Pagi-pagi sekali Mas Naja sudah mengirim pesan agar aku tidak ke toko, tapi kerumahnya.
Aku mengambil tas slempangku dan bersiap untuk ke rumah Mas Naja. Mungkin ada hal penting yang akan dilakukan Mas Naja. Atau aku mau dipecat ya.
"Kayaknya aku nggak buat salah deh".
"Ngomong apa kamu?". Tanya Anya membuyarkan lamunanku.
"Nggak kok. Kamu nggak ke kantor". Aku mengambil air putih di depan Anya.
Anya menggeleng dengan semangat. "Aku mau jalan ke rumah ibu".
"Mau pulang kampung critanya".
"Iya. Kamu mau ikut?". Anya menyuapkan beberapa kentang goreng.
"Aku lagi ada urusan. Ini aja udah mau berangkat".
"Hati-hati ya".
Aku keluar kos-kosan dengan buru-buru karna jam sudah jam setengah tujuh.
💞 💞 💞
Aku melihat bangunan yang cukup mewah, pagar besi yang menjulang dan halaman yang sangat luas.
"Permisi, apa saya boleh masuk". Aku bertanya pada lelaki paruh baya. Mungkin satpam.
"Mbak Kei ya?". Tanyanya ramah.
Aku mengangguk semangat.
"Iya tadi Mas Naja sudah bilang sama saya. Nanti langsung nunggu di taman belakang saja ya Mbak". Kata satpam itu.
"Trimakasih pak. Saya masuk dulu".
Sampai di taman belakang aku dibuat melongo dengan suasana tenang. banyak tanaman dan bunga yang bermekaran. Kaya bukan di kota aja.
"Kamu udah dateng Kei".
Aku menoleh dan melihat Mas Naja. Pakaiannya sederhana namun tetap menawan. Tampilan yang perfect menurutku dan ditambah senyumannya itu.
"Kei. Udah lama nunggu ya?". Mas Naja sudah berada di depanku.
"Baru aja kok Mas. Ada apa ya mas?, kok tumben aku disuruh kemari".
"Mari duduk dulu".
Aku dan Mas Naja duduk disebuah bangku yang berada ditengah taman itu.
"Aku hanya mau ngasih penawaran sama kamu".
Aku bingung dengan apa yang disampaikan Mas Naja. Dia memberikanku sebuah kertas.
"Kertas perjanjian. Baca aja dulu". Mas Naja langsung meminum jus yang memang sudah ada dimeja.
Aku membaca surat itu. Disana tertulis kalau aku harus jadi tunangan Mas Naja. Hanya pura-pura.
"Kok tiba-tiba kasih kaya gini Mas?".
"Aku udah lama tahu kamu suka sama Aku Kei" Mas Naja mengambil kertas itu lagi. "Dan aku mau kamu bantu aku".
Sebenarnya senang menjadi tunangan Mas Naja tapi jika Mas Naja mencintaiku. Tapi ini, aku hanya harus menjadi tunangan pura-puranya.
"Kei. Bantu aku ya?". Mas Naja langsung menggenggam tanganku.
Aku mengerjapkan mata. Sekian detik aku mencerna kejadian ini. Aku langsung menarik tanganku.
"Kamu nggak suka sama tawaran aku ya Kei". Raut kecewa langsung hadir di wajah Mas Naja.
"Sebenarnya untuk apa perjanjian ini. Dan keuntungan apa yang aku dapat?".
"Kamu akan segera melunasi hutang orangtuamu di kampung". Perkataan Mas Naja membuat aku semakin heran. Kenapa Mas Naja bisa tahu tentang keluargaku.
"Ayolah Kei. Sampai Windi tidak mengejarku lagi".
Aku langsung berdiri. "Aku aka fikirkan dulu di rumah". Aku pergi tanpa perkataan Mas Naja.
Aku tidak tahu harus bagaimana lagi. Bagaimana bisa Mas Naja tahu kalau aku menyukainya dan kenapa juga Mas Naja bisa tahu tentang keluargaku.
💞 💞 💞
To be continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments