Eps 14 Kamu Dan Sarapan Pagi Terindahku

" Huh ?! " Prasta melebarkan matanya dengan mulut terbuka mendengar penjelasan Distha selanjutnya.

" Maksudnya apaan sih, topi, payung, amunisi perut dan tenggorokan ?! " tanya Prasta ketus.

Ketiga sahabatnya sontak menarik napas kasar hampir bersamaan.

" Bro, kamu ga sengaja bikin kita emosi kan.. ?! " celetuk Saka berusaha menahan emosi sekaligus tawanya.

" Sebentar, sebenarnya Danish mau ga sih bantu aku dan Kak Mitha ? Huh ? " tanya Prasta mulai tersulut emosinya.

" Eh, kan tadi aku udah bilang kalo aku mau bantu, Pras. Iya kan ? " jawab Danisha jengkel.

" Udah deh buruan, ga enak sama Kak Mitha yang nungguin tuh ! " kata Saka kemudian sedikit emosi melihat kelakuan dan tingkah polah sahabat-sahabatnya.

" Sebentar, aku bayar dulu ya makanan dan minuman kita ke Pak Yadi, " ujar Distha berdiri dari tempat duduknya dan berjalan ke arah Pak Yadi untuk membayar semua yang mereka makan tadi.

Sementara itu, Danisha menghela napas agak panjang. Kemudian terkekeh dengan tangan menutupi mulutnya.

" Lha Sist, kok malah ketawa sih ! " sahut Prasta bengong menatap Danisha yang terkekeh dengan menutup mulutnya.

" Udahan yuk Pras, kita buruan balik. Kak Mitha dah nungguin. Kita ngobrol sama Kak Mitha di kantor aja yuk.. " ujar Danisha akhirnya sambil tersenyum lebar.

" Kalian bener-bener ya ngerjain aku. Apaan coba amunisi perut dan tenggorokan, huh ? " Prasta menggaruk kepala nya yang tidak gatal sambil terkekeh pelan.

Danisha menepuk pundak Prasta dan berkata, " Kamu sih bikin kesal aja, udah dibilang aku mau bantu masih aja nyerocos masalah honor. Kek ga kenal aku aja, huh ? " omel Danisha.

" Hey ! aku juga becanda kali, Nish...hehehe... sorry Sist, ga ada maksud apa-apa kok. Serius ! " sahut Prasta tersenyum lebar.

Danisha dan lainnya pun tertawa.

" Yuk ah balik ke kantor, Kak Mitha nungguin, " ajak Saka.

Mereka pun berjalan masuk ke dalam kantor EO milik Kak Mitha.

Ketika sampai di pintu masuk kantor, tiba-tiba Prasta menghentikan langkahnya dan berkata, " Sebentar, aku kok masih penasaran ya.. yang kalian maksud dengan amunisi perut dan tenggorokan itu apaan sih ? "

Seketika Danisha, Saka dan Distha menepuk dahi mereka sambil mendengus kasar. Mereka berbalik badan menatap Prasta.

" Prasta ! " Distha berteriak menyebut nama Prasta dan merotasikan kedua bola matanya.

" Woooyy...! Distha ! apaan sih teriak di telingaku ! " Prasta pun tak kalah berteriaknya.

" Kamu ini bener-bener ngeselin kok ! Sok polos deh kamu..! " Distha benar-benar kesal dengan Prasta.

" Baiklah..! Pras, amunisi perut itu ya makanan lah.. amunisi tenggorokan jelas temannya makanan alias minuman. Paham brader ?? " jawab Saka menjelaskan dengan nada yang benar-benar kesal.

Prasta pun cengar cengir mendengar penjelasan Saka.

" Hehehe... sorry, aku tadi sih juga mikir kek gitu. Tapi aku cuma mau memastikan sama kalian maksud dari kata-kata itu, " kelakar Prasta dengan senyum kemenangan dan berlari masuk ke dalam kantor Kak Mitha.

" Ish..! dasar ngeselin tuh anak ! " umpat Distha gemas.

******

Danisha sedang melipat mukena dan sajadahnya ketika pintu kamarnya diketuk dan namanya dipanggil.

