14.Ada Bunda dicana?!

"Bunda!",panggil Aluna tiba tiba saat mobil Arya sudah berjalan menjauh dari gerbang sekolahnya membuat Arya dan Imelda langsung menoleh kekursi belakang tempat Aluna duduk.

"Siapa sayang?",tanya Arya dengan menatap kearah Aluna yang terus saja menoleh kearah luar mobil .mereka

"Ada bunda disana papa! ",jawabnya dengan menunjuk ke luar mobil yang semakin jauh berjalan meninggalkan sekolah gadis kecil itu dibelakang mereka.

Mendengar hal itu Arya langsung saling tatap dengan Imelda.

"Pasti bukan Bunda kamu sayang, Bunda kan sudah pergi jauh ninggalin Aluna sama teman barunya,jadi nggak mungkin Bundamu ada diluar sana sekarang Aluna ",jawab Imelda dengan mencoba melihat keluar dari kaca spion disampingnya.

"Nggak Mama itu ada bunda disana.Bunda beldili melihat ke Aluna cambi nangis,Aluna mau ketemu Bunda. Ayo mama papa hentikan mobilnya kasihan bunda nunggu Aluna berdiri disana sendilian",rengek Aluna dengan mulai menangis dan merajuk didalam mobil membuat Arya dan Imelda terkejut dengan sikap Aluna yang tiba tiba merajuk dan bicara ngelanturvtidak karuan dengan bilang kalau melihat Fatimah sementara waktu Imelda menoleh keluar tidak ada siapa siapa.

Dengan terpaksa Imelda langsung mencoba membujuk Aluna dengan iming iming hal yang biasa nya selalu bisa membuat gadis kecil itu luluh selama ini kalau dia mulai merajuk.

"Diam ya sayang sekarang mama sama papa akan ajak Aluna main ke Mall ya sebelum pulang kerumah bagaimana".

"Nggak mau Aluna mau sama Bunda ma.Aluna kangen Bunda mau dipeluk Bunda papa, hiks.. hiks.....".

"Sayang jangan nangis ya kan sudah ada mama sama papa yang sayang Aluna melebihi bunda kamu",ucap Arya ikut membujuk Aluna karena rajuksn Aluna cukup parah.

"Nggak mau Aluna mau bunda Aluna sayang bunda! kacian bunda nangis cendilian pa!",teriak Aluna semakin parah merajuk membuat Imelda dan Arya menarik nafas kesal jadinya karena Aluna semakin parah merajuknya siang itu

"Nggak ada bunda Aluna ,yang ada mama sama papa dan juga nenek sama kakek",ucap Arya dengan intonasi cukup keras membuat Aluna semakin terisak.

"Sayang kok ngomongnya kasar seperti itu sih sama Aluna diakan masih kecil mungkin aja dia tadi melihat orang yang mirip sama perempuan itu karena itu dia berpikir kalau itu dia".

"Hufft,Tapi kali ini dia sedikit keterlaluan merajuknya sayang dan kita rayu malah semaki merajuk padahal aku sedang ada kerjaan penting setelah ini".

"Kerjaan kan bisa ditunda sayang ,kamu tinggal telpon dokter lain untuk menggantikanmu sekarang dan membujuk Aluna dengan mengajaknya jalan jalan keMall dia pasti akan diam sendiri nanti".

" Hufft,Baik lah Bu direktur,akan aku lakukan asal kamu dan putri kita senang",jawab Arya dengan mencoleh dagu Imelda mesra.

"Ish.... mas Aluna masih ngambek tu jangan bercanda",balas Imelda dengan menatap kearah Aluna yang terlihat masih ngambek tapi sudah mulai berhenti menangis karena lelah.

"Aluna sayang kita jalan jalan ya sama mama sama papa naik komedi putar mau",bujuk Arya dengan menatap kearah Aluna yang diam.

"Aluna mau naik kuda walna ungu!",jawabnya masih dengan ekspresi ngambeknya

"Iya kita akan naik semua warna kuda sampai Aluna puas",jawab Imelda dengan tersenyum manis pada Gadis kecil itu yang ekspresinya terlihat masih merenggut tapi sudah tidak nangis lagi.

***

"Apa menurut mas tadi Aluna benar benar melihat Fatimah ada didepan sekolahnya?",tanya Imelda saat mereka sudah pulang dari wahana bermain untuk membujuk Aluna tadi sementara karena lelah saat itu Aluna tertidur dikursi mobilnya.

