Kembalikan Putriku Mas
Fatimah Humairoh gadis cantik berusia diawal 20 an itu berjalan cepat menuju taman yang tidak jauh dari Madrasah tempatnya mengajar karena ada janji untuk bertemu dengan seseorang yang spesial hari itu.
Sampai disana dia langsung tersenyum manis waktu melihat orang yang akan ditemuinya tampak duduk termenung dimotor bebek yang bersandar dibawah pohon itu.
"Assalamualaikum mas Adam",sapa Fatimah cukup keras hingga membuat pemuda tampan yang sedang termenung itu sontak terkejut dan hampir saja jatuh dari motornya membuat Fatimah tidak bisa lagi menahan tawanya melihat Adam hampir jatuh.
"E.. Waalaikumsalam...",jawabnya dengan wajah tertunduk malu karena hampir jatuh barusan.
"Mas sudah lama menunggu aku disini?",tanya Fatimah dengan mengajak Adam untuk duduk di kursi taman yang tidak jauh dari sana.
"Belum terlalu lama bagaimana di Madrasah hari ini?",tanyanya basa basi pada Fatimah.
"Sama seperti biasa pasti lebih seru mas Adam dikampus dibandingkan apa yang kulakukan",celetuk Fatimah dengan wajah cemberut karena berpikir kalau dikampusnya Adam pasti banyak bertemu dengan wanita lain yang cantik cantik dan modis dibanding dirinya yang hanya guru honor diMadrasah kecil dekat rumahnya itu.
Adam langsung tersenyum melihat ekspresi Fatimah tapi ekspresinya kembali berubah waktu ingat tujuannya mengajak Fatimah bertemu hari ini.
" Fatimah ada yang ingin aku bicarakan denganmu sekarang",ucap Adam dengan menyentuh jari Fatimah berusaha untuk mencari kekuatan dari sana.
Fatimah langsung menatap serius kearah Adam.
"Apa itu Mas Adam,sepertinya sangat penting?",tanya Fatimah.
"Aku .....aku...",Adam tampak ragu ragu untuk mengatakan apa tujuannya mengajak Fatimah bertemu siang itu.
"Mas Adam sedang punya masalah ya, kalau iya katakan saja siapa tau Fatimah bisa membantu menyelesaikan masalah mas itu sekarang" bujuk Fatimah karena melihat Adam yang terlihat ragu untuk mengatakan apa yang ingin dibicarakannya sekarang.
Adam menarik nafas panjang sebelum mulai bicara pada Fatimah.
"Aku dapat beasiswa untuk melanjutkan kuliah keLuar negeri selama 4 tahun Fatimah",ucap Adam dengan menatap wajah kekasihnya itu untuk melihat ekspresi Fatimah waktu mendengar apa yang dikatakannya barusan.
Fatimah terdiam tidak tau harus menjawab apa mendengar itu.Sejujurnya dia senang mendengar berita itu tapi juga sedih karena itu berarti dia dan Adam harus berpisah meski bukan berpisah sebagai kekasih tapi berpisah jarak sejauh itu dan waktu selama itu apa dia bisa yakin mereka berdua akan bisa mempertahankan hubungan mereka yang masih sangat baru ini.
Melihat Fatimah hanya diam Adam kembali bicara untuk mencoba memberi pengertian pada kekasih hatinya itu.
"Fatimah ini mungkin akan terasa berat untukmu tapi kamu tau bukan ini kesempatan yang sangat bagus dan aku tidak mungkin menyia nyiakan kesempatan emas ini".
" Aku tau mas tapi 4 tahun adalah waktu yang sangat lama.Bagaimana kalau dalam kurun waktu itu perasaan mas padaku berubah?".
.
" Itu tidak akan terjadi.Aku janji akan setia padamu Fatimah karena kamu satu satunya perempuan yang aku cintai Fatimah ".
"Aku tau mas tapi....".
Fatimah terlihat sangat ragu waktu memikirkan banyaknya kemungkinan buruk dari hubungan LDR yang akan mereka jalani nanti terutama dari pihak Adam, jujur saja Fatimah merasa sangat gamang kalau Adam tidak akan tergoda oleh perempuan perempuan luar negeri yang tentunya lebih cantik dan berani dibanding dirinya dalam mengekspresikan perasaan mereka.
"Aku akan berusaha sering menghubungimu Fatimah selain itu untuk membuatmu yakin aku berniat menemui Abah dan Umimu sebelum berangkat nanti".
"U..untuk apa mas?",tanya Fatimah gugup.
"Mungkin aku belum bisa menikahimu tapi aku ingin meminta agar mereka mengijinkan mu untuk menungguku kembali dan aku baru akan menikahimu nanti setelah aku kembali dari sana Fatimah".
