Sementara itu, Saka sudah berada di kampus. Ia bertemu dengan Prasta di dekat ruang perpustakaan.
" Hai brader ! " Sapa Saka pada Prasta yang sedang duduk di bangku depan gedung perpustakaan sambil memainkan handphone nya.
Seketika Prasta mendongak dan tersenyum lebar.
" Hai bro ! " Prasta membalas sapaan khas Saka.
" Bukannya kamu ga ada kuliah hari ini ? " tanya Saka.
" Emang ga ada. Aku ada janji sama Distha. Mau main ke DG FM. Distha bawa motor nya Danish, " jawab Prasta.
" Wait ! Kalian mau ke DG FM ? Ngapain ? " tanya Saka menautkan kedua alis hitamnya.
" Main aja, sekalian Distha kembalikan motornya Danish, " sahut Prasta santai.
" Cuma itu ? Aku curiga deh ! Aku mencium ada sesuatu padamu, brader ! " kata Saka sambil menaik-turunkan kedua alisnya dan perlahan terkekeh.
Prasta cengar-cengir mendengar perkataan Saka. Sahabatnya ini selalu saja paham akan dirinya, karenanya ia selalu gagal menyembunyikan sesuatu bila berhadapan dengan Saka yang sudah menjadi sahabat baiknya sejak masuk SMA.
" Betul kan ? Renata, yes or no ? " sekali lagi Saka bertanya pada Prasta yang membuat cowok berambut gondrong itu semakin salah tingkah.
" Okay ! Nanti aku tanya Danish langsung aja kalo kamu ga mau cerita, " ujar Saka tersenyum jahil. Kemudian ia beranjak dari duduknya dan menepuk pundak sahabatnya lalu berjalan pergi dengan tawa lebarnya.
" Bro, kamu nanti nyusul ke sana ya ? Kamu harus buruan juga bilang sama Danish sebelum keduluan orang, " kata Prasta pada Saka dengan nada sedikit berteriak.
Mendengar perkataan Prasta, sontak Saka menghentikan langkahnya dan berbalik menatap sahabatnya yang tertawa lebar dengan sebelah mata mengerling.
Saka tertegun sejenak, kemudian ia berbalik lagi dan pergi berlari menuju ruang kuliahnya karena jam kuliah sebentar lagi dimulai.
" Saka.. Saka.. dari dulu sampai sekarang ga berubah. Kenapa kamu ga pernah mau berkata jujur tentang perasaanmu pada Danisha ? " gumam Prasta sambil menghela napasnya pelan.
Prasta melihat ada pesan masuk di handphone nya. Dibukanya pesan dari Distha bahwa ia sudah berada di tempat parkir motor .
" Hallo, Dis. Kamu mau masuk ke kampus atau nunggu di situ ? " tanya Prasta menelpon Distha.
" Gimana enaknya ? Aku sih maunya nunggu kamu di sini aja, kita langsung berangkat ke DG FM, " jawab Distha.
" Ok, tunggu di situ aja kalo gitu. Aku on the way ke sana, " Prasta pun berkata dan menutup teleponnya.
Begitu keduanya bertemu di tempat parkir, mereka pun berangkat ke studio radio DG FM. Mereka masing-masing menggunakan motor sendiri.
********
" Kak Ella, " panggil Danisha pada Kak Ella yang sedang duduk di ruang penyiar.
Seketika Kak Ella menoleh pada Danisha.
" Hey, kamu kok udah datang ? Bukannya on air jam 10 ? " tanya Kak Ella heran sambil memicingkan kedua matanya.
" Aku culik dia pagi-pagi, " kata Mas Rendra yang tiba-tiba sudah ada di belakangku.
" Eh ?! " Danisha tertawa mendengar perkataan Mas Rendra. Ia pun duduk di sofa di sebelah Kak Ella. Sedangkan Mas Rendra memilih berdiri di samping meja Kak Ella sambil bersedekap dan tersenyum menatap kedua perempuan berbeda usia itu.
" Ehemmm.. sepertinya ada yang ga aku tau sedang terjadi di sini ya.." kelakar Kak Ella.
" Eh apa itu ? " tanya Kak Ella kemudian, tangannya menunjuk ke kantong plastik yang Danisha letakkan di atas meja di hadapan mereka.
