Keluarga

~ Kehangatan yang sesungguhnya hanya ada dalam dekapan mereka yang telah menjaga kita agar tetap hidup di dunia ini ~

Berita tentang Keisha yang masuk ke rumah sakit sudah di dengar oleh Hanum dan Helen, mereka pun meminta izin pada Bibi Aini untuk pergi menjenguk Keisha yang memang di rawat di bangunan rumah sakit yang lain. Bukan tempat yang sama dengan tempat Rafi di rawat. Ketika Helen hendak meninggalkan rumah sakit dia tanpa sengaja bertemu dengan Tuan William Ayah temannya yaitu pria yang pernah di bujuknya untuk berkencan buta dengan kakaknya, namun pria itu justru bermain dengan wanita lain.

"Helen, kebetulan Om bertemu dengan kamu di sini. Om ingin meminta bantuan denganmu," tegur William pada Helen yang merupakan teman wanita Brian putranya saat masih kuliah dulu.

"Maaf Om saya tidak punya waktu, lagi pula saya sedang buru-buru. Karena saya harus menjenguk kakak saya yang sakit," tolak Helen karena dia tidak suka dengan pria mesum dihadapannya ini.

William merupakan pria paruh baya seusia dengan Ayahnya, dan dia adalah Ayahnya Brian. Pada awalnya Helen berhubungan baik dengan Brian dan keluarganya, hingga suatu hari dia mengetahui tentang tingkah laku pria ini yang sering berkunjung ke club malam dan bermain dengan wanita.

Helen mengira bahwa mungkin Brian tidak akan sama dengan Ayahnya karena dia selalu bersikap baik di depannya. Namun, mendengar cerita kakaknya Keisha yang ditinggal Brian saat hari kencan buta, membuatnya berubah pikiran. Ternyata mereka Ayah dan anak memiliki perilaku yang sama tidak baiknya. Bisa dibilang buah jatuh tidak jauh dari pohonnya.

"Helen, Om hanya mau minta tolong untuk mempertemukan Om dengan Kakakmu Keisha," Kata William dengan gaya bicara yang elegan, karena pria paruh baya itu masih setia memasukkan tangannya ke dalam saku celananya.

Helen yang mendengar nama "Keisha" disebut oleh pria mesum ini merasa was-was. "Kenapa Om ingin bertemu dengan Kakak saya? Ada urusan apa Om dengannya?" tanya Helen penuh selidik. Dia mencoba membaca raut muka William, namun itu hanya sia-sia belaka. Karena wajah lelaki itu benar-benar tidak bisa dibaca.

"Om hanya ingin berterimakasih, karena dia telah menyelamatkan putra Om malam itu. Jika tidak ada Kakakmu, mungkin Brian sudah habis dihajar oleh para penjaga keamanan di bar itu," timpal William masih dengan wajah yang sama tanpa ekspresi.

"Kalau begitu biar saya sampaikan saja ucapan terimakasih Om pada Kak Kei. Om tidak perlu menemuinya," ujar Helen masih mencoba menolak desakan dari William.

"Om harus menyampaikannya secara langsung pada Kakakmu, karena ada hal penting yang harus Om sampaikan padanya juga."

Helen tidak bisa mencegah pria ini untuk tidak memaksanya, karena memang sudah tabiat dari William yang merupakan orang yang selalu mendapatkan keinginannya. Berurusan dengan pria ini sama saja dengan menghadapi batu, karena ia sangat keras kepala.

Pada akhirnya Helen membiarkan William untuk ikut dengannya ke rumah sakit tempat kakaknya di rawat. Ibunya, Hanum sudah berangkat terlebih dahulu tadi sore karena ia harus memasakkan sesuatu untuk Heru dan Keisha. Ketika waktu menunjukkan pukul 20.00 tepat mereka berdua tiba di gedung putih itu, suasana rumah sakit masih terlihat ramai dengan beberapa tenaga medis yang berlalu lalang menangani pasien yang baru datang.