" Masuk aja dek.. ga dikunci pintunya, " jawab Danisha menyuruh Kirana, adiknya untuk masuk ke kamarnya.

" Kakak udah sholatnya ? Yuk makan, ditunggu Ayah sama Bunda tuh, " ujar Kirana yang duduk di kursi meja rias di kamar Danisha.

" Iya, kamu duluan gih. Kakak nyusul sebentar lagi ya.. "

" Ok, Kak. Jangan lama-lama ya.. "

" Iyaa.." Danisha mengangguk dan tersenyum.

Drrrrttt...

Handphone Danisha dalam mode getar saat itu. Ia mengambil handphone nya di atas meja rias. Panggilan masuk dari Mas Rendra.

" Assalamualaikum, " salam Danish menjawab panggilan telpon tersebut.

" Waalaikumsalam, Danish. Maaf mengganggu, udah sholat Maghrib ? "

" Udah, Mas. Uumm.. gimana ada yang bisa Danish bantu ? "

" Besok aku jemput ke rumah jam 7 pagi. Aku mau mengajak kamu ke suatu tempat, " ujar Mas Rendra di seberang sana.

" Huh ? Ke..kemana Mas ? Pagi amat, Mas " tanya Danisha gugup.

" Temani aku sarapan. Aku lagi pengen sarapan di sana, udah sekitar 3 bulan lebih aku ga pernah sarapan di sana lagi. Ok ya Danish, jam 7 insya Allah aku udah di rumah kamu. Masih tinggal di rumah yang dulu kan ? "

" I..iyaa, Mas. Emang mau tinggal dimana lagi ? Hehehe.. "

" Kali aja udah pindah, sayang.. "

" Eh ? " Jantung Danisha berdetak kencang mendengar perkataan yang baru saja diucapkan Mas Rendra.

Sejenak hening, tak ada percakapan. Keduanya saling diam. Entah apa yang mereka masing-masing pikirkan.

" Hallo ? Danish ? " suara Mas Rendra dari seberang sana mengagetkan Danisha.

" Ah iya, Mas. "

" Ok, sampai ketemu besok ya jam 7 pagi. See ya.. Wassalamu'alaikum, " pamit Mas Rendra

" Iya, Mas. Waalaikumsalam.. " jawab Danisha menutup panggilan telpon itu.

Danisha menarik napasnya perlahan. Jantungnya masih berdetak kencang, entah ada apa dengannya. Akhir-akhir ini perasaannya tak menentu jika berkaitan dengan Mas Rendra. Ia juga merasa aneh dengan sikap Mas Rendra. Apa yang dikatakan Renata itu benar ? Ya Allah.. lalu aku harus bagaimana ? batin Danisha bergejolak menerka-nerka tentang sikap nya dan sikap Mas Rendra.

Tiba-tiba benda pipih yang masih berada di tangan Danisha berbunyi lagi. Tetapi bukan panggilan masuk, melainkan beberapa pesan baru yang masuk. Diantaranya pesan dari Prasta dan Saka.

Danisha membuka pesan dari Prasta.

~ *Prasta ~

Danish, sorry nih. Kamu besok on air jam berapa ?"

~ Me ~

Besok aku on air jam 10 pagi, Pras. Kenapa ?

~ Prasta ~

Renata on air jam berapa ya** ?

Danisha tersenyum membaca pesan balasan dari Prasta, lalu ia mengetik membalasnya

~ *Me ~

Dia on air jam 8 pagi. Kenapa sih ?

~ Prasta ~

Ga papa sih.. pengen ketemu dia aja. Lama ga ketemu soalnya. Dia ga pernah cerita-cerita ke kamu Nish* ?

Danisha makin penasaran dengan hubungan Prasta dan Renata

~ Me ~

Cerita apaan ? Eh dia kemarin sempat nanyain kamu sih.. Jangan-jangan kalian udah jadian ya ?

~ Prasta ~

On process sista.

Ok, aku besok ke studio. Kamu mau berangkat bareng aku ? Aku jemput besok ya..?

