saka.

" Yaa.. ngobrolin masalah acara ulang tahunnya DG FM, Ka.. By the way, nanti di kantor Kak Mitha aku pengen makan soto ayam, " kata Danisha sambil menoleh ke arah Saka.

" Soto ayam depan kantor Kak Mitha ? " tanya Saka.

" Iya.. yang biasa kita makan kalo kesitu, " jawab Danisha.

" Baiklah sista, soto ayam hari ini. Uumm.. ngomong-ngomong, emang waktu meeting tadi, ga bahas konsep acaranya sama yang lain ? Kok Mas Rendra bahasnya cuma sama kamu sebelum pulang tadi ? " kembali Saka bertanya. Ia penasaran dengan tatapan Mas Rendra kepada Danisha tadi.

" Yaa dibahas Ka.. cuma tadi Mas Rendra ada yang kelupaan, jadi ngomong deh pas kita mau pulang tadi. Kenapa sih ? "

" Oh.. Ga papa kok, " jawab Saka tersenyum simpul ke arah Danisha.

" Ka, kita udah lama ya, ga ngumpul sama anak-anak di jembatan, " tiba-tiba Danisha teringat dengan anak-anak jalanan di jembatan yang sering ia dan sahabatnya kunjungi. Sudah sebulan lebih mereka tak datang ke sana.

" Hari Minggu mau ke sana ? " tanya Saka.

" Aku ada jam siaran siang Ka, keknya ga bisa deh. Setelah siaran aku ke toko bantuin Bunda, " jelas Danisha.

" Bukannya kamu juga ada janji ketemu sama kliennya Kak Sandra ? " lanjut Danisha.

" Ah iya.. untung kamu ingatkan. Ok, minggu depan kalo gitu. Gimana ? "

" Ok kalo gitu, insya Allah bisa, hari minggu depan aku on air pagi, " Danisha tersenyum sumringah menatap Saka.

Kamu baik banget sih Ka, apapun aku ingin, kamu selalu bisa mewujudkannya. Danisha bergumam dalam hati sambil menatap Saka dengan senyuman merekah memperlihatkan lesung pipinya yang dalam.

Saka gugup dan salah tingkah merasakan Danisha menatapnya. Ia berusaha tetap fokus menyetir. Udah donk, kamu jangan menatapku seperti itu. Please, Danish... gumamnya dalam hati.

" Kenapa sih kok ngeliatin terus, senyum-senyum lagi, " Saka benar-benar salah tingkah, jantungnya berdegup kencang menatap Danisha di sampingnya.

" Makasih banyak ya Ka.. " kata Danisha masih dengan senyum sumringahnya menatap Saka.

" Eh, makasih buat apa ? " tanya Saka mengernyitkan dahi nya.

" Buat semuanya lah.. udah jadi sahabat terbaik, " ujar Danisha.

" Kamu kek sama orang lain aja.. Kita udah bersama-sama sejak SMA lho..! " tukas Saka sedikit terkekeh, namun ada perasaan kecewa ketika Danisha mengatakan mereka adalah sahabat.

" Ka, awas kelewatan kantornya Kak Mitha, " ucap Danisha mengingatkan Saka supaya tak kelewatan berhenti di kantor Kak Mitha.

" Masih di depan kan.. setelah toko alat tulis di pertigaan itu, " sahut Saka.

*******

" Jadi, mau ya Danish bantu kakak sama Prasta buat jadi MC di acara yang kami pegang ? " tanya Kak Mitha pada Danisha.

" Tapi, bayarannya ga segedhe bayaran MC pada umumnya ya Nish. Kami tetap kasih honor lah.." sahut Prasta tersenyum jahil.

Danisha mendengus pelan menatap Prasta.

" Ck, Pras ! Kamu kek sama orang lain deh ! ga asik tau ga ?! Aku bukan mempermasalahkan honor gedhe atau kecil. Karena aku masih belum tau schedule on air ku bisa diganti atau tidak untuk hari Minggu bulan depan itu. Aku harus nanya dulu sama Kak Ella juga teman-teman, " tukas Danisha sebal.

Prasta terkekeh mendengar Danisha bicara dengan nada mengomel padanya.

