Eps 20 Diantara Dua Hati

" Saka.. " lirih Danisha, seketika menjauhkan wajahnya dari tangan Saka.

" Maaf, Danish. Maaf ! " Saka terhenyak dan seketika meminta maaf pada Danisha atas sikapnya. Ia menatap Danisha dengan tatapan bersalah, ia hela dengan berat napasnya.

" Maafkan aku, Danish. Setidaknya sekarang kamu tau bagaimana sesungguhnya perasaanku padamu. Sekian lama kita bersama, setiap hari aku mencoba memahami perasaanku padamu yang sejujurnya. Dan hingga di titik ini, aku mulai yakin perasaanku padamu dengan sejujurnya. Aku ingin selalu berada di sisimu, menjagamu dan melindungimu. Kapanpun, dimanapun dan bagaimanapun, " tutur Saka akan perasaannya, matanya tak lepas menatap Danisha.

Danisha yang duduk di samping Saka terdiam membisu. Ia pun menatap kedua manik mata hitam milik lelaki yang selama ini menjadi sahabatnya. Ia mencoba mencari kebohongan dari manik mata hitam itu. Namun tak ia temukan. Yang ia temukan justru sebuah kejujuran dan ketulusan yang berkilat di kedua manik mata Saka.

Hening beberapa lama diantara mereka. Tak ada suara. Keduanya hanya saling pandang, mencerna apa yang ada di hati masing-masing.

" Aku tau kamu terkejut dengan semua ini. Aku tak meminta apapun dari kamu, Danisha. Aku hanya ingin menjaga dan melindungimu. Aku hanya ingin kamu baik-baik saja dan selalu bahagia. Itu sudah cukup buatku. Maafkan aku, " kata Saka memecah keheningan diantara mereka.

" Ka, aku... entahlah.. huh.. ! " Danisha menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Ia tidak tahu harus bagaimana dan berkata apa mendengar semua ungkapan perasaan Saka. Ia menarik napas dalam dan menghembuskannya dengan berat.

" Sejak kapan Ka ? " tanya Danisha kemudian. Tanpa ia sadari ada bulir bening menggenang di sudut matanya. Ia segera menghapus bulir bening itu dengan jari-jarinya sebelum benar-benar terjatuh.

" Entahlah, tapi aku benar-benar merasakan takut kehilangan kamu sejak kejadian kamu pingsan di perpustakaan beberapa bulan yang lalu, " jawab Saka dengan kepala tertunduk.

" Aku benar-benar khawatir dan takut terjadi sesuatu dengan kamu, " lanjut Saka.

" Jadi, sejak itu kamu selalu ngotot ingin mengantar dan menjemput aku kemanapun ? " tanya Danisha ingin meyakinkan bahwa dugaannya benar.

" Benar, Danish, " jawab Saka singkat.

" Maafkan aku, perasaanku ini tak seharusnya ada diantara persahabatan kita. Tapi aku ga bisa bohong dan memungkiri nya. Setiap kau tak bersamaku, ada perasaan was-was dan hatiku tak bisa tenang. Semakin hari semakin dalam dan aku merasa tersiksa. Karena itu, aku ingin jujur kepadamu bagaimana sesungguhnya perasaanku padamu, " jelas Saka sekali lagi.

" Baiklah, aku permisi pulang. Hari sudah menjelang maghrib. Kamu juga butuh istirahat. Please, besok jangan ke studio dulu. Beristirahatlah dan pulihkan kesehatanmu, jika perlu periksalah ke dokter. Aku akan mengantarmu, " kata Saka, ia berdiri dari duduknya untuk berpamitan.

" Saka.. makasih atas semuanya. Aku.. maafkan aku..." Danisha pun ikut berdiri, namun belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya, Saka memotong ucapannya.

" No need to thank you and say sorry, Danish. Aku paham. Aku harap kita tak akan pernah berubah, kebersamaan dan persahabatan kita, " sahut Saka memotong ucapan Danisha.

" Aku pulang ya.. please jangan menangis, jeyeg muka kamu. Besok aku ke sini lagi, aku bawakan salad buah buatan Mama, " kata Saka dengan sedikit candaan yang membuat Danisha tersenyum.

" Gitu donk.. senyummu bikin segar hatiku, tau ga ? " kata Saka lagi sambil terkekeh.

