Penuh Kejutan

~Di antara luka dan penderitaan, juga ada kekecewaan ~

Pertengkaran hebat antara dia dan Ayahnya membuat perempuan itu bertekad keluar dari rumah sakit untuk menenangkan diri. Sesampainya di halaman depan Keisha menuju ke halaman parkiran dan berniat mengeluarkan mobilnya, namun langkahnya terhenti ketika sadar kalau mobilnya masih ada di kantor. Jadi dia berbalik arah dari parkiran menuju ke jalan raya bermaksud mencari taksi.

Selang beberapa menit taksi pun berhenti dihadapannya, Keisha langsung masuk ke dalam taksi dan menyuruh Pak Supir untuk menjalankan mobilnya. Kendaraan roda empat itu membelah jalan raya kota Jakarta yang cukup padat meskipun sudah menjelang tengah malam.

"Nyonya mau pergi kemana?" tanya Pak Supir ramah pada penumpangnya.

"Jalan saja Pak, nanti saya akan menunjukkan arah jalannya," jawab perempuan itu serak karena menahan tangis.

Mendengar suara dari penumpangnya yang agak bergetar membuat Pak Supir itu tidak bertanya lagi. Dia hanya fokus menyetir dengan menatap jalan di depannya. Dalam perjalanan itu, cuaca yang memang tadi mendung mulai menitikkan rintik-rintik hujan. Suara guntur menggelegar di langit menerangi langit yang gelap.

"Kenapa berhenti Pak?" tanya Keisha saat mendapati supir taksi itu berhenti di tengah jalan.

"Ada keributan di depan Nyonya," jawab Supir itu singkat.

Pandangan Keisha langsung tertuju ke depan kaca mobil, dia melihat seorang lelaki sedang terkapar di tengah jalan karena dipukul oleh beberapa orang. Melihat cukup lama, matanya tertuju pada wajah tampan lelaki itu yang seperti pernah dilihatnya. Setelah memperhatikan cukup seksama ternyata sosok itu adalah lelaki yang pernah hampir bekencan dengannya, Brian.

Setelah cukup lama mengamati Brian dari balik kaca mobil dan melihat kondisinya yang sudah babak belur dan mengeluarkan sedikit darah dimulut dan hidungnya, perempuan itu sedikit tidak tega. Meskipun lelaki itu pernah melukai hatinya dengan kata-katanya dulu, tapi dia tetap teman dari adiknya Helen, tidak baik mengabaikannya saat dia sedang dalam kesulitan dan membutuhkan pertolongan.

" Pak tolong bantu saya menolong pria itu," pinta Keisha pada Pak Supir.

"Apa Anda yakin Nyonya?" tanya Pak Supir sedikit ragu.

"Iya Pak, dia teman adik saya," jawab Keisha singkat.

Pak Supir hanya mengangguk sebagai jawaban, dia mulai melepas sabuk pengamannya dan keluar dari taksi, di susul Keisha yang mengekorinya dari belakang. Beberapa saat dia sudah berada di hadapan Brian dan tiga lelaki berotot kekar dengan setelan jas hitam.

"Tuan tolong lepaskan pria itu." Ucap Keisha tegas dan lugas yang terdengar seperti perintah.

Ketiga pria itu menghentikan aksinya dan berbalik menatap perempuan yang sudah berdiri di sampingnya dengan pakaian formal yang basah karena guyuran air hujan. "Maaf Nyonya, apa Anda mengenal pria ini?" tanya salah seorang pria berkumis yang tubuhnya lebih gagah daripada dua rekannya yang lain.

"Iya Tuan, dia adalah teman adik saya. Kalau boleh tahu kenapa Tuan memukulnya sampai seperti ini? Apa dia bersalah pada Tuan?"

"Teman Nyonya ini sudah membuat keributan di bar Bos kami. Dia bahkan berani menggoda wanita milik Bos kami," Ucap pria kekar itu dengan nada kesal. Terlihat jelas aura kemarahan di raut wajahnya.

