Eps 12 Waktuku Hanya Untukmu

Danisha menghembuskan napas nya sesaat setelah Saka mengakhiri panggilan teleponnya di seberang sana.

Danisha meletakkan handphone nya kembali di atas meja rias yang ada di sebelah ranjang tidurnya.

Sebenarnya hari ini ia ingin sekali beristirahat. Badannya terasa capek, kepalanya juga sedikit berat. Namun ia mempunyai janji dan pekerjaan yang mau tidak mau harus ia selesaikan. Belum lagi tugas kuliahnya, yang harus selesai dan diserahkan minggu depan.

Danisha bergumam sendiri dalam hati.

Danisha mendengus pelan, ia ambil tas kecilnya yang berisi obat-obatan. Lalu diambilnya sebuah plastik kecil berisi beberapa pil obat, diambilnya satu biji pil yang kemudian ia masukkan ke dalam mulutnya. Kemudian ia meneguk air mineral yang ada di gelas di atas meja riasnya.

Sesaat kemudian Danisha bangkit dari tempat duduk di depan meja riasnya. Ia beralih duduk di tepi ranjang tidurnya. Ia baringkan tubuhnya di atas ranjang, ingin mengistirahatkan tubuh dan pikirannya sejenak. Masih ada waktu satu setengah jam untuk beristirahat sebelum berangkat meeting ke studio, pikirnya.

Sementara itu, Bunda yang baru saja selesai bersiap terlihat keluar dari kamar dan mencari Danisha.

Ia pun berjalan menuju kamar sang anak yang berada di sebelah kamarnya.

Pintu kamar Danisha terbuka sedikit. Ia pun membuka pintu kamar putrinya perlahan. Dilihatnya, Danisha sedang berbaring di atas ranjang dengan mata terpejam dan salah satu tangan menempel di keningnya.

" Danish.." panggil Bunda perlahan sambil duduk di tepi ranjang persis di sebelah putrinya.

Tak ada respon dari Danisha. Bunda menyentuh lengan Danisha, mengelus perlahan dan sedikit menggoyangkan lengan putrinya agar ia bangun.

" Nak, hey.. bangun sayang.. kamu sakit ? " tanya Bunda.

Perlahan Danisha membuka matanya. Dilihatnya sang Bunda yang tersenyum menatapnya.

" Eh Bunda. Maaf Bun, Danisha ketiduran. Jam berapa ini ya.. Bunda udah mau berangkat ? " tanya Danisha sambil beralih posisi duduk bersandar di kepala ranjang tidurnya.

" Belum jam 8 kok. Kamu sakit ? Kalau sakit di rumah aja, ga usah pergi. Ya..? " ujar Bunda.

" Danish ga papa Bunda.. hanya sedikit pusing dan mengantuk. Lagian cuma meeting sebentar kok. Nanti Saka juga menjemput dan mengantar Danish. Bunda berangkat sekalian sama Danish aja ya.." jelas Danisha sambil tersenyum manja pada sang Bunda.

" Ya udah, jam berapa Saka menjemput kemari ? " tanya Bunda lagi.

" Jam 9 Bun, ga papa kan ? Oh ya, kemarin mamanya Saka titip salam buat Bunda dan berterima kasih untuk pudingnya, " kata Danisha sambil menguncir rambutnya.

Bunda tersenyum dan berkata,

" Waalaikumsalam.. bilang ke mamanya Saka, terima kasih juga karena Saka udah jagain anak Bunda yang cantik ini. " Bunda menyentil hidung putrinya lalu beranjak dari duduknya dan pergi keluar kamar.

" Ish Bunda apaan sih..! " ucap Danisha dengan muka cemberut.

Terdengar tawa menggoda Bunda dari dalam kamarnya. Ia pun bangkit dari ranjangnya untuk bersiap-siap.

Dilihatnya jam dinding di kamar yang bernuansa soft blue itu, jam 8 kurang 5 menit.

Danisha berjalan keluar kamar menuju kamar mandi untuk mencuci muka nya. Tak berapa lama, ia pun keluar dari kamar mandi. Dilihatnya Bunda sedang duduk di ruang tengah sambil menonton televisi. Danisha tersenyum, lalu bergegas ke kamarnya untuk mengganti pakaian.