" Ish apaan lagi ! emang air.. ? entar aku siram air beneran baru tau rasa ! " ucap Danisha kesal.

" Hahahaha.. iya iya ga lagi.. ! ya udah, aku pulang dulu. By the way, Ayah sama Bunda kemana ? "

" Ayah lagi jemput Bunda dan belum balik, " jawab Danisha.

" Ok, aku pulang ya.. istirahat dan jangan lupa makan. Besok pagi aku kesini lagi. assalamualaikum.. " pamit Saka.

" Waalaikumsalam.. iya iya.. bawel ! Kamu hati-hati, jangan ngebut dan jangan melamun, " balas Danisha dengan senyum lebarnya.

Saka yang sudah berjalan keluar halaman hanya mengangkat tangannya sambil terkekeh.

Untuk saat ini

Biarlah semua berjalan apa adanya

Jika pun akan berlalu

Biarlah berlalu dengan semestinya

Dan bila memang harus berakhir

Biarlah berakhir dengan seharusnya

Dan aku tetap akan menjadi penjaga dan pelindungmu

Sampai aku tak mampu bernapas lagi, sampai raga dan jiwaku bersatu dengan bumi

********

Dalam perjalanan pulang di dalam mobil, Saka menghubungi Prasta.

" Hai brader, kamu masih kerja ? " tanya Saka

" Udah pulang, eh belum sampai rumah sih.. kenapa bro ? " ujar Prasta di seberang sana.

" Sekarang masih di jalan ? " tanya Saka lagi.

" Ga sih.. uummm.. lagi di rumah Renata.. hehehehe..." jawab Prasta dengan kekehannya.

Pasti di seberang sana dia pasang tampang cengengesan.

" Huh..?? berarti tebakanku benar donk ! Hahahaha... " ujar Saka dengan tawa tergelak.

" Jadi ceritanya sekarang ngapel gitu ? " lanjut Saka terkekeh.

" Gaaa... cuma ngantar dia pulang aja bro... seharian dia udah nemenin aku tadi, " jawab Prasta santai.

" Whooaaah... banyak kemajuan kau brader ! Good lah ! keknya udah resmi nih ! " kelakar Saka.

" You know me, brader. Faster is better... hahaha..." Prasta tergelak lagi.

" Ck..! percayaaa... Ok, malam ini aku jemput kamu, kita ke tempat biasa yaa.. " ajak Saka

" Wait ! Hanya kita berdua ? "

" Yess my brader ! Just the two of us ! Jam 7 aku jemput. See ya.. "

" Ok bro, see ya..

Mereka pun mengakhiri percakapan via telepon itu.

Saka tersenyum mengingat percakapannya dengan sahabatnya.

Aku ikut senang Pras, semoga kalian berdua benar-benar bisa mewujudkan tujuan akhir kalian, gumam Saka dalam hati.

Tiba-tiba ponsel Saka berdering, di layar menunjukkan panggilan dari Mama.

" Ya Ma, Saka lagi di jalan. "

" Di jalan mau pulang kan ? " tanya Bu Dinda

" Ya iyalah Ma.. kenapa ? Mama mau titip sesuatu ? Mumpung Saka belum sampai rumah nih.."

" Ga kok. Tadi kakakmu telepon Mama katanya kamu udah pulang dari kantor sejak tadi. Tapi kok belum sampai rumah juga, " tutur Bu Dinda

" Owh.. Saka mampir rumah Danisha, Ma. Sakit dia. Oh ya Ma, besok pagi bikinin salad kesukaan Danisha ya.. Saka mau ke rumahnya besok pagi, " kata Saka.

" Eh, Danish sakit apa ? Iya iya besok Mama bikinin saladnya. Ya udah, kamu hati-hati. Mama tutup teleponnya ya.. assalaamualaikum.."

" Makasih Ma. Waalaikumsalam.." Saka menutup teleponnya.

Ia menyalakan audio mobilnya. Entah kenapa ia terbawa dengan lagu yang dinyanyikan Tangga berjudul Cinta Tak Mungkin Berhenti. Seolah syair lagu itu memang menggambarkan dirinya. Ia tersenyum, entah senyum bahagia atau terluka.

