18.Umi Sakit.

"Bruk!".

Abah Salman terkejut waktu melihat umi Raudah yang tiba tiba terjatuh setelah Kedua tamunya pulang dengan kondisi sangat marah tadi.

"Astagfirullahaladzim Umi!",teriak Abah dengan segera meraih tubuh sang istri yang tergeletak dilantai semen rumah mereka lalu membawanya kekamar.

Karena mendengar teriakan keras dari Abah barusan Ridwan paman Fatimah yang sedang melintas didepan rumah kedua orang tua Fatimah langsung datang kerumah mereka.

"Kak ada apa?",tanyanya dengan langsung masuk kedalam rumah dan terkejut karena melihat kakaknya Umi Raudah ternyata tidak sadarkan diri.

"Tolong Wan panggilkan mantri Hamid untuk memeriksa kakakmu sekarang",pinta Abah Salman dengan cemas.

"Baik kak saya akan panggilkan mantri Hamid sekarang",setelah mengatakan itu Ridwan lalu pergi ketempat yang dimaksudkan dan kembali tidak lama kemudian bersama seorang pria yang biasa mereka panggil Mantri Hamid.

"Pak tolong periksa kondisi istri saya ",pinta Abah Salman cemas karena dari tadi istrinya Uni Raudah belum juga sadar dari pingsan tiba tibanya.

Orang yang dipanggil Mantri Hamid itu segera melakukan pemeriksaaan pada kondisi Umi Raudah yang masih pingsan.

"Bagaimana kondisi kakak saya pak mantri?",tanya Ridwan dengan ekspresi cemas.

"Kita harus segera membawa Bu Raudah ke Rumahsakit sekarang untuk memeriksa kondisinya lebih lanjut karena saya khawatir Bu Raudah sekarang terkena stroke".

Abah Salman dan Ridwan langsung terkejut.

"Stroke pak Mantri?!Tapi tadi kondisi istri saya baik baik saja sebelumnya kenapa tiba tiba dia bisa terkena stroke?!".

"Saya tidak bisa mengatakannya kenapa Bah karena alat yang saya bawa juga cuma seadanya jadi sebelum terlambat sebaiknya kita bawa Bu Raudah ke rumahsakit sekarang".

Dengan sedih Abah Salman mengiyakan apa yang dikatakan mantri Hamid.

Umi Raudah dibawa kerumah sakit menggunakan mobil milik Mantri Hamid supaya Umi Raudah bisa cepat ditangani pihak rumah sakit , karena sejak pingsan sampai tiba dirumah sakit Umi Raudah belum juga sadarkan diri.

Dan seperti diagnosa awal mantri Hamid Umi Raudah terkena stroke karena terkejut yang membuat tekanan darahnya langsung naik kebagian otaknya hingga mengakibatkannya sampai tak sadarkan diri tadi.

"Sebenarnya apa yang terjadi kak kenapa kak Raudah sampai seperti ini?",tanya Ridwan dengan ikut duduk didepan ruang ICU bersama Abah Salman yang terlihat murung setelah mendengar diagnosa dokter tentang kondisi istrinya barusan.

"Aku juga tidak tau Wan kenapa cobaan datang bertubi tubi seperti ini",jawab Abah Salman terlihat sangat sedih.

"Maksud kakak?".

Abah Salman menghela nafas dengan keras.

"Tadi mertua Fatimah datang kerumah".

"Jadi mobil bagus itu tadi mertua Fatimah?Lalu kenapa Fatimah dan cucu kakak nggak ikut?".

"Karena kata mereka Fatimah pergi dari rumah Wan".

Ridwan sangat terkejut mendengar apa yang dikatakan Abah Salman.

"Maksudnya apa kak?",Tanta Ridwan dengan bingung.

Lalu Abah Salman menceritakan semuanya pada adik iparnya, alasan kenapa mertua Fatimah sampai datang kerumah mereka tadi.

"Astaghfirullahaladzim Kak!Tega sekali mereka melakukan itu pada keponakanku!",ucap Ridwan setelah mendengar cerita Abah Salman.

"Itulah Wan,kurasa kakakmu Raudah terlalu terkejut mendengar apa yang mereka sampaikan tadi karena itu kakakmu jadi seperti ini".

"Lalu apa kakak sudah mencoba menghubungi Fatimah sendiri dan menanyakan kebenarannya langsung".

"Karena terlalu gugup dan bingung aku sampai melupakan hal itu Wan".

