13.Menjenguk Aluna dari jauh.

"Pak berhenti disini saja",pinta Fatimah pada pak Hasan untuk berhenti agak jauh dari gerbang sekolah Aluna lalu dia berniat berjalan sampai ke gerbang sekolah playgroup tempat Aluna bersekolah karena khawatir kalau dia meminta pak Hasan berhenti tepat didepan gerbang mertua atau orang yang akan menjemput Aluna bisa melihat keberadaannya.

"Ini masih jauh dari gerbang sekolah Fatimah apa tidak papa kamu berjalan sampai sana",jawab Pak Hasan kasihan karena tempat Fatimah minta berhenti dengan gerbang sekolah putrinya jaraknya masih lebih dari 100 meter.

"Nggak papa pak,kalau terlalu dekat saya khawatir keluarga mantan suami saya nanti melihat saya yang ingin menemui Aluna".

"Ya sudah kalau begitu hati hati ya,Bapak tunggu disini.Kalau ada apa apa telpon Bapak ya Fatimah",pinta pak Hasan yang langsung diangguki oleh Fatimah lalu berjalan kearah gerbang sekolah putrinya yang sudah cukup ramai dengan para orang tua murid yang berniat menjemput sekolah putri mereka karena memang sebentar lagi waktu pulang sekolah.

Fatimah berjalan dengan melihat kesekeliling khawatir akan berpapasan dengan anggota keluarga mantan suaminya terutama kedua mertuanya yang dirasa Fatimah akan menjemput Aluna kesekolah.

Fatimah menarik nafas lega setelah sampai didepan gerbang sekolah tapi sama sekali tidak berpapasan dengan anggota keluarga mantan suaminya.

Untuk menghindari terlihat mereka, Fatimah sengaja berdiri ditempat sedikit tertutup dari pandangan orang tapi masih bisa melihat jelas kegerbang sekolah putrinya saat itu.

Cukup lama Fatimah menunggu dengan perasaan harap harap cemas khawatir tidak bisa melihat Aluna karena saat para murid playgroup sudah mulai keluar Aluna belum juga terlihat dan orang orang sudah terlihat mulai berkurang.

"kenapa dia nggak ada,apa dia nggak masuk sekolah hari ini?",batinnya dengan perasaan mulai cemas khawatir putrinya sakit karena itu tidak sekolah hari ini dan kalau itu benar,pasti dia akan rewel karena dulu setiap kali Aluna sakit dia akan terus menempel ditubuhnya.Lalu sekarang siapa yang merawatnya kalau dia sakit? Apakah Alunanya juga masih tetap rewel atau tidak setelah dia tidak ada. Tanpa bisa dicegah air mata Fatimah menetes karena memikirkan bagaimana putrinya selama tidak ada dirinya membuat Fatimah semakin terisak meski lirih karena khawatir ada yang melihatnya.

Fatimah sudah berniat pergi dari tempat persembunyiannya karena Aluna tidak juga keluar dari gerbang sekolah saat tiba tiba dilihatnya mobil mantan suaminya datang dari arahnya tadi berjalan dan berhenti tepat digerbang sekolah lalu tak lama Imelda keluar dari samping kemudi dan berjalan kearah gerbang sekolah .

Tak lama setelahnya tiba tiba seorang gadis kecil dengan memakai seragam sekolah berlari menghampirinya perempuan itu yang memasang wajah penuh senyum.

"Mama!",panggil Aluna dengan berlari cukup kencang kearah Imelda yang sedang merentangkan tangannya kearah gadis kecil itu.

"Wah tuan putri mama,maaf ya lama menunggu tadi mama ada urusan sebentar sama papa,sayang".

Imelda mengatakan itu dengan menoleh kearah mobil Arya Bratasena mengkode orang yang berada didalam mobil untuk keluar dari mobil.

Dan benar saja tak lama tampak Arya Bratasena keluar dari dalam mobilnya dengan membawa boneka kuda poni besar berwarna ungu untuk Aluna yang langsung terlihat tertawa senang melihat apa yang ada ditangan Arya.

"Papa!",panggilnya dengan berlari kearah Arya Bratasena lalu memeluknya bersama boneka ditangan pria itu.

"Hadiah untuk Aluna karena sudah sabar menunggu dijemput papa sama mama sayang",jawab Bratasena dengan mengangkat tubuh Aluna yang berisi.

"Makasih pa Una cayang ama papa",ucapnya dengan mencium pipi sang papa.

