7.Melamar Pekerjaan bersama pak Hasan.

Fatimah tersenyum pada pak Hasan saat pria paruh baya itu menghentikan motornya didepannya.

"Mbak Fatimah sudah siap?",tanyanya dengan tersenyum ramah pada Fatimah.

"Iya pak saya siap".

"Kalau begitu ayo saya antar sekarang kerumah tuan Verel mbak",ucapnya dengan menyuruh Fatimah naik ke boncengan motor bebek tuanya itu.

"Tuan Verel hanya sendiri ya dirumahnya pak?,tanya Fatimah Penasaran saat sudah berada diatas boncengan motor pak Hasan.

"Beliau sudah punya istri kok mbak jadi mbak Fatimah nggak perlu khawatir akan diganggu sama tuan Verel".

"Memangnya tuan Verel mau mengganggu saya yang nggak cantik ini",celetuk Fatimah.

"Siapa bilang Mbak Fatimah nggak cantik mbak Fatimah itu cantik kaya mantan istri saya dulu waktu muda",balas pak Hasan membuat Fatimah tanpa sadar tersenyum mendengarnya.

"Dimana miripnya pak?",tanya Fatimah lagi.

"Miripnya mbak Fatimah dan istri saya sama sama perempuan",jawab Pak Hasan yang membuat Fatimah tertawa mendengarnya.

"Pak Hasan biasa aja".

Sepanjang jalan mereka terus saja mengobrol dengan akrab membuat Fatimah merasa perasaannya yang dari kemarin sesak menjadi sedikit lega.Pak Hasan banyak bercerita tentang almarhum istrinya dari awal bertemu sampai mereka menikah dan meninggal karena sakit kanker payudara yang diderita istrinya.

Dia juga cerita tentang penyesalannya yang dulu tidak punya cukup uang untuk membawa sang istri berobat ke dokter jadi hanya bisa membawanya berobat kepengobatan tradisional saja waktu itu,meski tidak efektif tapi dia tidak menyerah melakukannya agar bisa bersama sang istri sehari lebih lama lagi,ceritanya dengan penuh perasaan membuat Fatimah sedikit banyak mulai mengenal pak Hasan.

"Pasti istri bapak sangat bahagia selama menikah dengan bapak ya",ucap Fatimah dengan sendu karena mengingat dirinya yang tidak mendapatkan cinta dan kasih sayang dari suaminya yang kaya selama ini berbanding terbalik dengan istri pak Hasan.

"Entahlah mbak saya merasa saya bukan suami yang baik karena nggak bisa membuat istri saya bisa menerima perawatan dari dokter spesialis yang bagus".

"Tapi bapak sudah berusaha keras selama istri pak Hasan hidup ,jadi istri pak Hasan pasti nggak menyalahkan pak Hasan bahkan berterimakasih karena punya suami sebaik pak Hasan. Karena kebahagiaan nggak bisa diukur dari segi materi saja pak".

"Semoga mbak, jadi nanti kalau saya meninggal saya nggak malu ketemu istri saya di akhirat".

Tak terasa mereka sampai ditempat yang di mereka tuju.

"Itu rumah tuan Verel mbak",ucap pak Hasan dengan menghentikan motornya didepan pintu pagar besi kokoh itu lalu mengajak Fatimah turun.

"Assalamualaikum Parman!",panggil pak Hasan dengan cukup lantang pada satpam rumah itu.

"Waalaikumsalam pak Hasan!",jawabnya dengan membuka pintu pagar untuk pria tua tersebut.

"Tumben mampir kemari ada apa?",tanya si satpam yang berusia sekitar awal 40 tahunan itu dengan menatap Fatimah yang berdiri disamping pak Hasan.

"Ini keponakan saya mau melamar kerja disini, katanya nyonya Ayana masih butuh pembantu".

"Iya,buat nemenin mbak Minah.Karena sekarang nyonya Ayana sedang hamil dan mbak Minah sedikit kerepotan kalau harus mengasuh den Dimas sama bersih bersih rumah".

"Oh nyonya Ayana hamil lagi? Alhamdulillah",celetuk pak Hasan terdengar ikut bahagia.

"Ya udah ayo aku antar kedalam buat ketemu nyonya Ayana pak".

Kemudian Fatimah dan pak Hasan masuk kedalam rumah megah itu dengan diantar satpam tadi.

"Nyonya ini ada pak Hasan, dia bawa orang yang mau kerja disini katanya",terang si satpam pada perempuan cantik berusia diatas 30 tahun yang sedang duduk diruang tamu.

