Mobil berjenis Aston Martin yang membawa Fey dan Zen pergi meninggalkan aula pernikahan itu melaju dengan sangat cepat melewati jalanan kota menuju belahan lain dari kota ini.
Fey masih berusaha memprospek dirinya sendiri untuk mencerna apa yang terjadi kedepannya, dia menatap sekeliling mobil ini dan benar ini bukan mimpi, yang ada di sampingnya sekarang adalah suaminya.
"Kita, mau kemana?" tanya Fey yang membuat Zen menatap ke arah wanita yang baru saja di nikahinya itu.
"Kita akan ke rumah keluarga besar saya, saya sudah bilang kan, lebih baik kamu memperbanyak diam saja, Fey," jawab Zen yang membuat Gadis Bercadar itu tertunduk seketika.
Fey menatap sekeliling mobil yang masih terus bergerak itu, kiri kanan jalan tampak asing bagi Fey karena memang Fey tidak pernah berada di tempat ini.
Fey memegangi perutnya, rasanya dia sudah lapar karena dari pagi memang dia belum sarapan sama sekali, Zen melirik Fey yang sedang memegang perutnya, ia yang tadinya fokus mengutak-atik ponselnya menurunkan ponsel tersebut.
"Pak! Berhenti di depan!" Zen memerintahkan sopirnya untuk memberhentikan mobil tersebut dimana di depan sana ada sebuah restoran yang menyediakan menu burger dan cepat saji lainnya. "Tunggu disini!"
Zen keluar dari mobil, meninggalkan Fey yang tidak tahu ingin pergi kemana suaminya itu, sembari menunggu Fey hanya diam, dia tidak bisa melakukan apapun, bahkan kini ponselnya entah berada dimana.
"Nyonya beruntung bisa menikah dengan Tuan Zen, sepanjang saya bekerja sebagai sopir tidak pernah saya mendapatkan Boss sebaik Tuan Zen yang sangat memanusiakan manusia," ujar sopir tersebut memulai pembicaraan.
Fey terdiam sejenak, dibayangan Fey itu Zen sama saja dengan Frey, menggunakan uang dan kekuasaan untuk mendapatkan segalanya, bahkan mereka tidak memiliki hati sama sekali.
"Saya tahu isi fikiran Nyonya terhadap Tuan, kebanyakan orang kaya memang menggunakan kekuasaan dan uang sebagai landasan mereka, tetapi Tuan Zen berbeda, dia di asuh oleh ayah tunggal dan ibu tiri sejak kecil, ibu tirinya memang jahat kadang saya melihat ibu tiri dan saudara tirinya merencanakan sesuatu yang jahat terhadap Tuan Zen, tapi Tuan Zen selalu mengatasinya dengan baik-baik saja, bahkan Tuan Zen selalu tersenyum walaupun dia tahu sifat buruk ibu tirinya itu, mungkin nanti yang menjadi tantangan terberat nyonya di rumah keluarga Tuan Zen adalah Ibu Tiri dan Saudara Tiri dari Tuan, mereka adalah sekumpulan orang yang haus akan harta," jawab Sopir tersebut kembali yang membuat Fey benar-benar merasakan sedikit rasa simpati terhadap hati Zen.
Sopir tersebut ingin bercerita lebih banyak tapi Zen sudah kembali dan masuk ke dalam mobil yang membuat Sopir tersebut tidak jadi bercerita.
"Makan ini, Maaf saya tidak menemukan makanan lain, saya janji sesampainya dirumah saya akan mengajak kamu ke restoran terbaik," ujar Zen memberikan sebungkus burger beserta kentangnya kepada Fey.
Fey menerima bungkus makanan berbahan paper itu dan berterimakasih, sementara Zen sendiri kembali duduk di samping Fey sembari menyuruh Sopirnya melanjutkan perjalanan.
•
•
•
BRAK!
"KAKAK GILA YAH! KAMU MENJUAL FEY LAGI KEPADA ORANG LAIN!" Seorang wanita yang lebih muda dari Frey masuk ke dalam ruangan kerja Frey sembari emosi.
"Kamu kenapa sih Angel, ini udah urusan kakak, kenapa kamu peduli banget sama dia?" tanya Frey sembari menutup laptopnya kemudian menatap adik perempuannya itu.
Angel, mengambil kursi kemudian duduk di hadapan Frey, dia membuka ponselnya kemudian memperlihatkan sesuatu kepada Frey.
"Kakak tahu siapa Fey? Fey itu adalah orang yang bertanggung jawab atas keselamatan Mama, Kak! Ginjal yang sedang berfungsi di tubuh Mama itu adalah Ginjal kak Fey! Kakak tega ngelakuin itu kepada kak Fey, kakak pikir apa alasanku mendapatkan ide untuk kakak menjadikan Fey tawaran untuk melunasi hutang kepada keluarganya? Alasannya karena aku pengen Fey jadi bagian keluarga kita seenggaknya untuk berterimakasih, tapi aku gak nyangka aja kak Zen, malah memiliki perjanjian lain dengan pria lain, dan pria itu adalah Kak Zen, orang yang aku cinta!" ujar Angel menatap nanar kakaknya itu.
"Maksud kamu?"
"Udah! Aku gamau bicara lagi sama kakak, aku udah kecewa, dan yang bikin aku kecewa lagi, kakak malah menjual Fey kepada Kak Zen yang merupakan orang yang aku cinta," jawab Angel. "Orang yang tiap hari aku ceritakan ke kakak, dia orangnya kak Zen!"
Angel melangkahkan kakinya pergi meninggalkan Frey di ruangannya dengan isi hati yang kacau.
"Jadi aku sudah melepas wanita yang sangat berjasa untuk kehidupan Mama?" bisik hati Frey merasa bimbang.
•
•
•
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
═ NISA ═
yuuuh....masalah hatinya serumit ini diawal...
2023-06-05
0
Aminah Adam
lanjut..
2023-03-26
0
Zainab ddi
syukur makanya jangan sombong persis banget kelakuannya kayak bapaky dulu sireza yg pernah nyakitin gilsha
2023-03-24
0