"Bilang makasih juga sama mama karena tadi mama yang belikan untuk Aluna",perintah Arya dengan mendekatkan tubuh Aluna kearah Imelda yang langsung memeluk tubuh Aluna yang masih berada dalam gendongannya.

"Makasih ma,Una cayang mama",ucapnya dengan memeluk Imelda lalu mencium pipi perempuan itu secara bergantian.

"Mama juga sayang Aluna",jawab Imelda lalu mereka bertiga masuk kedalam mobil Arya dengan tertawa dan canda lalu pergi meninggalkan depan gerbang sekolah Aluna dibawah tatapan mata Fatimah yang banjir air mata melihat pemandangan itu.

Fatimah langsung tersungkur ketanah berbatu tempatnya berdiri semula dengan terisak cukup keras karena melihat putri yang dilahirkannya dengan mempertaruhkan nyawanya ternyata memanggil perempuan lain dengan panggilan yang seharusnya miliknya lalu apakah sekarang posisinya sudah benar benar hilang dihati dan pikiran Aluna nya.

Fatimah cukup lama berada diposisi seperti itu dan sudah lupa kalau sekarang dia sedang berada didepan sekolah yang kemungkinan akan ada orang melihat dirinya yang sedang terpuruk seperti itu.

Sampai sebuah suara menyadarkannya.

"Fatimah ayo bapak antar kamu pulang jangan menangis seperti ini disini",ucap pak Hasan dengan menyentuh bahu Fatimah dengan lembut layaknya sentuhan seorang ayah kepada putrinya membuat Fatimah langsung mendongak kearah pria paruh baya itu dengan airmata yang masih mengalir dipipinya.

"Pak Aluna pak... Hiks.... Hiks....",isaknya dengan mencoba berdiri dari tanah dibantu oleh pak Hasan.

"Yang sabar ya Fatimah....Allah pasti punya rencana lain dengan memberimu cobaan seperti ini",ucap pak Hasan lembut.

"Tapi dia sudah lupa denganku pak.... Hiks....hiks..Aku yang hamil dan melahirkannya tapi kenapa perempuan itu yang dipanggilnya mama pak,kenapa?!",teriak Fatimah disela isaknya yang semakin keras.

Melihat bagaimana terlukanya Fatimah sekarang pak Hasan hanya bisa mendengarkan apa yang diucapkan perempuan muda itu.

"Allah tidak adil pak!Allah tidak adil!...Hiks ...Hiks...kenapa mereka mengambil putriku harta satu satunya yang kumiliki kenapa?! Mereka jahat pak mereka orang orang jahat!Aku benci mereka semua aku benci!...Hiks ...Hiks...".

Fatimah terus menangis dan mengumpat dihadapan pak Hasan yang hanya diam mendengarkan apa yang dikatakan perempuan muda itu karena sebagai orang yang sudah kenyang makan asam garam kehidupan dia tau bagaiman terlukanya perasaan perempuan itu karena merasa tidak berdaya.

"Fatimah istighfar.Istighfar Fatimah Allah pasti punya rencananya sendiri untuk hidupmu percayalah itu Fatimah",bujuk pak Hasan karena melihat tangis Fatimah semakin tak terkendali.

"Aku benci mereka semua pak,Arya Imelda ayahnya ibunya mereka bukan manusia pak",ucapnya dengan suara serak karena terlalu banyak menangis dengan masih tetap berdiri ditepi jalan tempatnya semula.

"Bapak tau perasaanmu tapi Bapak mohon jangan membenci mereka Fatimah karena membenci itu tidak baik,rasa bencimu bisa merusak hidupmu Fatimah".

"Tapi mereka jahat pak mereka mengambil Aluna ku dengan paksa menipuku selama hampir 5 tahun .Aku hanya dijadikan ibu pengganti dengan alasan pernikahan bohongan pak.Mereka merenggut semua dariku. Putriku, masa mudaku dan harga diriku pak!".

"Tapi masih ada yang tersisa padamu Fatimah meski sekarang kamu terlihat hancur,tekadmu sebagai seorang ibu dan perempuan itu Bapak rasa cukup untuk membuatmu berjuang.Ingat Fatimah perjuanganmu belum berakhir tapi masih baru dimulai jadi bangun jangan menyerah seperti ini".

Terpopuler

Comments

Morna Simanungkalit

Morna Simanungkalit

semuanya sudah terjadi ,jadi bersabarlah fat mungkin Tuhan akan menunjukkan jalan yang terbaik agar dapat mengambil anakmu Aluna dari orang yang tak punya perasaan pada seorang ibu.

