BAB 12. Meminta Pertanggungjawaban

"Gimana sih kamu, masa ngehasut dari dalam aja kamu gak bisa, kalau gini saya nyesel kerjasama dengan kamu!" protes Frey yang menemui Flora.

Mereka kini ada di halaman rumah keluarga Aldrich, sudah Dua Bulan, semenjak pernikahan Zen dan Fey, tidak ada perkembangan dari kerjasama Frey dan Flora.

Justru segala hambatan yang mereka hadirkan makin meningkatkan konflik asmara diantara Fey dan Zen.

"Lo tuh yah, Lo makanya bantu gue mikir dong, gue udah coba banyak cara, tapi dasarnya aja si Fey batu banget, dia merasa kayak jadi ratu disini, gue kesel banget, makin lama makin ngeselin," jawab Flora melipat kedua tangannya.

"Saya gamau tahu yah, kalau kamu gak bisa mikirin caranya, saya minta uang saya dikembalikan, kamu pikirin sendiri caranya!" jawab Frey berjalan meninggalkan Flora menuju mobil.

Flora hanya bisa menghentakkan kakinya ke tanah merasa kesal dengan hal ini, walaupun dia kesal dengan Frey, dia tidak mungkin melawan sebab uang lima puluh juta itu sudah Flora belanjakan semua.

"Siapa dia Flo!?" tanya Nyonya Reni berjalan menghampiri Flora yang sedang kesal.

"Bukan urusan Mami!" jawab Flora hendak pergi namun Nyonya Reni menahan tangannya. "Aku gak peduli lagi sama Mami!"

"Heh! Jangan ucapan kamu! Mau kualat kamu, kamu kenapasih, kenapa kamu sekarang berubah, dulu kamu gak gini!" ujar Nyonya Reni yang membuat Flora menghentakkan tangannya dari genggaman Nyonya Reni.

"Aku berubah? Mami yang berubah! Mami sekarang gak kayak dulu lagi, Mami mendadak baik sama Fey, Mami lupa sama rencana kita! Aku ga habis pikir sama Mami!" jawab Flora merasa kesal.

Nyonya Reni sebenarnya merasa bersalah, tapi karena rasa sayangnya yang sama kepada Fey yang merupakan anak kandungnya membuat Nyonya Reni tidak bisa bertindak jahat.

"Flora! Tunggu! Akhir-akhir ini Mami liat kamu banyak belanjaan dan barang-barang baru, dapat uang dari mana kamu? Kamu gak macam-macam kan sama pria tadi?"

"Bukan urusan Mami!"

Flora melangkahkan kakinya meninggalkan Nyonya Reni, sepertinya terjadi perpecahan batin diantara ibu dan anak yang memiliki tujuan yang sama tapi terpecah arah karena kehadiran Fey.

"Wah ini, masakan kamu Fey, Wah enak banget, Papi suka!" ucap Tuan Aldrich saat mereka semua makan bersama.

Tuan Aldrich dan Zen hari ini mengambil cuti yang membuat mereka berada di rumah, Fey tersenyum dan merasa senang atas pujian itu.

"Papi bisa aja, ini dibantuin sama Mami kok masaknya," jawab Fey yang membuat Flora hanya mendengus sebal.

Disaat mereka semua sedang sibuk memakan makan siang mereka, Satpam rumah mereka datang dan mengatakan bahwa ada sebuah keluarga yang marah-marah didepan.

Melihat itu membuat Tuan Aldrich, Nyonya Reni, Fey, Zen dan Flora keluar dari rumah, mereka mendapati seorang wanita dengan perut layaknya wanita hamil menangis bersama ibu dan ayahnya.

"Maaf! Ada apa ini yah!" ujar Tuan Aldrich yang membuat Ayah dari wanita itu berjalan ke arah Tuan Aldrich.

"Anda ayah dari Zen yah! Saya ingin meminta tanggung jawab, Anak saya hamil dan dia dihamili oleh Zen!" jawab Ayah dari wanita itu yang membuat Fey sendiri merasa terkejut.

Tidak hanya Fey, bahkan Zen, Tuan Aldrich dan Nyonya Reni yang lebih terkejut, berbeda dengan Flora yang malah tersenyum penuh kemenangan.

"Maksud anda apa yah! Anda bisa saya tuntut atas pencemaran nama baik karena kejadian ini, anak saya pria baik-baik, dia sudah memiliki istri, tidak mungkin dia menghamili anak anda!" protes Tuan Aldrich tidak terima atas tuduhan itu.

"Anda boleh bilang begini, tapi Anak saya sudah menjadi korban kebejatan anak anda, jika anda tidak ingin bertanggung jawab, kami akan membawa ini ke ranah hukum, karena kami punya bukti yang cukup kuat!" jelas Ayah dari wanita itu.

Wanita yang sedang hamil itu tampak menangis-nangis dan berjalan ke arah Fey, Fey yang melihatnya hanya terdiam sendiri masih tidak bisa mencerna segala kejadian ini.

"Mbak, Mbak perempuan kan, sama saya juga perempuan, apa Mbak tega membiarkan anak saya lahir tanpa seorang ayah! Saya tahu Mbak adalah istri dari Zen! Tapi saya hanya ingin meminta pertanggungjawaban!" ujar Wanita hamil ini yang membuat Hati Fey merasa sakit.

Sesama wanita memang tapi yang lebih sakit lagi jika benar itu anak Zen, bisakah Fey menerima segala fakta yang berlaku kepadanya.

"Jangan mengada-ngada anda! Mana buktinya!" jawab Tuan Aldrich.

Ayah dari Wanita hamil itu membuka tasnya kemudian meraih dua lembar foto adegan tidak senonoh dimana memang di foto itu adalah Zen dan wanita itu.

"Kami hanya meminta keadilan Tuan! Kami akan kembali besok, jika tidak ada keputusan dari anda! Kredibilitas anda sebagai keluarga konglomerat harus di pertanyakan!" jawab Ayah wanita itu membawa Wanita Hamil dan Istrinya pergi dari sana.

Semuanya hening, tidak ada kalimat lain selain rasa syok dari Zen, Fey dan Tuan Aldrich serta Nyonya Reni atas kejadian ini.

"Zen! Apa benar ini, kamu yang melakukan ini? Kamu yang menghamilinya!"

TBC

Terpopuler

Comments

Aminah Adam

Aminah Adam

lanjut..

2023-03-26

0

Yunia Afida

Yunia Afida

semangat terus

2023-03-20

0

As Lamiah

As Lamiah

yang sabar Fey semoga Zen bisaberusaha membuktikan kebenaran yg ada 💪💪💪 semangat tour untuk kisah Fey dan Zen kalok g persatuan flora dan Frey gitu tour 🤭💘💘💘💘

2023-03-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!