"Itu tidak mungkin Sayang bukankah Fatimah sudah kita beri uang yang cukup banyak dan bilang akan pulang kampung jadi aku yakin dia sekarang sudah berada dikampungnya".

"Lalu siapa yang dilihat Aluna tadi kalau bukan Fatimah Mas?".

"Aku rasa itu orang yang mirip dengannya sayang".

"Entah kenapa aku merasa cemas Mas, jangan jangan sebenarnya Fatimah nggak pulang kekampungnya tapi masih berada dikota selama ini".

"Jangan cemas sayang meski dia masih berada dikota ini tapi dia tetap tidak bisa melakukan apapun untuk mengambil Aluna dari kita Sayang karena Aluna sudah menjadi putri kita jadi kamu tidak perlu khawatir".

Imelda menarik nafas keras mendengar ucapan Arya

"Kalau dia berani mengambil Aluna dari kita, apalagi dengan cara licik kali ini aku tidak akan berbaik hati lagi padanya seperti waktu perceraian kalian itu Mas".

Mendengar itu Arya lalu meraih Imelda kedalam pelukannya.

"Dia tidak akan berani melakukan hal itu sayang karena Fatimah tidak sepintar itu.Kau lihat selama kami menikah dia benar benar menjadi istri penurut dan baik yang menghabiskan hidupnya hanya untuk merawat Aluna juga aku selama ini jadi kamu tidak perlu khawatir dia akan bisa melakukan itu.Selain itu dia juga tidak akan tau caranya bagaimana mengambil Aluna dari kita karena buktinya kita hanya mengancamnya sedikit dia langsung setuju menanda tangan surat cerai dan perjanjian itu".

"Ya kuharap yang kamu katakan benar mas karena aku sudah cukup lama menderita demi bisa bersama dengan kalian mas",jawab Imelda dengan masuk kedalam pelukan Arya satu satunya pria yang dicintainya selama ini dan bahkan demi pria itu dia sudah banyak berkorban bukan cuma perasaan tapi juga materi yang tak terhitung jumlahnya meski sebagai pewaris rumah sakit dari tempat Arya Bratasena bekerja sejumlah uang yang diberikannya pada Fatimah waktu itu bukan jumlah yang besar tapi tetap saja waktu penantiannya selama hampir 5tahun yang harus hidup sebagai bayangan untuk Arya demi bisa mendapatkan Aluna dia rela melakukannya tapi semua sudah selesai sekarang dan dia tidak ingin menyerahkan lagi Aluna pada Fatimah perempuan kampung itu yang memang dinikahi Arya hanya demi supaya mereka bisa memiliki anak yang tidak bisa dimilikinya akibat Kanker rahim yang sempat dideritanya 5,tahun lalu.

"Oh iya malam ini bagaimana kalau kita titipkan Aluna pada ayah dan ibu sayang lalu ayo kita Dinner diluar bagaimana?",saran Arya karena tau suasana hati Imelda sekarang sedang tidak baik setelah tadi Aluna ngambek karena berpikir melihat Fatimah meski sekilas Arya juga sempat melihat perempuan yang mirip Fatimah disekitar sekolah Aluna tadi tapi dia tidak ingin mengatakan hal itu kepada Imelda karena khawatir suasana hati Imelda akan semakin buruk nantinya.

"Dinner?",gumam Imelda terdengar tidak terlalu bersemangat mendengar ajakan Arya karena Susana hatinya sedang buruk setelah rengekan berkepanjangan yang dilakukan Aluna tadi.

"Iya...bukankah kita sudah lama tidak keluar berdua saja sejak kita meresmikan pernikahan kita karena kamu sibuk untuk membujuk Aluna supaya menyukaimu ".

"Baiklah sepertinya apa yang kamu katakan benar mas.Akhir akhir ini aku terlalu sibuk dengan peran baruku sebagai mama Aluna.Bahkan aku juga tidak punya banyak waktu untuk pergi kerumah sakit untuk bekerja karena mementingkan Aluna".

"Untuk masalah rumah sakit kamu tidak perlu khawatir karena aku sudah membantumu menyelesaikannya".

"Benarkah mas?",tanya Imelda senang.

Arya mengangguk.