Tak kurang 20 menit, Danisha telah selesai mengganti pakaian dan sedikit berdandan. Kali ini ia memakai tunik warna bata dipadupadankan dengan celana skinny jeans warna soft blue dan kerudung pasmina warna coklat susu. Untuk alas kaki, Danisha lebih memilih memakai sneaker putih. Ia selalu nyaman memakai sneaker atau flat shoes ketika pergi kuliah ataupun ke studio. Tak lupa dengan tas slempang bodypack favoritnya.

Tiin tiin...

Suara klakson mobil terdengar.

Itu pasti suara klakson mobil Saka, gumam Danisha.

Bunda memanggil-manggil Danisha dari ruang tengah. Danisha pun bergegas keluar kamar, ia menghampiri Bunda dan segera menghampiri Saka yang menunggu di luar.

********

Bunda turun dari mobil Saka ketika mobil Saka telah sampai di depan toko kue D & K Bakery. Mereka saling melambaikan tangan setelah Danisha dan Saka berpamitan.

Selama perjalanan ke studio radio DG FM, Saka memutar musik dari flash disk miliknya. Tak ada obrolan dari mereka berdua, hanya suara musik dari beberapa penyanyi yang terdengar.

Danisha melirik Saka sekilas. Dilihatnya sahabat laki-lakinya itu sedang mengangguk-anggukkan kepalanya, mulutnya bersenandung pelan hampir tak terdengar mengikuti alunan musik dari flash disk yang diputarnya.

Danisha terkekeh. Dengan spontan, Saka menoleh ke arah Danisha yang terkekeh dengan menautkan kedua alisnya.

" Hey ! Kok ketawa ? " tanya Saka.

" Huh ? Ga apa-apa kok ! " jawab Danisha masih terkekeh pelan.

" Kenapa sih ?? " Saka bertanya lagi, penasaran.

" Kamu lucu, hehehe..."

" Lucunya dimana huh ? Hey, kamu yang lucu tau ! Tiba-tiba ketawa sendiri, " kilah Saka.

" Kamu kalo mau nyanyi ya nyanyi aja.. keluarin suara kamu. Kenapa coba pakai bergumam trus kepalanya mengangguk-angguk gitu ! Ga enak dilihat ! " tukas Danisha masih dengan kekehannya.

Saka pun tertawa mendengar perkataan Danisha.

" Suka-suka aku lah.. mau aku bersuara atau tak bersuara.. Lagian siapa juga yang suruh lihat .. ! " jawab Saka tertawa menggoda.

" Ish, ngeselin banget sih ! " ujar Danisha mencebikkan bibirnya

" Ngambek nih.. Widih ! jangan kek gitu napa ! sumpah jeyeg tuh muka, hahaha.." Saka tergelak melihat raut muka Danisha.

Dengan mulut manyun, Danisha bersedekap merapatkan kedua tangannya di dadanya.

" Eh ?! ngambek beneran nih ? " kelakar Saka sambil terus fokus dengan kemudinya.

" Eheemm.. " Saka sengaja berdehem cukup keras, berharap Danisha memalingkan wajahnya melihat ke arahnya dan berkata sesuatu.

Sedetik, dua detik, tiga detik, empat detik, lima detik... tak ada respon. Beneran marah kah dia ? batin Saka menebak-nebak.

" Danish, udah deh jangan ngambek donk.. sumpah ! ga asik ! " kata Saka mencoba mencairkan suasana di dalam mobil itu. Ia pun mengecilkan volume audio di mobilnya.

" Please deh, aku minta maaf ya ? " lanjut Saka.

" Ngapain minta maaf ?! " tanya balik Danisha dengan wajah datarnya.

" Serius Danish, maafin ya.. " ucap Saka mengalah.

Danisha menoleh ke arah Saka.

" Kamu tau aku marah ?! " tanya Danisha menahan tawanya.

Saka mengangguk sambil terus memperhatikan jalan di depannya. Sebentar lagi mereka sampai di studio radio DG FM.

Tiba-tiba kemudian

" Tapi aku bohoooonggg.. hahahaha... " lontar Danisha diiringi gelak tawa yang menggema di telinga Saka dan serius membuat Saka benar-benar terkejut dan bengong tanpa bisa berkata apa-apa.

Danisha masih tergelak ketika Saka menghentikan mobilnya di halaman studio radio DG FM.

" Masih pengen ketawa ? Jadi aku dikerjain ya..? " tanya Saka menatap Danisha dengan wajah datar.

Seketika Danisha menutup mulutnya berusaha meredakan tawanya.

" Maaf, maaf.. " Danisha meminta maaf sambil menelan ludahnya dan menghela napas sedikit kasar.

