Di studio sudah mulai ramai dengan datangnya personil kru radio Dirgantara FM, para penyiar dan marketing.
Adzan maghrib baru saja usai berkumandang, Danisha memutar lagu religius Bimbo, Sajadah Panjang. Ketika ia akan beranjak, tiba-tiba pintu terbuka dan seseorang masuk menyapa Danisha.
" Hey sist, gimana kabar Lo, "
" Hey Bang Hendra, kapan balik dari Jakarta ? Gitu ya, pulang ke Jakarta ga pamit sama aku, " ujar Danisha sambil memukul pelan lengan cowok itu.
Hendra terkekeh, " Sorry sist, mendadak nyokap minta gue pulang, bokap lagi sakit. Jadi gue buru-buru berangkatnya, cuma Mas Rendra yang tahu, " jelas Hendra
" Trus, sekarang ayah Abang udah sehat ? " tanya Danisha balik
" Alhamdulillah udah mendingan, " jawab Hendra. " Eh, Lo ga sholat nih ? "
" Iya ini mau sholat, bisa tolong standby disini bentar ya bang.. biasaa.." ujar Danisha meminta tolong Hendra untuk standby on air lagu atau iklan selagi ia sholat.
" No problem, sana Lo sholat dulu gih, " kata Hendra kemudian.
" Siip.. aku tinggal dulu yaa.. thanks bang, " Danisha segera keluar ruang siaran untuk mengambil air wudhu dan sholat.
Di ruang tamu nampak Renata, Dian dan Pak Didik, security di tempat itu sedang ngobrol.
Danisha hanya melambaikan tangan dan tersenyum kepada mereka.
Setelah selesai sholat, Danisha segera kembali ke ruang siaran untuk menuntaskan tugasnya, tinggal 25 menit lagi. Ia masih membuka dan menerima 1 panggilan telepon dari pendengarnya untuk request lagu secara langsung.
" Thank you bang dah bantuin Danish, " ucap Danisha.
" My pleasure sist, " ujar Hendra tersenyum.
" Abang siaran malam ini ya ? " tanya Danisha
" Hu um entar jam 10. Aku tinggal ya, mau menghadap boss Rendra dulu, sampai nanti, " jawab Hendra sambil beranjak dari tempat duduknya.
Danisha yang sudah bersiap cuap-cuap hanya mengacungkan jempolnya ke Hendra sambil tersenyum.
" Thank you buat kalian yang masih stay tune di 86,7 Dirgantara FM bareng Alma disini. Uumm.. kebersamaan kita tinggal 20 menit lagi, Alma masih menerima 1 request lagi deh by telepon yaa.. cuss mainkan jari kalian tekan nomor 990xxxx buat request lagu kesayangan kamu.. " ( backsound lagu Puisi dari Jikustik mengalun pelan )
Alma sudah menaikkan tombol fader telepon supaya terdengar telepon masuk.
Kriiiing...
" Hallo, met malam Dirgantara FM dengan Alma. Dari siapa & dimana ? "
" Malam, hai Alma.. ini Viko di Surabaya aja ga jauh-jauh kok, " kekehnya di seberang. " Aku suka lagu I'm Yours, tolong diputar ya.. lagunya buat Alma seorang.. "
" Hahaaayyy... Alma tersanjung loh Viko, hehehe.. thank you ya.. I'm Yours by Jason Mraz kaan.. ok Viko, segera meluncur Jason Mraz nya, pls wait yaa.. "
" Ok Alma, thank you.. "
Alma menurunkan tombol fader teleponnya.
" Waaahhh Viko baik banget yaa.. lagunya buat Alma seorang.. trus yg lain tutup telinga donk Viko..." Danisha terkekeh dan segera memutarkan lagu yang sudah direquest pendengarnya tadi.
🎶🎶
Well you done done me and you bet I felt it
I tried to be chill but you're so hot that I melted
I fell right through the cracks
And now I'm trying to get back
Before the cool done run out
I'll be giving it my best-est
And nothing's going to stop me but divine intervention
I reckon it's again my turn
To win some or learn some
But I won't hesitate no more, no more
It cannot wait, I'm yours
..........