Terpopuler

Comments

Morna Simanungkalit

Morna Simanungkalit

semoga verel bisa membantu fatimah untuk mengambil hak asuh Aluna.

2024-08-06

0

lihat semua
Episodes
1 1.Awal.
2 2.Menerima Perjodohan.
3 3.Kabar Menyakitkan
4 4.Kenyataan sebenarnya.
5 5.Keputusan Menyakitkan
6 6.Menunda Rencana Pulang Kampung.
7 7.Melamar Pekerjaan bersama pak Hasan.
8 8.Menjadi Pembantu.
9 9.Pembantu baru.
10 10.Rencana Fatimah.
11 11.Pergi Kekantor Tuan Verel.
12 12.Harapan Fatimah.
13 13.Menjenguk Aluna dari jauh.
14 14.Ada Bunda dicana?!
15 15. Sikap Aminah yang keterlaluan
16 16.Kecurigaan Arya.
17 17.Abah Tau.
18 18.Umi Sakit.
19 19.Rencana Arya.
20 20 Khabar Duka.
21 21.Ditangkap.
22 22.Ditahan.
23 23.Siapa?
24 24.Pengacara Adam.
25 25.Bendera Hijau dirumah Fatimah.
26 26.Memberitau Abah Salman.
27 27. Menjelaskan Permasalahannya pada Abah Salman
28 28.Mencari tau Kebenaran.
29 29. Penyelidikan yang Masih Buntu
30 30.Menengok kerumah Sakit
31 31.Rencana bertemu Imelda
32 32.Menemui Imelda.
33 33.Membujuk Imelda.
34 34.Mencoba Membuktikan.
35 35. Terenyuh.
36 36.Laporan Dokter Salsa .
37 37.Kecurigaan Imelda.
38 38.Bekerjasama.
39 39. Persetujuan Fatimah.
40 40.Kemarahan Arya
41 41.Dimana Imelda?
42 42.Mulai Terbongkar.
43 43.Surat Penggeledahan.
44 44.Menemukan Imelda.
45 45.Titik Terang.
46 46.Menangkap Arya.
47 47.Menjemput Abah Salman diTerminal.
48 48.Penjelasan Adam.
49 49.Menemui Fatimah.
50 50.Menjemput Aluna.
51 51.Keputusan Terakhir Sidang
52 52.Bertemu Keluarga Dikampung (End)
53 53.Season 2(Mengejar Cinta Fatimah)
54 54.
55 55.
56 56.
57 57.
58 58.
59 59.
60 60.
61 61.
62 62.
63 63.
64 64.
65 65.
66 66.
67 67.
68 68.
69 69.
70 70.
71 71.
72 72.
73 73.
74 74.
75 75.
76 76.
77 77.
78 78.
79 79.
80 80.
81 81.
82 82.
83 83.
84 84.
85 85.
86 86.
87 87.
88 88.
89 89.
90 90.
91 91
92 92.
93 93.
94 94.
95 95.
96 96.
97 97.
98 98.
99 99.
100 100.
101 101.
102 102.
103 103.
104 104.
105 105.
106 106. Promosi Novel Baru( SALAH BENIH)
107 107.
108 108.
109 109.
110 110.
111 111.
112 112.
113 113.
114 114.
115 115.
116 116.
117 117.
118 118.
119 119.
120 120.
121 121.
122 122.
123 123.
124 124.
125 125.
126 126.
127 127.
128 128.
129 129.
130 130.
131 131.
132 132.
133 133.
134 134.
135 135.
136 136.
137 137.
138 138.
139 139.
140 140.
141 141.
142 142.
143 143.
144 144.
145 145.
146 146.
147 147.
148 148.
149 149.
150 150.
151 151.
152 152.
153 153.
154 154.
155 155.
156 156.
157 157.
158 158.
159 159.
160 160.
161 161.
162 162.
163 163.
164 164.
165 165.
166 166.
167 167
168 168.
169 169.
170 170.
171 171.
172 172.
173 173.
174 174.
175 175.
176 176.
177 177.
178 178.
179 179.
180 180.
181 181.
182 182.
183 183.
184 184.
185 185.
186 186.
187 187.
188 188.
189 189.
190 190.
191 191.
192 192.
193 193.
194 194.
195 195.
196 196.
197 197.
198 198.
199 199.
200 200.
201 201.
202 202.
203 203.
204 204.
205 205.
206 206.
207 207.
208 208.
209 209.
Episodes