" Aku tungguin kamu sampai selesai meeting nya, " ucap Saka kemudian.

" Eh ga usah Ka. Ga perlu begitu lagi. Kamu kan ada janji sama klien kamu kan ? Itu yang dibilang Kak Sandra kemarin, iya kan ? " ujar Danisha menolak Saka yang akan menunggunya.

" Ga jadi, mereka re schedule janji ketemu hari Minggu. Jadi aku free hari ini karena jam kuliah juga diubah besok Sabtu pagi. Beres kan, Sis ? " jelas Saka tersenyum lebar. Kemudian ia membuka pintu mobil dan keluar.

Danisha masih terbengong tak percaya dengan sikap dan perkataan Saka yang baru saja ia dengar. Ah apalagi ini ? Kenapa dengan dia ? Danisha bertanya-tanya dalam hatinya.

Saka mengetuk kaca mobil yang membuat Danisha tersadar dari lamunannya.

" Iya iya sebentar.. " Danisha pun keluar dari dalam mobil dan menutupnya kembali.

Saka sudah menunggu di depan mobilnya yang terparkir. Danisha pun bergegas menghampiri Saka dan berjalan masuk beriringan.

Saka duduk di sofa ruang tamu studio, sementara Danisha langsung masuk ke dalam menemui teman-temannya.

Di ruang siaran, terlihat Bang Hendra sedang bertugas. Saka melambaikan tangannya ke arah Bang Hendra yang dibalas dengan lambaian pula.

Terdengar lagu yang diputar Bang Hendra dari Bruno Mars, Marry You menggema di seluruh ruangan itu.

🎶🎶🎶🎶

It's a beautiful night, we're looking for something dumb to do

Hey baby, I think I wanna marry you

Is it the look in your eyes, or is it this dancing juice

Who cares baby, I think I wanna marry you

Well I know this little chapel on the boulevard

We can go

No one will know

Oh c'mon girl

Who cares if we're trashed

Got a pocket full of cash we can blow

Shots of Patron

And it's on girl

Don't say no no no no no

Just say yeah yeah yeah yeah yeah

And we'll go go go go go

If you're ready, like I'm ready

'Cause it's a beautiful night, we're looking for something dumb to do

Hey baby, I think I wanna marry you

Is it the look in your eyes or is it this dancing juice

Who cares baby, I think I wanna marry you

..........🎶🎶🎶🎶...........

Saka tersenyum dan menyapa ketika Bang Hendra keluar dari ruang siaran. Bang Hendra pun melakukan hal yang sama.

" Whooaah serangannya makin gencar ya Bro.." goda Bang Hendra pada Saka.

" Maksudnya Bang ? " tanya Saka tak mengerti maksud perkataan Bang Hendra.

Bang Hendra tertawa mendengar pertanyaan Saka yang terdengar polos.

" Ah sudahlah.. aku ke dalam dulu ya.." ujar Bang Hendra kemudian beranjak pergi ke dalam.

Sementara itu, di dalam ruang penyiar. Danisha yang baru saja datang langsung duduk di sofa bersama Kak Ella, Renata, Mala dan Yogi. Andika tidak bisa hadir karena ada jam kuliah pagi.

Sambil mengobrol santai, Bang Hendra muncul.

" Yang lagi pedekate makin gencar keknya ya.. " ledek Bang Hendra sambil melihat ke arah Danisha.

" Huh ? siapa yang pedekate Bang ? Kok ngelihat ke Danish sih, " kata Danisha bingung.

" Ampun dah ! " Bang Hendra tepok jidat.

" Ga yang cowok ga yang cewek, dua-duanya kompak polos dan ngeles nya, " sahut Bang Hendra kemudian, masih dengan tawa meledeknya.

" Bodo amat Bang ! " tukas Danisha berdiri dan pergi ke pantry mengambil air minum buat dirinya dan Saka.

Di pantry, ia berpapasan dengan Mas Rendra.

" Hey Danish ! " sapa Mas Rendra. Ia tersenyum sumringah menatap Danisha. Dua hari tak berjumpa dengan gadis berlesung pipi ini, membuatnya kembali bersemangat dan melupakan hal-hal yang tak menyenangkan dalam hidupnya.

" Hai Mas, mana oleh-olehnya ? Mas Rendra emang dari luar kota mana sih ? " cerocos Danisha dengan senyum lesung pipinya.

" Pulang kampung, kenapa ? Kangen yaa.." ujar Mas Rendra terkekeh.