" Yuk Kak, kita ke pantry. Ini tauwa, mumpung masih hangat. Kita makan sama-sama, " ajak Danisha. Ia berdiri dari duduknya, menggamit tangan Kak Ella.
" Oh ya ? Ish, kamu kok tau sih aku lagi pengen tauwa, " sahut Kak Ella, tangannya menyentil pipi Danisha.
Keduanya pun beranjak ke pantry, diikuti Mas Rendra yang berjalan di belakang mereka.
Sesampainya di pantry, Danisha mengambil dua mangkok dan sendok di rak piring dekat kitchen sink. Kemudian menuangkan dua bungkus plastik tauwa ke dalam masing-masing mangkok.
" Beli dimana Danish ? " tanya Kak Ella sambil menyendok tauwa sebelum memasukkannya ke dalam mulutnya.
" Itu Kak, dekat warung bubur ayam langganan ku, " sahut Mas Rendra.
" Mas Rendra mau ? Aku tuangin ya ? " tanya Danisha.
" Ga usah, aku pengen incip dikit aja dari punya kamu ini, " tiba-tiba Mas Rendra mengambil sendok yang dipegang Danisha dan langsung menyendok tauwa, kemudian menyantapnya.
Danisha terkejut, ia bengong melihat apa yang baru saja Mas Rendra lakukan. Kak Ella pun ikutan bengong melihat kejadian itu.
Belum hilang keterkejutan mereka, tiba-tiba Mas Rendra berdiri dan mengelus puncak kepala Danisha yang tertutup hijab sambil berkata, " Enak banget, hangat di tenggorokan. Makasih. "
Lalu Mas Rendra beranjak pergi dari pantry menuju ke ruangannya.
" Ehemm.. " Kak Ella berdehem.
" So, ada yang mau diceritain ? " tanya Kak Ella kemudian, membuat Danisha tersadar dari keterkejutannya.
" Huh ? kenapa Kak ? " tanya Danisha balik.
" Iyaa.. ada yang terjadi antara kamu dan Mas Rendra... ? " Kak Ella terus bertanya, penasaran.
Danisha gugup dan salah tingkah.
Kak Ella terkekeh melihat sikap Danisha yang salah tingkah. Menyentuh lengan Danisha lembut, Kak Ella berkata, " Kakak tau Danish, kamu ga cerita pun Kakak tau kok. "
" Tau apa Kak ? " sekali lagi Danisha bertanya. Kali ini raut wajahnya serius.
" Wow.. tauwa ini ya.. mau donk ! " Renata tiba-tiba muncul di hadapan mereka.
" Itu tuh di kantong plastik masih ada 3 bungkus, " sahut Danisha, tangannya menunjuk pada kantong plastik di atas meja makan.
" Asiiik.. ! " Renata segera mengambil mangkok dan menuangkan tauwa ke dalamnya. Setelah itu diambilnya sendok dan ia langsung menyantapnya.
" Uummm.. enak banget, jahe nya mantap rasanya dan ga terlalu manis. Beli dimana, Danish ? " Renata berkomentar sekaligus bertanya.
" Sssttt.. tinggal makan aja ga usah banyak komentar Ren ! Hehehe.. tanya si boss sana, kalo mau tau belinya dimana, " Kak Ella berkelakar sambil terkekeh dan mengerlingkan salah satu matanya.
" Owh.. I see... hehehe... jadi benar ya Kak, apa yang kita duga selama ini, " kata Renata terkekeh.
" Ada apa sih ini, huh ? " Danisha kebingungan dengan perkataan Kak Ella dan Renata.
" Yang udah pernah aku bilang sama kamu, Danish, " kata Renata kemudian, dikerlingkannya salah satu matanya, menggoda Danisha. Dengan berbisik, dia berkata, " Mas Rendra.. udah jadian ya ? "
" Maksudnya apa sih ? " tanya Danisha lagi setengah berbisik.
" Udah yaa.. aku balik on air dulu. Nanti dilanjut lagi, " Renata masih terkekeh dan segera pergi dari pantry sambil membawa mangkok berisi tauwa. Lagu yang diputarnya tadi sudah akan segera berakhir.