Setelah Helen datang, dia sudah disambut oleh Kevin di depan pintu rumah sakit. Suaminya sengaja menunggu istrinya di sana, karena merasa khawatir belum melihatnya seharian ini, apalagi mengingat bahwa saat ini dia sedang mengandung. Pada awalnya Kevin ingin menanyakan pria yang dibawa Helen bersamanya, namun niatnya diurungkan ketika melihat bahwa wajah istrinya sedikit ditekuk, yang menandakan bahwa dia dalam kondisi mood yang buruk.

"Kakak, aku merindukanmu," ucap Helen seraya memeluk Keisha yang masih duduk di ranjang rumah sakit lengkap dengan infus di tangannya.

"Helen, hati-hati. Kakakmu belum sembuh total, jangan memeluknya terlalu keras," tutur Hanum untuk memperingatkan putrinya.

"Maaf, maaf, aku lupa," jawab Helen menunjukkan wajah sedikit bersalah.

"Tidak apa-apa, aku sudah baik-baik saja." Ucap Keisha menengahi.

Setelah Kevin dan Helen saling menyapa orang di ruangan itu, pandangan mereka berdua jatuh pada pemuda berhoodie hitam yang duduk santai di sofa seberang. Pemuda itu sejak tadi mengamati acara reuni keluarga itu. Ketika dia melihat lelaki dan perempuan itu menghampirinya, Angga langsung memasang senyum yang ramah pada mereka.

"Ayah siapa dia?" tanya Helen pada Heru.

"Dia orang yang menolong kakakmu, namanya Angga," jawab Hanum menggantikan suaminya karena Heru terlalu lama memberi jawaban.

"Terimakasih banyak karena telah menolong Kakakku," ucap Helen pada Angga sembari membungkuk sebagai rasa hormatnya sekaligus ungkapan rasa terimakasihnya pada pemuda tadi.

Melihat keantusiasan dan kebaikan dari keluarga Keisha, Angga mulai memberanikan diri untuk menyapa mereka dan berkenalan dengan mereka. Pemuda itu melihat bahwa Keisha memiliki keluarga yang baik, dan sangat menyayanginya. Semenjak kedatangan Hanum tadi sore, Angga tidak lagi memancing perdebatan dengan calon Ayah mertuanya, dia lebih pendiam dan terlihat tenang.

"Bagaimana kondisi Nona, apa sudah baikan?" tanya William membuka suara karena sedari tadi kedatangannya tidak dihiraukan oleh mereka.

"Saya sudah merasa baikan," kata Keisha singkat.

Kini semua pasang mata tertuju pada pria paruh baya itu, mereka baru menyadari kalau ada orang lain yang datang bersama dengan Helen tadi.

"Ayah, Ibu, Kak Kei, dia adalah Tuan William. Ayah dari Brian William," tutur Helen memperkenalkan William pada keluarganya.

"Ayahnya Brian, pemuda yang sempat disinggung oleh Ayah mertua dan Nyonya Keisha tadi. Kenapa pria ini harus ke sini? Ada urusan apa dia dengan Nyonya Keisha?" Pikir Angga dalam benaknya saat mendengar Helen memperkenalkan pria paruh baya yang berwajah kebangsaan Eropa itu pada anggota keluarganya.

"Maafkan kami, karena tidak memperhatikan kedatanganmu Tuan." Ucap Hanum mewakili semua keluarganya.

"Tidak apa-apa Nyonya," kata William sopan.

Kini Heru yang memulai berbicara pada William, pria paruh baya itu tidak segan-segan langsung menanyakan maksud kedatangan dari William ke sana.

"Kalau boleh tahu ada perlu apa Anda dengan putri saya?" Tanya Heru langsung tanpa basa-basi.

Perilaku Heru yang sedikit kurang sopan ini, dia lakukan semata-mata karena dia merasa waspada pada William. Apalagi setelah mengetahui bahwa dirinya adalah Ayah dari Brian, lelaki yang dia bahas hampir satu hari ini dan bahkan membuatnya harus curiga kepada pemuda yang menolong putrinya.

"Saya ke sini hanya untuk mengucapkan terimakasih kepada Nona Keisha karena telah menyelamatkan nyawa anak saya, Brian." Tutur William berusaha sehalus mungkin meskipun masih dengan sikap angkuhnya yang tidak dapat ditutupi.

"Tidak perlu berterimakasih padaku Paman, dia adalah temannya Helen. Jadi sudah sewajarnya aku menolongnya saat dia dalam kesulitan," jawab Keisha sopan.

"Wanita ini begitu dewasa dan berhati lembut, bahkan setelah putraku mempermalukannya dan menghinanya dia masih mau menolongnya." Ujar William dalam hati.

William sebenarnya selalu memasang mata-mata untuk mengawasi putranya selama dia di Indonesia, hal ini dilakukan agar dia dapat mengetahui tindakan dari Brian dan mengontrolnya. Dia paham betul bahwa putranya itu memiliki tabiat yang buruk, dan itu menurun darinya.

Namun, meskipun begitu dia tidak ingin Brian meniru perilakunya. Jadi dia selalu memantaunya dari kejauhan. Oleh karena itu, dia juga tahu apa yang telah dilakukan putranya itu pada Keisha waktu itu, saat Brian menghinanya di hari kencan buta.

"Nona Keisha, sebagai rasa ucapan terimakasih saya, bolehkah saya memberikan hal yang berharga untuk Nona," kata William lagi.

Pria itu memberhentikan ucapannya sejenak, dan memegang tangan Keisha pelan.

"Saya ingin memberikan putra saya untuk Nona," sambung William lagi.

"Apa maksud paman?" kata Keisha sedikit bingung.

"Saya ingin menikahkan Nona dengan putra saya Brian," tutur William dengan sedikit senyum di bibirnya.

Semua orang yang ada di sana menatap William dengan tidak percaya, lamarannya pada Keisha mengejutkan semua orang terutama untuk Angga.

"TIDAK BISA!" ucap Angga dengan keras.

Dia secara reflek berteriak di ruang rawat itu hingga membuat semua orang beralih menatapnya tidak terkecuali pasien lain yang berada di ruangan rawat itu juga.

_______________________________________

HALLO READER..

Makasih karena masih setia di My Old Wife :D

Jangan lupa beri dukungan pada Author yaa..

Dengan Like + Komen + Vote + Rate Bintang Lima

Ditunggu kelanjutannya :D

Salam Sayang

~As-Sana~

Terpopuler

Comments

Suherni 123

Suherni 123

idih pd banget pak nyerahin anaknya buat Keisha,,

2023-10-06

0

Cireng Pedas

Cireng Pedas

tidak boleh!!
Brian sudah menghinanya dan berbuat tidak senonoh didepannya!
Hanya Angga yang terlihat tulus

2021-05-14

0

Bunga Terakhir 🌹

Bunga Terakhir 🌹

semakin kesini mulai ngakak sama kelakuan Angga ...

