Kaito merasakan sesuatu bergerak. Awalnya dia berpikir mungkin itu adalah semburan air yang sebelumnya muncul seperti kemarin malam. Kedua kakak beradik itu tetap saling berdekatan dan mencoba berjalan ke tempat Kaito. Tapi sebelum itu mereka lalukan, sesuatu akhirnya muncul. Benda yang terasa bergerak dari bawah kaki mereka mulai memperlihatkan diri. Terlihat seperti sebuah bagian menjular yang muncul dari bawah, mulai menyebar ke seluruh sisi dan bergerak tanpa henti.
“Kaito!! Apa kau tau benda apa ini?”
“Aku tidak tau. Tapi sebisa mungkin kalian harus bisa pergi di tempat kalian berada sekarang!! Akan sangat berbahaya jika terus diam di sana!!”
Kaito berteriak kepada kedua remaja itu untuk bangun dan mencoba sebaik yang mereka bisa untuk lari dari sana. Meskipun terdengar mudah, namun ditengah getaran gempa yang masih belum berhenti dan tidak diketahui penyebabnya membuat hal itu sangat sulit untuk dilakukan.
Ryou sudah mampu berdiri meskipun masih belum bisa menyeimbangkan tubuhnya akibat gempa yang masih terasa. Dia mencoba berjalan sedikit demi sedikit ke arah Kaito. Sedangkan Kino masih belum bisa berdiri. Tetapi
meskipun belum mampu berdiri, dia terus memperhatikan bagian menjular yang terus menyebar tanpa henti.
‘Ini… seperti akar? Tapi jika dilihat lebih dekat mirip dengan tanaman merambat. Bagaimana mungkin bisa muncul dari dalam tanah?”
Gempa itu masih belum berhenti dan secara tiba-tiba, sebuah akar besar muncul dari bawah tanah. Semakin banyak akar yang muncul dari tanah hingga tubuh mayat goblin yang ada di sana tertindih akar dan hancur. Anak
panah Kaito pun tentu saja hancur bersamaan dengan mayatnya. Akar-akar itu menghancurkan jalan, bangunan di sekitarnya dan tidak sampai disitu. Tanaman merambat yang lebih dulu muncul mulai merambat ke bangunan bangunan. Bukan hanya bangunan di sekitarnya, melainkan ke tempat lain.
Jarak yang dijangkau oleh semua akar-akar besar itu semakin besar dan tidak terhitung jumlahnya itu juga terus bergerak dan muncul di sisi kota lainnya termasuk ke jalan dimana mayat para goblin dan giant orc yang sebelumnya dikalahkan berada. Bangunan tempat mereka bertiga bersembunyi beberapa waktu lalu pun mulai tertutup akar dan tanaman merambat.
Kaito mulai merasa kesal dengan keadaaan ini. Tidak hanya kehilangan sebagian besar anak panahnya tetapi juga hampir tidak bisa menemukan titik celah untuk keluar dari wilayah yang nyaris rata dengan akar-akar ini. Dia terus melihat seluruh wilayah tempat itu namun tidak memberikan kemajuan. Sebagian besar bangunan, jalan, gang dan bahkan sudut lain di sekitar tempatnya berada sudah banyak yang hancur dan tertutup tanaman merambat.
“Apa lagi ini?! Kaito, kemana kita harus pergi sekarang. Kalau terus seperti ini kita juga akan hancur oleh semua akar pohon yang besar ini!!” Ryou berteriak ke arah Kaito yang saat itu masih mencoba menemukan jalan keluar
“Aku mencoba mencarinya tapi tidak bisa menemukannya!! Ini seperti mereka terus tumbuh tanpa batas dan–!!!”
“……!!!”
Tiba-tiba gempa itu semakin kuat dan muncul batang pohon besar. Tidak hanya satu, kali ini jumlah pohon yang muncul dari bawah tanah mencapai puluhan, ratusan bahkan sulit perkirakan jumlahnya. Pohon-pohon itu muncul semakin banyak dan rindang hingga membentuk sebuah hutan. Tanpa disadari oleh mereka bertiga bahwa perubahan area di wilayah itu juga merubah posisi mereka. Sedikit demi sedikit bagian-bagian hutan tercipta, menutup banyak tempat dan akhirnya benar-benar memisahkan mereka.