Kak Ella tertawa terbahak melihat Renata yang menggoda Danisha.
********
Prasta dan Distha baru saja sampai di studio radio DG FM. Ketika sedang memarkirkan motor, mereka melihat Yogi yang juga baru datang entah darimana.
" Hai, kalian teman Danisha bukan ? " sapa Yogi.
" Iya, Mas. Danisha nya udah datang ya ? " tanya Prasta.
" Uumm.. tadi sih sebelum aku pergi keluar dia belum datang. Tapi ga tau juga kalo sekarang. Ayo masuk aja, tunggu di dalam, " ujar Yogi.
Prasta dan Distha pun mengikuti Yogi yang masuk ke dalam studio.
Yogi melihat ke arah ruang siaran, dilihatnya Renata sedang on air sendirian di dalam.
Kemudian Yogi berjalan masuk ke dalam untuk mencari keberadaan Danisha.
Ia melihat Danisha di pantry bersama Kak Ella. Akhirnya ia memanggil Danisha setengah berteriak.
" Ada apa, Gi ? Udah sarapan ? Tuh ada tauwa, " Danisha menghampiri Yogi yang memanggil-manggil dirinya.
" Itu ada teman kamu, cowok & cewek. "
" Owh iyaa.. pasti Prasta dan Distha. Ok, thanks ya Gi. "
" Kak Ella, aku ke depan dulu ya.." pamit Danisha pada Kak Ella dan Kak Ella pun mengangguk sambil beranjak dari tempat duduknya pula.
Di ruang tamu, Danisha melihat Prasta dan Distha duduk di sofa. Dilihatnya Distha sedang asyik bermain handphone nya, sementara ia melihat Prasta memandang ke arah ruang siaran dimana Renata sedang on air.
" Hai kalian udah datang, " Danisha menyapa kedua sahabatnya dan yang disapa terkejut dengan kehadiran Danisha karena masing-masing sedang asyik dengan apa yang mereka lakukan saat itu.
" Hai Danish, " sapa Distha riang.
" Pras, udah ketemu Renata ? " goda Danisha pada Prasta.
" Belum lah, dia di dalam itu belum keluar-keluar juga, " jawab Prasta tak sabar.
" Wait ya.." kata Danisha tersenyum
Danisha pun masuk ke ruang siaran manakala lampu di atas pintu ruang siaran itu sudah tidak menyala.
" Ren, tuh si Prasta. Kamu ga usah deh pura-pura ga tau kalo dia udah datang nyariin kamu, " Danisha berkata pada Renata menggoda.
" Apaan sih Danish ! " Renata tersenyum gugup.
" Yeay.. pura-pura ! Lebay ah ! Dia beneran lho Ren, serius ini. Dia sengaja datang pagi gini buat ketemu kamu, " jelas Danisha.
" Iyaa.. ini aku mau keluar. Tadi kan aku masih ngomong, sist, " sahut Renata, ia berjalan keluar untuk menemui Prasta dan Distha.
"Hai, sorry tadi aku masih on di dalam, " kata Renata pada kedua sahabat Danisha.
" Ah iya ga papa, santai aja kek di pantai " jawab Prasta dengan gurauannya.
Renata terkekeh mendengar gurauan Prasta.
Sementara Distha langsung menyeletuk, " Ish, candaan garing ! "
" Eeiitttsss.. apaan coba. Ga usah ikut-ikut deh. Hehehe, sorry ya kalo aku ganggu kamu pagi-pagi gini. Aku tungguin sampai kamu selesai siaran deh ! " kata Prasta dengan senyum menggodanya, kedua alisnya dinaikturunkan membuat Renata makin salah tingkah.
" Nih cowok kenapa terlihat cakep banget sih pagi ini. Aahh.. kenapa denganku ? " Renata bergumam dalam hati sambil memegangi dadanya.
" Aku boleh request lagu ? " tanya Prasta antusias.
" Boleh, mau request lagu apa ? " tanya Renata balik.
" Letto, Di Ruang Rindu.. buat kamu, " jawab Prasta menekankan dua kata terakhir dan sedikit berbisik kepada Renata yang duduk di sebelahnya. Renata tersipu, pipi nya yang mulus merona seketika.