🎶🎶🎶

*Tak ada kisah tentang cinta

Yang bisa terhindar dari air mata

Namun kucoba menerima

Hatiku membuka

Siap untuk terluka

Cinta tak mungkin berhenti

Secepat saat aku jatuh hati

Jatuhkan hatiku kepadamu

Sehingga hidupku pun berarti

Cinta tak mudah berganti

Tak mudah berganti jadi benci

Walau kini aku harus pergi

'Tuk sembuhkan hati

Walau seharusnya bisa saja

Dulu aku menghindar

Dari pahitnya cinta

Namun kupilih begini

Biar kuterima

Sakit demi jalani cinta

Cinta tak mungkin berhenti

Secepat saat aku jatuh hati

Jatuhkan hatiku kepadamu

Sehingga (hingga) hidupku (hidupku) pun berarti

Cinta tak mudah berganti

Tak mudah berganti jadi benci

Walau kini aku harus pergi

'Tuk sembuhkan hati

Hanya kamu yang bisa

Bisa membuatku rela

Rela menangis karenamu

Cinta tak mungkin berhenti

Secepat saat aku jatuh hati

Jatuhkan hatiku kepadamu

Sehingga hidupku pun berarti

Cinta tak mudah berganti (cinta tak mungkin berganti)

Tak mudah berganti jadi benci (tak mudah untuk berganti)

Walau kini aku harus pergi

'Tuk sembuhkan hati

Biar aku pergi sembuhkan hati*

🎶🎶🎶🎶

*******

Jam 19.10 mobil Saka sudah sampai di depan rumah Prasta. Ia membunyikan klakson, supaya Prasta segera keluar. Tak lama Prasta keluar rumah. Mengenakan hoodie dark grey dan celana jeans hitam serta sneaker putih, ia setengah berlari menuju mobil Saka yang terparkir persis di depan pagar rumahnya.

Setelah Prasta masuk ke dalam mobil dan mengenakan seat belt nya, Saka melajukan mobilnya. Terdengar musik dari audio mobil yang membuat Prasta tersenyum, tangannya memperbesar tombol volume di perangkat audio mobil Saka. Sedetik kemudian Prasta pun ikut bersenandung lagu Sempurna yang dinyanyikan Andra and The Backbone, terlihat ia sangat bahagia.

Saka yang melihat sikap dan tingkah sahabatnya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum lebar.

" Wiiihhhh.. yang baru jadian.. bahagia banget rupanya ! " kelakar Saka sambil terkekeh.

Prasta ikut terkekeh. Lalu ia melihat Saka yang masih tersenyum fokus mengemudi.

" Kamu sendiri gimana bro ? " tanya Prasta kemudian.

" Huh ? Maksudnya ? " tanya balik Saka.

" Ka, ada baiknya kamu ngomong sama Danish tentang perasaan kamu, " ujar Prasta serius.

" Udah kok, " singkat Saka menjawab.

" Huh ? Serius ? Kapan ? " tanya Prasta beruntun.

" Tadi sore, " jawab Saka masih fokus dengan jalanan yang mereka lalui.

" Trus, Danish gimana ? " kejar Prasta.

" Ga gimana-gimana.. gimana emangnya ? "

" Ya ampun bro.. dia nerima kamu setelah kamu tembak dia ? " cerocos Prasta.

" Dia kaget dan ga bilang apa-apa. Biarlah saat ini begitu. Dia tahu perasaanku, itu cukup bagiku, " jelas Saka tersenyum simpul.

" Kenapa ? " tanya Prasta penasaran.

Saka tersenyum, pandangannya masih tetap ke depan, ke jalan yang mereka lalui.

Lalu tak lama, ia menepikan mobilnya di sebuah cafe yang ramai pengunjungnya. Saka mulai mencari tempat parkir untuk mobilnya. Ada seorang tukang parkir yang berlari untuk mengarahkan parkir mobilnya.

Setelah berhasil memarkirkan mobilnya, Saka dan Prasta pun keluar mobil. Penampilan Saka malam ini terlihat santai, sweater bergaris lebar warna hitam dan putih serta celana jeans warna charcoal, tak lupa sneaker warna senada dengan celana jeans nya.

Kedua laki-laki bersahabat itu berjalan memasuki cafe dan segera mencari tempat duduk. Cafe dengan konsep anak muda itu sudah mulai ramai pengunjung, maklum malam Minggu.

Begitu mereka mendapatkan tempat duduk yang pas, mereka pun memesan makanan dan minuman.

" Kamu belum jawab pertanyaanku tadi bro, " kata Prasta.

" Yang mana ? " tanya Saka pura-pura lupa dengan yang Prasta tanyakan tadi.

" Kenapa kamu biarkan Danisha hanya mengetahui perasaanmu tanpa dia memberikan jawaban padamu ? " Prasta kembali mengulang pertanyaannya.

" Karena aku ingin begitu. Aku ingin dia tahu perasaanku yang sesungguhnya kepadanya. Aku ingin menjaga dan melindunginya, tak peduli dengan perasaannya padaku, " jawab Saka tegas.

" Tadi siang dia pingsan di studio. Ia pulang diantar Mas Rendra, " lanjut Saka.

" Yang bener ? Sebelum aku, Distha dan Renata pergi dari studio dia kelihatan baik-baik aja. Tapi memang agak pucat wajahnya. Trus sekarang gimana dia ? " tanya Prasta kaget.

" Tadi sore juga wajahnya masih pucat tapi katanya baik-baik aja. Ya begitulah, kamu tau sendiri kan gimana keras kepalanya Danish. Aku khawatir Pras, " tutur Saka.

" Iya aku tau, aku dan Distha juga khawatir sama dia. Tapi Danisha keras kepala kalo dikasih tau, " sahut Prasta.

" Oh ya, Renata juga bilang sama aku. Danisha sering tiba-tiba sakit kepala dan wajahnya pucat kalo pas siaran. Pernah dia lupa ga bawa obat, akhirnya Tomi yang disuruhnya membeli obat, " kata Prasta menceritakan keadaan Danisha menurut Renata.

" Itulah. Besok pagi kita ke rumahnya ya.. kamu dan Distha coba deh bujuk dia buat periksa ke dokter, " ujar Saka.

Makanan dan minuman yang mereka pesan akhirnya datang, lalu mereka pun menyantapnya sambil sesekali ngobrol.

******

Sementara itu, di kamar Danisha. Setelah makan malam bersama Ayah dan Bunda, ia langsung masuk ke dalam kamar. Ia juga telah selesai melaksanakan sholat isya. Adiknya, Kirana, sedang pergi ke acara ulang tahun teman sekolahnya.

Danisha berbaring di ranjangnya. Masih sedikit nyeri di kepalanya. Ia sendiri heran, sepertinya efek obat yang biasa ia minum tidak bekerja. Ia mengambil ponselnya yang ia letakkan asal di ranjangnya. Ada panggilan tak terjawab, Mas Rendra. Danisha menarik napas panjang dan menghembuskannya perlahan. Lalu ia pun teringat Saka, sahabatnya yang tanpa ia mengerti telah memiliki perasaan padanya lebih dari sekedar sahabat.

Entah ia harus bagaimana. Kedua lelaki yang dikenalnya berbeda, namun keduanya memiliki perasaan yang sama padanya.

Bagaimana aku harus bersikap pada kalian ?

Dibukanya ponsel biru metaliknya, ada beberapa pesan baru yang masuk. Dilihatnya nama Distha, lalu ia membuka pesan dari sahabatnya itu.

Distha

" Hey Danish, tuh kan kamu ga kasih kabar apapun padaku. Aku coba menelepon kamu tapi ponselmu ga aktif. Kamu baik-baik aja kan ? "

Danisha tersenyum membaca pesan dari sahabatnya, kemudian membalas pesan itu

Me

" Hai Distha sayang, sorry aku ga kasih kabar ke kamu, ponselku mati, biasaaa.. hehehe.. aku baik-baik aja kok, Dis. "

Tak lama kemudian, ia mendapat balasan pesan dari Distha.

Distha

" Baiklah.. kamu lagi apa ? Besok siaran jam berapa ? "

Danisha membalas pesan Distha lagi

Me

" Lagi rebahan aja. Mungkin besok aku off dulu, aku pengen istirahat. "

Dan segera ia mendapat balasan dari Distha lagi

Distha

" Iya Danish, kamu kecapekan itu. Kamu istirahat yang banyak ya.. ok kalo gitu, aku mau antar Mama arisan dulu ya.. see ya.. 😘"

Danisha tersenyum lebar

Me

" Yup. Thanks yaa.. hati-hati di jalan & yang sabar kalo Mama kenalin kamu lagi sama cowok.. 😉 "

Danisha melihat pesan lainnya di ponselnya. Mas Rendra juga mengiriminya pesan.