Updated 209 Episodes

1
1.Awal.
2
2.Menerima Perjodohan.
3
3.Kabar Menyakitkan
4
4.Kenyataan sebenarnya.
5
5.Keputusan Menyakitkan
6
6.Menunda Rencana Pulang Kampung.
7
7.Melamar Pekerjaan bersama pak Hasan.
8
8.Menjadi Pembantu.
9
9.Pembantu baru.
10
10.Rencana Fatimah.
11
11.Pergi Kekantor Tuan Verel.
12
12.Harapan Fatimah.
13
13.Menjenguk Aluna dari jauh.
14
14.Ada Bunda dicana?!
15
15. Sikap Aminah yang keterlaluan
16
16.Kecurigaan Arya.
17
17.Abah Tau.
18
18.Umi Sakit.
19
19.Rencana Arya.
20
20 Khabar Duka.
21
21.Ditangkap.
22
22.Ditahan.
23
23.Siapa?
24
24.Pengacara Adam.
25
25.Bendera Hijau dirumah Fatimah.
26
26.Memberitau Abah Salman.
27
27. Menjelaskan Permasalahannya pada Abah Salman
28
28.Mencari tau Kebenaran.
29
29. Penyelidikan yang Masih Buntu
30
30.Menengok kerumah Sakit
31
31.Rencana bertemu Imelda
32
32.Menemui Imelda.
33
33.Membujuk Imelda.
34
34.Mencoba Membuktikan.
35
35. Terenyuh.
36
36.Laporan Dokter Salsa .
37
37.Kecurigaan Imelda.
38
38.Bekerjasama.
39
39. Persetujuan Fatimah.
40
40.Kemarahan Arya
41
41.Dimana Imelda?
42
42.Mulai Terbongkar.
43
43.Surat Penggeledahan.
44
44.Menemukan Imelda.
45
45.Titik Terang.
46
46.Menangkap Arya.
47
47.Menjemput Abah Salman diTerminal.
48
48.Penjelasan Adam.
49
49.Menemui Fatimah.
50
50.Menjemput Aluna.
51
51.Keputusan Terakhir Sidang
52
52.Bertemu Keluarga Dikampung (End)
53
53.Season 2(Mengejar Cinta Fatimah)
54
54.
55
55.
56
56.
57
57.
58
58.
59
59.
60
60.
61
61.
62
62.
63
63.
64
64.
65
65.
66
66.
67
67.
68
68.
69
69.
70
70.
71
71.
72
72.
73
73.
74
74.
75
75.
76
76.
77
77.
78
78.
79
79.
80
80.
81
81.
82
82.
83
83.
84
84.
85
85.
86
86.
87
87.
88
88.
89
89.
90
90.
91
91
92
92.
93
93.
94
94.
95
95.
96
96.
97
97.
98
98.
99
99.
100
100.
101
101.
102
102.
103
103.
104
104.
105
105.
106
106. Promosi Novel Baru( SALAH BENIH)
107
107.
108
108.
109
109.
110
110.
111
111.
112
112.
113
113.
114
114.
115
115.
116
116.
117
117.
118
118.
119
119.
120
120.
121
121.
122
122.
123
123.
124
124.
125
125.
126
126.
127
127.
128
128.
129
129.
130
130.
131
131.
132
132.
133
133.
134
134.
135
135.
136
136.
137
137.
138
138.
139
139.
140
140.
141
141.
142
142.
143
143.
144
144.
145
145.
146
146.
147
147.
148
148.
149
149.
150
150.
151
151.
152
152.
153
153.
154
154.
155
155.
156
156.
157
157.
158
158.
159
159.
160
160.
161
161.
162
162.
163
163.
164
164.
165
165.
166
166.
167
167
168
168.
169
169.
170
170.
171
171.
172
172.
173
173.
174
174.
175
175.
176
176.
177
177.
178
178.
179
179.
180
180.
181
181.
182
182.
183
183.
184
184.
185
185.
186
186.
187
187.
188
188.
189
189.
190
190.
191
191.
192
192.
193
193.
194
194.
195
195.
196
196.
197
197.
198
198.
199
199.
200
200.
201
201.
202
202.
203
203.
204
204.
205
205.
206
206.
207
207.
208
208.
209
209.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!