"Tolong maafkan teman saya Tuan, dia memang seperti itu. Sebagai permintaan maaf, saya akan membayar ganti ruginya," Katanya pelan.

Dalam hati Keisha berpikir seharusnya dia tidak harus berbuat terlalu jauh untuk menolong pria yang pernah memandang rendah dirinya. Ingin sekali Keisha membiarkan Brian di sini dan dipukuli habis-habisan oleh para penjaga bar di hadapannya. Tapi hati kecilnya berbicara lain, dia tidak tega melihat orang yang sudah terkapar tak berdaya ini menerima pukulan lagi. Dia bukan tipikal wanita yang pendendam.

"Kalau begitu begini Nyonya, kita buat kesepakatan. Saya akan membiarkan teman Anda ini lolos saat ini, tapi Anda harus membayar ganti rugi untuk wine yang sudah pria ini pecahkan." tutur pria kekar berkumis itu kembali.

"Berapa harga yang harus saya bayar Tuan?" tanya Keisha yang sudah siap mengambil sesuatu dari saku jas kantornya.

"Harganya tiga puluh lima juta Nyonya, karena itu Wine terbaik dari Perancis dan keluaran tahun 1990-an," jawab teman pria kekar yang lainnya.

Keisha tidak terkejut mendengar penuturan dari penjaga bar itu, dia tahu kalau wine yang semakin lama tahun pembuatanya maka harganya akan semakin mahal ditambah itu juga keluaran dari luar negeri. Setidaknya dia sudah mengenal ini sejak dia tinggal di Kanada dulu, karena salah satu temannya juga bergelut dalam bidang ini.

"Baik Tuan saya akan membayarnya, ini kartu identitas saya. Besok sekertaris saya akan mentrasfer uangnya, Anda bisa memberikan nomor rekening Bos Tuan pada sekertaris saya." Ujar Keisha seraya menyodorkan kartu namanya pada ketiga pria di hadapannya, yang mana memang sedari tadi kartu itu sudah dikeluarkan dari saku jasnya.

"Baiklah, kalau begitu kami pergi dulu. Nyonya bisa membawa teman Nyonya sekarang," pamit salah satu dari mereka seraya berlalu pergi dan kembali masuk ke dalam bar.

Saat ini Keisha sedang berada di depan bar, entah apa yang terjadi dia baru menyadarinya sekarang. Tanpa menunda waktu lagi karena hujan mulai deras, Keisha meminta supir taksi yang sedari tadi disampingnya untuk mengangkat tubuh Brian masuk ke dalam mobil. Setelah tubuh lelaki itu sempurna terbaring di kursi penumpang, supir taksi itu kembali mengemudikan taksinya membelah jalan kota Jakarta.

Setelah cukup lama dalam perjalanan Keisha bingung harus membawa Brian kemana, alamat tempat tinggal lelaki itu saja dia tidak tahu. Dia juga tidak bisa membawanya ke apartemennya, karena tidak mungkin dirinya membawa pria yang bukan suaminya bermalam di apartemennya. Itu bisa menyebarkan rumor yang tidak baik untuknya. Akhirnya dia dengan terpaksa meminta supir taksi untuk memutar balik kemudinya menuju rumah sakit tempat saat dia memesan taksi tadi.

Kedatangan Keisha dengan seorang lelaki yang terluka parah membuat penjaga rumah sakit itu langsung datang menolong bersama dua orang suster, mereka dengan sigap membawa tubuh Brian masuk ke dalam ruang perawatan dengan ranjang dorong yang sudah disiapkan khusus untuk pasien.

"Nyonya apa saya perlu menemani Nyonya?" tanya Supir taksi yang sedari tadi memang menunggunya.

"Tidak perlu Pak, terimakasih atas bantuan Bapak. Tolong terima ini, anggap ini sebagai hadiah karena Bapak sudah membantu saya," tutur Keisha lembut seraya menyodorkan beberapa lembar uang kertas berwarna merah dan biru.

"Ini terlalu banyak Nyonya, saya ikhlas membantu Nyonya," tolak Supir itu seraya mengembalikan kembalian uang dari penumpangnya.

"Tolong terimalah Pak, saya tidak menerima penolakan. Kalau begitu saya pamit dulu, hati-hati di jalan Pak". Pamit Keisha sembari melangkah mundur hendak masuk ke dalam rumah sakit.

Supir taksi itu pada akhirnya menerima uang pemberian Keisha dan mengucapkan terima kasih banyak padanya. Dia pun menaiki taksinya kembali dan mengemudikannya keluar dari gerbang rumah sakit menuju jalan raya yang sudah sedikit senggang dan sepi. Sementara itu, Keisha masuk ke dalam rumah sakit dan bergegas menuju meja resepsionis untuk mengurus administrasi Brian.

"Siapa nama pasien tersebut Nyonya?" tanya suster penjaga meja resepsionis.

"Brian Sus," jawab Keisha seadanya memang karena dia tidak tahu nama lengkap pria itu.

"Siapa penanggung jawabnya Nyonya?" tanya suster itu lagi.

"Keisha Prawijaya Sus," jawabnya kembali dengan perasaan sedikit terpaksa karena dia juga tidak mengenal keluarga Brian.

"Apa hubungan Anda dengan pasien?"

Keisha diam cukup lama, dia bingung harus menjawab apa pada suster tadi. Karena sejujurnya dia bukan siapa-siapa Brian, hanya sebatas kenal saat adiknya menjadwalkan kencan buta dengannya.

"Nyonya? Apa Anda sedang dalam masalah?" tanya Suster itu lagi membuyarkan lamunan Keisha.

"Dia teman adik saya Sus," pungkas Keisha pada akhirnya.

Suster itu pun mengerti, dia menyuruh Keisha untuk menghubungi wali Brian dan memberikan lembar administrasi padanya untuk mengisi data diri pasien. Ketika perempuan itu tengah sibuk mengisi data pasien untuk Brian, ada sepasang mata hitam legam yang mengawasinya dari kejauhan.

"Kakak Ipar, siapa Brian?" tanya pria itu penuh selidik.

Keisha yang ditanya secara tiba-tiba pun terkejut, dia membalikkan badannya ke arah sumber suara. Di sana dia dapat melihat Kevin tengah berdiri dengan tegap, manik hitam pria itu menatap curiga padanya. Ekspresi pria itu tidak dapat diartikan, dia terlihat marah, sedih, dan cemas."Apa aku salah? Kenapa dia melihatku seperti itu?" batin Keisha dalam hati.

Terpopuler

Comments

Suherni 123

Suherni 123

hadeh kei kenapa mesti nolongin tuh orang luknut yah

2023-10-06

0

Ulfayanty Samsu Rajalia Bulkum

Ulfayanty Samsu Rajalia Bulkum

Keisha terlalu lemah jdi orang gk bsa tegas

2021-04-04

1

pangeran

pangeran

ini kok mslhnya komplex amat ya...

2020-11-29

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Acara Keluarga
3 Menginap
4 Emosi yang Memuncak
5 Berita Besar
6 Perdebatan
7 Menenangkan Diri
8 Sang Pengacau
9 Gaun Pengantin
10 Keluarga Besar
11 Gemuruh Badai
12 Penuh Kejutan
13 Penyesalan
14 Kecemasan
15 Badai Belum Berakhir
16 Panik
17 Rumor Telah Berakhir
18 Pertemuan
19 Siuman
20 Keluarga
21 Keputusan
22 Awal Kisah
23 Kepastian
24 Lahar Api
25 Akhir Semuanya
26 Lembaran Baru
27 Lamaran
28 Siaran Televisi
29 Interview
30 Tidak Sabar
31 Mencurahkan
32 Restu
33 Ayah Mertua
34 Tidak Habis Pikir
35 Berjalan di antara Bintang
36 Berpamitan
37 Sampai Tujuan
38 Apa Alasannya?
39 Menuju Pernikahan
40 Memilih Gaun Pernikahan
41 Pernyataan Cinta di Saat Turun Hujan
42 Hari Bahagia
43 Cahaya Rembulan
44 Tempat Tinggal Baru
45 Kencan
46 Perhatian
47 Perjumpaan yang Tertunda
48 Bertamu
49 Permintaan
50 Segalanya Terasa Biasa
51 Hari yang Terus Berlalu
52 Serbuk Amarah
53 Bunga yang Sudah Tidak Harum Lagi
54 Kelopak Mawar Merah
55 Berpenampilan Berbeda
56 Mulai Menjauh
57 Tidak Berkaca dari Cermin
58 Takut Kehilangan
59 Malam yang Panjang
60 Gara-gara Ruam
61 Terasa Manis
62 Kisah yang Terpendam
63 Salam Terakhir
64 Hadiah Terindah
65 Waktu
66 Semuanya akan Baik-baik Saja
67 Pohon Maple
68 Hari-Hari Bersamanya
69 Tamu tidak Diundang
70 Bertegur Sapa
71 Tidak Semudah Itu!
72 Hal tidak Terduga
73 Semuanya telah Diketahui
74 Kesepakatan
75 Perasaan yang Disembunyikan
76 Terlalu Merindukan
77 Cerita yang Hampir Terlupakan
78 Festival Musim Panas
79 Menghitung Hari
80 Seorang Pianis Kecil
81 Konser Jalanan
82 Seputih Salju
83 Kembali Bersama
84 Senyum yang Hilang
85 Tidak Ada Kabar
86 Ditemukan
87 Titik Terang
88 Kembali Memaafkan
89 Suatu Keajaiban
90 Yang Ditunggu-tunggu
91 Kebahagiaan yang Tidak Tertahankan
92 Terlalu Senang
93 Karangan Bunga
94 Kata Hati
95 Pengganggu.
96 Semakin Dekat
97 Mendebarkan
98 Telah Terlewati
99 Kehangatan Keluarga
100 SEQUEL My Old Wife
101 Info Novel Istriku Nona Presdir Limited Edition
102 Extra Part I
103 Extra Part 2
104 Season 2 – Part 1 Candy Love
105 Season 2 – Part 2 Mencuri Hati
106 Season 2 – Part 3 My Heart
107 Season 2 – Part 4 Malam Berbintang
108 Season 2 – Part 5 Sweet Home
109 Season 2 – Part 6 Pagelaran Seni
110 Season 2 – Part 7 Pria Pengantar Pizza
111 Season 2 – Part 8 Cerita Kita
112 Season 2 – Part 9 Firasat
113 Sesion 2 – Part 10 Kunjungan ke Kantor
114 Sesion 2 – Part 11 Tidak Bisa Berjauhan
115 Sesion 2 – Part 12 Siapa Wanita itu?
116 Season 2 – Part 13 Berjumpa
117 Season 2 – Part 14 Malam Romantis
118 Season 2 – Part 15 Trauma
119 Season 2 – Part 16 Mendekati
120 Season 2 – Part 17 Mario Art De Lavi I
121 Season 2 – Part 18 Mario Art De Lavi II
122 Season 2 – Part 19 Mario Art De Lavi III
123 Season 2 – Part 20 Mario Art De Lavi IV
124 Season 2 – Part 21 Pantai
125 Season 2 – Part 22 Menitipkan Rindu
126 Season 2 – Part 23 Diantara Dua Kasih Sayang
127 Season 2 – Part 24 Kepingan Memori
128 Season 2 – Part 25 Tawa yang Lepas
129 Season 2 – Part 26 Kecemasan
130 Season 2 – Part 27 Terpisah Jarak
131 Season 2 – Part 28 Menanti
132 Season 2 – Part 29 Sumber Inspirasi
133 Cahaya Cinta Terakhir
134 Season 2 – Part 30 Seorang Pendatang
135 Season 2 – Part 31 Ayah
136 Season 2 – Part 32 Angga?
137 Season 2 – Part 33 Kasih Tak Sampai
138 Season 2 – Part 34 Bertatap Muka
139 Season 2 – Part 35 Sweet Kiss
140 Season 2 – Part 36 Salju Pertama Ottawa
141 Season 2 – Part 37 Sahira
142 Season 2 – Part 38 Kembali Pulang
143 Season 2 – Part 39 Harapan
144 Season 2 – Part 40 Aku Cinta Kamu
145 Untuk Pembaca ku Tersayang.
146 Season 2 – Part 41 Pria di Bawah Hujan
147 Season 2 – Part 42 Rasa yang Tumbuh I
148 Season 2 – Part 43 Rasa yang Tumbuh II
149 Season 2 – Part 44 Rasa yang Tumbuh III
150 Season 2 – Part 45 Feel Alone
151 Season 2 – Part 46 Meet
152 Season 2 – Part 47 Ibu Sudah Meninggal
153 Season 2 – Part 48 Permintaan Julian
154 Season 2- Part 49 Biarkan Aku Bersama Istrimu
155 Season 2-Part 50 Membiarkan Rasa Ini Diam Untuk Sejenak
156 Season 2- Partai 51 Aku yang Mencintaimu dengan Tulus
Episodes

Updated 156 Episodes

1
PROLOG
2
Acara Keluarga
3
Menginap
4
Emosi yang Memuncak
5
Berita Besar
6
Perdebatan
7
Menenangkan Diri
8
Sang Pengacau
9
Gaun Pengantin
10
Keluarga Besar
11
Gemuruh Badai
12
Penuh Kejutan
13
Penyesalan
14
Kecemasan
15
Badai Belum Berakhir
16
Panik
17
Rumor Telah Berakhir
18
Pertemuan
19
Siuman
20
Keluarga
21
Keputusan
22
Awal Kisah
23
Kepastian
24
Lahar Api
25
Akhir Semuanya
26
Lembaran Baru
27
Lamaran
28
Siaran Televisi
29
Interview
30
Tidak Sabar
31
Mencurahkan
32
Restu
33
Ayah Mertua
34
Tidak Habis Pikir
35
Berjalan di antara Bintang
36
Berpamitan
37
Sampai Tujuan
38
Apa Alasannya?
39
Menuju Pernikahan
40
Memilih Gaun Pernikahan
41
Pernyataan Cinta di Saat Turun Hujan
42
Hari Bahagia
43
Cahaya Rembulan
44
Tempat Tinggal Baru
45
Kencan
46
Perhatian
47
Perjumpaan yang Tertunda
48
Bertamu
49
Permintaan
50
Segalanya Terasa Biasa
51
Hari yang Terus Berlalu
52
Serbuk Amarah
53
Bunga yang Sudah Tidak Harum Lagi
54
Kelopak Mawar Merah
55
Berpenampilan Berbeda
56
Mulai Menjauh
57
Tidak Berkaca dari Cermin
58
Takut Kehilangan
59
Malam yang Panjang
60
Gara-gara Ruam
61
Terasa Manis
62
Kisah yang Terpendam
63
Salam Terakhir
64
Hadiah Terindah
65
Waktu
66
Semuanya akan Baik-baik Saja
67
Pohon Maple
68
Hari-Hari Bersamanya
69
Tamu tidak Diundang
70
Bertegur Sapa
71
Tidak Semudah Itu!
72
Hal tidak Terduga
73
Semuanya telah Diketahui
74
Kesepakatan
75
Perasaan yang Disembunyikan
76
Terlalu Merindukan
77
Cerita yang Hampir Terlupakan
78
Festival Musim Panas
79
Menghitung Hari
80
Seorang Pianis Kecil
81
Konser Jalanan
82
Seputih Salju
83
Kembali Bersama
84
Senyum yang Hilang
85
Tidak Ada Kabar
86
Ditemukan
87
Titik Terang
88
Kembali Memaafkan
89
Suatu Keajaiban
90
Yang Ditunggu-tunggu
91
Kebahagiaan yang Tidak Tertahankan
92
Terlalu Senang
93
Karangan Bunga
94
Kata Hati
95
Pengganggu.
96
Semakin Dekat
97
Mendebarkan
98
Telah Terlewati
99
Kehangatan Keluarga
100
SEQUEL My Old Wife
101
Info Novel Istriku Nona Presdir Limited Edition
102
Extra Part I
103
Extra Part 2
104
Season 2 – Part 1 Candy Love
105