2021-02-22

0

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 Acara Keluarga
3 Menginap
4 Emosi yang Memuncak
5 Berita Besar
6 Perdebatan
7 Menenangkan Diri
8 Sang Pengacau
9 Gaun Pengantin
10 Keluarga Besar
11 Gemuruh Badai
12 Penuh Kejutan
13 Penyesalan
14 Kecemasan
15 Badai Belum Berakhir
16 Panik
17 Rumor Telah Berakhir
18 Pertemuan
19 Siuman
20 Keluarga
21 Keputusan
22 Awal Kisah
23 Kepastian
24 Lahar Api
25 Akhir Semuanya
26 Lembaran Baru
27 Lamaran
28 Siaran Televisi
29 Interview
30 Tidak Sabar
31 Mencurahkan
32 Restu
33 Ayah Mertua
34 Tidak Habis Pikir
35 Berjalan di antara Bintang
36 Berpamitan
37 Sampai Tujuan
38 Apa Alasannya?
39 Menuju Pernikahan
40 Memilih Gaun Pernikahan
41 Pernyataan Cinta di Saat Turun Hujan
42 Hari Bahagia
43 Cahaya Rembulan
44 Tempat Tinggal Baru
45 Kencan
46 Perhatian
47 Perjumpaan yang Tertunda
48 Bertamu
49 Permintaan
50 Segalanya Terasa Biasa
51 Hari yang Terus Berlalu
52 Serbuk Amarah
53 Bunga yang Sudah Tidak Harum Lagi
54 Kelopak Mawar Merah
55 Berpenampilan Berbeda
56 Mulai Menjauh
57 Tidak Berkaca dari Cermin
58 Takut Kehilangan
59 Malam yang Panjang
60 Gara-gara Ruam
61 Terasa Manis
62 Kisah yang Terpendam
63 Salam Terakhir
64 Hadiah Terindah
65 Waktu
66 Semuanya akan Baik-baik Saja
67 Pohon Maple
68 Hari-Hari Bersamanya
69 Tamu tidak Diundang
70 Bertegur Sapa
71 Tidak Semudah Itu!
72 Hal tidak Terduga
73 Semuanya telah Diketahui
74 Kesepakatan
75 Perasaan yang Disembunyikan
76 Terlalu Merindukan
77 Cerita yang Hampir Terlupakan
78 Festival Musim Panas
79 Menghitung Hari
80 Seorang Pianis Kecil
81 Konser Jalanan
82 Seputih Salju
83 Kembali Bersama
84 Senyum yang Hilang
85 Tidak Ada Kabar
86 Ditemukan
87 Titik Terang
88 Kembali Memaafkan
89 Suatu Keajaiban
90 Yang Ditunggu-tunggu
91 Kebahagiaan yang Tidak Tertahankan
92 Terlalu Senang
93 Karangan Bunga
94 Kata Hati
95 Pengganggu.
96 Semakin Dekat
97 Mendebarkan
98 Telah Terlewati
99 Kehangatan Keluarga
100 SEQUEL My Old Wife
101 Info Novel Istriku Nona Presdir Limited Edition
102 Extra Part I
103 Extra Part 2
104 Season 2 – Part 1 Candy Love
105 Season 2 – Part 2 Mencuri Hati
106 Season 2 – Part 3 My Heart
107 Season 2 – Part 4 Malam Berbintang
108 Season 2 – Part 5 Sweet Home
109 Season 2 – Part 6 Pagelaran Seni
110 Season 2 – Part 7 Pria Pengantar Pizza
111 Season 2 – Part 8 Cerita Kita
112 Season 2 – Part 9 Firasat
113 Sesion 2 – Part 10 Kunjungan ke Kantor
114 Sesion 2 – Part 11 Tidak Bisa Berjauhan
115 Sesion 2 – Part 12 Siapa Wanita itu?
116 Season 2 – Part 13 Berjumpa
117 Season 2 – Part 14 Malam Romantis
118 Season 2 – Part 15 Trauma
119 Season 2 – Part 16 Mendekati
120 Season 2 – Part 17 Mario Art De Lavi I
121 Season 2 – Part 18 Mario Art De Lavi II
122 Season 2 – Part 19 Mario Art De Lavi III
123 Season 2 – Part 20 Mario Art De Lavi IV
124 Season 2 – Part 21 Pantai
125 Season 2 – Part 22 Menitipkan Rindu
126 Season 2 – Part 23 Diantara Dua Kasih Sayang
127 Season 2 – Part 24 Kepingan Memori
128 Season 2 – Part 25 Tawa yang Lepas
129 Season 2 – Part 26 Kecemasan
130 Season 2 – Part 27 Terpisah Jarak
131 Season 2 – Part 28 Menanti
132 Season 2 – Part 29 Sumber Inspirasi
133 Cahaya Cinta Terakhir
134 Season 2 – Part 30 Seorang Pendatang
135 Season 2 – Part 31 Ayah
136 Season 2 – Part 32 Angga?
137 Season 2 – Part 33 Kasih Tak Sampai
138 Season 2 – Part 34 Bertatap Muka
139 Season 2 – Part 35 Sweet Kiss
140 Season 2 – Part 36 Salju Pertama Ottawa
141 Season 2 – Part 37 Sahira
142 Season 2 – Part 38 Kembali Pulang
143 Season 2 – Part 39 Harapan
144 Season 2 – Part 40 Aku Cinta Kamu
145 Untuk Pembaca ku Tersayang.
146 Season 2 – Part 41 Pria di Bawah Hujan
147 Season 2 – Part 42 Rasa yang Tumbuh I
148 Season 2 – Part 43 Rasa yang Tumbuh II
149 Season 2 – Part 44 Rasa yang Tumbuh III
150 Season 2 – Part 45 Feel Alone
151 Season 2 – Part 46 Meet
152 Season 2 – Part 47 Ibu Sudah Meninggal
153 Season 2 – Part 48 Permintaan Julian
154 Season 2- Part 49 Biarkan Aku Bersama Istrimu
155 Season 2-Part 50 Membiarkan Rasa Ini Diam Untuk Sejenak
156 Season 2- Partai 51 Aku yang Mencintaimu dengan Tulus
Episodes

