Part 7

Hari ini aku akan diajak Mas Naja kerumah orang tuanya. Jantungku berdegup dengan keras. Memikirkan respon orang tua Mas Naja membuat kepalaku berat.

"Ayo". Mas Naja sudah menungguku didalam mobil.

Aku masuk dan melihat Mas Naja baru saja memutuskan panggilan.

"Siapa?" Aku mencoba bertanya walau sebenarnya aku tidak harus tahu.

"Kamu cukup ikuti dan membalas budi baikku terhadap keluargamu". Kali ini Mas Naja mengatakanya dengan serius.

Aku kembali terdiam. Sikap Mas Naja terkadang kasar padaku tapi kenapa hati ini masih tertambat padanya.

💞 💞 💞

"Mas. Apa kita akan menikah?".

"Kalau itu mau mu". Jawaban Mas Naja membuat aku gugup.

"Bukan seperti itu mas. Ini tunangan palsu tapi kenapa..".

"Di depan orang tua kita tunangan dan pernikahan adalah hal yang serius".

Aku merasa Mas Naja akan tetap menikahiku didepan keluarga kita.

"Ayo masuk. Kita sudah sampai".

Aku turun dan mengikuti Mas Naja dibelakang. Serasa jantungku mau loncat dari tempatnya.

Rumah yang sangat mewah bagiku. Seperti kastil dalam negri dongeng. Baru kali ini Mas Naja membawaku kesini. Aku bukanlah cinderella kan. Aku hanya kekasih palsu.

"Aaah. Ternyata menantuku sudah datang". Aku terkejut mendengar teriakan seorang wanita paruh baya.

Dia berlari kearah aku dan Mas Naja. Aku menoleh dan berharap Mas Naja memberikan jawaban.

"Mamaku". Bisiknya lirih tepat ditelingaku.

Aku mengangguk.

"Selamat sore tante". aku mencoba menyapa dengan hati-hati takut salah ucap.

"Jangan panggil tante dong. Mama".

"Iya tante. Eh Mama". Aku merasa sangat canggung dengan situasi ini.

"Nama kamu siapa sayang?". Mama Mas Naja menggandengku untuk duduk disofa.

"Keira tante". Sesekali aku menoleh pada Mas Naja. Mas Naja hanya tersenyum tipis.

"Tuh kan tante lagi".

"Sudah lah Ma. Biarkan Kei bernafas dulu".

Tante Mita langsung diam mendengar ucapan Mas Naja. Situasi langsung berubah senyap.

"Kamu Kei?". Suara yang cukup berwibawa membuat kami menoleh.

"Iya Pa. Ini calonnya Naja".

Aku mengangguk. Melihat Papa Mas Naja adalah orang yang wibawanya tinggi.

Om Bahar duduk sikursi single. Beliau menatapku dengan tatapan tajam. Aku serasa di introgasi.

Sesekali aku merutuk dalam hati. Kenapa aku mau dengan tawaran Mas Naja. Aku jadi mati kutu.

"Kemarin Om dan Tante sudah melamar kamu secara resmi". Kata Om Bahar.

Aku langsung mendongakkan kepalaku yang sedari tadi menunduk. Seperti terkena lemparan bola. Aku merasa terkejut. Kata Mas Naja ini palsu.

"Dan kalian akan menikah bulan depan". sekarang Tante Mita yang mengatakanya.

Aku melihat Mas Naja santai saja seperti sudah merencanakan semuanya. Mas Naja mengecek ponsel dan tatapanya berubah. Mungkin sekarang hanya aku yang tidak tahu apa-apa sama sekali.

"Kalian kan sudah ada disini nanti sekalian makan malam bersama ya".

"Maaf Ma. Aku dan Kei ada janji dengan teman". Mas Naja langsung menarik tanganku.

"Iya Tante, Om. Mungkin lain kali".

"Padahal Mama sudah masak banyak lho".

Tanpa pamit lagi Mas Naja langsung menarik tanganku. Aku merasa buruk di depan Om dan Tante.

"Kenapa sih Mas?".

"Masuk ke mobil".

Aku langsung menuruti apa kata Mas Naja. Tatapan Mas Naja berbeda setelah menerima pesan.

💞 💞 💞

"Anya. Aku kayaknya semakin jatuh cinta sama Mas Naja. Padahal aku tahu hubungan ini palsu".

Aku menyesap kopiku.

"Kamu nggak mau berhenti saja".

Aku menggelengkan kepalaku. Anya mungkin menghawatirkanku sekarang.

"Gimana sama orang yang ngaku Kakak kamu?".

"Aku sudah tanya sama Bapak".

"Jawabanya?". Wajah Anya berubah sangat antusias.

"Dia memang Kakak tiriku".

Aku kembali meminum kopiku. Pandanganku fokus keluar jendela. Banyak orang yang berlalu dengan perasaan dan kehidupan masing-masing.

"Jangan ngelamun aja dong Kei". Anya menggebrak meja membuat aku kembali ke alam nyata.

"Aku akan kembali ke apartemen. Nanti aku kabari lagi".

Aku langsung meninggalkan Anya dengan banyak pertanyaan pastinya. Aku mungkin butuh menyendiri karna semua yang telah terjadi padaku.

"Kisah nyata yang membosankan atau kisah yang banyak drama dan kontrofersi". Aku hanya mampu untuk menjalani dan tidak ingin membayangkanya.

Apa aku terlalu mencintai Mas Naja sampai diperlakukan seperti inipun masih mampu untuk mencintainya.

💞 💞 💞

To be continued

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!