17.Abah Tau.

"Klak!".

Terdengar suara pintu mobil yang ditutup dengan keras dari halaman rumah tua kedua orang tua Fatimah, membuat Abah Salman yang sedang rebahan didipan depan langsung bangun dari posisinya untuk melihat siapa yang ada didepan rumah mereka sekarang.

"Siapa Bah?",tanya umi Raudah yang keluar dari dapur menuju kedepan karena mendengar ada mobil berhenti didepan rumah mereka barusan.

"Abah belum tau tapi sepertinya orang jauh Mi",jawab Abah dengan berjalan menuju pintu bermaksud untuk memeriksa keluar tapi sebelum dia membuka pintu rumah sederhana itu seseorang sudah mengetuk pintu rumah mereka dengan keras membuat Umi dan Abah sangat terkejut.

"Astaghfirullahaladzim",gumam Umi Raudah dengan mendekat kearah pintu juga untuk melihat siapa yang bertamu.

"Klek....".

Baru saja Abah Salman membuka pintu rumahnya tiba tiba sudah langsung disambut dengan pertanyaan penuh amarah oleh ibu dan ayah Arya.

"Dimana Fatimah ?!",tanya ibu Ratih dengan berusaha menerobos masuk kerumah sederhana itu.

"Besan!",sapa Umi Raudah saat tau siapa yang berkunjung kerumah mereka siang itu.

"Bu Ratih, Bratasena ayo masuk kedalam",ajak Abah dengan mempersilahkan kedua pasangan suami istri yang menjadi besannya itu untuk masuk kedalam rumah mereka.

Dengan angkuh Bu Ratih masuk kedalam rumah mantan besannya yang terlihat semakin reyot karena usia itu.

"Silahkan duduk besan",pinta Umi Raudah terlihat senang karena ternyata tamu nya siang itu adalah mertua putri tercinta mereka.

"Hemm", jawab Bu Ratih dengan duduk disalah satu kursi tua yang ada diruang tamu.

"Sebentar saya akan buatkan minum dulu untuk kalian",ucap Umi Raudah dengan bermaksud bangkit dari duduknya tapi langsung dicegah oleh Bu Ratih.

"Tidak perlu repot repot karena kami kesini hanya mau menanyakan tentang keberadaan Fatimah pada kalian".

"Fatimah?",tanya Umi Raudah yang langsung saling tatap dengan Abah Salman dengan bingung.

"Iya..dimana Fatimah putri kalian itu sekarang?!",tanyanya dengan ketus dan keras membuat wajah Umi Raudah dan Abah Salman langsung berubah karena terkejut.

"Tu...tunggu besan sebenarnya ada apa?Apa yang terjadi dengan Fatimah disana? Kenapa kalian sampai datang kemari untuk mencari keberadaannya.Memangnya Fatimah menghilang?",tanya umi Raudah dengan wajah mulai pucat karena khawatir.

"Bukan menghilang,tapi lebih tepatnya dia kabur dengan meninggalkan Aluna dan Arya setelah membawa uang tabungan kami semua",jawab Bu Ratih yang membuat umi Raudah langsung syok mendengarnya.

"Apa?Tapi bagaimana bisa Bu Ratih? Aku rasa itu tidak mungkin besan,karena aku yakin Fatimah bukan perempuan seperti itu",ucap Umi Raudah dengan menekan dadanya yang terasa sakit.

"Terserah kalau tidak percaya tapi itu kenyataannya Karena itu kami berdua datang kemari dengan terburu buru seperti ini untuk mencari keberadaannya siapa tau dia bersembunyi disini setelah membawa kabur semua uang kami itu".

"Memangnya berapa jumlah uang yang dibawa pergi Fatimah Bu Ratih?",tanya Abah Salman masih tidak mau percaya dengan apa yang dikatakan perempuan yang menjadi besannya itu tentang putrinya.

"2 Milyar",jawab Bratasena yang membuat Umi Raudah hampir pingsan waktu mendengar jumlah uang yang dikatakan besannya telah dibawa kabur oleh putri mereka,karena bagi mereka yang hanya orang kampung biasa mendengar jumlah uang segitu tentu saja sangat banyak.

"Astaghfirullahaladzim Fatimah Abah!",teriak Umi Raudah syok.

Sementara Abah Salman juga mengalami hal yang sama tapi masih berusaha bersikap bijak dan tentu saja tidak percaya begitu saja kalau putrinya sudah melakukan hal itu melihat bagaimana sikap besannya itu tadi waktu baru datang kerumah mereka.

"Apa kalian yakin Fatimah sudah melakukan hal hina itu Bratasena Bu Ratih, sebagai Abahnya saya merasa tidak percaya kalau putri kami bisa melakukan hal sekeji itu".

"Jadi kau mau bilang kalau kami berbohong padamu Salman?".

Bratasena terlihat kesal mendengar ucapan Abah Salman.

"Bukan,tapi jujur saja Fatimah adalah putri kami satu satunya dan selama 20 tahun kami mencoba mendidiknya dengan baik meski tidak pernah memberinya kemewahan yang selama ini kalian miliki tapi sebagai orang tuanya aku merasa tidak percaya kalau Fatimah kami sudah melakukan hal itu

apa lagi sampai meninggalkan Aluna putrinya".

"Terserah kalau kamu tidak percaya Salman tapi itu kenyataannya.Fatimah kabur dari rumah kami sebulan yang lalu disaat kami membawa Aluna jalan jalan dengan membawa buku rekening yang berisi seluruh tabungan kami selama ini dan meski kalian adalah orang tuanya tapi tidak sepantasnya kalian membela seorang kriminal seperti itu".

"Pasti bukan Fatimah pak Bratasena mungkin saja ada yang sudah merampok rumah kalian",ucap Umi Raudah mencoba membela putrinya karena sebagai perempuan yang sudah melahirkannya dia tau betul bagaimana sikap putri mereka itu.

"Perampok?Fatimah lah perampoknya dan dia melakukannya dengan dibantu oleh kekasih gelapnya",ucap Bu Ratih sinis.

"Astagfirullah Bu Ratih kenapa ibu menambahkan lagi tuduhan keji untuk putri saya yang belum tentu bersalah",jawab Umi Raudah dengan menyeka airmatanya karena merasa sangat terluka oleh tuduhan mertua putrinya itu.

"Aku tidak menuduh Bu Raudah tapi itu kenyataannya kalau bukan pergi dengan kekasihnya sekarang dia pasti ada disini, tapi melihat sikap kalian sepertinya putri durhaka kalian itu tidak ada disini dan itu berayti benar kalau dia kabur membawa uang tabungan kami bersama kekasihnya karena dia pergi tanpa mengajak Aluna putrinya",ucap Bu Ratih ketus.

"Kami sudah melaporkan apa yang Fatimah lakukan ini pada polisi jadi kalau kalian memang sayang kepada putri kalian sebaiknya kalian katakan saja dimana dia sekarang sebelum polisi yang datang kemari untuk menangkapnya".

Umi Raudah semakin terisak mendengar apa yang dikatakan Bratasena barusan dan tidak menyangka pernikahan putrinya ternyata berujung setragis ini.

"Kalau memang Fatimah kami melakukan hal itu kami pasti tidak akan melindunginya dan akan membiarkan pihak berwajib yang akan memproses kasusnya tapi sebagai mertuanya orang tua kedua dari putri kami sebagai ayahnya aku merasa sangat tersinggung dengan semua tuduhan tanpa bukti kalian ini pada putri kami Bratasena!",ucap Abah Salman dengan marah kepria paruh baya yang menjadi sahabatnya selama puluhan tahun itu.

"Sebenarnya apa maksud pak Salman bicara begitu?Apa pak Salman berpikir selama Fatimah menikah dengan Arya, kami sudah memperlakukannya dengan buruk!?".

Bu Ratih mulai emosi mendengar kalau pria paruh baya yang menjadi mantan besannya itu tetap saja membela Fatimah meski dia dan suaminya sudah memberikan tuduhan kejam pada Fatimah dari tadi".

"Jujur saja Bu Ratih saya sangat berharap kalau apa yang saya pikirkan itu salah tapi dengan kedatangan kalian yang tiba tiba lalu membawa Khabar buruk tentang Fatimah kami jadi apa salah kalau saya berpikir bahwa kalian sudah mendzolimi Fatimah tanpa sepengetahuan kami selama ini!",balas Abah Salman merasa semakin marah pada besannya sekarang.

Terpopuler

Comments

Morna Simanungkalit

Morna Simanungkalit

memang ibu Arya adalah lblis tak punya perasaan pada perempuan yang sama denganya ,bagaimana melahirkan seorang anak..