Mendengar itu Fatimah merasa sangat bahagia dan genggaman jemari mereka semakin erat.
"Aku akan berusaha menunggu Mas Adam kembali jadi aku harap mas jangan mengecewakan aku".
****
Tapi ternyata apa yang dijanjikan Adam pada Fatimah yang ingin meminta restu pada kedua orang tuanya sebelum pergi tidak pernah dilakukannya.Setiap kali Fatimah menanyakan hal itu pada Adam lewat telpon pemuda itu selalu bilang dia akan segera datang dan menyuruh Fatimah menunggunya tapi pemuda itu tidak pernah datang.
Sampai akhirnya Adam pergi keluar negeri pemuda itu tidak pernah datang kerumahnya seperti janjinya semula bahkan dia juga tidak menemui Fatimah untuk menjelaskan kenapa dia tidak menepati janjinya dan akhirnya Fatimah menyimpulkan hubungannya dengan Adam sudah berakhir sebelum sempat dimulai.
Fatimah merasa sangat kecewa pada pria itu dan memilih mengiklaskan Adam dengan tidak pernah berusaha mencari tau lagi Khabar pemuda itu dan lebih memilih fokus mengajar diMadrasah meski gajihnya tidak seberapa tapi bisa membuatnya mengobati rasa sedih dan kecewanya pada Adam.
***
Sampai satu bulan kemudian sahabat lama Abinya tiba tiba datang kerumah nya bersama putranya.
Fatimah yang melihat itu berusaha bertanya pada Uminya yang terlihat sibuk didapur.
"Ada apa umi kok Umi terlihat sibuk seperti ini?".
"Ada teman lama abahmu yang ingin bertemu denganmu Fatimah",terang Umi padanya.
Mendengar itu Fatimah terdiam.
"Rapikan penampilanmu pakai baju yang bagus lalu ayo temui teman Abah didepan",perintah Uminya yang diangguki oleh Fatimah.
Setelah selesai berganti baju seperti pesan uminya tadi Fatimah lalu keluar menuju ruang tamu.
Diruang tamu Fatimah melihat dua orang pria beda usia yang diyakini Fatimah sebagai tamu sang Abah.
"Assalamualaikum",sapa Fatimah yang langsung membuat semua orang diruang tamu itu menoleh kearahnya.
"Waalaikumsalam,kamu sudah pulang Fatimah?",sapa Abah.
"Iya Abah",jawab Fatimah dengan mencium punggung tangan pria tua itu,lalu beralih memberi salam dengan sopan kepada kedua tamu sang Abah itu.
"Jadi ini Fatimah yang dulu masih bayi itu Hamid?",tanya pria yang lebih tua pada Abah.
"Iya...Brata",balas Abah dengan tersenyum ramah.
"Sudah besar dan cantik sekarang iyakan Arya?",tanya pria yang dipanggil Abah Brata pada pria yang lebih muda yang diyakini Fatimah sebagai anaknya.
"Iya ayah",balas pria muda itu dengan melirik sekilas kearah Fatimah lalu kembali menunduk tampak sibuk dengan ponsel ditangannya lagi.
"Jadi karena kita semua sudah bertemu bagaimana kalau kita teruskan saja rencana kita dulu yang berniat menjodohkan kedua anak kita ini Hamid".
Fatimah terkejut mendengar apa yang dikatakan teman sang Abah itu sementara pria muda yang dipanggil Arya itu terlihat tidak merubah ekspresinya seolah sudah tau tentang rencana perjodohan ini dan Fatimah baru sadar kalau kedatang kedua pria itu kemari ternyata ingin meminangnya sebagai menantu.
"Meskipun aku senang mendengarnya Brata, tapi aku tetap perlu menanyakan lagi persetujuan Fatimah tentang perjodohan ini jadi bisakah kamu memberiku waktu untuk menjawabnya".
Mendengar apa yang dikatakan Abah tanpa sadar dia menarik nafas lega karena Abahnya masih menanyakan pendapatnya.
"Baiklah satu Minggu lagi aku dan putraku akan datang lagi kemari untuk menanyakan jawaban kalian sekarang aku pamit dulu.
Setelah mengucapkan itu kedua tamu Abah berpamitan pulang.
Halo reader budaya kan meninggalkan like dan komen setelah membaca ya🥰.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 209 Episodes
Comments
Morna Simanungkalit
kenali dulu perangainya biar jangan ada penyesalannya.
2024-08-03
0
Happyy
🤗🤗🤗
2023-08-13
0
Noly Yathi
.lanjut
2023-03-31
2