"Pak Hasan apa kabar?",sapa perempuan cantik itu dengan ramah.

"Alhamdulillah saya sehat nyonya katanya den Dimas mau punya adek ya nyonya ",balas pak Hasan.

"Iya pak Hasan Alhamdulillah sekarang saya hamil lagi".

"Syukurlah Oh iya nyonya ini keponakan saya dari kampung mau cari kerja dijakarta apa nyonya bisa menerimanya".

Perempuan bernama Ayana itu lalu menatap kearah Fatimah yang hanya duduk diam dengan wajah sedikit tertunduk.

"Siapa namanya ?",tanya Ayana.

"Saya Fatimah nyonya ",jawabnya sopan.

"Fatimah,berapa usiamu karena sepertinya kamu masih sangat muda?".

"Saya 25 tahun nyonya",jelas Fatimah.

"25 tahun kalau dikampung biasanya sudah menikah,apa kamu juga sudah menikah?",tanyanya dengan tatapan menyelidik kearah Fatimah.

"Saya janda nyonya ",jawabnya yang membuat Ayana langsung terdiam mendengar itu dan semakin menatap Fatimah dengan tatapan penuh selidik.

"Janda?",gumamnya dengan nada tidak suka.

"Iya saya bercerai karena suami saya menikah lagi".

"Oooo... jadi kamu diselingkuhi ya?".

"Iya nyonya".

"Saya akan menerima mu untuk sementara karena saya memang sedang butuh orang untuk bekerja tapi karena kamu seorang janda jadi sebaiknya kutegaskan diawal saja padamu".

"Iya nyonya ".

" Jangan sekali kali kamu berani mencoba menggoda suamiku, karena aku tidak akan diam saja.Kalau sampai kamu tidak patuh aku bukan hanya akan memecatmu tapi aku bisa melakukan hal lebih parah dari itu .Apa kamu paham!!",tekan Ayana pada Fatimah.

"Paham nyonya , saya akan bekerja dengan baik dan tidak akan mengecewakan ibu".

"Baiklah kalau paham masa percobaanmu 3bulan kalau dalam 3bulan kamu tidak membuat masalah maka aku akan membiarkanmu bekerja lama disini dan untuk pekerjaanmu, nanti Aminah yang akan menjelaskannya".

"Baik nyonya terimakasih karena sudah menerima saya bekerja disini".

"Hemmm",balas Ayana dingin.

"Karena nyonya sudah menerima keponakan saya bekerja disini sekarang saya pamit dulu nyonya",ucap pak Hasan dengan sopan.

"Oh iya pak Hasan",jawab Ayana dengan tersenyum ramah pada pria tua itu yang bangkit dari duduknya untuk pergi dari rumah itu.

"Pak Hasan makasih ya sudah membantu saja",ucap Fatimah dengan menyerahkan uang kepada pria paruh baya itu sebagai ongkos dan ucapan terimakasih karena sudah ditolong sejak kemarin disaat dia sedang sangat terpuruk karena diusir oleh keluarga suaminya.

Bukannya menerima uang itu pak Hasan malah mengembalikan lagi pada Fatimah.

"Nggak usah Fatimah simpan aja uang kamu untuk pegangan karena kamu masih bulan depan baru dapat gajih",ucapnya dengan tersenyum lembut pada Fatimah.

"Nggak papa pak saya masih ada kok,terima aja ya kalau bapak nggak mau kasihkan buat cucu bapak aja",mohon Fatimah yang membuat pak Hasan terpaksa menerima 5 lembar uang berwarna merah pemberian Fatimah itu.

"Terimakasih Fatimah saya akan menerimanya dan kalau ada apa apa hubungi bapak ya siapa tau bapak bisa membantu".

"Iya pak hati hati dijalan ya pak".

Meski baru bertemu kemarin tapi entah mengapa Fatimah merasa sudah sangat dekat dengan pria patuh baya itu yang mengingatkannya pada sosok Abinya dikampung yang sekarang juga sudah tua dan mulai sakit sakitnya.

Sebenarnya Fatimah sangat ingin pulang saja tapi dia khawatir kalau dia pulang dengan membawa cerita masalahnya sekarang Abinya akan terkejut dan bertambah sakit jadi Fatimah memilih menunda kepulangannya ke kampung.