2024-08-06

0

Ermayulis Ermayulis

Ermayulis Ermayulis

Orang yg bijak pasti bisa membedakan mana yg baik dan mana yg tdk baik

2023-08-20

1

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

TEPAT SKALI UCAPAN ABAH SALMAN. KLUARGA BRATASENA MMG TLH DZOLIMI FATIMAH. DN MNIPU KALIAN

2023-05-29

0

lihat semua
Episodes
1 1.Awal.
2 2.Menerima Perjodohan.
3 3.Kabar Menyakitkan
4 4.Kenyataan sebenarnya.
5 5.Keputusan Menyakitkan
6 6.Menunda Rencana Pulang Kampung.
7 7.Melamar Pekerjaan bersama pak Hasan.
8 8.Menjadi Pembantu.
9 9.Pembantu baru.
10 10.Rencana Fatimah.
11 11.Pergi Kekantor Tuan Verel.
12 12.Harapan Fatimah.
13 13.Menjenguk Aluna dari jauh.
14 14.Ada Bunda dicana?!
15 15. Sikap Aminah yang keterlaluan
16 16.Kecurigaan Arya.
17 17.Abah Tau.
18 18.Umi Sakit.
19 19.Rencana Arya.
20 20 Khabar Duka.
21 21.Ditangkap.
22 22.Ditahan.
23 23.Siapa?
24 24.Pengacara Adam.
25 25.Bendera Hijau dirumah Fatimah.
26 26.Memberitau Abah Salman.
27 27. Menjelaskan Permasalahannya pada Abah Salman
28 28.Mencari tau Kebenaran.
29 29. Penyelidikan yang Masih Buntu
30 30.Menengok kerumah Sakit
31 31.Rencana bertemu Imelda
32 32.Menemui Imelda.
33 33.Membujuk Imelda.
34 34.Mencoba Membuktikan.
35 35. Terenyuh.
36 36.Laporan Dokter Salsa .
37 37.Kecurigaan Imelda.
38 38.Bekerjasama.
39 39. Persetujuan Fatimah.
40 40.Kemarahan Arya
41 41.Dimana Imelda?
42 42.Mulai Terbongkar.
43 43.Surat Penggeledahan.
44 44.Menemukan Imelda.
45 45.Titik Terang.
46 46.Menangkap Arya.
47 47.Menjemput Abah Salman diTerminal.
48 48.Penjelasan Adam.
49 49.Menemui Fatimah.
50 50.Menjemput Aluna.
51 51.Keputusan Terakhir Sidang
52 52.Bertemu Keluarga Dikampung (End)
53 53.Season 2(Mengejar Cinta Fatimah)
54 54.
55 55.
56 56.
57 57.
58 58.
59 59.
60 60.
61 61.
62 62.
63 63.
64 64.
65 65.
66 66.
67 67.
68 68.
69 69.
70 70.
71 71.
72 72.
73 73.
74 74.
75 75.
76 76.
77 77.
78 78.
79 79.
80 80.
81 81.
82 82.
83 83.
84 84.
85 85.
86 86.
87 87.
88 88.
89 89.
90 90.
91 91
92 92.
93 93.
94 94.
95 95.
96 96.
97 97.
98 98.
99 99.
100 100.
101 101.
102 102.
103 103.
104 104.
105 105.
106 106. Promosi Novel Baru( SALAH BENIH)
107 107.
108 108.
109 109.
110 110.
111 111.
112 112.
113 113.
114 114.
115 115.
116 116.
117 117.
118 118.
119 119.
120 120.
121 121.
122 122.
123 123.
124 124.
125 125.
126 126.
127 127.
128 128.
129 129.
130 130.
131 131.
132 132.
133 133.
134 134.
135 135.
136 136.
137 137.
138 138.
139 139.
140 140.
141 141.
142 142.
143 143.
144 144.
145 145.
146 146.
147 147.
148 148.
149 149.
150 150.
151 151.
152 152.
153 153.
154 154.
155 155.
156 156.
157 157.
158 158.
159 159.
160 160.
161 161.
162 162.
163 163.
164 164.
165 165.
166 166.
167 167
168 168.
169 169.
170 170.
171 171.
172 172.
173 173.
174 174.
175 175.
176 176.
177 177.
178 178.
179 179.
180 180.
181 181.
182 182.
183 183.
184 184.
185 185.
186 186.
187 187.
188 188.
189 189.
190 190.
191 191.
192 192.
193 193.
194 194.
195 195.
196 196.
197 197.
198 198.
199 199.
200 200.
201 201.
202 202.
203 203.
204 204.
205 205.
206 206.
207 207.
208 208.
209 209.
Episodes