Danisha masih tersenyum membaca pesan dari Prasta, namun ia merasa senang bila sahabat nya itu dekat dengan Renata teman sesama penyiar nya. Kemudian ia membalas kembali pesan dari sahabat laki-laki yang hobby menjahili dirinya.

~ Me ~

Oh ga usah Pras. Aku besok ada keperluan pagi-pagi. Jadi kamu langsung berangkat ke studio aja.

~ Prasta ~

Ok kalo begitu, sampai ketemu disana ya..

Selesai membaca pesan terakhir Prasta, Danisha pun keluar dari kamarnya menuju meja makan. Ayah dan Bunda nya rupanya sudah selesai makan. Mereka sedang duduk di ruang tengah sedang menonton acara televisi.

Danisha celingukan mencari Kirana. Kemana tuh anak, gumamnya dalam hati.

" Bunda, Kiran kemana ya ? Kok ga kelihatan batang hidungnya. " tanya Danisha pada Bunda yang masih berada di ruang tengah.

" Kiran keluar ke minimarket. Tadi kamu ditungguin katanya mau makan bareng, kamunya ga keluar-keluar dari kamar, " jawab Bunda dari ruang tengah masih asyik dengan tontonan acara di televisi.

" Tadi Danish lagi terima telpon Bun. Danisha makan dulu ya.." sahut Danisha sambil mengambil makanan ke dalam piringnya.

" Iya sayang. "

Danisha pun menyantap makan malamnya.

Drrrrttt... Danisha melihat handphone yang ia letakkan di atas meja makan berdering tanda ada pesan yang masuk.

Pesan dari Saka. Ah iya, tadi ia belum sempat membuka dan membaca pesan dari sahabat baiknya itu.

~ Saka ~

Hai Danish. Lagi apa ?

Udah makan ?

Senyum mengembang di bibir Danisha. Ia pun membalas dua pesan dari Saka yang baru ia baca

~ Me ~

Hai Ka, ini lagi makan. Kamu sendiri udah makan belum ? Eh, tolong sampaikan ke Tante Dinda ya, maaf belum bisa main ke rumah.

Tak berapa lama, ada balasan pesan dari Saka

~ Saka ~

Udah, barusan selesai makan. Don't worry.. udah aku sampaikan ke Mama kalo kamu belum bisa main ke sini. Besok aku ada kuliah pagi jam 8, gimana mau aku jemput dan antar ke studio ?

Sambil terus menyantap makanannya, Danisha pun membalas pesan Saka kembali

~ Me ~

Ga usah Ka, aku ada keperluan pagi-pagi trus langsung ke studio setelah itu. Kamu pergi ke kampus aja. Siang kita ketemu di kampus ya..

~ Saka ~

Ok kalo gitu. Sampai ketemu di kampus sista 🤗

Danisha membalas pesan Saka hanya dengan emoticon hug

~ Me ~

🤗

*******

Keesokan paginya, jam 06.00 tepat, Danisha sedang bersiap-siap di kamarnya. Jam 7 pagi, ia akan dijemput Mas Rendra. Ia sedikit gugup dan deg-degan karena sepagi ini Mas Rendra akan menjemputnya untuk diajak ke suatu tempat, menemani dia sarapan.

Danisha pagi ini hanya minum susu dan makan selembar roti tawar selai coklat supaya perutnya tidak terlalu kenyang bila nanti benar Mas Rendra mengajaknya sarapan.

Di depan cermin meja riasnya, ia sedang memakai kerudung biru dongker segiempat nya. Ditata dan dirapikan sedemikian rupa. Wajahnya ia poles dengan make up tipis natural dengan lipstik sewarna bibirnya. Selesai sudah. Sekali lagi ia mematut dirinya di depan cermin, tunik berwarna soft blue dan celana legging hitam melekat di tubuhnya. Ia lalu tersenyum sumringah. Kenapa ada rasa senang di hatinya pagi ini ? Hatinya deg-degan menunggu Mas Rendra datang.