" Eh ? Mulai deh becandanya.. Pulang ke Malang ? Ga ada oleh-oleh nih, " gurau Danisha sambil menuangkan air mineral di tumbler nya. Ia juga mengambil air mineral kemasan yang ada di meja pantry.

" Kamu mau oleh-oleh apa, hmm ? " tanya Mas Rendra mendekati Danisha. Kenapa hari ini dia terlihat sangat manis sih, batin Mas Rendra.

Danisha tersenyum dengan lesung pipinya.

" Becanda lagi, Mas. Udah ah, a..aku mau..ke depan dulu, mau kasih ini ke Saka, " kata Danisha gugup sambil menunjukkan air mineral di tangannya.

Seketika wajah Mas Rendra berubah datar ketika Danisha menyebut nama Saka.

" Owh.. Saka ? A..ada Saka ? Kamu kesini diantar Saka ? " tanya Mas Rendra beruntun.

" Iya Mas, ke depan dulu ya.. " sahut Danisha beranjak pergi.

Mas Rendra menatap punggung Danisha yang berlalu. Ia pun tersenyum getir dan menghembuskan napasnya kasar.

Di ruang tamu, Saka sedang memainkan handphone nya ketika Danisha datang menyodorkan air mineral padanya.

" Thanks. Belum mulai meeting nya ? " tanya Saka pada Danisha yang duduk di sebelahnya.

" Belum, sebentar lagi, " jawab Danisha.

" Prasta tadi nelpon kamu, katanya ga kamu angkat, " ujar Saka sambil meneguk air minumnya.

" Oh ya ? Aku belum buka handphone, masih di tas. Ada apa ? "

" Ada job buat kamu katanya. Dia butuh MC buat project nya, " jelas Saka.

" Ah yang bener ? " tanya Danisha lagi.

" Nanti aja selesai kamu meeting, kita ke tempat Prasta, " kata Saka.

" Danish, dipanggil Mas Rendra tuh ! Meeting nya mau mulai, " panggil Yogi.

" Ah iya, Gi. Aku tinggal dulu ya.. " pamit Danisha tersenyum tipis.

" Yup ! Aku tunggu, " sahut Saka balas tersenyum.

Kamu tahu

Waktuku tak kan pernah habis jika hanya untuk menunggumu

Waktuku tak kan pernah hilang jika hanya untuk menemanimu

Waktuku tak kan pernah sirna jika hanya untuk bahagiamu

Waktuku adalah untukmu, selalu

- Saka -

Tbc

**Udah eps 12 aja yaa my beloved readers 😍😍

Maafkan baru up 🙏🙏

Btw, ada yang penasaran kah dengan visual Danisha & friends ? Leave some comments please 🙏🙏 My best love for you all LOTA Lovers 😘😘🤗🤗**