" Eeiittss..! Sellow Sista..! Paham, aku paham.. jangan ngambek, aku becanda Sist.. " ujar Prasta masih terkekeh.

Kak Mitha dan Distha yang duduk di hadapan Danisha pun ikut terkekeh. Demikian juga dengan Saka, ikut terkekeh.

" Kita makan dulu aja lah.. nanti dibahas lagi setelah makan. Biar asik ngomongnya. Yuk, katanya kamu pengen makan soto ayam Pak Yadi di depan itu, " kata Saka mengajak Danisha dan lainnya makan siang dulu.

" Lho, kalian belum makan siang ? Kirain udah makan tadi. Aduuh.. udah kalo gitu kalian pesan soto nya dulu gih.." ujar Kak Mitha kemudian.

" Ah ga usah Kak, kita langsung ke warung Pak Yadi dan makan di sana aja, " sahut Danisha.

" Kakak udah makan ? atau mau dipesankan ? " tanya Saka.

" Kita bertiga udah makan, sambil nunggu kalian datang tadi. Udah, buruan makan.. " jawab Kak Mitha.

" Kak, kita temani mereka dulu ya, " kata Distha sambil beranjak dari tempat duduknya.

" Iyaa.. " ucap Kak Mitha sambil menganggukkan kepalanya.

Mereka berempat pun pergi ke warung soto ayam Pak Yadi yang berada persis di depan kantor Kak Mitha.

Saka dan Danisha memesan 2 mangkok soto ayam dengan minumannya. Sementara Prasta dan Distha hanya memesan minuman dingin saja karena mereka berdua sudah makan siang di kantor dengan Kak Mitha sebelum Saka dan Danisha datang.

Sambil menikmati soto ayam, Saka dan Danisha mengajak ngobrol Prasta dan Distha.

" Aku perlu bicara sama Kak Ella dan teman-temanku mengenai schedule ku ya Pras. Aku mau bantu meskipun ga ada honor, asal amunisi selama aku jadi MC terpenuhi dengan sangat memuaskan, " kata Danisha santai dengan senyum menyeringai, namun tetap saja dengan lesung pipi yang terlihat menawan.

Ketiga sahabatnya sontak terhenyak bahkan Prasta yang sedang meneguk es teh nya sedikit tersedak mendengar kalimat terakhir yang dilontarkan Danisha.

" Sebentar.. maksudnya apaan ya dengan amunisi selama jadi MC terpenuhi dengan sangat memuaskan ? " tanya Prasta sedikit menekan kalimat terakhir nya.

Saka dan Distha senyum-senyum menyaksikan dua sahabatnya mulai beradu argumen.

" Yaaaa.. itu tadi, ga ada honor ga jadi masalah, asal amunisi nya memuaskan, " lagi-lagi Danisha menekankan kata amunisi dan memuaskan. Ia pun tersenyum jahil pada Prasta.

" Gimana, mau tidak ? " tanya Danisha kemudian, kali ini raut mukanya serius.

Saka dan Distha sudah sangat paham jika saat ini Danisha hanya ingin menggoda dan menjahili Prasta. Distha menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menyeruput minuman dinginnya dengan sedotan. Sedangkan Saka menahan tawanya menyaksikan tingkah polah kedua orang yang dikenalnya dekat sejak SMA itu.

" Wait, ga bisa diperjelas ya permintaan kamu itu ? Kamu udah kena virus ambigu nya Saka keknya, " tanya Prasta lagi, entah karena dia benar-benar tak mengerti maksud Danisha atau sengaja ingin membalas kejahilan Danisha.

" Hey.. udah deh ! Kalo mau berantem jangan disini, ga enak tuh sama Pak Yadi. Entar kalian lempar semua ini sendok, garpu dan piring yang ada di sini, " kelakar Distha.

" Eh, ga bisa ! Danish tolong perjelas dulu maunya kamu tadi. Biar nanti ngomong nya enak sama Kak Mitha, " lontar Prasta masih ingin penjelasan Danisha.

" Baiklah, Prastawan Nugraha, " sambil menahan tawa, Danisha menyebutkan nama lengkap Prasta, mau menjelaskan kalimat yang dilontarkannya tadi.

