Semua orang yang berada diruangan itu menatap Fatimah tajam.
"Lancang sekali kamu Fatimah !",bentak ibu mertuanya dengan membentak Fatimah dengan keras.
"Fatimah nggak lancang Bu, Fatimah hanya..".
"Dia sudah kudaftarkan sebagai putriku dan Imelda Fatimah,jadi kau tidak bisa membawanya pergi dari rumah ini".
Kalau ada petir yang menyambarnya sekarang mungkin itu tidak sebanding dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Arya padanya sekarang.
"Tapi bagaimana bisa mas dia putriku aku yang hamil dan melahirkannya bahkan bekas operasi Caesar waktu melahirkannya saja masih ada sampai sekarang mas tapi teganya kamu bilang sudah mendaftarkannya sebagai putrimu dan perempuan itu bukankah kalian baru menikah tadi pagi bagaimana bisa mas!!!!",teriak Fatimah semakin marah.
"Itu pengacara keluargaku yang mengurusnya Fatimah karena meski kami baru menikah tadi pagi secara agama tapi pernikahan kami sudah terdaftar sejak sebelum kamu menikah dengan Arya".
Fatimah sangat syok mendengar hal itu.
"Ini, apa sebenarnya yang terjadi kenapa bisa begitu bukankah kita menikah sah waktu itu dihadapan penghulu mas".
"Itu benar Fatimah tapi hanya secara siri karena aku tidak pernah mendaftarkan pernikahan kita ke KUA selama ini karena aku sudah terdaftar sebagai suami Imelda''.
Fatimah terhenyak mendengar hal itu.
"Lalu kenapa kamu baru bilang sekarang setelah bertahun tahun lamanya dan setelah kita punya Aluna mas, kenapa tidak sebelum kita menikah!".
"Karena tujuanku menikahimu memang untuk mempunyai anak yang tidak bisa aku miliki bersama Imelda".
Fatimah meremas kuat kedua tangannya sampai buku buku jarinya memutih karena tidak menyangka ternyata selama ini dia hanya dimanfaatkan oleh pria yang menjadi suaminya itu.Ingin rasanya dia menampar keras wajah Arya Bratasena itu sekarang karena sudah tega melakuan ini padanya.
"Kamu bukan manusia mas! kalian semua bukan manusia!",teriaknya lagi dengan perasaan hancur.
"Maaf Fatimah tapi percayalah kami akan memberimu kompensasi cukup besar karena kamu sudah melahirkan Aluna untuk kami nanti setelah kamu menadatangani surat cerai dengan mas Arya",ucap Imelda dengan lembut.
"Kompensasi?!Aku ini ibunya kenapa aku harus mendapatkan kompensasi? Aku ingin putriku bukan uang kalian!Kalau kamu ingin punya anak seharusnya kamu hamil lalu melahirkan bukan mengambil paksa putriku seperti ini!!!", teriaknya lagi dengan menatap penuh kemarahan kearah Imelda lalu Arya secara bergantian.
"Fatimah cukup!Jangan berteriak pada Imelda !Dia istriku! dan Ibu Aluna secara hukum!",bentak Arya dengan menatap tajam kearah Fatimah yang membalas tatapan Arya tak kalah tajam.
"Aku ini juga istrimu Mas,bahkan ibu anakmu kenapa kamu tidak membelaku tapi hanya membelanya kenapa mas! padahal dia mandul tapi kenapa kalian semua memperlakukan kami berbeda!",bentak Fatimah lagi dengan menunjuk wajah Imelda.
"Karena aku tidak pernah mencintaimu sudah kukatakan aku menikahimu hanya demi memiliki Aluna karena Imelda ingin anak dari darah dagingmu bukan anak angkat!Apa kau mengerti!".
Fatimah mengepalkan tangannya kuat sampai semua buku buku jarinya memutih dan giginya bergemerutuk karena terlalu marah pada mereka semua.
"Fatimah dengarkan aku dulu....".
"Aku tidak ingin mendengar penjelasanmu karena kamu perempuan hanya dalam bentuk saja tetapi perasaanmu iblis!".
"Plak!",sebuah tamparan keras dilayangkan ibu mertuanya kewajah Fatimah membuat pipi Fatimah langsung berdenyut nyeri tapi itu tidak sebanding dengan apa yang dirasakannya sekarang semua kemarahan dan kebencian berkumpul jadi satu.