2024-08-06

0

Bunda Salma

Bunda Salma

bikin nyesek... ditipu selama 5 th, dipisah dari anak , diceraikan dg paksa tanpa kesalahan , meski Aluna di perlakukan spt princess oleh ibu tirinya , tp fatimah terluka karena haknya sbg ibu di renggut paksa.

2023-03-17

0

lihat semua
Episodes
1 1.Awal.
2 2.Menerima Perjodohan.
3 3.Kabar Menyakitkan
4 4.Kenyataan sebenarnya.
5 5.Keputusan Menyakitkan
6 6.Menunda Rencana Pulang Kampung.
7 7.Melamar Pekerjaan bersama pak Hasan.
8 8.Menjadi Pembantu.
9 9.Pembantu baru.
10 10.Rencana Fatimah.
11 11.Pergi Kekantor Tuan Verel.
12 12.Harapan Fatimah.
13 13.Menjenguk Aluna dari jauh.
14 14.Ada Bunda dicana?!
15 15. Sikap Aminah yang keterlaluan
16 16.Kecurigaan Arya.
17 17.Abah Tau.
18 18.Umi Sakit.
19 19.Rencana Arya.
20 20 Khabar Duka.
21 21.Ditangkap.
22 22.Ditahan.
23 23.Siapa?
24 24.Pengacara Adam.
25 25.Bendera Hijau dirumah Fatimah.
26 26.Memberitau Abah Salman.
27 27. Menjelaskan Permasalahannya pada Abah Salman
28 28.Mencari tau Kebenaran.
29 29. Penyelidikan yang Masih Buntu
30 30.Menengok kerumah Sakit
31 31.Rencana bertemu Imelda
32 32.Menemui Imelda.
33 33.Membujuk Imelda.
34 34.Mencoba Membuktikan.
35 35. Terenyuh.
36 36.Laporan Dokter Salsa .
37 37.Kecurigaan Imelda.
38 38.Bekerjasama.
39 39. Persetujuan Fatimah.
40 40.Kemarahan Arya
41 41.Dimana Imelda?
42 42.Mulai Terbongkar.
43 43.Surat Penggeledahan.
44 44.Menemukan Imelda.
45 45.Titik Terang.
46 46.Menangkap Arya.
47 47.Menjemput Abah Salman diTerminal.
48 48.Penjelasan Adam.
49 49.Menemui Fatimah.
50 50.Menjemput Aluna.
51 51.Keputusan Terakhir Sidang
52 52.Bertemu Keluarga Dikampung (End)
53 53.Season 2(Mengejar Cinta Fatimah)
54 54.
55 55.
56 56.
57 57.
58 58.
59 59.
60 60.
61 61.
62 62.
63 63.
64 64.
65 65.
66 66.
67 67.
68 68.
69 69.
70 70.
71 71.
72 72.
73 73.
74 74.
75 75.
76 76.
77 77.
78 78.
79 79.
80 80.
81 81.
82 82.
83 83.
84 84.
85 85.
86 86.
87 87.
88 88.
89 89.
90 90.
91 91
92 92.
93 93.
94 94.
95 95.
96 96.
97 97.
98 98.
99 99.
100 100.
101 101.
102 102.
103 103.
104 104.
105 105.
106 106. Promosi Novel Baru( SALAH BENIH)
107 107.
108 108.
109 109.
110 110.
111 111.
112 112.
113 113.
114 114.
115 115.
116 116.
117 117.
118 118.
119 119.
120 120.
121 121.
122 122.
123 123.
124 124.
125 125.
126 126.
127 127.
128 128.
129 129.
130 130.
131 131.
132 132.
133 133.
134 134.
135 135.
136 136.
137 137.
138 138.
139 139.
140 140.
141 141.
142 142.
143 143.
144 144.
145 145.
146 146.
147 147.
148 148.
149 149.
150 150.
151 151.
152 152.
153 153.
154 154.
155 155.
156 156.
157 157.
158 158.
159 159.
160 160.
161 161.
162 162.
163 163.
164 164.
165 165.
166 166.
167 167
168 168.
169 169.
170 170.
171 171.
172 172.
173 173.
174 174.
175 175.
176 176.
177 177.
178 178.
179 179.
180 180.
181 181.
182 182.
183 183.
184 184.
185 185.
186 186.
187 187.
188 188.
189 189.
190 190.
191 191.
192 192.
193 193.
194 194.
195 195.
196 196.
197 197.
198 198.
199 199.
200 200.
201 201.
202 202.
203 203.
204 204.
205 205.
206 206.
207 207.
208 208.
209 209.
Episodes