" Jadi begini ya Bro.. ga pakai honor aku ga masalah. Tapi please deh selama aku cuap-cuap di depan orang banyak apalagi ini acara outdoor, tolong sediakan amunisiku yang benar-benar ciamik yaa.. sampai disini paham tidak ? "

" Uummm... masih belum paham aku, " jawab Prasta dengan wajah datar tanpa dosa.

" Widih ! otak kamu keknya butuh di upgrade deh Pras ! " ujar Danisha jengkel.

" Dis, please jelasin ke dia deh ! Aku mumet nih, keknya ini anak benar ngajak gelud, " kata Danisha meminta bantuan Distha untuk menjelaskan pada Prasta.

" Ampuuun kalian tuh kenapa sih.. ini pada becanda kan ? Ga serius ? " tanya Distha geregetan juga pada dua sahabatnya ini. Kemudian ia melanjutkan perkataannya, " Prastawan ! Ini gini lho maksud Danish tuh.. amunisi yang dia maksud itu, satu : mikrofon buat dia cuap-cuap itu harus ok, jangan yang suka macet-macet gitu, termasuk setelannya. Ini termasuk juga sound system yang dipakai, operator nya juga yang ok, jangan abal-abal yang bikin kacau tugas dia jadi MC. Sampai disini paham kan ? "

Saka dan Danish manggut-manggut sambil menahan tawa mendengar Distha menjelaskan kepada Prasta.

Sementara Prasta terlihat berpikir keras dan kemudian menimpali perkataan Distha.

" Oh ok, got it. Kek gitu ya pasti lah kalo soal perangkat begitu, memang harus ok apalagi ini acara outdoor. "

" Alhamdulillah.. akhirnya nyantol juga.. " sahut Saka dan Danisha bersamaan sambil menengadahkan kedua tangan mereka.

Saka mendengus dengan raut muka sebal.

" Siiip ! Pinter ! Lanjut yaa.. jangan lupa, sediakan juga topi or payung buat ini MC. Lalu, ada amunisi perut dan tenggorokan juga Pras, ini juga penting banget lho ! " lanjut Distha.

" Huh ?! "

Tbc

**Hellowww.. moga masih suka nunggu ceritanya Danisha n friends yaa.. 😘

Masih ingin visual mereka ? Leave some comments pls.. stay safe n healthy LOTA Lovers 🤗😘💞💞**