“Ryou, Kaito-san!! Dimana kalian?” Kino berteriak karena hanya dia yang belum bergerak dari tempatnya
Ryou yang mendengar teriakan itu mulai berbalik dan terkejut karena pemandangan di belakangnya sudah tidak bisa dikenali. Kino tidak berada di sana, tapi dia melihat banyak pepohonan rindang dengan beberapa bagian gedung yang hancur dan tertutup tanaman merambat. Bersamaan dengan selesainya proses hutan liar itu tercipta, gempa itu pun akhirnya berhenti. Mereka bertiga terpencar ke berbagai tempat di dalam bagian hutan.
Kaito terlambat menyadari semua itu dan benar-benar terpisah dengan mereka berdua sekarang.
“ Ini benar-benar diluar dugaan. ‘Dunia malam’ ini benar-benar tidak senang jika aku memiliki teman seperjalanan rupanya. Baru aku merasa semua tidak akan sulit, ternyata justru semakin merepotkan”
Kaito mengatakan itu dengan wajah tenang, namun berbanding terbalik dengan isi hatinya yang mulai gelisah dan mencemaskan kedua kakak beradik itu.
‘Yang aku takutkan adalah mereka berdua juga ikut terpisah satu sama lain. Aku juga masih belum bisa mempelajari apapun dari keadaan ini sejak hal seperti ini baru pertama kali terjadi. Hanya tinggal masalah waktu sampai ‘dunia malam’ mulai senang bermain dengan nyawa kami dan mengirim makhluk-makhluk merepotkan lainnya’
Kaito sudah tidak mempedulikan anak panahnya yang hilang dan berlari meninggalkan tempat itu. Sambil berlari melihat jamnya, wajah tenang Kaito sekarang berubah kesal.
‘Hanya berlangsung sepuluh menit dan sudah bisa membuat kami semua terpisah. Jangan bercanda!! Aku pasti akan menemukan mereka dan aku akan menemukan petunjuk tentang ingatanku. Tidak akan kubiarkan mereka dalam bahaya, sejak untuk pertama kalinya aku bisa mempercayai orang lain hingga berani mempertaruhkan nyawaku’
******
Keadaan Kino tampak tidak seburuk yang dipikirkan Kaito. Kino masih dalam keadaan sadar dan duduk di tanah. Karena dia satu-satunya yang tidak bergerak dari tempatnya, dia bisa menganalisa keadaan di sana lebih baik.
Perlahan dia mulai berdiri dan melihat tempat di sekelilingnya. Dilihatnya sekilas, Kino merasa masih mengenali beberapa gedung yang ada di sisi kanan dan kiri nya walaupun sudah banyak yang hancur dan dikelilingi tanaman merambat.
Dalam keadaan bingung dan syok, Kino berusaha mengendalikan dirinya dan melihat jam saku miliknya.
“Padalah perubahan tempat ini terjadi hanya dalam sepuluh menit, tapi benar-benar merubah keadaan kami bertiga. Dalam sekejap kami terpisah dan tidak tau dimana keberadaan satu sama lain. Ini benar-benar kondisi yang tidak menguntungkan. Selain itu, dengan wilayah seperti ini hanya akan menguntungkan monster yang muncul”
Tidak ingin membuang waktu, setelah dia menyimpan kembali jam sakunya, dia mulai berjalan ke depan. Hal itu dilakukan karena dia ingat Ryou dan Kaito saat itu berada di depan mereka.
Secara logika itu memang yang paling masuk akal sejak dia tidak bergerak kemana pun dan melihat kedua orang itu sebelumnya ada di depannya. Tapi, sejak awal ‘dunia malam’ itu memang aneh dan seakan sering menarik hal-hal tidak masuk akal muncul. Jadi, untuk kali ini meskipun dia melangkahkan kakinya ke depan sana, tidak membuatnya yakin sama sekali.