Mas Rendra

" Hey, gadis yang membawa separuh hatiku. Berjanjilah kamu selalu baik-baik saja. Kamu tau, separuh lagi hatiku merindukanmu. Seluruh ragaku ingin bersamamu, saat ini dan selamanya.. 🤗💞

Danisha tersenyum dan menghela napas pelan. Ada getar di hatinya ketika membaca pesan yang dikirim Mas Rendra.

Dilihatnya jam di ponselnya, hampir jam 9 malam. Ia sudah meminum obatnya dari jam 7 tadi, tapi kepalanya masih terasa nyeri.

Drrrrttt..

Ponselnya berdering, panggilan masuk dari Saka. Digesernya tombol hijau untuk menjawab panggilan telepon dari sahabat yang baru saja mengungkapkan perasaan padanya.

" Assalamualaikum, Ka.."

" Waalaikumsalam, Danish. Maaf ganggu istirahat kamu. Udah makan dan minum obat ? Istirahat ya.. biar kondisimu segera pulih. "

" Ga papa kok Ka, aku udah makan dan minum obat. Ini juga lagi istirahat. Kamu lagi dimana, kok keknya rame banget ? "

" Lagi di cafe sama Prasta. Ok ya.. kamu istirahat. Besok kita ke sana, mau salad buah nya ga nih ? "

" Eh iya donk, salad buah bikinan Mama lho.. ga mau yang lain, " sahut Danisha.

" Eh ? Cepet bener kalo denger salad buah, hehehe... ya udah kamu istirahat. See ya.. assalaamualaikum.. " kata Saka mengakhiri percakapan teleponnya.

" Iyaaa bawel ! waalaikumsalam.. " jawab Danisha terkekeh.

Tak lama ponselnya berbunyi tanda pesan masuk.

Saka

" Tidurlah, ada rindu yang harus istirahat. Tak perlu kau risaukan esok, ada aku yang bersamamu.. 🤗💞

Tbc

**Hellooww LOTA Lovers 💞💞

Danisha masih galau 🤭

Prasta yang bahagia ( eh.. author salah ngomong ga sih... takut ada yang marah terpotek hatinya, maapken 🙏😘)

Ini udah eps 20 yaa.. makasih buat semua yang masih setia di lapak LOTA 😘

Stay safe & healthy.. Love you more & more 😘🤗💞💞**

Terpopuler

Comments

Murtianingsih

Murtianingsih

aduh aku jadi bingung mau pilih yang mana? Saka atau Rendra? hiiiiii...tentukan pilihanmu Danish🤭🤔

2021-09-18

1

happy

happy

hebat Thor ...
memang sebuah lagu bisa melukiskan tentang apa yg kita rasakan
semangat Thor