Updated 209 Episodes

1
1.Awal.
2
2.Menerima Perjodohan.
3
3.Kabar Menyakitkan
4
4.Kenyataan sebenarnya.
5
5.Keputusan Menyakitkan
6
6.Menunda Rencana Pulang Kampung.
7
7.Melamar Pekerjaan bersama pak Hasan.
8
8.Menjadi Pembantu.
9
9.Pembantu baru.
10
10.Rencana Fatimah.
11
11.Pergi Kekantor Tuan Verel.
12
12.Harapan Fatimah.
13
13.Menjenguk Aluna dari jauh.
14
14.Ada Bunda dicana?!
15
15. Sikap Aminah yang keterlaluan
16
16.Kecurigaan Arya.
17
17.Abah Tau.
18
18.Umi Sakit.
19
19.Rencana Arya.
20
20 Khabar Duka.
21
21.Ditangkap.
22
22.Ditahan.
23
23.Siapa?
24
24.Pengacara Adam.
25
25.Bendera Hijau dirumah Fatimah.
26
26.Memberitau Abah Salman.
27
27. Menjelaskan Permasalahannya pada Abah Salman
28
28.Mencari tau Kebenaran.
29
29. Penyelidikan yang Masih Buntu
30
30.Menengok kerumah Sakit
31
31.Rencana bertemu Imelda
32
32.Menemui Imelda.
33
33.Membujuk Imelda.
34
34.Mencoba Membuktikan.
35
35. Terenyuh.
36
36.Laporan Dokter Salsa .
37
37.Kecurigaan Imelda.
38
38.Bekerjasama.
39
39. Persetujuan Fatimah.
40
40.Kemarahan Arya
41
41.Dimana Imelda?
42
42.Mulai Terbongkar.
43
43.Surat Penggeledahan.
44
44.Menemukan Imelda.
45
45.Titik Terang.
46
46.Menangkap Arya.
47
47.Menjemput Abah Salman diTerminal.
48
48.Penjelasan Adam.
49
49.Menemui Fatimah.
50
50.Menjemput Aluna.
51
51.Keputusan Terakhir Sidang
52
52.Bertemu Keluarga Dikampung (End)
53
53.Season 2(Mengejar Cinta Fatimah)
54
54.
55
55.
56
56.
57
57.
58
58.
59
59.
60
60.
61
61.
62
62.
63
63.
64
64.
65
65.
66
66.
67
67.
68
68.
69
69.
70
70.
71
71.
72
72.
73
73.
74
74.
75
75.
76
76.
77
77.
78
78.
79
79.
80
80.
81
81.
82
82.
83
83.
84
84.
85
85.
86
86.
87
87.
88
88.
89
89.
90
90.
91
91
92
92.
93
93.
94
94.
95
95.
96
96.
97
97.
98
98.
99
99.
100
100.
101
101.
102
102.
103
103.
104
104.
105
105.
106
106. Promosi Novel Baru( SALAH BENIH)
107
107.
108
108.
109
109.
110
110.
111
111.
112
112.
113
113.
114
114.
115
115.
116
116.
117
117.
118
118.
119
119.
120
120.
121
121.
122
122.
123
123.
124
124.
125
125.
126
126.
127
127.
128
128.
129
129.
130
130.
131
131.
132
132.
133
133.
134
134.
135
135.
136
136.
137
137.
138
138.
139
139.
140
140.
141
141.
142
142.
143
143.
144
144.
145
145.
146
146.
147
147.
148
148.
149
149.
150
150.
151
151.
152
152.
153
153.
154
154.
155
155.
156
156.
157
157.
158
158.
159
159.
160
160.
161
161.
162
162.
163
163.
164
164.
165
165.
166
166.
167
167
168
168.
169
169.
170
170.
171
171.
172
172.
173
173.
174
174.
175
175.
176
176.
177
177.
178
178.
179
179.
180
180.
181
181.
182
182.
183
183.
184
184.
185
185.
186
186.
187
187.
188
188.
189
189.
190
190.
191
191.
192
192.
193
193.
194
194.
195
195.
196
196.
197
197.
198
198.
199
199.
200
200.
201
201.
202
202.
203
203.
204
204.
205
205.
206
206.
207
207.
208
208.
209
209.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!