“Jika sampai makhluk baru yang dikatakan Kaito-san benar-benar muncul setelah ini, maka sudah bisa dipastikan aku akan dalam masalah besar. Sekalipun aku memiliki perisai ini untuk melindungiku, tapi aku tidak tau apa yang akan muncul. Aku berharap aku bisa cepat bertemu mereka kembali sebelum hal yang tidak diinginkan terjadi”
Kino mulai berjalan dan memotong akar-akar pohon menggantung yang menghalangi jalannya. Sejauh yang dilihat hanya ada tanaman merambat yang menjalar ke jalan dan akar. Bangunan-bangunan di sana yang tadinya berdiri mulai banyak yang hancur. Keadaan lebih diperburuk dengan kegelapan di hutan karena tidak adanya cahaya apapun sama sekali. Walaupun begitu, ‘dunia malam’ masih cukup baik dengan memunculkan bulan yang menjadi satu-satunya penerang mereka.
‘Semoga ditengah kegelapan malam ini, tidak ada satu pun dari kami yang bertemu dengan makhluk aneh. Aku harap Ryou dan Kaito-san baik-baik saja sampai kami bertiga bisa bersama kembali’
Kino berjalan terus dan dia mulai merasakan hal aneh. Jarak antara bangunan di sekitar tempat yang dilaluinya mulai terasa sedikit sempit. Lokasi tempat mereka bertemu dengan kelompok goblin yang tersisa tadi itu cukup
lebar. Tapi sekarang dia seperti sedang memasukki sebuah gang. Walaupun dinding bangunan di sisi kanan dan kirinya sudah tetutup oleh akar dan tanaman merambat, hal tersebut tetap bisa dilihat dari jarak antara sisi bangunan di sampingnya. Benar-benar mirip seperti gang yang tidak asing.
‘Kenapa aku merasa ada yang aneh. Kami melewati jalan memutar saat keluar kedai dan tidak melewati gang sempit. Jalan yang tadi kami lewati juga terhubung dengan jalan utama, tapi kenapa sekarang aku seperti memasukki gang yang tidak asing?. Kenapa aku merasakan ada sesuatu….’
Pikiran Kino yang rumit tiba-tiba dikejutkan dengan pemandangan yang memang tidak asing untuknya.
Tepat di depan matanya, dia melihat sebuah jembatan batu yang kokoh dengan semacam saluran air yang memisahkan dua sisi jalan. Biarpun bentuk jembatan itu mulai banyak yang rusak akibat akar pohon di dinding
jembatan, tapi tidak sampai menghancurkan jembatan sehingga masih bisa diseberangi. Saluran air yang awal jernih juga sekarang dipenuhi dengan batuan dari jalan dan jembatan di bawahnya serta tanaman merambat, membuat air di sana lebih sedikit
“Bagaimana bisa aku sekarang berada di jembatan ini lagi?!” Kino benar-benar syok
Wajah terkejut dan matanya yang melebar tidak bisa menyembunyikan perasaannya. Dia gemetar dan kehilangan kata-kata. Melihat apa yang di hadapannya sekarang, dia tau bahwa hutan ini adalah masalah yang lebih serius dari kelompok goblin.
******
Ryou berlari meninggalkan tempat sebelumnya untuk mencari kedua orang yang terpisah darinya. Dia terlihat begitu terburu-buru karena mencemaskan keduanya, terutama sang kakak.
“Aku yakin seharusnya Kino ada di sekitar sini, tapi kenapa tempat ini berubah menjadi sesuatu yang tidak lagi kukenal?! Ini buruk. Kalau sampai dia bertemu dengan makhluk lain yang muncul tiba-tiba saat gelap begini, dia tidak mungkin bisa mengatasinya dengan mudah. Selain itu, aku juga terpisah dari Kaito. Sial!! Kenapa juga tempat yang sebelumnya hanya sebuah kota yang sepi sekarang malah jadi hutan belantara begini!!”