Updated 209 Episodes

1
1.Awal.
2
2.Menerima Perjodohan.
3
3.Kabar Menyakitkan
4
4.Kenyataan sebenarnya.
5
5.Keputusan Menyakitkan
6
6.Menunda Rencana Pulang Kampung.
7
7.Melamar Pekerjaan bersama pak Hasan.
8
8.Menjadi Pembantu.
9
9.Pembantu baru.
10
10.Rencana Fatimah.
11
11.Pergi Kekantor Tuan Verel.
12
12.Harapan Fatimah.
13
13.Menjenguk Aluna dari jauh.
14
14.Ada Bunda dicana?!
15
15. Sikap Aminah yang keterlaluan
16
16.Kecurigaan Arya.
17
17.Abah Tau.
18
18.Umi Sakit.
19
19.Rencana Arya.
20
20 Khabar Duka.
21
21.Ditangkap.
22
22.Ditahan.
23
23.Siapa?
24
24.Pengacara Adam.
25
25.Bendera Hijau dirumah Fatimah.
26
26.Memberitau Abah Salman.
27
27. Menjelaskan Permasalahannya pada Abah Salman
28
28.Mencari tau Kebenaran.
29
29. Penyelidikan yang Masih Buntu
30
30.Menengok kerumah Sakit
31
31.Rencana bertemu Imelda
32
32.Menemui Imelda.
33
33.Membujuk Imelda.
34
34.Mencoba Membuktikan.
35
35. Terenyuh.
36
36.Laporan Dokter Salsa .
37
37.Kecurigaan Imelda.
38
38.Bekerjasama.
39
39. Persetujuan Fatimah.
40
40.Kemarahan Arya
41
41.Dimana Imelda?
42
42.Mulai Terbongkar.
43
43.Surat Penggeledahan.
44
44.Menemukan Imelda.
45
45.Titik Terang.
46
46.Menangkap Arya.
47
47.Menjemput Abah Salman diTerminal.
48
48.Penjelasan Adam.
49
49.Menemui Fatimah.
50
50.Menjemput Aluna.
51
51.Keputusan Terakhir Sidang
52
52.Bertemu Keluarga Dikampung (End)
53
53.Season 2(Mengejar Cinta Fatimah)
54
54.
55
55.
56
56.
57
57.
58
58.
59
59.
60
60.
61
61.
62
62.
63
63.
64
64.
65
65.
66
66.
67
67.
68
68.
69
69.
70
70.
71
71.
72
72.
73
73.
74
74.
75
75.
76
76.
77
77.
78
78.
79
79.
80
80.
81
81.
82
82.
83
83.
84
84.
85
85.
86
86.
87
87.
88
88.
89
89.
90
90.
91
91
92
92.
93
93.
94
94.
95
95.
96
96.
97
97.
98
98.
99
99.
100
100.
101
101.
102
102.
103
103.
104
104.
105
105.
106
106. Promosi Novel Baru( SALAH BENIH)
107
107.
108
108.
109
109.
110
110.
111
111.
112
112.
113
113.
114
114.
115
115.
116
116.
117
117.
118
118.
119
119.
120
120.
121
121.
122
122.
123
123.
124
124.
125
125.
126
126.
127
127.
128
128.
129
129.
130
130.
131
131.
132
132.
133
133.
134
134.
135
135.
136
136.
137
137.
138
138.
139
139.
140
140.
141
141.
142
142.
143
143.
144
144.
145
145.
146
146.
147
147.
148
148.
149
149.
150
150.
151
151.
152
152.
153
153.
154
154.
155
155.
156
156.
157
157.
158
158.
159
159.
160
160.
161
161.
162
162.
163
163.
164
164.
165
165.
166
166.
167
167
168
168.
169
169.
170
170.
171
171.
172
172.
173
173.
174
174.
175
175.
176
176.
177
177.
178
178.
179
179.
180
180.
181
181.
182
182.
183
183.
184
184.
185
185.
186
186.
187
187.
188
188.
189
189.
190
190.
191
191.
192
192.
193
193.
194
194.
195
195.
196
196.
197
197.
198
198.
199
199.
200
200.
201
201.
202
202.
203
203.
204
204.
205
205.
206
206.
207
207.
208
208.
209
209.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!