Istri Tergadai Di Hari Pengantin

Istri Tergadai Di Hari Pengantin

BAB 01. Kisah Putri Konglomerat

"Hari yang lumayan melelahkan, tapi Alhamdulillah," Fey mengusap wajahnya sendiri saat kini dia sudah berada di dalam mobilnya.

Gadis berhijab putih dengan outfit senada itu kini sedang mengendarai mobilnya untuk pulang ke rumah setelah selesai mengajar anak-anak mengaji, yah dia adalah seorang Guru Mengaji.

Auran Feyzha Gradinata, begitulah nama lengkapnya, merupakan seorang Mahasiswi yang baru memasuki semester ke-empat dalam perkuliahan.

Keluarganya adalah keluarga konglomerat dibidang ritel, dia hidup bersama Ayah, Ibu Tiri dan Adik Tirinya, Ibu kandungnya sendiri sudah meninggal sejak Fey masih di usia kelas empat SD.

Walaupun ibu tiri, Ibu Tirinya adalah seorang baik dan selalu mengsupport Fey, kurang lebih Fey mendapati kehidupan yang sangat normal.

Fey sendiri adalah seorang yang menguasai MTQ dia pernah meraih juara Tingkat Nasional dalam MTQ serta beragam penghargaan lainnya.

Tak butuh waktu lama, akhirnya Fey tiba di kediamannya, ia di sambut oleh satpam yang membukakannya pagar, Fey memarkirkan mobilnya kemudian turun, dia mendengar sebuah suara perdebatan dari dalam rumah.

Fey tidak pernah melihat kedua orang tuanya berdebat, tapi entah kenapa perasaan Fey menjadi tidak enak, Fey bergegas masuk ke dalam rumah dan benar saja, Ayah dan Ibunya sedang berdebat.

"Jadi kita harus gimana, Mas?" ujar Sahila, ibu Tiri Fey yang tampak menatap suaminya itu.

"Saya juga gak tahu, saya harus gimana lagi sekarang," jawab Ryan, Ayah dari Fey yang tampak memegang pelipisnya dengan jarinya.

"Aku gak mau yah, kalau sampai Fey kita jual," ujar Sahila tampak frustrasi.

"Mau bagaimana lagi, jelas Fey harus kita jual," jawab Ryan yang tidak sengaja didengar oleh Fey.

Fey melangkahkan kakinya masuk ke ruang tamu yang membuat Ayah dan Ibunya menatap ke arah Fey.

"Assalamualaikum, Mama, Papa? Ada apa?" tanya Fey yang membuat Sahila dan Ryan mengangkat kepala menatap Fey.

"Waalakumsalam, Sayang, kamu sudah pulang? Gak ada apa-apa, Mama sama Papa cuma capek aja, kamu sudah makan, makan yah Mama sudah masak," jawab Sahila yang Fey tahu Ibu Tirinya itu sedang berbohong.

"Ma, jawab aja, Ada apa?" tanya Fey bersikeras.

Fani, yang merupakan adik tiri Fey juga ada disana, ia juga tampak menutupi sesuatu yang Fey yakini, Fani juga tahu sesuatu.

"Fan, kamu kan gak pernah bohong sama kakak, kalau Mama dan Papa gamau bilang, kamu harus cerita, ada apa?" tanya Fey kepada Fani yang membuat Fani menunduk.

Tidak ada jawaban, semuanya hening, bahkan seluruhnya tidak ingin menjawab pertanyaan Fey.

"Mama, Papa? Kok diam, jawab dong pertanyaan Fey, ada apa?" tanya Fey yang membuat semuanya kembali terdiam.

Ryan menghela napas panjang, tampaknya memang benar ia harus menceritakan perihal ini kepada Fey yang merupakan anak tertua di keluarga ini.

"Keluarga kita sedang ada masalah Financial, Kerjasama dengan GL Corp gagal yang membuat mereka meminta pengembalian dana," jawab Ryan yang membuat Fey duduk di sofa. "Hal ini membuat keluarga kita terancam bangkrut jika tidak di bayar, mereka akan membawa masalah ini ke jalur hukum."

"Astagfirullah, Kok Bisa Pa? Emang hutang kita ada berapa sama mereka?" ujar Fey yang masih terkejut dengan hal ini.

"Lima Miliar, itu adalah Total kerugian yang harus kita bayarkan, mereka hanya memberikan kita waktu satu bulan untuk melunasi ini, kalau tidak ini akan dibawa ke meja hijau, atau tidak."