" Ok, aku masuk dulu yaa.. ditunggu lagunya. Eh iya, itu silahkan diminum air nya, " Renata beranjak dari duduknya dan masuk ke ruang siaran yang saat itu sedang on spot iklan yang diputar oleh Danisha.
" Widih.. yang lagi happy berbunga-bunga.. ciieee... " ledek Danisha
" Ish ! meledek terus ya.. " ujar Renata gemas. Kemudian ia memutar lagu dari Letto yang diminta cowok berambut gondrong yang saat ini sedang menatapnya dari balik kaca pembatas ruangan.
🎶🎶🎶
Di daun yang ikut
Mengalir lembut
Terbawa sungai ke
'Ujung mata
Dan aku mulai takut
Terbawa cinta
Menghirup rindu yang
Sesakkan dada...
Jalan 'ku hampa
Dan 'ku sentuh dia
Terasa hangat
Oh di dalam hati
'Ku pegang erat dan
'Ku halangi waktu
Tak urung jua
'Ku lihatnya pergi
Tak pernah 'ku ragu
Dan s'lalu 'ku ingat
Kerlingan matamu
Dan sentuhan hangat
'Ku saat itu takut
Mencari makna
Tumbuhkan rasa yang
Sesakkan dada
Kau datang dan pergi
Oh begitu saja
Semua 'ku terima
Apa adanya
Mata terpejam dan
Hati menggumam
Di ruang rindu
Kita bertemu...
Uu-uu-uu...
🎶🎶🎶
********
Setelah selesai tugasnya, Renata pergi bersama Prasta sementara Distha tetap tinggal di studio menunggu Danisha yang menggantikan Renata on air.
Mas Rendra mendatangi Danisha di ruang siaran. Ia memberikan sebuah compact disc pada Danisha, yang tak lain adalah spot iklan terbaru yang harus diputar pada jam siaran Danish.
" Baru ya sayang.. jangan lupa putar 2 kali selama 2 jam on air kamu, " kata Mas Rendra tersenyum.
" Siap Mas. Baru ya, punya Mas Rendra ? " tanya Danisha gugup dan salah tingkah. Lagi-lagi Danisha dibuat terkejut dengan panggilan sayang Mas Rendra.
" Iya.. baru approved seminggu yang lalu. Aku kerjain sama Hendra. Nanti ada 2 iklan baru lagi. Aku mau kita garap bareng sama Kak Ella dan Hendra, " jelas Mas Rendra serius namun tetap dengan senyuman yang membuat Danisha seolah tak ingin kehilangan senyuman itu.
" Oh ya, tolong baca pesan WA aku dan aku tunggu reply nya. Thank you.." ujar Mas Rendra kemudian dan keluar ruang siaran. Di ruang tamu ia tersenyum pada Distha yang sedang menunggu Danisha.
Sebelum lagu yang sedang diputar habis, Danisha membuka pesan WA dari Mas Rendra
~ Mas Rendra ~
Danish, tolong putarkan lagunya Judika - Cinta Karena Cinta. Aku ingin kamu juga dengerin lagu ini, ga sekedar memutarnya. Selesai siaran aku tunggu di ruanganku. Thanks
Danisha tersenyum membaca pesan Mas Rendra, jantungnya berdegup lebih cepat dari biasanya. Lalu ia putar lagu yang diminta Mas Rendra sebelum ia berbicara di mikrofon menyapa pendengarnya. Ia juga membalas pesan Mas Rendra.