Wajah Ryou semakin terlihat marah dan dengan pisau dagger di tangannya dia memotong tumbuh-tumbuhan yang menghalangi jalanya sambil berlari. Medan itu bukanlah jalan yang lurus dan halus seperti sebelumnya. Sekarang tempat itu penuh lubang, bebatuan akibat bangunan dan jalan yang rusak dimana-mana, tanaman merambat yang memenuhi area itu dan akar besar yang menjadi penghalang terbesarnya. Dengan cepat dia melompati tiap akar besar yang menghalangi sambil terus berlari.
Langkahnya terhenti di sebuah kayu besar yang menancap di jalan dengan tinggi sekitar satu atau dua meter. Kayu besar tersebut dikelilingi tanaman merambat dengan ujung bawahnya yang tajam.
“Ini… terlihat seperti sebuah senjata. Tapi tidak mungkin tiba-tiba ada di sini. Kenapa bisa benda besar ini ada di sini?”
Ryou berhenti beberapa saat dan memperhatikan kayu itu lebih detail. Setelah itu, dia mulai berhenti berlari dan memilih berjalan lurus ke depan sambil memperhatikan sekitarnya.
“Aku tidak pernah melihat benda besar itu saat kami melewati jalan setelah keluar dari bangunan kedai itu. Seperti… aku telah berpindah tempat dari lokasi sebelumnya. Kurasa aku harus lebih waspada lagi”
Sorot mata Ryou mulai tajam dan sekarang bukan hanya perasaannya yang aneh, dia seperti memiliki firasat tentang apa yang menunggu di depannya.
‘Ada yang aneh. Aku tidak yakin tapi sejak berubah menjadi hutan, entah kenapa firasat aneh mulai muncul’
Saat berjalan, dia melihat akar pohon yang besar seperti sedang melilit sesuatu. Dia bisa melihat ada kaki di sana dan ukurannya sangat besar. Saat menyadari hal itu, dia kaget dan tidak bisa membayangkan kemungkinan lain.
“Tidak, tidak, tidak, tidak… ini tidak mungkin?! Bagaimana bisa hal seperti ini tepat di depanku?!”
Ryou segera lari dan semakin mendekatinya. Makhluk itu begitu besar dan jika diperkirakan olehnya, dia memiliki tinggi sekitar empat meter atau lebih. Sekarang karena dia telah melihatnya sendiri dengan kedua matanya, akhirnya dia tau bahwa ini adalah mayat monster.
[Yang memimpin para goblin itu tadi adalah seekor giant orc setinggi kurang lebih empat meter dengan tombak sepanjang dua meter]
“……!!!”
Dia mengingat kalimat yang diucapkan oleh Kaito dengan sangat jelas. Dia mengingat Kaito mengatakannya sendiri bahwa sebelum mencapai tempat persembunyiannya, dia melawan pemimpin para goblin itu dan berhasil mengalahkannya. Makhluk besar itu hanya ada satu ekor dan sekarang tepat di depan matanya, ada mayat monster yang memiliki ciri-ciri persis seperti yang dikatakan oleh Kaito. Kali ini dia benar-benar yakin bahwa yang ada dihadapannya adalah mayat makhluk itu.
“Mustahil!! Ini tidak mungkin!!. Makhluk ini yang disebut giant orc?! Itu berarti kayu besar tadi adalah senjatanya. Tapi, kenapa bisa ada di tempat ini?!”
Mengetahui bahwa firasat anehnya terbukti, dia juga mulai menyadari keanehan lainnya.
‘Tunggu dulu. Bukan seperti itu. Ini bukan soal kenapa mayat ini ada di sini. Kami melewati jalan berputar dan tidak menyeberangi jembatan lagi karena Kaito mengatakan untuk menghindari lokasi sebelumnya. Lokasi itu adalah tempat Kaito bertarung. Sudah pasti mayat giant orc dan kelompok goblin yang telah dibunuh olehnya ada di sana, karena itu dia tidak ingin melewatinya. Tapi, aku justru bertemu dengan mayat giant orc itu di sini. Bukankah itu aneh?’
Menyadari perubahan besar yang terjadi hanya dalam waktu singkat membuat Ryou semakin mencemaskan kedua orang lainnya, terutama sang kakak.