Fatimah mau bekerja jadi pembantu dirumah keluarga ini karena dia berharap bahwa suami majikan barunya yang katanya berprofesi sebagai pengacara itu nanti bisa membantunya mengambil hak asuh Aluna putrinya dan uang yang diberikan keluarga Arya itu akan dipakainya untuk membayar biaya pengacara nantinya.Fatimah tidak perduli kalau uang itu habis yang penting dia bisa mendapatkan hak asuh Aluna itulah tujuan hidupnya sekarang.

Terpopuler

Comments

Happyy

Happyy

👊🏼👊🏼

2023-08-13

0

Bunda Salma

Bunda Salma

perjuangan baru dimulai ya fat , semoga pengacara ini bisa membantu .

2023-03-12

0

lihat semua
Episodes
1 1.Awal.
2 2.Menerima Perjodohan.
3 3.Kabar Menyakitkan
4 4.Kenyataan sebenarnya.
5 5.Keputusan Menyakitkan
6 6.Menunda Rencana Pulang Kampung.
7 7.Melamar Pekerjaan bersama pak Hasan.
8 8.Menjadi Pembantu.
9 9.Pembantu baru.
10 10.Rencana Fatimah.
11 11.Pergi Kekantor Tuan Verel.
12 12.Harapan Fatimah.
13 13.Menjenguk Aluna dari jauh.
14 14.Ada Bunda dicana?!
15 15. Sikap Aminah yang keterlaluan
16 16.Kecurigaan Arya.
17 17.Abah Tau.
18 18.Umi Sakit.
19 19.Rencana Arya.
20 20 Khabar Duka.
21 21.Ditangkap.
22 22.Ditahan.
23 23.Siapa?
24 24.Pengacara Adam.
25 25.Bendera Hijau dirumah Fatimah.
26 26.Memberitau Abah Salman.
27 27. Menjelaskan Permasalahannya pada Abah Salman
28 28.Mencari tau Kebenaran.
29 29. Penyelidikan yang Masih Buntu
30 30.Menengok kerumah Sakit
31 31.Rencana bertemu Imelda
32 32.Menemui Imelda.
33 33.Membujuk Imelda.
34 34.Mencoba Membuktikan.
35 35. Terenyuh.
36 36.Laporan Dokter Salsa .
37 37.Kecurigaan Imelda.
38 38.Bekerjasama.
39 39. Persetujuan Fatimah.
40 40.Kemarahan Arya
41 41.Dimana Imelda?
42 42.Mulai Terbongkar.
43 43.Surat Penggeledahan.
44 44.Menemukan Imelda.
45 45.Titik Terang.
46 46.Menangkap Arya.
47 47.Menjemput Abah Salman diTerminal.
48 48.Penjelasan Adam.
49 49.Menemui Fatimah.
50 50.Menjemput Aluna.
51 51.Keputusan Terakhir Sidang
52 52.Bertemu Keluarga Dikampung (End)
53 53.Season 2(Mengejar Cinta Fatimah)
54 54.
55 55.
56 56.
57 57.
58 58.
59 59.
60 60.
61 61.
62 62.
63 63.
64 64.
65 65.
66 66.
67 67.
68 68.
69 69.
70 70.
71 71.
72 72.
73 73.
74 74.
75 75.
76 76.
77 77.
78 78.
79 79.
80 80.
81 81.
82 82.
83 83.
84 84.
85 85.
86 86.
87 87.
88 88.
89 89.
90 90.
91 91
92 92.
93 93.
94 94.
95 95.
96 96.
97 97.
98 98.
99 99.
100 100.
101 101.
102 102.
103 103.
104 104.
105 105.
106 106. Promosi Novel Baru( SALAH BENIH)
107 107.
108 108.
109 109.
110 110.
111 111.
112 112.
113 113.
114 114.
115 115.
116 116.
117 117.
118 118.
119 119.
120 120.
121 121.
122 122.
123 123.
124 124.
125 125.
126 126.
127 127.
128 128.
129 129.
130 130.
131 131.
132 132.
133 133.
134 134.
135 135.
136 136.
137 137.
138 138.
139 139.
140 140.
141 141.
142 142.
143 143.
144 144.
145 145.
146 146.
147 147.
148 148.
149 149.
150 150.
151 151.
152 152.
153 153.
154 154.
155 155.
156 156.
157 157.
158 158.
159 159.
160 160.
161 161.
162 162.
163 163.
164 164.
165 165.
166 166.
167 167
168 168.
169 169.
170 170.
171 171.
172 172.
173 173.
174 174.
175 175.
176 176.
177 177.
178 178.
179 179.
180 180.
181 181.
182 182.
183 183.
184 184.
185 185.
186 186.
187 187.
188 188.
189 189.
190 190.
191 191.
192 192.
193 193.
194 194.
195 195.
196 196.
197 197.
198 198.
199 199.
200 200.
201 201.
202 202.
203 203.
204 204.
205 205.
206 206.
207 207.
208 208.
209 209.
Episodes