🎶🎶
" Ok DG lovers, ga terasa ya sdh 2 jam Alma temani kalian disini 86,7 Dirgantara FM buat dengerin lagu-lagu kesayangan & kenangan kalian. Alma mau pamit dulu ya guys, setelah ini ada Andhika yang akan temani kalian. 2 jam ke depan kalian bisa sharing sama Andhika soal apa aja yaa.. so keep stay tune & don't go anywhere.. single terakhir buat kalian from Ada Band, Pura-Pura Cinta. Alma Danish pamit, selamat petang, sampai ketemu besok pagi & wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh ( fade out microphone & fade in lagu ). "
Alhamdulillah, selesai sudah tugas hari ini, gumam Danisha. Ia pun membereskan meja siaran, dibawanya kertas & bolpoin yang ada di hadapannya, juga tumbler yg ia letakkan di meja dekat rak CD tadi sembari melihat keluar sekilas dari jendela kaca besar pembatas ruang siaran dengan ruang tamu, terlihat ramai teman-temannya yang sudah datang untuk kumpul bareng atas instruksi Mas Rendra, sang manager & PJ siaran.
Andhika membuka pintu ruang siaran sedikit terburu-buru.
Danisha menyapanya, " Hai, Dhika. Habis darimana, kok baru nongol, ".
" Tadi disuruh boss beli makanan, trus lanjut sholat, jadinya kek gini, buru-buru Nish, " jawab Andhika sambil berdecih & geleng-geleng kepala.
" Kok ga delivery aja sih, " ujar Danisha.
" Ga tau si boss, " kata Andhika mengedikkan bahunya.
Danisha tersenyum dan berkata, " Ya ngerti lah gimana dia.. ok, aku keluar dulu ya.. "
Danisha keluar ruang siaran, menyapa teman-teman kerjanya.
" Kak Ella, apa kabar ? Lama ga ketemu Kak, " sapa Danisha kepada Ella, salah satu penyiar paling senior Dirgantara FM.
" Kabar baik Danish, iya seminggu ini kamu siaran sore terus ya.. aku pulang kamunya datang, hehehe.. " jawab Ella sambil tersenyum lebar
" Iya Kak, hehehe.. ini sebenarnya ada acara apa Kak ? Tumben Mas Rendra ngumpulin kita malam gini, " tanya Danisha penasaran.
Ella menghela napas dan terkekeh pelan, " Mas Rendra 2 hari ke depan mau ke luar kota, sementara bulan depan kita mau ada event hari jadi DG FM, nah big boss Pak Andre maunya Minggu ini kita sudah bisa menetapkan konsep acaranya. Makanya kita dikumpulin sekarang ini, " jelas Ella setengah berbisik, mungkin takut kedengaran Mas Rendra.
Danisha manggut-manggut sambil membulatkan kedua bibirnya, " Oooh begitu, "
" Ayo semua, kumpul di ruang meeting, " Mas Rendra sedikit berteriak mengajak kita segera ke ruang meeting.
Dengan cepat seluruh kru yang sudah hadir di tempat itu beranjak ke ruang meeting yang berada di sebelah kiri ruangan Mas Rendra.
Ruangan itu memang tidak terlalu besar tetapi lebih besar dari ruangan lain yang ada di bangunan itu. Tidak semua yang hadir duduk, ada beberapa orang yang berdiri karena keterbatasan tempat duduk.
Danisha duduk di sebelah Kak Ella dan Renata, agak sedikit berdesakan 🤭 (kek di angkot aja 😂).
" Ok, assalamualaikum dan selamat malam semua.. thank you sudah hadir di pertemuan kita malam ini. Sorry ya kalo pertemuannya malam begini, karena 2 hari ke depan saya harus ke luar kota. Mungkin ada beberapa diantara kalian yang belum tahu agenda pertemuan kita malam ini, " Mas Rendra menghela napas sebentar sambil menatap sebuah agenda yg ia letakkan di hadapannya.