Diraihnya tas slempang bodypack yang tergantung di sisi meja riasnya, kemudian ia keluar dari kamar menuju ke bagian belakang rumah tepatnya ruangan kecil sebelah dapur dimana di situ tempat rak sepatu. Diambilnya sneaker abu-abu kesayangannya, lalu dibawanya ke teras. Ia akan memakainya nanti setelah berpamitan dengan Ayah dan Bunda. Ayah sedang libur kerja di hari Sabtu. Sementara Kirana sudah berangkat ke sekolah dengan ojek online .

" Bunda, ayah mana ? " tanya Danisha mencari keberadaan sang ayah.

" Lho, di depan ga ada ? Tadi Bunda lihat Ayah di depan menyiram tanaman, " jawab Bunda.

" Tadi Danish dari teras, tapi ga lihat ada Ayah Bun. "

" Mungkin di samping rumah, coba kamu lihat, " ujar Bunda.

Danisha pun berjalan ke samping rumah. Benar yang dikatakan Bunda, Ayah sedang menyiram tanaman toga yang ada di halaman samping yang tidak terlalu luas, hanya sekitar 1,5 meter lebarnya.

" Ayah.. kirain kemana. Dari tadi Danish cari ga tau nya ada disini, " kata Danisha tersenyum.

" Kamu udah mau berangkat ? Tumben hari Sabtu pagi sekali, " ucap Ayah heran, karena tak biasanya di hari Sabtu putri sulungnya berangkat beraktivitas sepagi ini.

" Iya, Yah. Ada keperluan dengan teman, " jelas Danisha.

Ayah berjalan memasuki teras dan duduk di kursi teras bergaya vintage. Sementara Danisha juga duduk di sana sambil memasang sneaker nya.

Bunda menyusul ke teras sambil tersenyum pada suami dan putrinya.

" Dijemput Saka lagi ? " tanya Bunda.

" Bukan, Bun. Sama Mas Rendra, manager Danish di radio, " jawab Danisha dengan senyum sumringah.

" Owh.. yang waktu itu pernah antar kamu pulang malam-malam itu ya ? " tanya Bunda lagi mengingat-ingat yang bernama Rendra.

" Benar, Bunda, " jawab Danisha singkat.

Saat Danisha melihat jam tangannya, ada sebuah mobil berhenti di depan rumahnya. Danisha mengenali mobil siapa itu. Ia tersenyum, lalu berdiri meraih tas slempangnya.

" Sepertinya itu temanmu ya sayang, " kata Bunda dengan senyum lembutnya.

" Iya Bunda. "

Mas Rendra keluar dari mobilnya, berjalan masuk ke rumah Danisha dengan senyum ramahnya memberi salam kepada sang pemilik rumah.

" Assalamualaikum.. "

" Waalaikumsalam, " jawab Danisha, Ayah dan Bunda bersamaan.

" Mari masuk dulu nak, duduk dan minum teh dulu, " kata Bunda ramah.

" Terima kasih Bu, lain kali saya akan berkunjung ke sini memenuhi tawaran ibu, " jawab laki-laki berbadan tegap dengan senyumnya yang menawan.

" Ayah, Bunda.. Danish berangkat ya.. " pamit Danisha sambil mencium tangan Ayah dan Bundanya.

" Kami tunggu kedatangan nak Rendra kesini lain waktu ya.. kalian hati-hati di jalan, " pesan Ayah.

" Insya Allah, Pak. Terima kasih, kami berangkat. Assalamualaikum, " kata Mas Rendra berpamitan.

Mereka pun berjalan menuju mobil yang terparkir di depan rumah Danisha. Mereka kemudian masuk ke dalam mobil, memasang seat belt. Mas Rendra membuka kaca mobilnya, mereka melambaikan tangan ke arah Ayah dan Bunda Danisha dan mobil pun melaju pergi meninggalkan tempat tinggal Danisha.

Di dalam mobil, Mas Rendra menyalakan radio dan langsung terdengar suara Yogi yang sedang tugas pagi ini.

" Sebenarnya kita mau kemana sih, Mas ? " tanya Danisha penasaran.

" Sarapan, " jawab Mas Rendra singkat.

Danisha tertawa pelan, lesung pipinya terlihat jelas. Mas Rendra seketika menoleh menatap Danisha dan ikut tertawa.

" Kok tertawa ? " tanya Mas Rendra

Hatinya menghangat melihat Danisha tertawa. Pagiku benar-benar cerah dan indah dengan tawa hangatmu Danish, batin Mas Rendra.

" Mas, aku kan nanya kita mau kemana bukan mau ngapain, " kata Danisha menjelaskan maksud pertanyaan nya.

" Cerdas ! Kamu suka bubur ayam ? Aku mau ajak kamu sarapan bubur ayam langganan ku. Tapi kalo kamu ga suka, kita bisa sarapan di tempat lain yang kamu suka, " ujar Mas Rendra kemudian.

" Aku kan diajak, jadi aku ngikut aja deh.. hehehe.. Dan kebetulan, aku juga suka bubur ayam, " kata Danisha. Tiba-tiba ia sedikit gugup, tak berani melihat ke arah Mas Rendra. Pandangannya ia arahkan ke luar jendela mobil.

Mas Rendra menatap Danisha sekilas, ia berusaha tetap fokus dengan kemudinya.

Radio yang masih terdengar suara Yogi memutarkan lagu lama dari Java Jive, Kau Yang Terindah.

Mas Rendra ikut bersenandung mengikuti irama musik lagu itu dan dia begitu menikmatinya.

Tanpa disadari, Danisha pun ikut bersenandung. Jadilah mereka bernyanyi bersama di dalam mobil itu.

🎶🎶🎶

Kau yang disana

Terpisah jarak waktu

Aku disini merindukan bayangmu

Mungkin kita harus bisa

Menahan gejolak

Tapi kita manusia

Yang punya hasrat jiwa

Setiap saat, setiap waktu

Kuingat dirimu

Setiap saat, setiap waktu

Kuingin berjumpa

Kau yang terindah

Hadir dalam mimpiku

Kini bertemu dalam jalinan kisah

Mungkin kita bukan cinta, aku tak peduli

Tapi kita manusia yang punya hasrat jiwa

Setiap saat, setiap waktu

Kuingat dirimu

Setiap saat, setiap waktu

Kuingin berjumpa

Kuingin bercinta

Walau kupendam gejolak namun asmara tetap ada

Tak bisa kutolak karna kau yang terindah

Yang mungkin memuaskan segalanya

Setiap saat, setiap waktu

Kuingat dirimu

Setiap saat, setiap waktu

Kuingin berjumpa

Setiap saat, setiap waktu

Kuingat dirimu

Setiap saat, setiap waktu

Kuingin dirimu

🎶🎶🎶

Begitu lagu itu usai, keduanya tertawa bersama.

" Kamu tau lagu ini ? Ini lagu lama banget lho ! " tanya Mas Rendra heran.

" Hmm.. bukan lama lagi Mas. Aku belum lahir malah, " jawab Danisha sambil tertawa lebar.

" Bunda suka memutar lagu-lagu lama di rumah, jadi aku ga asing dan terbiasa dengar, " lanjut Danisha.

" Ga salah aku menerimamu sebagai penyiar di DG FM, " kata Mas Rendra kemudian.

Mobil Mas Rendra perlahan menepi di sebuah warung kaki lima penjual bubur ayam. Terlihat sangat ramai, banyak motor dan mobil terparkir di sepanjang jalan itu. Selain warung bubur ayam, di tempat itu tepatnya di sepanjang jalan itu, juga ada warung soto ayam dan warung nasi pecel. Ada juga penjual tauwa dan kacang kowa.

" Udah sampai kita, yuk turun, " ajak Mas Rendra.

Mereka berdua pun turun dari mobil dan berjalan menuju warung itu. Mas Rendra mencari tempat duduk yang nyaman untuk mereka berdua.

Setelah mendapatkan tempat duduk, mereka segera memesan bubur ayam dan teh hangat.

Tak berapa lama, pesanan mereka datang. Dan mereka segera menyantap bubur ayam itu sambil sesekali ngobrol dan tertawa.