Terpopuler

Comments

fanthaliyya

fanthaliyya

duuuh co cweet dech Saka....
ayo semangat Pepet trs Danish nya 💪💪😍😍😍

2021-06-19

0

tama fillante 😎

tama fillante 😎

ko jdi inget yang ngmg

ganteng doang jmput cewe depan gang wkwkwk

pepetin trus bro,jgn kasih kendor 😂

2021-01-26

0

💖💖💖💖

💖💖💖💖

tambah penasaran ama ceritanya. semangat ya thor😊😊

2020-07-01

1

lihat semua
Episodes
1 Eps 1 Danisha, Family & Friends
2 Eps 2 Radio On Air
3 Eps 3 Crew Gathering
4 Eps 4 Nyeri Itu Kembali Datang
5 Eps 5 On Air di Pagi Hari
6 Eps 6 Rasa Khawatir & Kembalinya Masa Lalu
7 Eps 7 Bertemu lagi
8 Eps 8 Maaf Dan Terima Kasih Sudah Menjadi Sahabat Terbaik Dalam Segala Hal
9 Eps 9 Sungguh Luar Biasa
10 Eps 10 Sahabat Selalu Bersedia Berbagi
11 Eps 11 Sahabat dan Cinta ?
12 Eps 12 Waktuku Hanya Untukmu
13 Eps 13 Amunisi Yang Memuaskan
14 Eps 14 Kamu Dan Sarapan Pagi Terindahku
15 Visual
16 Eps 16 Love is Love
17 Eps 17 Ungkapan Hati
18 Eps 18 Jodoh Dan Takdir
19 Eps 19 Menjaga Dan Melindungimu
20 Eps 20 Diantara Dua Hati
21 Eps 21 Menanti Jawaban
22 Eps 22 Cukup Ada Dan Tak Kunjung Padam
23 Eps 23 Aku Cemburu
24 Eps 24 Aku Mau Bersamamu
25 Eps 25 Ternyata Aku Bukan Bahagiamu
26 Eps 26 Hanya Mencintaimu
27 Eps 27 Menata Hati
28 Eps 28 Ingin Sendiri
29 Eps 29 Hanya Sendiri
30 Eps 30 Tak Mungkin Melupakanmu
31 Eps 31 Lelah Dan Merindu
32 Eps 32 Rencana Pertemuan
33 Eps 33 Saat Bahagia
34 Eps 34 Welcome Back, Alma Danish
35 Eps 35 Kangen vs Cemburu
36 Eps 36 Diam, Tak Ada Kabar
37 Eps 37 Bertemu Nay
38 Eps 38 Berjalan Masing-masing
39 Eps 39 Bertemu Kembali
40 Eps 40 I Have To Go
41 Eps 41 Kembali Pingsan
42 Eps 42 Masih Kamu Di Hatiku
43 Eps 43 Apapun Untuk Kebahagiaanmu
44 Eps 44 Cemas
45 Eps 45 Three Words
46 Eps 46 Ketulusan Saka
47 Eps 47 24/7 Take Care of Her
48 Eps 48 I Would Like To Be Your Man
49 Eps 49 I'm Yours And You're Mine
50 Eps 50 Hati Yang Gamang
51 Eps 51 My Everything
52 Eps 52 Distha & Dokter Ardhy
53 Eps 53 Kesal
54 Eps 54 Mencintaimu Adalah Kebahagiaanku
55 Eps 55 Segera Melamarmu
56 Eps 56 Undangan
57 Eps 57 Merahasiakan
58 Eps 58 Ketakutan Dan Kecemasan Danisha
59 Eps 59 Melakukan Pengobatan Kembali
60 Eps 60 Rencana Pernikahan Dan Salah Paham
61 Eps 61 Persiapan Pernikahan
62 Eps 62 Resepsi Pernikahan Rendra
63 Eps 63 Gejolak Hati Menuju Halal
64 Eps 64 Perbincangan Menuju Sah
65 Eps 65 Satu Kayuh Berdua
66 Eps 66 Kondisi Danisha Diketahui
67 Eps 67 Akad Nikah
68 Eps 68 Sah Satu Kamar
69 Eps 68 Sah Satu Kamar
70 Eps 69 DanSa's Wedding Garden Party
71 Eps 70 Kekasih Halal Seutuhnya
72 Eps 71 Memulai Kehidupan Baru
73 Eps 72 Menangis Di Bahu Prasta
74 Eps 73 Tertunda Lagi
75 Eps 74 Akhirnya Tahu
76 Eps 75 Support Buat Danisha
77 Eps 76 You Are My Strength
78 Eps 77 Segera Operasi
79 Eps 78 Let's Do It
80 Eps 79 Menjelang Operasi
81 Eps 80 Keinginan Dan Ketegaran Danisha
82 Eps 81 Belum Stabil
83 Eps 82 Respon Danisha
84 Eps 83 Lelah Tetapi Tak Akan Menyerah
85 Eps 84 Membuka Mata
86 Eps 85 Wisuda
87 Eps 86 Kejutan
88 Eps 87 Kembali Beraktivitas
89 Eps 88 Terlambat
90 Eps 89 Perdebatan Kecil
91 Eps 90 Galau
92 Eps 91 Mantan
93 INFO
94 Eps 92 Mual Dan Muntah
95 Eps 93 Emosi Danisha