“Kaito kemungkinan besar bisa mengatasi hal seperti ini sekalipun ini pertama kalinya berada di hutan begin tapi tidak dengan Kino. Aku harus cepat menemukannya atau tempat ini berubah lebih aneh lagi”
Ryou meninggalkan mayat itu di belakangnya dan berlari lagi ke depan secepat yang dia bisa.
******
Kota itu telah sepenuhnya berubah menjadi hutan. Masing-masing dari ketiga orang itu berada dalam situasi yang rumit. Ada dua hal yang masih bisa disyukuri oleh mereka bertiga yaitu mereka masih hidup dan belum terluka, juga sampai saat ini belum ada makhluk lain yang muncul. Bulan di langit itu masih terlihat terang dan kabut tidak muncul. Setidaknya itu memberikan peluang keberuntungan mereka meski hanya satu persen.
Kaito terus berlari sambil berteriak memanggil kedua remaja itu. Semua jalan rusak dan akar pohon itu tampak bukan masalah untuknya sama sekali. Dengan lancar dia bisa menyesuaikan kecepatannya dengan medan yang
dia lalui.
“Kino!! Ryou!! Jika kalian dengar jawab aku!!”
Teriakan itu sedikit menghasilkan gema yang menyebar dikarenakan masih ada dinding bangunan. Ditambah lagi satu-satunya makhluk yang ada di sana hanyalah tiga orang manusia yang tidak lain adalah mereka. Kaito berkali-kali berteriak memanggil mereka tapi semua itu sia-sia.
“Ini seperti mereka memang tidak ada di sekitar sini. Aku harus segera menemukan mereka atau keberuntungan akan mulai bercanda lagi dengan hidup kami”
Kaito benar-benar tau bahwa keberuntungan di hidupnya, selama dia berada di ‘dunia malam’ itu selalu senang mengajaknya bercanda dan bermain dengan nasib. Hampir seperti kata keberuntungan itu memiliki arti kebalikan dari namanya.
Dia melihat kembali jam sakunya. Waktu menunjukkan pukul 02.20, tidak terasa sudah lima belas menit berlalu sejak dia hanya berlari kesana kemari mencari dua orang hilang tapi sama sekali tidak menemukan apapun.
“Sekarang aku benar-benar buntu. Sepanjang mataku memandang, semakin aku berlari semakin aku tidak mengenali jalanku. Hutan ini seperti terus berubah”
Hal itu tidak dikatakan oleh Kaito lantaran putus asa karena belum menemukan kedua kakak beradik itu, melainkan memang ada yang tidak beres dengan lokasi tempat dia berada sekarang. Sekilas semua elemen di hutan itu baik pohon, akar besar yang menjulang dan tanaman merambat itu seperti diam. Tapi Kaito merasa saat dia berlari, semua itu sedikit demi sedikit bergerak perlahan. Mereka benar-benar bergerak tapi seperti tidak bergerak.
‘Ini berbahaya. Hutan ini hidup. Semua ini seperti sengaja memencar kami bertiga agar tidak saling bertemu. Aku sendiri tidak tau apa yang akan muncul selain goblin dan giant orc tadi. Jika salah satu dari mereka bertemu dengan monster yang muncul, aku ragu mereka bisa selamat tanpa terluka dengan medan seperti ini’
Bahkan kata-kata milik Kaito diutarakan sedikit lebih kejam dari isi pikiran tadi.
“Jika mereka hanya mengalami patah satu sampai tiga tulang, selama masih bisa selamat dari ‘dunia malam’, semua akan kembali baik-baik saja ketika di ‘dunia siang’. Masalahnya jika mereka sudah mengalami patah tulang dan terluka parah hingga sekarat itu yang fatal. Apalagi mereka harus kembali ke tempat asal mereka. Aku tidak boleh membuang waktuku dalam labirin ini”
Setelah berlari terus menerus, dia tiba-tiba berhenti dan memperhatikan bagian bawah. Mulai dari tempat dia berdiri hingga lurus ke depan, tanaman merambat di sekitar tempat itu mempunyai bagian tidak biasa yang dilihatnya.