" Mas, di sebelah sana tadi aku lihat ada penjual tauwa dan kacang kowa ya ? " tanya Danisha pada Mas Rendra yang duduk di hadapannya.

" Oh iya. Kenapa, kamu mau ? " Mas Rendra balik bertanya.

" Mau sih, tapi dibungkus aja. Dimakan di studio sama teman-teman, " jawab Danisha dengan mata berbinar.

Danisha sangat menyukai tauwa ( kembang tahu yang disajikan dengan kuah jahe dan kacang tanah ). Diminum hangat-hangat, segar di tenggorokan.

" Ok, bungkus lah. Kamu tunggu disini ya.. aku pesankan sekarang, nanti kita ambil sekalian pulang, " kata Mas Rendra, tersenyum menatap Danisha.

Danisha pun mengangguk dan Mas Rendra beranjak dari duduknya, berjalan ke tempat penjual tauwa. Sesaat kemudian ia kembali ke tempat warung bubur ayam dan duduk kembali menikmati teh hangat yang belum habis diminumnya.

Mas Rendra menyeruput teh hangatnya perlahan sambil menatap lekat wajah Danisha yang pagi itu sungguh membuat hati nya terpesona dan menghangat, seketika melupakan hal-hal yang menyakitkan dalam hidupnya.

Danisha merasakan Mas Rendra sedang memandangi dirinya. Dadanya berdegup, ia arahkan pandangannya ke sekeliling warung itu menghindari tatapan laki-laki yang pagi ini terlihat sangat mempesona baginya.

Tbc

**Hahaaayyy.. panjang yaa.. moga ga bikin boring bacanya.

Ciieeee... Danisha & Mas Rendra ?? 🤔 Ada yang broken heart ga ya ??

Auwww.. penasaran yaa ?? Eh ada yang makin penasaran sama visual mereka ? Ditunggu yaa LOTA Lovers.. stay safe n healthy buat LOTA Lovers semua 🤗😘💞💞**