Updated 156 Episodes

1
PROLOG
2
Acara Keluarga
3
Menginap
4
Emosi yang Memuncak
5
Berita Besar
6
Perdebatan
7
Menenangkan Diri
8
Sang Pengacau
9
Gaun Pengantin
10
Keluarga Besar
11
Gemuruh Badai
12
Penuh Kejutan
13
Penyesalan
14
Kecemasan
15
Badai Belum Berakhir
16
Panik
17
Rumor Telah Berakhir
18
Pertemuan
19
Siuman
20
Keluarga
21
Keputusan
22
Awal Kisah
23
Kepastian
24
Lahar Api
25
Akhir Semuanya
26
Lembaran Baru
27
Lamaran
28
Siaran Televisi
29
Interview
30
Tidak Sabar
31
Mencurahkan
32
Restu
33
Ayah Mertua
34
Tidak Habis Pikir
35
Berjalan di antara Bintang
36
Berpamitan
37
Sampai Tujuan
38
Apa Alasannya?
39
Menuju Pernikahan
40
Memilih Gaun Pernikahan
41
Pernyataan Cinta di Saat Turun Hujan
42
Hari Bahagia
43
Cahaya Rembulan
44
Tempat Tinggal Baru
45
Kencan
46
Perhatian
47
Perjumpaan yang Tertunda
48
Bertamu
49
Permintaan
50
Segalanya Terasa Biasa
51
Hari yang Terus Berlalu
52
Serbuk Amarah
53
Bunga yang Sudah Tidak Harum Lagi
54
Kelopak Mawar Merah
55
Berpenampilan Berbeda
56
Mulai Menjauh
57
Tidak Berkaca dari Cermin
58
Takut Kehilangan
59
Malam yang Panjang
60
Gara-gara Ruam
61
Terasa Manis
62
Kisah yang Terpendam
63
Salam Terakhir
64
Hadiah Terindah
65
Waktu
66
Semuanya akan Baik-baik Saja
67
Pohon Maple
68
Hari-Hari Bersamanya
69
Tamu tidak Diundang
70
Bertegur Sapa
71
Tidak Semudah Itu!
72
Hal tidak Terduga
73
Semuanya telah Diketahui
74
Kesepakatan
75
Perasaan yang Disembunyikan
76
Terlalu Merindukan
77
Cerita yang Hampir Terlupakan
78
Festival Musim Panas
79
Menghitung Hari
80
Seorang Pianis Kecil
81
Konser Jalanan
82
Seputih Salju
83
Kembali Bersama
84
Senyum yang Hilang
85
Tidak Ada Kabar
86
Ditemukan
87
Titik Terang
88
Kembali Memaafkan
89
Suatu Keajaiban
90
Yang Ditunggu-tunggu
91
Kebahagiaan yang Tidak Tertahankan
92
Terlalu Senang
93
Karangan Bunga
94
Kata Hati
95
Pengganggu.
96
Semakin Dekat
97
Mendebarkan
98
Telah Terlewati
99
Kehangatan Keluarga
100
SEQUEL My Old Wife
101
Info Novel Istriku Nona Presdir Limited Edition
102
Extra Part I
103
Extra Part 2
104
Season 2 – Part 1 Candy Love
105