"Kalau begitu sebaiknya kakak telpon Fatimah sekarang tanyakan dimana dia dan kalau bisa mintalah dia pulang supaya masalah ini jelas selain itu dia juga harus tau bagaimana kondisi kak Raudah sekarang".

"Ya baiklah Wan aku akan melakukannya sekarang".

Setelah itu Abah Salman menghubungi nomor ponsel Fatimah tapi nomor itu tidak bisa dihubungi membuat Abah Salman merasa heran karena biasanya Fatimah tidak pernah tidak bisa dihubungi.

"Bagaimana kak?",tanya Ridwan mulai cemas karena melihat ekspresi Abah Salman saat itu.

"Aneh nomor ponselnya tidak bisa dihubungi Wan padahal seminggu yang lalu dia baru saja menelpon kami".

"Mungkin saja dia sedang melakukan sesuatu kak sebaiknya tunggu saja siapa tau nanti dia menelpon balik",ucap Ridwan menenangkan Abah Salman yang terlihat cemas sekarang.

"Semoga saja Wan karena setelah mendengar apa yang mereka tuduhkan tadi pada Fatimah aku merasa sangat tidak tenang dan jujur saja aku tidak percaya putriku yang kudidik dengan baik menjadi seorang penjahat Wan",ucap Abah Salman dengan mata berkaca kaca.

"Kak aku yakin Fatimah bukan perempuan seperti itu jadi percaya saja padanya karena yang lebih mengenalnya adalah kita sebagai keluarganya meski kita bukan orang kaya seperti mereka tapi keluarga kita bukan pencuri kak".

"Iya kamu benar Wan".

"Sekarang kakak fokus saja dengan kondisi kak Raudah biar nanti aku yang mencoba menghubungi Fatimah lagi di rumah".

"Iya aku minta tolong padamu ya Wan karena aku harus Fokus merawat kakakmu disini supaya cepat membaik".

"Iya kak,kalau begitu sekarang aku mau pulang dulu untuk memberi Khabar pada orang rumah tentang kondisi kak Raudah jadi kita bisa bergantian menjaga kak Raudah dirumah sakit agar Kakak nggak kelelahan".

"Iya Wan".

Lalu adik Umi Raudah pun pamit pulang meninggalkan Abah Salman sendirian dirumah sakit menjaga Umi Raudah.

****

Sementara itu setelah pulang dari rumah orang tua Fatimah Bu Ratih dan pak Bratasena langsung menghubungi Arya putra mereka dan minta bertemu karena mereka tidak ingin apa yang mereka bicarakan akan didengar oleh Imelda.

"Bagaimana bu pak,Apa dia ada disana?",tanya Arya waktu masuk kedalam restoran tempat mereka bertemu.

"Duduklah dulu Ar ayo kita bicarakan ini",perintah bu Ratih yang diangguki oleh Arya dengan duduk di kursi bersama mereka.

"Jadi bagaimana?,tanya Arya lagi.

Pak Bratasena dan Bu Ratih tampak menarik nafas bersama lalu mereka berdua serentak menggeleng.

"Maksudnya?".

"Dia tidak ada disana Ar".

Kali ini Arya yang menarik nafas mendengar jawaban mereka.

"Rupanya yang kulihat waktu itu benar dia",gumam Arya yang masih. bisa didengar oleh kedua orangtuanya.

"Tapi kami sudah mengatakan pada kedua orang tuanya kalau Fatimah pergi dengan membawa tabungan kita bukan kita yang memberikan uang itu untuk harta Gono gini padanya Ar''.

"Tapi tetap saja keberadaannya disini bisa menghancurkan pernikahanku dan Imelda Bu".

"Lalu bagaimana Ar? Apa kita penjarakan saja dia supaya jera dan tidak berani mengusik keluarga kita lagi?".

Mendengar hal itu Arya tampak berpikir.

"Tapi sebelum itu aku harus memastikan dulu dimana dia tinggal sekarang baru setelah itu memikirkan apa yah harus kulakukan padanya".

"Jadi kamu berniat mencarinya ?".

Arya mengangguk.

"Aku akan menyewa detektif supaya bisa cepat menemukannya.

"Lakukan saja apa yang menurutmu baik Arya asal Imelda tidak tau hal itu".

"Iya buk,itu pasti karena aku tidak ingin Fatimah menjadi batu sandungan untuk rumah tanggaku juga karierku sekarang yang sebentar lagi akan mencapai puncak".

Terpopuler

Comments

Morna Simanungkalit

Morna Simanungkalit

Arya tunggu pembalasan atas perbuatanmu fatimah akan berusaha untuk putri kandungnya .

2024-08-06

0

Andi Fitri

Andi Fitri

astaga dasar klrg matre tunggu karma kalian...

2023-08-08

0

Bunda Salma

Bunda Salma

ya ampun keluarga lucknut demen banget tipu, bikin fitnah dan berbuat dzolim. mau menjarain fatimah ? apa coba delik untuk fatimah ?

2023-03-24

0

lihat semua
Episodes
1 1.Awal.
2 2.Menerima Perjodohan.
3 3.Kabar Menyakitkan
4 4.Kenyataan sebenarnya.
5 5.Keputusan Menyakitkan
6 6.Menunda Rencana Pulang Kampung.
7 7.Melamar Pekerjaan bersama pak Hasan.
8 8.Menjadi Pembantu.
9 9.Pembantu baru.
10 10.Rencana Fatimah.
11 11.Pergi Kekantor Tuan Verel.
12 12.Harapan Fatimah.
13 13.Menjenguk Aluna dari jauh.
14 14.Ada Bunda dicana?!
15 15. Sikap Aminah yang keterlaluan
16 16.Kecurigaan Arya.
17 17.Abah Tau.
18 18.Umi Sakit.
19 19.Rencana Arya.
20 20 Khabar Duka.
21 21.Ditangkap.
22 22.Ditahan.
23 23.Siapa?
24 24.Pengacara Adam.
25 25.Bendera Hijau dirumah Fatimah.
26 26.Memberitau Abah Salman.
27 27. Menjelaskan Permasalahannya pada Abah Salman
28 28.Mencari tau Kebenaran.
29 29. Penyelidikan yang Masih Buntu
30 30.Menengok kerumah Sakit
31 31.Rencana bertemu Imelda
32 32.Menemui Imelda.
33 33.Membujuk Imelda.
34 34.Mencoba Membuktikan.
35 35. Terenyuh.
36 36.Laporan Dokter Salsa .
37 37.Kecurigaan Imelda.
38 38.Bekerjasama.
39 39. Persetujuan Fatimah.
40 40.Kemarahan Arya
41 41.Dimana Imelda?
42 42.Mulai Terbongkar.
43 43.Surat Penggeledahan.
44 44.Menemukan Imelda.
45 45.Titik Terang.
46 46.Menangkap Arya.
47 47.Menjemput Abah Salman diTerminal.
48 48.Penjelasan Adam.
49 49.Menemui Fatimah.
50 50.Menjemput Aluna.
51 51.Keputusan Terakhir Sidang
52 52.Bertemu Keluarga Dikampung (End)
53 53.Season 2(Mengejar Cinta Fatimah)
54 54.
55 55.
56 56.
57 57.
58 58.
59 59.
60 60.
61 61.
62 62.
63 63.
64 64.
65 65.
66 66.
67 67.
68 68.
69 69.
70 70.
71 71.
72 72.
73 73.
74 74.
75 75.
76 76.
77 77.
78 78.
79 79.
80 80.
81 81.
82 82.
83 83.
84 84.
85 85.
86 86.
87 87.
88 88.
89 89.
90 90.
91 91
92 92.
93 93.
94 94.
95 95.
96 96.
97 97.
98 98.
99 99.
100 100.
101 101.
102 102.
103 103.
104 104.
105 105.
106 106. Promosi Novel Baru( SALAH BENIH)
107 107.
108 108.
109 109.
110 110.
111 111.
112 112.
113 113.
114 114.
115 115.
116 116.
117 117.
118 118.
119 119.
120 120.
121 121.
122 122.
123 123.
124 124.
125 125.
126 126.
127 127.
128 128.
129 129.
130 130.
131 131.
132 132.
133 133.
134 134.
135 135.
136 136.
137 137.
138 138.
139 139.
140 140.
141 141.
142 142.
143 143.
144 144.
145 145.
146 146.
147 147.
148 148.
149 149.
150 150.
151 151.
152 152.
153 153.
154 154.
155 155.
156 156.
157 157.
158 158.
159 159.
160 160.
161 161.
162 162.
163 163.
164 164.
165 165.
166 166.
167 167
168 168.
169 169.
170 170.
171 171.
172 172.
173 173.
174 174.
175 175.
176 176.
177 177.
178 178.
179 179.
180 180.
181 181.
182 182.
183 183.
184 184.
185 185.
186 186.
187 187.
188 188.
189 189.
190 190.
191 191.
192 192.
193 193.
194 194.
195 195.
196 196.
197 197.
198 198.
199 199.
200 200.
201 201.
202 202.
203 203.
204 204.
205 205.
206 206.
207 207.
208 208.
209 209.
Episodes

Updated 209 Episodes

1
1.Awal.
2
2.Menerima Perjodohan.
3
3.Kabar Menyakitkan
4
4.Kenyataan sebenarnya.
5
5.Keputusan Menyakitkan
6
6.Menunda Rencana Pulang Kampung.
7
7.Melamar Pekerjaan bersama pak Hasan.
8
8.Menjadi Pembantu.
9
9.Pembantu baru.
10
10.Rencana Fatimah.
11
11.Pergi Kekantor Tuan Verel.
12
12.Harapan Fatimah.
13
13.Menjenguk Aluna dari jauh.
14
14.Ada Bunda dicana?!
15
15. Sikap Aminah yang keterlaluan
16
16.Kecurigaan Arya.
17
17.Abah Tau.
18
18.Umi Sakit.
19
19.Rencana Arya.
20
20 Khabar Duka.
21
21.Ditangkap.
22
22.Ditahan.
23
23.Siapa?
24
24.Pengacara Adam.
25
25.Bendera Hijau dirumah Fatimah.
26
26.Memberitau Abah Salman.
27
27. Menjelaskan Permasalahannya pada Abah Salman
28
28.Mencari tau Kebenaran.
29
29. Penyelidikan yang Masih Buntu
30
30.Menengok kerumah Sakit
31
31.Rencana bertemu Imelda
32
32.Menemui Imelda.
33
33.Membujuk Imelda.
34
34.Mencoba Membuktikan.
35
35. Terenyuh.
36
36.Laporan Dokter Salsa .
37
37.Kecurigaan Imelda.
38
38.Bekerjasama.
39
39. Persetujuan Fatimah.
40
40.Kemarahan Arya
41
41.Dimana Imelda?
42
42.Mulai Terbongkar.
43
43.Surat Penggeledahan.
44
44.Menemukan Imelda.
45
45.Titik Terang.
46
46.Menangkap Arya.
47
47.Menjemput Abah Salman diTerminal.
48
48.Penjelasan Adam.
49
49.Menemui Fatimah.
50
50.Menjemput Aluna.
51
51.Keputusan Terakhir Sidang
52
52.Bertemu Keluarga Dikampung (End)
53
53.Season 2(Mengejar Cinta Fatimah)
54
54.
55
55.
56
56.
57
57.
58
58.
59
59.
60
60.
61
61.
62
62.
63
63.
64
64.
65
65.
66
66.
67
67.
68
68.
69
69.
70
70.
71
71.
72
72.
73
73.
74
74.
75
75.
76
76.
77
77.
78
78.
79
79.
80
80.
81
81.
82
82.
83
83.
84
84.
85
85.
86
86.
87
87.
88
88.
89
89.
90
90.
91
91
92
92.
93
93.
94
94.
95
95.
96
96.
97
97.
98
98.
99
99.
100
100.
101
101.
102
102.
103
103.
104
104.
105
105.
106
106. Promosi Novel Baru( SALAH BENIH)
107
107.
108
108.
109
109.
110
110.
111
111.
112
112.
113
113.
114
114.
115
115.
116
116.
117
117.
118
118.
119
119.
120
120.
121
121.
122
122.
123
123.
124
124.
125
125.
126
126.
127
127.
128
128.
129
129.
130
130.
131
131.
132
132.
133
133.
134
134.
135
135.
136
136.
137
137.
138
138.
139
139.
140
140.
141
141.
142
142.
143
143.
144
144.
145
145.
146
146.
147
147.
148
148.
149
149.
150
150.
151
151.
152
152.
153
153.
154
154.
155
155.
156
156.
157
157.
158
158.
159
159.
160
160.
161
161.
162
162.
163
163.
164
164.
165
165.
166
166.
167
167
168
168.
169
169.
170
170.
171
171.
172
172.
173
173.
174
174.
175
175.
176
176.
177
177.
178
178.
179
179.
180
180.
181
181.
182
182.
183
183.
184
184.
185
185.
186
186.
187
187.
188
188.
189
189.
190
190.
191
191.
192
192.
193
193.
194
194.
195
195.
196
196.
197
197.
198
198.
199
199.
200
200.
201
201.
202
202.
203
203.
204
204.
205
205.
206
206.
207
207.
208
208.
209
209.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!