" Bulan depan adalah hari jadi Dirgantara FM ke 5, kita akan adakan event off air atas permintaan Pak Andre. Saya minta pendapat dan ide dari kalian semua mengenai konsep acara ini. Dari saya sendiri sih, acaranya off air meet & great kita dengan para pendengar dan pengiklan. Gimana menurut kalian ? " lanjut Mas Rendra menjelaskan sekaligus meminta pendapat kru nya.
Sesaat semua yang hadir terdiam.
" Kak Ella ada ide ? " tanya Mas Rendra.
" Ide Mas Rendra bagus sih, meet & great, aku setuju, " kata Kak Ella.
Meskipun Kak Ella usianya lebih tua dari Mas Rendra, ia terbiasa memanggil Mas Rendra dengan sebutan 'Mas' di depannya. Biar bagaimanapun, Mas Rendra adalah atasannya yang harus dihormati.
Sementara Mas Rendra, meskipun ia atasan Kak Ella, ia tetap memanggil Kak Ella dengan embel-embel 'Kak', karena secara usia, memang usia Kak Ella lebih tua dari Mas Rendra.
Mereka berdua adalah senior di radio Dirgantara FM.
Kak Ella sudah hampir 5 tahun sebagai penyiar, hampir seusia radio ini. Ia menjadi penyiar sejak kuliah semester akhir hingga saat ini sudah menikah dan memiliki seorang anak. Ia bukan lagi part time announcer, kedudukannya disini sekarang sebagai koordinator penyiar. Ia juga tetap sebagai penyiar, namun jam siarannya hanya di pagi atau siang hari.
Mas Rendra pun sama, ia bergabung di radio ini sejak pertama kali radio ini mengudara. Sejak ia di semester awal kuliah. Awalnya juga sama, sebagai part time announcer hingga saat ini sebagai manager dan penanggung jawab siaran.
Dirgantara FM sendiri, memiliki 7 penyiar radio baik itu part timer maupun full timer termasuk Danisha. Ada juga tim marketing yang terdiri dari 3 orang, 3 orang di bagian admin dan keuangan, seorang office boy dan 2 orang security.
Danisha sendiri bergabung di radio ini 6 bulan yang lalu. Awalnya ia iseng mengirimkan CV ke radio ini atas informasi dari Saka yang kebetulan mengenal Kak Ella sebagai sahabat kakaknya, Sandra.
" Thank you Kak Ella, yang lain gimana ? Dian, Danish, Renata, Hendra.. dari tim marketing gimana ? " tanya Mas Rendra kemudian.
Danish, Renata dan Hendra serempak menjawab setuju.
" Dian, gimana menurut kamu selaku koordinator marketing ? Ini penting loh, kalian yang menarik iklan sebagai pendapatan utama radio ini. Kalo ga ada iklan, matilah kita.. Pak Andre bakal ga kasih kita gaji, " kata Mas Rendra tertawa. Semua yang hadir juga ikut tertawa mendengar perkataan Mas Rendy.
Dian pun tersenyum dan berkata, " Siap Mas, nanti kami kondisikan. "
" Waah mantap ini, Mas.." timpal Kak Ella & Renata bersamaan. Mereka pun tertawa saling berpandangan.
Tiba-tiba Danisha mengacungkan tangannya dan berkata, " Uumm.. maaf Mas, meet & great itu acara off air kan, untuk acara on air nya gimana Mas ? Apa tidak ada event khusus misalkan kuis atau apa gitu.. ? "
" Yup ! Lo bener Danish, ulang tahun gitu loh, masa kita ga bagi-bagi hadiah di on air, lempeng gitu aja.. " celetuk Hendra kemudian.
" Ok, ide kamu bagus Danish, saya setuju, lainnya gimana ? " Mas Rendra tersenyum dan meminta persetujuan semua yang hadir.
" Setuju Mas.. " jawab semuanya
" So, sudah kita sepakati bersama ya.. konsep acara nya. Untuk pelaksanaannya nanti kita bahas lagi setelah saya balik dari luar kota. Thank you semuanya.. " kata Mas Rendra mengakhiri pertemuan.
" Btw, itu di meja ruang tengah makanan nya jangan dianggurin lah.. yuk dimakan bareng-bareng, " katanya kemudian sambil beranjak dari tempat duduknya.
Semua kru pun berhamburan keluar ruang meeting menuju meja di ruang tengah yang sudah tersaji beberapa jenis makanan, ada martabak telur, martabak manis, singkong keju, ada juga kue-kue basah, seperti lemper dan risoles.
Kami menikmati makanan sambil ngobrol dan bercanda, sambil sesekali menggoda Andhika yang bertugas siaran saat itu. Andhika yang agak pendiam ini, hanya cengar cengir dan sesekali terkekeh dengan ledekan teman-temannya.
Handphone Danisha berdering, nada panggilan masuk. Dilihatnya siapa yang menelponnya, Saka.
Danisha menggeser tombol hijau untuk menerima panggilan telepon dari Saka.
" Assalamualaikum Ka, "
" Waalaikumsalam, Danish. Kamu masih di studio ? " tanya Saka
" Iya Ka, ini juga udah kelar. 15 menit lagi lah on the way pulang. Ada apa Ka ? "
" Aku jemput & antar kamu pulang ya.. kebetulan aku udah di minimarket depan studio, " kata Saka
" Huh ? Kamu di minimarket seberang ? " tanya Danisha terkejut dan buru-buru beranjak ke depan untuk melihat keberadaan Saka di seberang studio.
" Iya, tadi kebetulan aku lewat sini. Ini aku mau menyeberang ke tempatmu, bye.." kata Saka kemudian menutup panggilan teleponnya.
Danisha memasukkan handphone nya ke dalam saku celana denim nya, lalu membuka pintu dan dilihatnya Saka sudah berada di halaman studio radio Dirgantara FM.
Sambil tersenyum, Danisha menghampiri Saka.
" Kamu ngapain sih kesini ? Aku kan bawa motor Ka, masa motorku mau ditinggal disini, " ujar Danisha sedikit protes dengan tindakan Saka.
" Kan ga pa pa ditinggal disini, ada security kok, pasti aman lah.." ucap Saka santai.
" Lagian besok pagi aku juga antar kamu ke sini, " lanjut Saka.
Danisha menghela napas dalam, wajahnya sedikit cemberut.
" Widiih..! jelek banget muka kamu kalo gitu Danisha, " ejek Saka sambil terkekeh
" Aku ga mau kamu repot Saka.." ujar Danisha dengan mata setengah melotot.
Saka tertawa melihatnya sambil memegang puncak kepala Danisha dan berkata, " Kamu nih kek sama siapa aja sih bilang gitu. Udah ah.. ayo pulang kalo memang sudah kelar acaranya. Udah malam loh ini. "
" Baiklah, sebentar aku ambil barang-barangku dulu dan berpamitan sama mereka. Kamu masuk aja, tunggu di dalam, " kata Danisha pasrah. Ia tahu, Saka ga mau penolakan kalo sudah begini dan ia sendiri sudah malas berdebat karena lelah beraktivitas dari pagi hingga malam.
Tanpa mereka sadari, di dalam studio, ada sepasang mata yang memperhatikan mereka dengan tatapan serius. Pria itu menghela napas berat kemudian berlalu dari tempat ia berdiri menuju ruangannya yang berada di dekat ruang meeting.
Danisha dan Saka pun masuk ke dalam studio. Saka tersenyum menyapa teman-teman Danisha.
" Lho Saka, kok udah disini aja. Hahaayy.. pasti jemput Danish ya.." dengan senyum menggoda, Kak Ella menyapa Saka.
" Eh iya Kak. Kakak apa kabar ? Lama ga ketemu, " ucap Saka sedikit gugup.
" Baik Ka, iya udah lama ya aku ga ketemu kamu juga kakak kamu. Sandra dan Tante Dinda apa kabarnya ? "
" Baik Kak. Kakak mau pulang juga ? Sekalian aku antar yuk, " ajak Saka
" Ga usah Ka, kakak udah dijemput tuh di depan sama Mas Arvin, " jawab Kak Ella sambil menunjuk keluar.