Terpopuler

Comments

Momma

Momma

bhs Thor... uda dpt feel nya... tetap semangat....💪💪💪💪💪💪💪

2021-06-07

1

Hertika Anri Fajriati

Hertika Anri Fajriati

tim saka mana suaranyaaa

2021-04-25

1

Wahyu Ugam

Wahyu Ugam

aduh kasihan saka bakal patah hati deh

2021-02-11

1

lihat semua
Episodes
1 Eps 1 Danisha, Family & Friends
2 Eps 2 Radio On Air
3 Eps 3 Crew Gathering
4 Eps 4 Nyeri Itu Kembali Datang
5 Eps 5 On Air di Pagi Hari
6 Eps 6 Rasa Khawatir & Kembalinya Masa Lalu
7 Eps 7 Bertemu lagi
8 Eps 8 Maaf Dan Terima Kasih Sudah Menjadi Sahabat Terbaik Dalam Segala Hal
9 Eps 9 Sungguh Luar Biasa
10 Eps 10 Sahabat Selalu Bersedia Berbagi
11 Eps 11 Sahabat dan Cinta ?
12 Eps 12 Waktuku Hanya Untukmu
13 Eps 13 Amunisi Yang Memuaskan
14 Eps 14 Kamu Dan Sarapan Pagi Terindahku
15 Visual
16 Eps 16 Love is Love
17 Eps 17 Ungkapan Hati
18 Eps 18 Jodoh Dan Takdir
19 Eps 19 Menjaga Dan Melindungimu
20 Eps 20 Diantara Dua Hati
21 Eps 21 Menanti Jawaban
22 Eps 22 Cukup Ada Dan Tak Kunjung Padam
23 Eps 23 Aku Cemburu
24 Eps 24 Aku Mau Bersamamu
25 Eps 25 Ternyata Aku Bukan Bahagiamu
26 Eps 26 Hanya Mencintaimu
27 Eps 27 Menata Hati
28 Eps 28 Ingin Sendiri
29 Eps 29 Hanya Sendiri
30 Eps 30 Tak Mungkin Melupakanmu
31 Eps 31 Lelah Dan Merindu
32 Eps 32 Rencana Pertemuan
33 Eps 33 Saat Bahagia
34 Eps 34 Welcome Back, Alma Danish
35 Eps 35 Kangen vs Cemburu
36 Eps 36 Diam, Tak Ada Kabar
37 Eps 37 Bertemu Nay
38 Eps 38 Berjalan Masing-masing
39 Eps 39 Bertemu Kembali
40 Eps 40 I Have To Go
41 Eps 41 Kembali Pingsan
42 Eps 42 Masih Kamu Di Hatiku
43 Eps 43 Apapun Untuk Kebahagiaanmu
44 Eps 44 Cemas
45 Eps 45 Three Words
46 Eps 46 Ketulusan Saka
47 Eps 47 24/7 Take Care of Her
48 Eps 48 I Would Like To Be Your Man
49 Eps 49 I'm Yours And You're Mine
50 Eps 50 Hati Yang Gamang
51 Eps 51 My Everything
52 Eps 52 Distha & Dokter Ardhy
53 Eps 53 Kesal
54 Eps 54 Mencintaimu Adalah Kebahagiaanku
55 Eps 55 Segera Melamarmu
56 Eps 56 Undangan
57 Eps 57 Merahasiakan
58 Eps 58 Ketakutan Dan Kecemasan Danisha
59 Eps 59 Melakukan Pengobatan Kembali
60 Eps 60 Rencana Pernikahan Dan Salah Paham
61 Eps 61 Persiapan Pernikahan
62 Eps 62 Resepsi Pernikahan Rendra
63 Eps 63 Gejolak Hati Menuju Halal
64 Eps 64 Perbincangan Menuju Sah
65 Eps 65 Satu Kayuh Berdua
66 Eps 66 Kondisi Danisha Diketahui
67 Eps 67 Akad Nikah
68 Eps 68 Sah Satu Kamar
69 Eps 68 Sah Satu Kamar
70 Eps 69 DanSa's Wedding Garden Party
71 Eps 70 Kekasih Halal Seutuhnya
72 Eps 71 Memulai Kehidupan Baru
73 Eps 72 Menangis Di Bahu Prasta
74 Eps 73 Tertunda Lagi
75 Eps 74 Akhirnya Tahu
76 Eps 75 Support Buat Danisha
77 Eps 76 You Are My Strength
78 Eps 77 Segera Operasi
79 Eps 78 Let's Do It
80 Eps 79 Menjelang Operasi
81 Eps 80 Keinginan Dan Ketegaran Danisha
82 Eps 81 Belum Stabil
83 Eps 82 Respon Danisha
84 Eps 83 Lelah Tetapi Tak Akan Menyerah
85 Eps 84 Membuka Mata
86 Eps 85 Wisuda
87 Eps 86 Kejutan
88 Eps 87 Kembali Beraktivitas
89 Eps 88 Terlambat
90 Eps 89 Perdebatan Kecil
91 Eps 90 Galau
92 Eps 91 Mantan
93 INFO
94 Eps 92 Mual Dan Muntah
95 Eps 93 Emosi Danisha
96 Eps 94 Maafkan Aku