Updated 209 Episodes

1
1.Awal.
2
2.Menerima Perjodohan.
3
3.Kabar Menyakitkan
4
4.Kenyataan sebenarnya.
5
5.Keputusan Menyakitkan
6
6.Menunda Rencana Pulang Kampung.
7
7.Melamar Pekerjaan bersama pak Hasan.
8
8.Menjadi Pembantu.
9
9.Pembantu baru.
10
10.Rencana Fatimah.
11
11.Pergi Kekantor Tuan Verel.
12
12.Harapan Fatimah.
13
13.Menjenguk Aluna dari jauh.
14
14.Ada Bunda dicana?!
15
15. Sikap Aminah yang keterlaluan
16
16.Kecurigaan Arya.
17
17.Abah Tau.
18
18.Umi Sakit.
19
19.Rencana Arya.
20
20 Khabar Duka.
21
21.Ditangkap.
22
22.Ditahan.
23
23.Siapa?
24
24.Pengacara Adam.
25
25.Bendera Hijau dirumah Fatimah.
26
26.Memberitau Abah Salman.
27
27. Menjelaskan Permasalahannya pada Abah Salman
28
28.Mencari tau Kebenaran.
29
29. Penyelidikan yang Masih Buntu
30
30.Menengok kerumah Sakit
31
31.Rencana bertemu Imelda
32
32.Menemui Imelda.
33
33.Membujuk Imelda.
34
34.Mencoba Membuktikan.
35
35. Terenyuh.
36
36.Laporan Dokter Salsa .
37
37.Kecurigaan Imelda.
38
38.Bekerjasama.
39
39. Persetujuan Fatimah.
40
40.Kemarahan Arya
41
41.Dimana Imelda?
42
42.Mulai Terbongkar.
43
43.Surat Penggeledahan.
44
44.Menemukan Imelda.
45
45.Titik Terang.
46
46.Menangkap Arya.
47
47.Menjemput Abah Salman diTerminal.
48
48.Penjelasan Adam.
49
49.Menemui Fatimah.
50
50.Menjemput Aluna.
51
51.Keputusan Terakhir Sidang
52
52.Bertemu Keluarga Dikampung (End)
53
53.Season 2(Mengejar Cinta Fatimah)
54
54.
55
55.
56
56.
57
57.
58
58.
59
59.
60
60.
61
61.
62
62.
63
63.
64
64.
65
65.
66
66.
67
67.
68
68.
69
69.
70
70.
71
71.
72
72.
73
73.
74
74.
75
75.
76
76.
77
77.
78
78.
79
79.
80
80.
81
81.
82
82.
83
83.
84
84.
85
85.
86
86.
87
87.
88
88.
89
89.
90
90.
91
91
92
92.
93
93.
94
94.
95
95.
96
96.
97
97.
98
98.
99
99.
100
100.
101
101.
102
102.
103
103.
104
104.
105
105.
106
106. Promosi Novel Baru( SALAH BENIH)
107
107.
108
108.
109
109.
110
110.
111
111.
112
112.
113
113.
114
114.
115
115.
116
116.
117
117.
118
118.
119
119.
120
120.
121
121.
122
122.
123
123.
124
124.
125
125.
126
126.
127
127.
128
128.
129
129.
130
130.
131
131.
132
132.
133
133.
134
134.
135
135.
136
136.
137
137.
138
138.
139
139.
140
140.
141
141.
142
142.
143
143.
144
144.
145
145.
146
146.
147
147.
148
148.
149
149.
150
150.
151
151.
152
152.
153
153.
154
154.
155
155.
156
156.
157
157.
158
158.
159
159.
160
160.
161
161.
162
162.
163
163.
164
164.
165
165.
166
166.
167
167
168
168.
169
169.
170
170.
171
171.
172
172.
173
173.
174
174.
175
175.
176
176.
177
177.
178
178.
179
179.
180
180.
181
181.
182
182.
183
183.
184
184.
185
185.
186
186.
187
187.
188
188.
189
189.
190
190.
191
191.
192
192.
193
193.
194
194.
195
195.
196
196.
197
197.
198
198.
199
199.
200
200.
201
201.
202
202.
203
203.
204
204.
205
205.
206
206.
207
207.
208
208.
209
209.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!