~ Me ~
Baik Mas ☺️
🎶🎶🎶
Aku hanyalah manusia biasa
Bisa merasakan sakit dan bahagia
Izinkan kubicara
Agar kau juga dapat mengerti
Kamu yang buat hatiku bergetar
Rasa yang telah kulupa kurasakan
Tanpa tahu mengapa
Yang kutahu inilah cinta
Cinta karena cinta
Tak perlu kau tanyakan
Tanpa alasan cinta datang dan bertahta
Cinta karena cinta
Jangan tanyakan mengapa
Tak bisa jelaskan karena hati ini telah bicara
Kamu yang buat hatiku bergetar
Senyumanmu mengartikan semua
Tanpa aku sadari
Merasuk di dalam dada
Cinta karena cinta
Tak perlu kau tanyakan
Tanpa alasan cinta datang dan bertahta
Cinta karena cinta
Jangan tanyakan mengapa
Tak bisa jelaskan karena hati ini telah bicara
Ho-oo ai-ya ha-a
🎶🎶🎶
( Fader lagu off perlahan bersamaan fader mic on )
" 86,7 DG FM, hai DG lovers assalamualaikum.. selamat pagi semua.. Alma Danish disini menemani weekend kalian dari jam 10 sampai jam 12 siang nanti. Seperti biasa setiap Sabtu, dari jam 10 pagi sampai jam 6 sore kalian bisa request, kirim salam bahkan bisa cerita-cerita pengalaman kalian yaa.. Alma tunggu atensi kalian di sini.. Well, Cinta Karena Cinta dari Judika udah Alma luncurkan buat kalian.. adakah yang lagi galau saat ini ? Malam Mingguuu... udah ada schedule nge date kah ?? Hehehe... Baiklah DG lovers, next ada request dari seseorang yang lagi benar-benar galau akibat sebuah pengkhianatan. Eheemm.. ! Ah ini sulit, semoga badai cepat berlalu deh ! tetap harus bangkit yaa.. Be positive aja ya say.. hehehe.. mungkin kalo cuma ngomong aja gampang yaa.. tapi yang ngejalani pasti sulit. Tetap semangat buat kalian semua.. Ini dia Sadis dari Afgan buat kamu..
( Fader mic off perlahan bersamaan dengan fader lagu on )
🎶🎶🎶
Terlalu sadis caramu
Menjadikan diriku
Pelampiasan cintamu agar dia kembali padamu
Tanpa perduli sakitnya aku
Tega niannya caramu
Menyingkirkan diriku
Dari percintaan ini agar dia kembali padamu
Tanpa perduli sakitnya aku
Semoga Tuhan membalas semua yang terjadi
Kepadaku, suatu saat nanti
Hingga kau sadari
Sesungguhnya yang kau punya
Hanya aku, tempatmu kembali
Sebagai cintamu... hoooo...
Hanya aku tempatmu kembali
Semoga Tuhan membalas semua yang terjadi
Kepadaku, suatu saat nanti
Hingga kau sadari sesungguhnya yang kau punya
Hanya aku, tempatmu kembali
Hingga kau sadari sesungguhnya yang kau punya
Hanya aku... hooo...
Sebagai, cintamu...
🎶🎶🎶
Danisha menarik napas dalam. Dilihatnya Distha sedang berbicara melalui handphone nya dan mengetuk kaca pembatas ruangan memberi isyarat pada Danisha untuk keluar.
Danisha pun bergegas keluar menghampiri Distha. Lalu Distha memberikan handphone nya kepada Danisha.
" Nih Saka mau ngomong, " kata Distha.
" Ya hallo Ka.. ada apa ? " Danisha mulai berbicara
" Sorry, aku ga bisa ketemu kalian di kampus siang ini. Aku harus ke kantor Kak Sandra sekarang, " ujar Saka di seberang sana
" Ya Ka, ga papa. Selesaikan kerjaanmu dulu, jangan ditunda-tunda. Ok yaa.. aku harus kembali on air. Kamu hati-hati di jalan, jangan ngebut. Salam buat Kak Sandra, " kata Danisha mengingatkan sahabat laki-laki yang pendiam itu.
Tbc
**Hellooww LOTA Lovers..😘💞💞 maafkan baru bisa up, author nya lagi banyak kerjaan RL.. maafkan hanya begini saja, moga tetap suka dan setia menanti kelanjutan story ini..
Stay safe n healthy to my LOTA Lovers 😘😘💞💞🤗🤗**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
tama fillante 😎
alma gw mo request SADIS juga buat DIA
tpi bukan dari afgan dari limbad
wkwkwkwk
2021-01-26
0
tama fillante 😎
alma gw mo request SADIS juga buat DIA
tpi bukan dari afgan dari limbad 🤣
2021-01-26
0
Nisaul
siap nikung mas rendra...
saka hati2 jan kelamaan....
2021-01-05
1