2021-02-01

2

Hanifah sani

Hanifah sani

Ko aku jadi deg degan yahh takut danis tilak saka.😊

2021-01-31

0

lihat semua
Episodes
1 Eps 1 Danisha, Family & Friends
2 Eps 2 Radio On Air
3 Eps 3 Crew Gathering
4 Eps 4 Nyeri Itu Kembali Datang
5 Eps 5 On Air di Pagi Hari
6 Eps 6 Rasa Khawatir & Kembalinya Masa Lalu
7 Eps 7 Bertemu lagi
8 Eps 8 Maaf Dan Terima Kasih Sudah Menjadi Sahabat Terbaik Dalam Segala Hal
9 Eps 9 Sungguh Luar Biasa
10 Eps 10 Sahabat Selalu Bersedia Berbagi
11 Eps 11 Sahabat dan Cinta ?
12 Eps 12 Waktuku Hanya Untukmu
13 Eps 13 Amunisi Yang Memuaskan
14 Eps 14 Kamu Dan Sarapan Pagi Terindahku
15 Visual
16 Eps 16 Love is Love
17 Eps 17 Ungkapan Hati
18 Eps 18 Jodoh Dan Takdir
19 Eps 19 Menjaga Dan Melindungimu
20 Eps 20 Diantara Dua Hati
21 Eps 21 Menanti Jawaban
22 Eps 22 Cukup Ada Dan Tak Kunjung Padam
23 Eps 23 Aku Cemburu
24 Eps 24 Aku Mau Bersamamu
25 Eps 25 Ternyata Aku Bukan Bahagiamu
26 Eps 26 Hanya Mencintaimu
27 Eps 27 Menata Hati
28 Eps 28 Ingin Sendiri
29 Eps 29 Hanya Sendiri
30 Eps 30 Tak Mungkin Melupakanmu
31 Eps 31 Lelah Dan Merindu
32 Eps 32 Rencana Pertemuan
33 Eps 33 Saat Bahagia
34 Eps 34 Welcome Back, Alma Danish
35 Eps 35 Kangen vs Cemburu
36 Eps 36 Diam, Tak Ada Kabar
37 Eps 37 Bertemu Nay
38 Eps 38 Berjalan Masing-masing
39 Eps 39 Bertemu Kembali
40 Eps 40 I Have To Go
41 Eps 41 Kembali Pingsan
42 Eps 42 Masih Kamu Di Hatiku
43 Eps 43 Apapun Untuk Kebahagiaanmu
44 Eps 44 Cemas
45 Eps 45 Three Words
46 Eps 46 Ketulusan Saka
47 Eps 47 24/7 Take Care of Her
48 Eps 48 I Would Like To Be Your Man
49 Eps 49 I'm Yours And You're Mine
50 Eps 50 Hati Yang Gamang
51 Eps 51 My Everything
52 Eps 52 Distha & Dokter Ardhy
53 Eps 53 Kesal
54 Eps 54 Mencintaimu Adalah Kebahagiaanku
55 Eps 55 Segera Melamarmu
56 Eps 56 Undangan
57 Eps 57 Merahasiakan
58 Eps 58 Ketakutan Dan Kecemasan Danisha
59 Eps 59 Melakukan Pengobatan Kembali
60 Eps 60 Rencana Pernikahan Dan Salah Paham
61 Eps 61 Persiapan Pernikahan
62 Eps 62 Resepsi Pernikahan Rendra
63 Eps 63 Gejolak Hati Menuju Halal
64 Eps 64 Perbincangan Menuju Sah
65 Eps 65 Satu Kayuh Berdua
66 Eps 66 Kondisi Danisha Diketahui
67 Eps 67 Akad Nikah
68 Eps 68 Sah Satu Kamar
69 Eps 68 Sah Satu Kamar
70 Eps 69 DanSa's Wedding Garden Party
71 Eps 70 Kekasih Halal Seutuhnya
72 Eps 71 Memulai Kehidupan Baru
73 Eps 72 Menangis Di Bahu Prasta
74 Eps 73 Tertunda Lagi
75 Eps 74 Akhirnya Tahu
76 Eps 75 Support Buat Danisha
77 Eps 76 You Are My Strength
78 Eps 77 Segera Operasi
79 Eps 78 Let's Do It
80 Eps 79 Menjelang Operasi
81 Eps 80 Keinginan Dan Ketegaran Danisha
82 Eps 81 Belum Stabil
83 Eps 82 Respon Danisha
84 Eps 83 Lelah Tetapi Tak Akan Menyerah
85 Eps 84 Membuka Mata
86 Eps 85 Wisuda
87 Eps 86 Kejutan
88 Eps 87 Kembali Beraktivitas
89 Eps 88 Terlambat
90 Eps 89 Perdebatan Kecil
91 Eps 90 Galau
92 Eps 91 Mantan
93 INFO
94 Eps 92 Mual Dan Muntah
95 Eps 93 Emosi Danisha
96 Eps 94 Maafkan Aku
97 Eps 95 Graduation & Pregnancy?
98 Eps 96 Thank You For Everything
99 Extra Part
100 INFO