Terpopuler

Comments

Sulastri OryzaSativa

Sulastri OryzaSativa

boleh request lagu ga kak 😊😊

2020-07-04

1

Candy Tohru

Candy Tohru

makasih banyak requestanku dibacain L O T A..🤗🤗🤗

2020-07-03

1

💖💖💖💖

💖💖💖💖

semangat kak thor

2020-07-03

1

lihat semua
Episodes
1 Eps 1 Danisha, Family & Friends
2 Eps 2 Radio On Air
3 Eps 3 Crew Gathering
4 Eps 4 Nyeri Itu Kembali Datang
5 Eps 5 On Air di Pagi Hari
6 Eps 6 Rasa Khawatir & Kembalinya Masa Lalu
7 Eps 7 Bertemu lagi
8 Eps 8 Maaf Dan Terima Kasih Sudah Menjadi Sahabat Terbaik Dalam Segala Hal
9 Eps 9 Sungguh Luar Biasa
10 Eps 10 Sahabat Selalu Bersedia Berbagi
11 Eps 11 Sahabat dan Cinta ?
12 Eps 12 Waktuku Hanya Untukmu
13 Eps 13 Amunisi Yang Memuaskan
14 Eps 14 Kamu Dan Sarapan Pagi Terindahku
15 Visual
16 Eps 16 Love is Love
17 Eps 17 Ungkapan Hati
18 Eps 18 Jodoh Dan Takdir
19 Eps 19 Menjaga Dan Melindungimu
20 Eps 20 Diantara Dua Hati
21 Eps 21 Menanti Jawaban
22 Eps 22 Cukup Ada Dan Tak Kunjung Padam
23 Eps 23 Aku Cemburu
24 Eps 24 Aku Mau Bersamamu
25 Eps 25 Ternyata Aku Bukan Bahagiamu
26 Eps 26 Hanya Mencintaimu
27 Eps 27 Menata Hati
28 Eps 28 Ingin Sendiri
29 Eps 29 Hanya Sendiri
30 Eps 30 Tak Mungkin Melupakanmu
31 Eps 31 Lelah Dan Merindu
32 Eps 32 Rencana Pertemuan
33 Eps 33 Saat Bahagia
34 Eps 34 Welcome Back, Alma Danish
35 Eps 35 Kangen vs Cemburu
36 Eps 36 Diam, Tak Ada Kabar
37 Eps 37 Bertemu Nay
38 Eps 38 Berjalan Masing-masing
39 Eps 39 Bertemu Kembali
40 Eps 40 I Have To Go
41 Eps 41 Kembali Pingsan
42 Eps 42 Masih Kamu Di Hatiku
43 Eps 43 Apapun Untuk Kebahagiaanmu
44 Eps 44 Cemas
45 Eps 45 Three Words
46 Eps 46 Ketulusan Saka
47 Eps 47 24/7 Take Care of Her
48 Eps 48 I Would Like To Be Your Man
49 Eps 49 I'm Yours And You're Mine
50 Eps 50 Hati Yang Gamang
51 Eps 51 My Everything
52 Eps 52 Distha & Dokter Ardhy
53 Eps 53 Kesal
54 Eps 54 Mencintaimu Adalah Kebahagiaanku
55 Eps 55 Segera Melamarmu
56 Eps 56 Undangan
57 Eps 57 Merahasiakan
58 Eps 58 Ketakutan Dan Kecemasan Danisha
59 Eps 59 Melakukan Pengobatan Kembali
60 Eps 60 Rencana Pernikahan Dan Salah Paham
61 Eps 61 Persiapan Pernikahan
62 Eps 62 Resepsi Pernikahan Rendra
63 Eps 63 Gejolak Hati Menuju Halal
64 Eps 64 Perbincangan Menuju Sah
65 Eps 65 Satu Kayuh Berdua
66 Eps 66 Kondisi Danisha Diketahui
67 Eps 67 Akad Nikah
68 Eps 68 Sah Satu Kamar
69 Eps 68 Sah Satu Kamar
70 Eps 69 DanSa's Wedding Garden Party
71 Eps 70 Kekasih Halal Seutuhnya
72 Eps 71 Memulai Kehidupan Baru
73 Eps 72 Menangis Di Bahu Prasta
74 Eps 73 Tertunda Lagi
75 Eps 74 Akhirnya Tahu
76 Eps 75 Support Buat Danisha
77 Eps 76 You Are My Strength
78 Eps 77 Segera Operasi
79 Eps 78 Let's Do It
80 Eps 79 Menjelang Operasi
81 Eps 80 Keinginan Dan Ketegaran Danisha
82 Eps 81 Belum Stabil
83 Eps 82 Respon Danisha
84 Eps 83 Lelah Tetapi Tak Akan Menyerah
85 Eps 84 Membuka Mata
86 Eps 85 Wisuda
87 Eps 86 Kejutan
88 Eps 87 Kembali Beraktivitas
89 Eps 88 Terlambat
90 Eps 89 Perdebatan Kecil
91 Eps 90 Galau
92 Eps 91 Mantan
93 INFO
94 Eps 92 Mual Dan Muntah
95 Eps 93 Emosi Danisha
96 Eps 94 Maafkan Aku
97 Eps 95 Graduation & Pregnancy?