"Atau tidak, kenapa Pa?" tanya Fey penasaran dengan kalimat menggantung itu.

"Papa! Sudah! Jangan bebankan Fey dengan ini, sebagai orang tua ini adalah tanggungjawab kita, anak-anak gak perlu ikut campur!" Sahila memotong suaminya untuk memastikan Fey tidak tahu akan opsi kedua itu.

"Mama, gapapa, cerita aja sama Fey, kalau Fey bisa, Fey akan membantu Mama dan Papa," jawab Fey yang membuat Ryan kembali menghela napas panjang.

Suasana ruangan tampak diam dan hening, udara dingin dan tanpa suara mendengar semua ini.

"Atau tidak, CEO akan melunasi hutang kita jika kamu mau dijadikan sebagai jaminan atau di Gadaikan menjadi istrinya."

DEG!

Fey terdiam seribu bahasa, semuanya benar-benar membuat Fey menangis dalam dirinya sendiri, bagaimana bisa begini, Fey hanya diam dan masih terdiam.

"Papa! Udah, Fey kamu masuk kamar, gausah pikirin ini, biar Mama dan Papa yang ngurus, Fani bawa kakak kamu ke kamar."

Fani berdiri, dia mencoba membawa Fey ke kamar tapi Fey memilih membatu disana.

"Aku bersedia."

DEG!

Sahila, Ryan dan Fani menatap ke arah Fey, jawaban yang tidak mereka inginkan sebenarnya tapi Fey yang mengajukan dirinya, Sahila langsung berjalan menghampiri Feuz jelas ini adalah keputusan yang salah.

Siapa yang mau menjual anak perempuannya untuk melunasi hutang, sebuah pemikiran yang gila dan tidak bermoral.

"Jangan Fey, Nanti Mama bakal jual aja rumah sama perusahaan kita, jangan lakukan itu," ujar Sahila berjalan ke arah Fey dan memeluk Fey.

"Gapapa Ma, Jangan jual rumah dan perusahaan, itu adalah saksi perjuangan Mama sama Papa, Fey bakal merasa bersalah banget kalau Mama sama Papa jual perusahaan ini, Gapapa Fey rela berkorban kok, Insya Allah Fey ikhlas."

Fey berdiri, dia melangkahkan kakinya menuju ke dalam kamarnya, dia tidak pernah tahu kalau semuanya akan begini, tapi jika menyangkut keluarga, Fey tidak akan tega.

Fey terdiam menatap keluar jendela dari kamarnya, air matanya jatuh sendiri, bukan menyesal tapi lebih ke meratapi.

Fey sadar, sebenarnya dia bukanlah Anak Kandung baik dari Ayah dan Ibu Tirinya.

Fey merupakan anak Angkat Papa Ryan dan Mama Angkatnya dulu barulah setelah Mama Angkatnya meninggal, Papa Angkatnya ~Ryan, menikah dengan Mama Tirinya yaitu ~Sahila.

Malu rasanya jika Fey menolak, sedang dia sudau dirawat dan dibiayai sampai sebesar ini, bahkan Fey juga menganggap ini sebagai bahan hutang Budi.

Saat Fey tengah berpikir, dia duduk sendiri sampai seseorang masuk ke dalam kamarnya.

"Kak, Kakak gak harus ngelakuin ini, aku berhenti kuliah aja deh, gapapa kok, gapapa kita hidup miskin asal keluarga kita utuh," Fani, Adik Tiri Fey masuk ke dalam kamar yang membuat Fey membalikkan badannya.

Fey tersenyum, dia mengusap rambut adiknya itu pelan dan lembut. "Kamu gausah mikirin kakak, selagi kakak masih ada semuanya akan baik-baik aja, percaya kan?"

"T-Tapi?"

"Sudah, Tidur sana, besok kamu ada kuliah kan, gausah dipikirin hal ini, kalau takdir kakak bakal menikah dengan orang yang gak kakak cinta, kakak rela kok," jawab Fey mengusap air matanya.

"Apa kakak bahagia?"

"Kakak masih hidup sampai sekarang, kakak sudah sangat bahagia, Kakak yakin, Allah itu baik banget, pasti ada sesuatu yang Allah persiapkan kedepannya, kamu tidur yah, gausah mikirin ini."

"Kamu bisa pikirin ini, baik-baik Nak, kamu gak harus ngelakuin ini, Mama gak tega rasanya kalau kamu harus digadaikan kepada pria yang tidak kamu kenali," ujar Sahila saat Fey sudah bersiap untuk menemui pria yang akan membelinya.