101 SPIN-OFF INFO
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Eps 1 Danisha, Family & Friends
2
Eps 2 Radio On Air
3
Eps 3 Crew Gathering
4
Eps 4 Nyeri Itu Kembali Datang
5
Eps 5 On Air di Pagi Hari
6
Eps 6 Rasa Khawatir & Kembalinya Masa Lalu
7
Eps 7 Bertemu lagi
8
Eps 8 Maaf Dan Terima Kasih Sudah Menjadi Sahabat Terbaik Dalam Segala Hal
9
Eps 9 Sungguh Luar Biasa
10
Eps 10 Sahabat Selalu Bersedia Berbagi
11
Eps 11 Sahabat dan Cinta ?
12
Eps 12 Waktuku Hanya Untukmu
13
Eps 13 Amunisi Yang Memuaskan
14
Eps 14 Kamu Dan Sarapan Pagi Terindahku
15
Visual
16
Eps 16 Love is Love
17
Eps 17 Ungkapan Hati
18
Eps 18 Jodoh Dan Takdir
19
Eps 19 Menjaga Dan Melindungimu
20
Eps 20 Diantara Dua Hati
21
Eps 21 Menanti Jawaban
22
Eps 22 Cukup Ada Dan Tak Kunjung Padam
23
Eps 23 Aku Cemburu
24
Eps 24 Aku Mau Bersamamu
25
Eps 25 Ternyata Aku Bukan Bahagiamu
26
Eps 26 Hanya Mencintaimu
27
Eps 27 Menata Hati
28
Eps 28 Ingin Sendiri
29
Eps 29 Hanya Sendiri
30
Eps 30 Tak Mungkin Melupakanmu
31
Eps 31 Lelah Dan Merindu
32
Eps 32 Rencana Pertemuan
33
Eps 33 Saat Bahagia
34
Eps 34 Welcome Back, Alma Danish
35
Eps 35 Kangen vs Cemburu
36
Eps 36 Diam, Tak Ada Kabar
37
Eps 37 Bertemu Nay
38
Eps 38 Berjalan Masing-masing
39
Eps 39 Bertemu Kembali
40
Eps 40 I Have To Go
41
Eps 41 Kembali Pingsan
42
Eps 42 Masih Kamu Di Hatiku
43
Eps 43 Apapun Untuk Kebahagiaanmu
44
Eps 44 Cemas
45
Eps 45 Three Words
46
Eps 46 Ketulusan Saka
47
Eps 47 24/7 Take Care of Her
48
Eps 48 I Would Like To Be Your Man
49
Eps 49 I'm Yours And You're Mine
50
Eps 50 Hati Yang Gamang
51
Eps 51 My Everything
52
Eps 52 Distha & Dokter Ardhy
53
Eps 53 Kesal
54
Eps 54 Mencintaimu Adalah Kebahagiaanku
55
Eps 55 Segera Melamarmu
56
Eps 56 Undangan
57
Eps 57 Merahasiakan
58
Eps 58 Ketakutan Dan Kecemasan Danisha
59
Eps 59 Melakukan Pengobatan Kembali
60
Eps 60 Rencana Pernikahan Dan Salah Paham
61
Eps 61 Persiapan Pernikahan
62
Eps 62 Resepsi Pernikahan Rendra
63
Eps 63 Gejolak Hati Menuju Halal
64
Eps 64 Perbincangan Menuju Sah
65
Eps 65 Satu Kayuh Berdua
66
Eps 66 Kondisi Danisha Diketahui
67
Eps 67 Akad Nikah
68
Eps 68 Sah Satu Kamar
69
Eps 68 Sah Satu Kamar
70
Eps 69 DanSa's Wedding Garden Party
71
Eps 70 Kekasih Halal Seutuhnya
72
Eps 71 Memulai Kehidupan Baru
73
Eps 72 Menangis Di Bahu Prasta
74
Eps 73 Tertunda Lagi
75
Eps 74 Akhirnya Tahu
76
Eps 75 Support Buat Danisha
77
Eps 76 You Are My Strength
78
Eps 77 Segera Operasi
79
Eps 78 Let's Do It
80
Eps 79 Menjelang Operasi
81
Eps 80 Keinginan Dan Ketegaran Danisha
82
Eps 81 Belum Stabil
83
Eps 82 Respon Danisha
84
Eps 83 Lelah Tetapi Tak Akan Menyerah
85
Eps 84 Membuka Mata
86
Eps 85 Wisuda
87
Eps 86 Kejutan
88
Eps 87 Kembali Beraktivitas
89
Eps 88 Terlambat
90
Eps 89 Perdebatan Kecil
91
Eps 90 Galau
92
Eps 91 Mantan
93
INFO
94
Eps 92 Mual Dan Muntah
95
Eps 93 Emosi Danisha
96
Eps 94 Maafkan Aku
97
Eps 95 Graduation & Pregnancy?
98
Eps 96 Thank You For Everything
99
Extra Part
100
INFO
101
SPIN-OFF INFO

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!