Season 2 – Part 2 Mencuri Hati
106
Season 2 – Part 3 My Heart
107
Season 2 – Part 4 Malam Berbintang
108
Season 2 – Part 5 Sweet Home
109
Season 2 – Part 6 Pagelaran Seni
110
Season 2 – Part 7 Pria Pengantar Pizza
111
Season 2 – Part 8 Cerita Kita
112
Season 2 – Part 9 Firasat
113
Sesion 2 – Part 10 Kunjungan ke Kantor
114
Sesion 2 – Part 11 Tidak Bisa Berjauhan
115
Sesion 2 – Part 12 Siapa Wanita itu?
116
Season 2 – Part 13 Berjumpa
117
Season 2 – Part 14 Malam Romantis
118
Season 2 – Part 15 Trauma
119
Season 2 – Part 16 Mendekati
120
Season 2 – Part 17 Mario Art De Lavi I
121
Season 2 – Part 18 Mario Art De Lavi II
122
Season 2 – Part 19 Mario Art De Lavi III
123
Season 2 – Part 20 Mario Art De Lavi IV
124
Season 2 – Part 21 Pantai
125
Season 2 – Part 22 Menitipkan Rindu
126
Season 2 – Part 23 Diantara Dua Kasih Sayang
127
Season 2 – Part 24 Kepingan Memori
128
Season 2 – Part 25 Tawa yang Lepas
129
Season 2 – Part 26 Kecemasan
130
Season 2 – Part 27 Terpisah Jarak
131
Season 2 – Part 28 Menanti
132
Season 2 – Part 29 Sumber Inspirasi
133
Cahaya Cinta Terakhir
134
Season 2 – Part 30 Seorang Pendatang
135
Season 2 – Part 31 Ayah
136
Season 2 – Part 32 Angga?
137
Season 2 – Part 33 Kasih Tak Sampai
138
Season 2 – Part 34 Bertatap Muka
139
Season 2 – Part 35 Sweet Kiss
140
Season 2 – Part 36 Salju Pertama Ottawa
141
Season 2 – Part 37 Sahira
142
Season 2 – Part 38 Kembali Pulang
143
Season 2 – Part 39 Harapan
144
Season 2 – Part 40 Aku Cinta Kamu
145
Untuk Pembaca ku Tersayang.
146
Season 2 – Part 41 Pria di Bawah Hujan
147
Season 2 – Part 42 Rasa yang Tumbuh I
148
Season 2 – Part 43 Rasa yang Tumbuh II
149
Season 2 – Part 44 Rasa yang Tumbuh III
150
Season 2 – Part 45 Feel Alone
151
Season 2 – Part 46 Meet
152
Season 2 – Part 47 Ibu Sudah Meninggal
153
Season 2 – Part 48 Permintaan Julian
154
Season 2- Part 49 Biarkan Aku Bersama Istrimu
155
Season 2-Part 50 Membiarkan Rasa Ini Diam Untuk Sejenak
156
Season 2- Partai 51 Aku yang Mencintaimu dengan Tulus

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!