98 Eps 96 Thank You For Everything
99 Extra Part
100 INFO
101 SPIN-OFF INFO
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Eps 1 Danisha, Family & Friends
2
Eps 2 Radio On Air
3
Eps 3 Crew Gathering
4
Eps 4 Nyeri Itu Kembali Datang
5
Eps 5 On Air di Pagi Hari
6
Eps 6 Rasa Khawatir & Kembalinya Masa Lalu
7
Eps 7 Bertemu lagi
8
Eps 8 Maaf Dan Terima Kasih Sudah Menjadi Sahabat Terbaik Dalam Segala Hal
9
Eps 9 Sungguh Luar Biasa
10
Eps 10 Sahabat Selalu Bersedia Berbagi
11
Eps 11 Sahabat dan Cinta ?
12
Eps 12 Waktuku Hanya Untukmu
13
Eps 13 Amunisi Yang Memuaskan
14
Eps 14 Kamu Dan Sarapan Pagi Terindahku
15
Visual
16
Eps 16 Love is Love
17
Eps 17 Ungkapan Hati
18
Eps 18 Jodoh Dan Takdir
19
Eps 19 Menjaga Dan Melindungimu
20
Eps 20 Diantara Dua Hati
21
Eps 21 Menanti Jawaban
22
Eps 22 Cukup Ada Dan Tak Kunjung Padam
23
Eps 23 Aku Cemburu
24
Eps 24 Aku Mau Bersamamu
25
Eps 25 Ternyata Aku Bukan Bahagiamu
26
Eps 26 Hanya Mencintaimu
27
Eps 27 Menata Hati
28
Eps 28 Ingin Sendiri
29
Eps 29 Hanya Sendiri
30
Eps 30 Tak Mungkin Melupakanmu
31
Eps 31 Lelah Dan Merindu
32
Eps 32 Rencana Pertemuan
33
Eps 33 Saat Bahagia
34
Eps 34 Welcome Back, Alma Danish
35
Eps 35 Kangen vs Cemburu
36
Eps 36 Diam, Tak Ada Kabar
37
Eps 37 Bertemu Nay
38
Eps 38 Berjalan Masing-masing
39
Eps 39 Bertemu Kembali
40
Eps 40 I Have To Go
41
Eps 41 Kembali Pingsan
42
Eps 42 Masih Kamu Di Hatiku
43
Eps 43 Apapun Untuk Kebahagiaanmu
44
Eps 44 Cemas
45
Eps 45 Three Words
46
Eps 46 Ketulusan Saka
47
Eps 47 24/7 Take Care of Her
48
Eps 48 I Would Like To Be Your Man
49
Eps 49 I'm Yours And You're Mine
50
Eps 50 Hati Yang Gamang
51
Eps 51 My Everything
52
Eps 52 Distha & Dokter Ardhy
53
Eps 53 Kesal
54
Eps 54 Mencintaimu Adalah Kebahagiaanku
55
Eps 55 Segera Melamarmu
56
Eps 56 Undangan
57
Eps 57 Merahasiakan
58
Eps 58 Ketakutan Dan Kecemasan Danisha
59
Eps 59 Melakukan Pengobatan Kembali
60
Eps 60 Rencana Pernikahan Dan Salah Paham
61
Eps 61 Persiapan Pernikahan
62
Eps 62 Resepsi Pernikahan Rendra
63
Eps 63 Gejolak Hati Menuju Halal
64
Eps 64 Perbincangan Menuju Sah
65
Eps 65 Satu Kayuh Berdua
66
Eps 66 Kondisi Danisha Diketahui
67
Eps 67 Akad Nikah
68
Eps 68 Sah Satu Kamar
69
Eps 68 Sah Satu Kamar
70
Eps 69 DanSa's Wedding Garden Party
71
Eps 70 Kekasih Halal Seutuhnya
72
Eps 71 Memulai Kehidupan Baru
73
Eps 72 Menangis Di Bahu Prasta
74
Eps 73 Tertunda Lagi
75
Eps 74 Akhirnya Tahu
76
Eps 75 Support Buat Danisha
77
Eps 76 You Are My Strength
78
Eps 77 Segera Operasi
79
Eps 78 Let's Do It
80
Eps 79 Menjelang Operasi
81
Eps 80 Keinginan Dan Ketegaran Danisha
82
Eps 81 Belum Stabil
83
Eps 82 Respon Danisha
84
Eps 83 Lelah Tetapi Tak Akan Menyerah
85
Eps 84 Membuka Mata
86
Eps 85 Wisuda
87
Eps 86 Kejutan
88
Eps 87 Kembali Beraktivitas
89
Eps 88 Terlambat
90
Eps 89 Perdebatan Kecil
91
Eps 90 Galau
92
Eps 91 Mantan
93
INFO
94
Eps 92 Mual Dan Muntah
95
Eps 93 Emosi Danisha
96
Eps 94 Maafkan Aku
97
Eps 95 Graduation & Pregnancy?
98
Eps 96 Thank You For Everything
99
Extra Part
100
INFO
101
SPIN-OFF INFO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!