" Owh ya udah, hati-hati ya Kak. Salam buat Mas Arvin, " ucap Saka
" Ok, aku duluan ya.. eh itu si Danish keknya masih di ruangan Mas Rendra, lagi pamitan tadi, " kata Kak Ella.
" Iya Kak, aku tunggu disini aja, " ujar Saka.
Setelah Kak Ella pergi, Saka pun duduk di ruang tamu. Disana ada Tomi, office boy yang sudah lumayan dikenal Saka. Tomi beranjak ke dalam sambil tersenyum ke arah Saka. Beberapa saat kemudian, ia pun kembali ke ruang tamu dengan membawa piring yang berisi beberapa kue.
" Monggo kue nya Mas Saka, " ucap Tomi sambil menyodorkan piring berisi kue itu ke hadapan Saka
" Eh iya Tom, makasih. Kebetulan tadi baru makan, masih kenyang, " jawab Saka sambil memegang perutnya.
Beberapa teman Danisha terlihat bersiap akan pulang. Mereka saling berpamitan. Hendra melihat Saka, mereka pun tersenyum dan saling menyapa.
" Hai bro, udah lama ? Danish masih di ruangan boss, tunggu yaa.." kata Hendra sambil duduk di sofa seberang Saka.
" Siap Bang, aku belum lama kok, " ujar Saka.
" Bang Hendra siaran malam ini ? " tanya Saka kemudian
" Iya jam 10, dengerin yaa.. biar Abang ada temannya, hehehe.. " jawab Hendra sambil terkekeh
" Boleh Bang. Oh iya sekalian titip motornya Danish disini ya Bang, " kata Saka meminta tolong.
" Siap bro ! Bisa dikondisikan itu, " jawab Hendra mengacungkan jempolnya.
" Thank you Bang, " ujar Saka.
Sementara itu, di ruangan Mas Rendra. Danisha yang sedianya berpamitan pulang, ditahan oleh Mas Rendra yang mengajaknya ngobrol masalah ide nya tadi.
" Aku bisa pulang sekarang ya Mas ? Maaf, sudah ditunggu soalnya. Soal ide tadi, nanti aku buat konsep details nya deh sesuai permintaan Mas Rendra, " ujar Danisha
" Ditunggu Saka ? "
Danisha mengangguk
" Bukannya tadi kamu bawa motor sendiri ya ? " tanya Mas Rendra lagi
" Iya Mas. Motor aku tinggal disini malam ini Mas, besok aku siaran pagi kok, " kata Danisha. " Aku permisi pulang ya Mas, makasih jamuannya, " pamit Danisha sambil tersenyum manis mencetak lesung pipi yg jelas diwajahnya.
Melihat wajah dengan senyum dan lesung pipi Danisha, Mas Rendra pun ikut tersenyum sumringah lalu berkata, " Ya ya.. pulanglah sana ! Jangan lupa konsep details kuis nya, Mas tunggu 2 hari lagi, " ujar Mas Rendra kemudian.
" Insya Allah segera siap, boss ! Hehehe.. aku pamit ya.. assalamualaikum.. " pamit Danisha sambil terkekeh.
" Waalaikumsalam, take care yaa.." jawab Mas Rendra sambil tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
Gadis manis yang berbakat, senyumnya selalu bikin semangat. Eh, kenapa denganku, gumam Mas Rendra sambil senyum-senyum sendiri 🤭
Tbc
** Hahaayyy.. ada apa dengan Mas Hendra yaa 🤔
Thank you yang sudah mampir di sini, yang sudah like, rate & vote karya receh author 😘😘
Maaf lama up nya, thank you sudah bersabar menunggu. Semoga tetap suka yaa & sabar menunggu next eps nya 😘😘 **
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
tama fillante 😎
ada hati yang terdalam dan penuh cinta
tentu saja kan kubalas seisi jiwa
tiada lagi tiada lagi yang ganggu kita
ini kesungguhan,sungguh aku sayang dia...
stay tune @patah hati FM 🤣
2021-01-26
1
Nisaul
saka ada rasa sama danish....
skarang ada rendra....
bakal seru iki
2020-12-22
1
🌟bintang🌟
.
2020-12-10
1