"Mama, Papa, gausah mikirin ini, Fey udah gede, Fey udah bisa nentuin yang mana yang baik untuk Fey, insha Allah semuanya akan baik-baik saja, Mama percaya yah sama Fey," Fey tersenyum menatap Ibu Tirinya itu.

Air mata jatuh dari sana, Sahila tidak bisa menahan air matanya, didepan matanya anak perempuannya menggadaikan diri demi melunasi hutang keluarga yang sama sekali bukanlah kesalahannya.

"Maafin Mama Fey," Sahila memeluk Fey, dia merasakan sakit saat tidak bisa berbuat apa-apa bagi anak perempuannya.

Fey menyalami kedua orang tuanya itu, kemudian melangkahkan kakinya menuju mobil, dia masuk ke dalam mobil dan bersiap menemui pria yang akan membelinya.

"Ya Allah, jika memang ini jalannya, aku Ikhlas ya Allah, aku yakin ada sesuatu yang engkau siapkan untukku nanti," Fey mencoba menguatkan dirinya sendiri kemudian menjalankan mobilnya menuju tempat yang sudah ditentukan.

Fey menguatkan dirinya sendiri, melewati jalanan kota di pagi hari yang benar-benar penuh dengan aktivitas, tak butuh waktu lama sampai Fey, tiba disebuah gedung perkantoran dari GL-CORP dimana dia akan menemui CEO Perusahaan ini.

Fey keluar dari mobil dan berjalan masuk ke kantor itu, di pintu masuk, dia sudah disambut oleh beberapa orang satpam, Fey berakhir di resepsionis dan menyampaikan bahwa dia adalah tamu dari CEO Perusahaan ini.

"Mbak Fey yah, baik Mbak, Pak Frey-nya sudah menunggu di atas, bisa ikut saya," jawab Resepsionis tersebut saat Fey bertanya.

Kalau boleh hiperbola, siapa yang tidak mengenal Adrenz Godfrey, seorang CEO ternama dikota ini, dia merupakan seorang CEO tertutup yang jarang masuk ke dalam pemberitaan tapi sering masuk jajaran CEO terbaik dalam tahun ke tahun, Fey tidak menyangka dia akan berakhir menjadi istri dari sosok Frey.

Fey tidak pernah bertemu langsung dengan Frey, karena memang ini adalah yang pertama kali, Fey mengikuti resepsionis tersebut, sampai akhirnya mereka tiba disebuah ruangan yang dimana itu adalah ruangan dari Frey.

"Permisi Tuan Frey, ini adalah Mbak Fey, tamu anda," Resepsionis itu meninggalkan Fey diruangan itu berdua dengan Frey.

Frey sendiri menatap Fey dari atas ke bawah, dia benar-benar terpukau dengan kecantikan Fey, dia segera meminta Fey duduk di kursi yang ada disana.

"Kamu sudah tahu kan apa yang terjadi, saya hanya ingin memastikan bahwa tidak akan ada penolakan nantinya," ujar Frey menyandarkan punggungnya ke kursi.

Wajah Oriental Korea-Indonesia itu dengan wajah KeBapak-Bapak-an ini menatap dalam Fey, Fey menundukkan kepalanya kemudian mengangguk tanda setuju.

"Tanda Tangani ini!" Frey melempar sebuah surat kontrak perjanjian persetujuan untuk Fey beserta pulpennya. "Tidak usah dibaca, Tanda Tangani saja."

Fey meraih pulpen yang ada disana kemudian menanda tangani perjanjian itu tanpa membaca lebih lanjut apa isinya.

Pria benama Frey dihadapannya itu tersenyum, dia mengulas senyum yang lumayan licik.

"Resmi, sekarang kamu sudah dijual, betapa malangnya nasib kamu harus dijual untuk melunasi hutang keluargamu," ujar Frey berdiri.

Kalimatnya simple tapi sangat menjatuhkan harga diri Fey.

Terpopuler

Comments

Oh Dewi

Oh Dewi

Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu wajib searchnya pakek tanda kurung dan satu novel lagi judulnya Caraku Menemukanmu

2023-06-08

0

═ NISA ═

═ NISA ═

frey yang ini anaknya reza sama gilsha bukan kka ridz...?'

2023-06-05

0

Aan Nurhasanah

Aan Nurhasanah

hadir kak,ceritanya bagus👍👍👍lanjut kak

2023-04-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!