96 Eps 94 Maafkan Aku
97 Eps 95 Graduation & Pregnancy?
98 Eps 96 Thank You For Everything
99 Extra Part
100 INFO
101 SPIN-OFF INFO
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Eps 1 Danisha, Family & Friends
2
Eps 2 Radio On Air
3
Eps 3 Crew Gathering
4
Eps 4 Nyeri Itu Kembali Datang
5
Eps 5 On Air di Pagi Hari
6
Eps 6 Rasa Khawatir & Kembalinya Masa Lalu
7
Eps 7 Bertemu lagi
8
Eps 8 Maaf Dan Terima Kasih Sudah Menjadi Sahabat Terbaik Dalam Segala Hal
9
Eps 9 Sungguh Luar Biasa
10
Eps 10 Sahabat Selalu Bersedia Berbagi
11
Eps 11 Sahabat dan Cinta ?
12
Eps 12 Waktuku Hanya Untukmu
13
Eps 13 Amunisi Yang Memuaskan
14
Eps 14 Kamu Dan Sarapan Pagi Terindahku
15
Visual
16
Eps 16 Love is Love
17
Eps 17 Ungkapan Hati
18
Eps 18 Jodoh Dan Takdir
19
Eps 19 Menjaga Dan Melindungimu
20
Eps 20 Diantara Dua Hati
21
Eps 21 Menanti Jawaban
22
Eps 22 Cukup Ada Dan Tak Kunjung Padam
23
Eps 23 Aku Cemburu
24
Eps 24 Aku Mau Bersamamu
25
Eps 25 Ternyata Aku Bukan Bahagiamu
26
Eps 26 Hanya Mencintaimu
27
Eps 27 Menata Hati
28
Eps 28 Ingin Sendiri
29
Eps 29 Hanya Sendiri
30
Eps 30 Tak Mungkin Melupakanmu
31
Eps 31 Lelah Dan Merindu
32
Eps 32 Rencana Pertemuan
33
Eps 33 Saat Bahagia
34
Eps 34 Welcome Back, Alma Danish
35
Eps 35 Kangen vs Cemburu
36
Eps 36 Diam, Tak Ada Kabar
37
Eps 37 Bertemu Nay
38
Eps 38 Berjalan Masing-masing
39
Eps 39 Bertemu Kembali
40
Eps 40 I Have To Go
41
Eps 41 Kembali Pingsan
42
Eps 42 Masih Kamu Di Hatiku
43
Eps 43 Apapun Untuk Kebahagiaanmu
44
Eps 44 Cemas
45
Eps 45 Three Words
46
Eps 46 Ketulusan Saka
47
Eps 47 24/7 Take Care of Her
48
Eps 48 I Would Like To Be Your Man
49
Eps 49 I'm Yours And You're Mine
50
Eps 50 Hati Yang Gamang
51
Eps 51 My Everything
52
Eps 52 Distha & Dokter Ardhy
53
Eps 53 Kesal
54
Eps 54 Mencintaimu Adalah Kebahagiaanku
55
Eps 55 Segera Melamarmu
56
Eps 56 Undangan
57
Eps 57 Merahasiakan
58
Eps 58 Ketakutan Dan Kecemasan Danisha
59
Eps 59 Melakukan Pengobatan Kembali
60
Eps 60 Rencana Pernikahan Dan Salah Paham
61
Eps 61 Persiapan Pernikahan
62
Eps 62 Resepsi Pernikahan Rendra
63
Eps 63 Gejolak Hati Menuju Halal
64
Eps 64 Perbincangan Menuju Sah
65
Eps 65 Satu Kayuh Berdua
66
Eps 66 Kondisi Danisha Diketahui
67
Eps 67 Akad Nikah
68
Eps 68 Sah Satu Kamar
69
Eps 68 Sah Satu Kamar
70
Eps 69 DanSa's Wedding Garden Party
71
Eps 70 Kekasih Halal Seutuhnya
72
Eps 71 Memulai Kehidupan Baru
73
Eps 72 Menangis Di Bahu Prasta
74
Eps 73 Tertunda Lagi
75
Eps 74 Akhirnya Tahu
76
Eps 75 Support Buat Danisha
77
Eps 76 You Are My Strength
78
Eps 77 Segera Operasi
79
Eps 78 Let's Do It
80
Eps 79 Menjelang Operasi
81
Eps 80 Keinginan Dan Ketegaran Danisha
82
Eps 81 Belum Stabil
83
Eps 82 Respon Danisha
84
Eps 83 Lelah Tetapi Tak Akan Menyerah
85
Eps 84 Membuka Mata
86
Eps 85 Wisuda
87
Eps 86 Kejutan
88
Eps 87 Kembali Beraktivitas
89
Eps 88 Terlambat
90
Eps 89 Perdebatan Kecil
91
Eps 90 Galau
92
Eps 91 Mantan
93
INFO
94
Eps 92 Mual Dan Muntah
95
Eps 93 Emosi Danisha
96
Eps 94 Maafkan Aku
97
Eps 95 Graduation & Pregnancy?
98
Eps 96 Thank You For Everything
99
Extra Part
100
INFO
101
SPIN-OFF INFO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!