“Bunga? Tanaman merambat ini… memiliki bunga?”
Tanaman merambat yang berada di hampir seluruh kota ini tidak memiliki bunga. Semua hanya daun, sepanjang jalan hanya ada akar pohon dengan tanaman merambat tanpa bunga. Tapi, tanaman merambat di dekatnya memiliki bunga dengan berbagai bentuk, bahkan ada beberapa tanaman yang memiliki bunga berwarna-warni.
Kaito mengambil dua buah bunga itu dan memperhatikannya lebih dekat. Dia seperti mengetahui bunga tersebut.
“Ini… [Black-Eyed Susan] dan [White Vine Flowers]? Aku yakin aku mengetahui jenis mereka karena ingatan yang sudah kudapatkan. Tapi, kenapa muncul di sini?”
Dia mulai berjalan mengikuti ujung dari tanaman merambat itu. Dia yakin bukan kebetulan bunga-bunga bisa muncul di tempat itu.
Di depan sana pasti adalah sumbernya dan untuk mengetahuinya adalah dengan pergi ke sana.
Semakin dia berjalan, akar-akar besar semakin banyak dan tanaman merambat di sana semakin lebat dipenuhi bunga. Karena sulitnya jalan yang dilalui membuatnya terpaksa memotong semua itu dengan pedangnya. Berjalan
sambil memotong semua yang menghalangi, dia berhasil sampai di suatu tempat yang tidak asing.
“Altar? Bagaimana bisa aku berada di depan bangunan altar?”
Kaito cukup kaget namun wajahnya masih terlihat tidak terlalu syok. Dia sudah mengira bahwa hutan itu memang aneh dan elemen hutannya juga bergerak. Tapi, ini seperti dia juga ikut dipindah ke tempat lain. Dan setelah melihat apa yang di depannya, itu sudah jelas.
“Itu artinya, Kino dan Ryou juga pasti telah berada di lokasi yang berbeda. Benar-benar merepotkan. ‘Dunia malam’ kali ini benar-benar ingin membuatku bekerja lebih keras karena aku sempat tidur” Kaito hanya tersenyum tipis mengetahui hal itu.
Setelah dia tau tempat dimana dia berada, dia menyadari bahwa di samping bangunan altar ada semacam kolam air mancur. Normalnya di ‘dunia siang’, kolam air mancur di kota itu hanya ada di titik pusat kota. Dari tempat awal mereka bertemu sisa kelompok goblin tadi hanya perlu maju beberapa meter untuk sampai ke sana. Tapi sekarang kolam tersebut berada tepat di hadapannya.
Lebih anehnya, hanya di sekitar kolam itu saja dia melihat rumput
hijau. Pemandangan aneh lainnya selain bunga dan kolam air mancur. Rumput-rumput itu tampak hijau dan terawat.
Kaito terdiam di tempat. Hal itu bukan karena dia mengagumi pemandangan indah itu tapi justru menatapnya dengan tatapan tajam.
“Kurasa ‘dunia malam’ memiliki selera yang bagus” Kaito berkata dengan nada mengejek
Bagaimana tidak, hal yang sangat mustahil sekali terjadi di ‘dunia malam’ ada tempat yang bisa dikatakan ‘sangat cantik’ seperti itu. Kaito berkaca dari waktu sebelum ini dan sebelumnya lagi, dia selalu bertemu dengan hal mengerikan dan hanya hal itu yang menjadi ciri khas ‘dunia malam’ ini. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tempat secantik itu di ‘dunia malam’ diartikan sebagai tempat paling mengerikan yang pernah ada dan yang pernah dia temui.
******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 671 Episodes
Comments
Loly 💃
lanjut lagi 🤣🤣🤣
tetap semangat terus 💪💪💪💪
2024-10-20
1
🍁мαнєѕ❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ
apa mereka akan berjumpa kembali?
2024-04-03
2
🍁мαнєѕ❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ
berubah jd hutan?
2024-04-03
1