97 Eps 95 Graduation & Pregnancy?
98 Eps 96 Thank You For Everything
99 Extra Part
100 INFO
101 SPIN-OFF INFO
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Eps 1 Danisha, Family & Friends
2
Eps 2 Radio On Air
3
Eps 3 Crew Gathering
4
Eps 4 Nyeri Itu Kembali Datang
5
Eps 5 On Air di Pagi Hari
6
Eps 6 Rasa Khawatir & Kembalinya Masa Lalu
7
Eps 7 Bertemu lagi
8
Eps 8 Maaf Dan Terima Kasih Sudah Menjadi Sahabat Terbaik Dalam Segala Hal
9
Eps 9 Sungguh Luar Biasa
10
Eps 10 Sahabat Selalu Bersedia Berbagi
11
Eps 11 Sahabat dan Cinta ?
12
Eps 12 Waktuku Hanya Untukmu
13
Eps 13 Amunisi Yang Memuaskan
14
Eps 14 Kamu Dan Sarapan Pagi Terindahku
15
Visual
16
Eps 16 Love is Love
17
Eps 17 Ungkapan Hati
18
Eps 18 Jodoh Dan Takdir
19
Eps 19 Menjaga Dan Melindungimu
20
Eps 20 Diantara Dua Hati
21
Eps 21 Menanti Jawaban
22
Eps 22 Cukup Ada Dan Tak Kunjung Padam
23
Eps 23 Aku Cemburu
24
Eps 24 Aku Mau Bersamamu
25
Eps 25 Ternyata Aku Bukan Bahagiamu
26
Eps 26 Hanya Mencintaimu
27
Eps 27 Menata Hati
28
Eps 28 Ingin Sendiri
29
Eps 29 Hanya Sendiri
30
Eps 30 Tak Mungkin Melupakanmu
31
Eps 31 Lelah Dan Merindu
32
Eps 32 Rencana Pertemuan
33
Eps 33 Saat Bahagia
34
Eps 34 Welcome Back, Alma Danish
35
Eps 35 Kangen vs Cemburu
36
Eps 36 Diam, Tak Ada Kabar
37
Eps 37 Bertemu Nay
38
Eps 38 Berjalan Masing-masing
39
Eps 39 Bertemu Kembali
40
Eps 40 I Have To Go
41
Eps 41 Kembali Pingsan
42
Eps 42 Masih Kamu Di Hatiku
43
Eps 43 Apapun Untuk Kebahagiaanmu
44
Eps 44 Cemas
45
Eps 45 Three Words
46
Eps 46 Ketulusan Saka
47
Eps 47 24/7 Take Care of Her
48
Eps 48 I Would Like To Be Your Man
49
Eps 49 I'm Yours And You're Mine
50
Eps 50 Hati Yang Gamang
51
Eps 51 My Everything
52
Eps 52 Distha & Dokter Ardhy
53
Eps 53 Kesal
54
Eps 54 Mencintaimu Adalah Kebahagiaanku
55
Eps 55 Segera Melamarmu
56
Eps 56 Undangan
57
Eps 57 Merahasiakan
58
Eps 58 Ketakutan Dan Kecemasan Danisha
59
Eps 59 Melakukan Pengobatan Kembali
60
Eps 60 Rencana Pernikahan Dan Salah Paham
61
Eps 61 Persiapan Pernikahan
62
Eps 62 Resepsi Pernikahan Rendra
63
Eps 63 Gejolak Hati Menuju Halal
64
Eps 64 Perbincangan Menuju Sah
65
Eps 65 Satu Kayuh Berdua
66
Eps 66 Kondisi Danisha Diketahui
67
Eps 67 Akad Nikah
68
Eps 68 Sah Satu Kamar
69
Eps 68 Sah Satu Kamar
70
Eps 69 DanSa's Wedding Garden Party
71
Eps 70 Kekasih Halal Seutuhnya
72
Eps 71 Memulai Kehidupan Baru
73
Eps 72 Menangis Di Bahu Prasta
74
Eps 73 Tertunda Lagi
75
Eps 74 Akhirnya Tahu
76
Eps 75 Support Buat Danisha
77
Eps 76 You Are My Strength
78
Eps 77 Segera Operasi
79
Eps 78 Let's Do It
80
Eps 79 Menjelang Operasi
81
Eps 80 Keinginan Dan Ketegaran Danisha
82
Eps 81 Belum Stabil
83
Eps 82 Respon Danisha
84
Eps 83 Lelah Tetapi Tak Akan Menyerah
85
Eps 84 Membuka Mata
86
Eps 85 Wisuda
87
Eps 86 Kejutan
88
Eps 87 Kembali Beraktivitas
89
Eps 88 Terlambat
90
Eps 89 Perdebatan Kecil
91
Eps 90 Galau
92
Eps 91 Mantan
93
INFO
94
Eps 92 Mual Dan Muntah
95
Eps 93 Emosi Danisha
96
Eps 94 Maafkan Aku
97
Eps 95 Graduation & Pregnancy?
98
Eps 96 Thank You For Everything
99
Extra Part
100
INFO
101
SPIN-OFF INFO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!