Season 2 – Part 2 Mencuri Hati
106
Season 2 – Part 3 My Heart
107
Season 2 – Part 4 Malam Berbintang
108
Season 2 – Part 5 Sweet Home
109
Season 2 – Part 6 Pagelaran Seni
110
Season 2 – Part 7 Pria Pengantar Pizza
111
Season 2 – Part 8 Cerita Kita
112
Season 2 – Part 9 Firasat
113
Sesion 2 – Part 10 Kunjungan ke Kantor
114
Sesion 2 – Part 11 Tidak Bisa Berjauhan
115
Sesion 2 – Part 12 Siapa Wanita itu?
116
Season 2 – Part 13 Berjumpa
117
Season 2 – Part 14 Malam Romantis
118
Season 2 – Part 15 Trauma
119
Season 2 – Part 16 Mendekati
120
Season 2 – Part 17 Mario Art De Lavi I
121
Season 2 – Part 18 Mario Art De Lavi II
122
Season 2 – Part 19 Mario Art De Lavi III
123
Season 2 – Part 20 Mario Art De Lavi IV
124
Season 2 – Part 21 Pantai
125
Season 2 – Part 22 Menitipkan Rindu
126
Season 2 – Part 23 Diantara Dua Kasih Sayang
127
Season 2 – Part 24 Kepingan Memori
128
Season 2 – Part 25 Tawa yang Lepas
129
Season 2 – Part 26 Kecemasan
130
Season 2 – Part 27 Terpisah Jarak
131
Season 2 – Part 28 Menanti
132
Season 2 – Part 29 Sumber Inspirasi
133
Cahaya Cinta Terakhir
134
Season 2 – Part 30 Seorang Pendatang
135
Season 2 – Part 31 Ayah
136
Season 2 – Part 32 Angga?
137
Season 2 – Part 33 Kasih Tak Sampai
138
Season 2 – Part 34 Bertatap Muka
139
Season 2 – Part 35 Sweet Kiss
140
Season 2 – Part 36 Salju Pertama Ottawa
141
Season 2 – Part 37 Sahira
142
Season 2 – Part 38 Kembali Pulang
143
Season 2 – Part 39 Harapan
144
Season 2 – Part 40 Aku Cinta Kamu
145
Untuk Pembaca ku Tersayang.
146
Season 2 – Part 41 Pria di Bawah Hujan
147
Season 2 – Part 42 Rasa yang Tumbuh I
148
Season 2 – Part 43 Rasa yang Tumbuh II
149
Season 2 – Part 44 Rasa yang Tumbuh III
150
Season 2 – Part 45 Feel Alone
151
Season 2 – Part 46 Meet
152
Season 2 – Part 47 Ibu Sudah Meninggal
153
Season 2 – Part 48 Permintaan Julian
154
Season 2- Part 49 Biarkan Aku Bersama Istrimu
155
Season 2-Part 50 Membiarkan Rasa Ini Diam Untuk Sejenak
156
Season 2- Partai 51 Aku yang Mencintaimu dengan Tulus

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!