"Jaga mulutmu jangan berani menghina menantuku seperti itu!",bentak ibu mertuanya keras.
"Fatimah andai aku bisa punya anak sendiri aku pasti tidak akan melakukan ini aku tau kamu pasti merasa sangat sakit hati dan sedih tapi kamu masih muda dan sehat kalau kamu menikah lagi kamu akan bisa punya anak lagi dengan suamimu itu ,sementara aku karena kanker rahim yang kuderita beberapa tahun yang lalu aku tidak mungkin bisa punya anak lagi selamanya karena itu kuharap kamu bisa mengerti dan berhenti bersikap seperti ini dihadapan kami semua".
"Itu bukan tanggung jawabku!",bentak Fatimah dengan menatap tajam kearah Imelda
"Aku tau Fatimah tapi apa kamu tidak memandang perasaanku sedikitpun aku sudah mengalah selama hampir lima tahun padamu dengan menunda pernikahan kami agar kamu tidak terkejut waktu mengetahui ini selain itu agar kamu punya waktu yang cukup bersama Aluna sebelum dia menjadi putri kami''.
"Mas Arya apakah kamu sama sekali tidak memiliki perasaan sedikitpun padaku.Aku ini istrimu bukan sehari dua hari tapi hampir 5 tahun.kukorbankan masamudaku dengan mengabdikan diriku padamu dan keluargamu .Aku selalu berusaha menjadi istri dan menantu yang baik karena berharap pernikahan kita sampai keJannah seperti harapan Abi dan umiku, tapi ternyata kamu menganggap ikrar pernikahan yang kamu ucapkan dihadapan semua orang dan Allah itu sebuah permainan mas.Dimana tanggung jawabku sebagai imamku seperti janjimu dulu mas.Sebagai istrimu aku meminta hakku tolong bersikap adil mas!".
Arya menghela nafas keras dia tidak menyangka Fatimah perempuan yang selama ini selalu bersikap lembut dan patuh padanya juga kedua orang tuanya tiba tiba malam ini begitu berani menolak niatnya yang menginginkan Aluna.
"Fatimah aku sudah mengatakan kalau akan menceraikanmu dan untuk masalah surat cerai kita besok pengacara keluarga Imelda akan membawanya kemari supaya kamu bisa menandatanganinya setelah itu baru kami akan memberikan kompensasi padamu sebagai biaya karena sudah melahirkan Aluna untuk kami".
"Bukan itu yang kuinginkan tapi tanggung jawabku sebagai suamiku. 5 tahun lalu kamu dan ayahmu memintaku baik baik kepada kedua orang tua jadi aku ingin kalian juga melakukan hal yang sama sekarang padaku".
"Apa maksudmu Fatimah?!",bentak Ibu mertua nya semakin marah .
"Antarkan aku dan Aluna pulang kerumah Abah dan Umi!",balas Fatimah tak kalah keras.
"Baik aku akan mengantarmu besok kesana tapi kamu tidak bisa membawa Aluna karena Aluna bukan putri mu lagi!",balas Arya tidak bisa lagi menahan kemarahannya karena dirasa Fatimah sudah keterlaluan.
"Aku tidak akan pergi kalau tidak bersama Aluna!",balas Fatimah lagi berusaha masih mempertahankan pendapatnya.
"Kalau kamu menolak kami akan menuntut mu dan membuatmu masuk penjara dengan tuduhan penculikan pada putri kami bagaimana?Apa itu yang kamu inginkan.Lalu seumur hidup Aluna akan merasa takut padamu Karena kamu seorang mantan napi",ucap Arya yang membuat Fatimah langsung terdiam dan ketakutan waktu mendengarnya.
" Percayalah Fatimah Aluna akan lebih bahagia bersama kami dibandingkan dirimu atau kedua orang tuamu dikampung karena selain kami semua keluarga yang sangat dikenalnya dari kecil kami juga lebih mampu secara ekonomi dalam menghidupi Aluna".
"Stop!!!! kumohon jangan katakan lagi!!",teriak Fatimah dengan menutup kedua telinganya dan mulai menangis dengan histeris dihadapan mereka semua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 209 Episodes
Comments
Morna Simanungkalit
memang mertuamu iblis sama dengan suamimu tetap pertahankan anakmu ya...fatimah
2024-08-04
0
Ermayulis Ermayulis
manusia tak punya hati
2023-08-19
0
Happyy
😠😠😠
2023-08-13
0