Beberapa kali aku mengerjapkan mata. Kepalaku terasa sangat berat dan terasa berputar-putar.
"Sudah sadar Non".
Wanita paruh baya yang tidak jauh dariku langsung memberikan minuman.
"Tadi saya disuruh Mas Rendra untuk menunggu Non".
Aku mengangguk. "Panggil aku Kei".
"Non juga bisa panggil saya Mbok May".
"Kei bukan Non". Kataku lagi dengan menahan sakit dikepala.
"Selama Mbak Kei disini saya akan mengurus semuanya. Itu perintah Mas Rendra". Kata wanita itu sambil membantuku duduk.
"Tadi Mbak Kei sama Mas Rendra bertengkar ya?".
Hanya anggukan kepala yang kulakukan.
"Dimana ponsel saya Mbok?".
Aku ingin mengabari Mas Naja atau Kak Sidiq.
"Maaf. Tapi semua yang tadi Mbak bawa sudah diambil Mas Rendra".
"Apa?".
Tamat sudah riwayatku. Kenapa juga semuanya diambil. Apa mungkin karna Shela yang masih hidup. Aku kembali terjebak.
"Saya permisi dulu".
Mbok May langsung keluar dari kamarku. Aku kembali merebahkan tubuhkan dan berkali-kali mengumpat tidak jelas.
💞 💞 💞
Semalaman aku tidak tidur hanya menunggu Mas Rendra datang. Memang aku bisa berjalan kemanapun tapi pagar utama dikunci. Aku tidak bisa keluar dari mansion ini.
"Mbak Kei. Makananya sudah siap".
Aku mengangguk. "Nanti aku kesana".
Mungkin jalan-jalan ditaman akan membuat aku lebih tenang. Cuaca sangat cerah pagi ini tapi aku. Aku seperti orang kehilangan arah.
"Kenapa juga Mas Rendra melakukan semua ini".
Aku memainkan jariku.
"Kenapa kamu disini". Suara bariton itu membuyarkan lamunanku.
"Mas Rendra". Aku langsung menghampirinya.
"Aku sudah tahu kamu tidak berbohong". Kata Mas Rendra.
"Mas tahu dari mana?. Kalau begitu aku bisa pulang sekarang kan?".
"Kamu bisa keluar dari sini kalau kami mau ikut rencanaku".
Aku bingung dengan perkataan Mas Rendra. Setelah Mas Rendra menjelaskan panjang lebar mau tidak mau aku harus setuju.
"Bagaimana?".
"Aku harus dandan kaya Shela?".
Mas Rendra mengangguk pasti.
"Ok".
💞 💞 💞
Mas Rendra mengambil beberapa pakaian dan memberikanya padaku.
Aku mulai mencoba pakaian itu. Beberapa kali Mas Rendra menggelengkan kepala.
"Ini yang terakhir kali. Kalau Mas nggak suka. Aku mau berhenti aja".
"Ok yang ini. Bawa tas ini". Mas Rendra memberikan tas yang senada dengan baju hitam yang ku pakai.
"Setidaknya baju ini mampu membuat kamu seperti Shela".
"Aku juga harus mencoba berubah jadi yang lebih baik mungkin". Timpalku.
Mas Rendra membayar semua baju dan tas yang ada disana. Kali ini aku harus berubah menjadi Shela selama Shela menjadi diriku.
"Sampai saat ini rencana Naja berhasil. Menyingkirkanmu dan membuat Shela menjadi Kei".
Aku hanya mendengarkan kata-kata Mas Rendra. Aku tidak tahu ini akan berhasil atau tidak yang jelas aku harus mendapatkan apa yang seharusnya kudapat.
"Ayo pulang".
💞 💞 💞
Seperti dibakar api rasanya melihat Mas Naja bersama wanita yang berpenampilan sangat mirip denganku.
"Aku tidak bisa Mas. Terlalu sakit".
"Kamu bodoh".
Aku menoleh dan melotot padanya.
"Aku nggak takut". Kali ini Mas Rendra balik memelototiku.
"Terserah". Aku membuang muka dan akan pergi.
Mas Rendra mencekal tanganku. Setidaknya buat Naja sadar kalau Shela selingkuh disana.
"Maksud Mas".
Mas Rendra menyodorkan ponselnya. Aku melihat Shela dengan seorang pria bule.
"Dia suaminya".
"Sekarang maksud Mas apa lagi?. Mas mau aku sama dia. Biar Mas bisa sama Shela".
"Aku hanya ingin membuat Naja sadar kalau Shela bukan wanita baik-baik".
Aku dan Mas Rendra berjalan beriringan. Mas Rendra menceritakan cintanya pada Shela dulu.
"Aku sekarang tahu perasaan Mas".
"Aku tidak ingin Naja sampai seperti diriku". Kata Mas Rendra dengan penuh kesedihan.
"Aku akan bantu Mas Rendra. Aku akan buat Mas Naja lebih memilihku".
"Bagus".
Mas Rendra mengacak-acak rambutku.
"Aku akan kembali ke kantor. Ini kunci apartemen barumu".
Aku hanya mengangguk dan melihat Mas Rendra pergi dengan mobilnya.
💞 💞 💞
To be continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments