Kaito menatap mereka dan menyadari ada sesuatu yang berubah dari kedua orang di hadapannya.
Ruangan itu memang gelap tapi untuknya yang sudah menghabiskan banyak sekali perulangan di ‘dunia malam’ tersebut, dia bisa dengan mudah menyadari sedikit perubahan pada mereka.
“Kalian berkeringat, pakaian kalian jadi lebih kotor dan ada aroma darah. Apakah kalian baru bertarung dengan goblin yang datang kemari?”
“Mereka sudah kami kalahkan, Kaito. Meskipun yang kami kalahkan hanyalah yang datang ke tempat itu. Tapi semua sudah kami kalahkan”
“Hmm” Kaito bangun dari tempat tidurnya dan membuka pintu
Pemandangan pertamanya saat membuka pintu adalah mayat goblin dan kepalanya tepat berada di bawah kakinya.
“Ini hasil perbuatan kalian? Tidak buruk”
Kaito melihat tusukkan di kaki goblin itu dan pecahan kaca yang ada di lantai.
Dia tersenyum sambil memuji mereka dalam hati.
‘Mereka menggunakan racunnya ya. Tidak buruk. Mereka hebat untuk ukuran pemula’
Lalu dia melihat sisi kanannya dan mendapati mayat goblin lainnya. Kino dan Ryou berjalan di belakang Kaito. Saat dia berhenti, mereka ikut menghentikan langkahnya.
“Kalian membunuh mereka semua saat aku tidur?”
“Benar sekali. Bagaimana, hebat bukan? Sedikit informasi, aku yang memotong kepala mereka. Potongannya lumayan kan? Mereka menyebalkan dan jelek, lagipula sekedar berjaga-jaga jika mereka memiliki kemampuan tidak biasa”
Ryou dengan semangat dan senyuman lebarnya memberitau prestasi membanggakan yang dia miliki. Dia akhirnya mempunyai sesuatu untuk dipamerkan kepada Kaito.
“Jadi, Ryou yang memotongnya ya. Harus kuakui hobimu itu sesuai dengan kepribadianmu, sama saja buruknya seperti mulut pedasmu itu. Tapi, kuakui kau memenggalnya cukup bagus. Potongannya lumayan. Kalian melakukannya dengan baik. Kerja bagus” Kaito berbalik ke belakang sambil memuji mereka
Bagian pujian untuk Ryou itu adalah murni dari hatinya. Dia benar-benar berpikir bahwa Ryou cukup mahir menggunakan pedang meskipun kepribadiannya itu membuatnya tidak ingin berkomentar.
“Oi!! Sebenarnya kau ingin menghina atau memuji!! Dasar menyebalkan”
“Ryou hentikan”
“Aku serius memuji kalian. Untuk pemula seperti kalian yang tidak terbiasa bertarung, melawan sekelompok goblin ini biasanya bukanlah hal yang mudah. Apalagi dengan jumlah lebih dari seekor akan sangat merepotkan. Ini pasti karena kalian menggunakan rencana beresiko lagi kan? Benar tidak, Kino?”
“Maafkan aku. Hanya itu yang bisa kupikirkan, Kaito-san. Kemampuan kami juga tidak akan bisa melakukan hal seperti yang Kaito-san lakukan. Selain itu waktu kami sangat terbatas”
“Aku sudah memberitaunya juga Kaito tapi, karena hasilnya seperti yang kau lihat jadi aku akan menutup mata. Selain itu kami juga tidak ingin membangunkanmu yang sedang tidur”
“……”
Kaito terdiam tanpa mengatakan apapun. Ini seperti dia mengabaikan penjelasan kedua remaja itu dan memikirkan hal lain. Dia melihat darah goblin di sekitar tempat itu dan menghitung jumlah goblin yang mati di sana.
‘Delapan ekor ya. Tersisa tujuh ekor lagi sampai semuanya lenyap. Jika dilenyapkan seluruhnya, kemungkinan makhluk lain akan muncul dan kedua kakak beradik ini pasti akan menghadapi pertarungan yang sulit'
'Akan merepotkan jika yang muncul adalah giant orc lagi. Dark wolf juga selalu muncul dengan jumlah tidak kurang dari sepuluh'
'Tapi, jika sisanya tidak dibunuh, aku merasa aku tidak akan menemukan petunjuk apapun di ‘dunia malam’ ini. Kepingan ingatan itu mungkin tidak akan pernah kutemukan dan aku akan terus berada di tempat ini’
Kaito masih memikirkan kemungkinan terbaik. Namun, pilihannya terbatas pada dua kemungkinan itu dan sepertinya ini akan sulit.
“Kaito, kau dengar kami bicara tidak!!”
“Kaito-san, apa semua baik-baik saja?”
“Aku dengar, aku tidak apa-apa. Aku hanya berpikir kalau mungkin sekarang waktunya untuk pergi dari tempat ini. Aku minta maaf sebelumnya, tapi aku berniat untuk memusnahkan kelompok mereka yang tersisa. Kemungkinan kalian akan menghadapi masalah lebih dari ini dan makhluk yang muncul nanti bisa lebih kuat dari ini”
Kaito tidak meminta pendapat mereka sama sekali dan langsung mengatakan apa yang dipikirkannya secara langsung kepada mereka.
“Awalnya aku tidak ingin melibatkan kalian saat harus bertarung dengan makhluk lain yang muncul. Tapi jika aku tidak bergerak dan hanya menunggu sampai waktu ‘dunia malam’ ini selesai, aku merasa semua usahaku akan sia-sia dan aku mungkin akan terjebak di dalam dunia ini lebih lama lagi. Yang paling buruk aku mungkin akan mati tanpa menemukan petunjuk apapun”
Sorot mata tajam tanda keseriusan Kaito terlihat oleh mata mereka berdua.
Dari awal sudah sering dikatakan Kaito bahwa tidak ada jaminan bagi mereka untuk selamat. Selain itu, menemukan kepingan ingatan miliknya adalah tujuan mutlak Kaito.
Kaito sendiri mulai berpikir mungkin dirinya terdengar egois mengatakan itu saat bersama mereka berdua tapi sejak pertama itulah alasan dia berada di tempat ini dan hal tersebut telah dilakukan jauh sebelum dia bertemu dengan kedua kakak beradik itu.
Ryou melihat Kino seakan ingin mengatakan sesuatu namun dia tidak jadi mengatakannya. Akhirnya, Kino berjalan mendekati Kaito dan mengatakan bahwa hal itu tidak menjadi masalah bagi mereka.
Mereka sudah mulai terbiasa menggunakan senjata yang mereka miliki dan belajar untuk melindungi diri mereka sendiri.
Selain itu, mereka juga tidak bisa hanya menunggu. Petunjuk untuk kembali ke tempat asal mereka bahkan masih belum dilakukan secara maksimal.
Akhirnya keputusan itu telah sepakat dibuat. Mereka pergi dari tempat itu untuk membunuh sisa kelompok goblin yang berkeliaran.
Kaito kembali ke ruangan untuk mengambil busur panah miliknya. Setelah itu mereka bertiga berjalan menuruni tangga ke bawah. Kaito berjalan meninggalkan bangunan itu sambil melihat hasil seni karya kedua anak-anak itu.
Darah para goblin yang mengalir cukup banyak sampai mengotori sedikit ujung sepatu Kaito saat berjalan.
“Kerja kalian tidak rapi. Kurasa kalian memang membutuhkan pengalaman lebih”
“Jangan suka bicara seenaknya ya! Kami sudah menghabiskan 25 menit untuk membunuh mereka semua. Membandingkan hal itu denganmu yang sudah terbiasa melakukannya itu sangat tidak adil!”
Ryou menjawab kata-kata Kaito yang dianggap kritikan olehnya sedangkan Kino hanya mendengarkan.
Akhirnya mereka telah keluar dari bangunan itu dan memilih untuk mengambil arah berlawanan dengan jalan yang dilalui sebelumnya.
“Kaito, kita tidak melewati jembatan lagi?” Ryou berjalan sambil menengok ke kanan dan kiri jalan tersebut
“Tidak perlu. Di pertengahan jalan mayat para goblin itu masih ada di sana. Giant orc itu pun juga masih ada. Sebaiknya mengambil jalan memutar. Jika beruntung, kita akan langsung bertemu kelompok goblin yang tersisa”
“Begitu. Baiklah”
Sambil berjalan, Kino mengeluarkan jam saku miliknya dan bermaksud melihat waktu yang ditunjukkan jam saku tersebut. Mengetahui hal itu, Kaito melirik ke arah Kino dan bertanya padanya.
“Kino, pukul berapa yang ditunjukkan jam sakumu sekarang?”
“Jam saku ini menunjukkan pukul 01.40”
“Begitu. Terima kasih”
Kaito tidak mengatakan apapun lagi setelah itu dan hanya berjalan sedikit lebih cepat dari mereka berdua. Kedua orang di belakangnya pun diam sesaat.
Setelah jarak mereka sudah sedikit lebih jauh dari Kaito, mereka mulai berbisik.
“Kino, tadinya aku ingin bertanya sesuatu tadi, tapi aku merasa ragu saat melihat Kaito. Apa kau tidak berpikir Kaito sangat aneh? Dia seperti menjaga jarak dengan kita. Atau hanya perasaanku saja?”
“Aku merasa begitu tapi aku tidak berani bertanya. Kamu ingat semua yang dikatakan Kaito-san saat tidur kan Ryou? Aku hanya khawatir Kaito-san sebenarnya menyadari hal itu tapi terlalu malu bertanya pada kita”
“Mustahil! Aku yakin pandangan matanya kosong saat itu. Jadi–”
Tiba-tiba Kaito memanggil keduanya sambil terus berjalan, “Nee, kalian berdua…”
“……!!!”
Sekarang mereka menjadi tegang dan panik ketika melihat Kaito berhenti sebentar dan menengok ke belakang. Wajah mereka berdua semakin pucat saat dia berjalan ke arah mereka. Kaito melihat mereka tanpa emosi apapun, tapi ekspresi wajahnya sedikit berubah.
“Kalian berdua… aku ingin bertanya tentang kejadian saat aku tidur. Aku benar-benar tidak ingat apapun dan kenapa aku bisa secara tiba-tiba tertidur. Aku hanya ingin memastikan bahwa aku tidak mengatakan atau melakukan hal yang aneh. Apakah aku melakukannya sebelum tidur atau saat aku tidur?”
Mereka berdua tidak langsung menjawab pertanyaan itu. Mereka ingin mengatakan ‘kamu melakukannya, Kaito’ tapi kata-kata itu tertahan di ujung tenggorokan mereka.
Ryou secara spontan menjawab “kau sudah tidur saat kami bangun” dengan wajah normal tanpa menunjukkan keanehan apapun.
Kaito melihat wajah Kino untuk membuatnya lebih yakin. Kino sebisa mungkin bersikap normal tanpa menunjukkan sikap aneh dan ekspresi panik.
Kemampuan pengaturan mental mereka berdua memang lebih baik dari Kaito secara umum, jadi dengan cepat mereka bisa menempatkan sikap yang benar di saat yang tepat.
“Kaito-san hanya tertidur. Seperti yang Ryou katakan bahwa saat kami terbangun, kami melihat Kaito-san sudah tidur di sana. Tentang dirimu yang mengatakan atau melakukan sesuatu, kami tidak tau apa itu. Mungkin kamu melakukannya sebelum tidur atau memang tidak sama sekali”
Dan jawaban jenius dari sang ahli berpikir cepat. Itu jawaban sempurna, tanpa celah, dipresentasikan dengan baik dan tidak menampakkan gerak gerik mencurigakan apapun. Benar-benar alibi yang sempurna dari seorang Kino. Dan yang lebih menakjubkan dari itu, Kaito mempercayai kata-kata mereka dengan memberikan senyuman manisnya.
“Syukurlah. Aku tidak punya ingatan tentang kebiasaan tidurku. Tapi, ini pertama kalinya aku tertidur di ‘dunia malam’, jadi aku hanya sedikit khawatir dan merasa ragu untuk bertanya. Terima kasih sudah menjawabku”
“Jangan katakan dari tadi kau sengaja menjaga jarak dari kami karena mencemaskan hal itu? Yang benar saja! Memang kau anak gadis yang sedang jatuh cinta dan merasa malu kalau sampai ketauan oleh orang tuamu?! Drama sekali”
“Ryou, kata-katamu itu benar-benar tidak sopan. Kenapa Ryou selalu berkata seperti itu pada Kaito-san? Kaito san, aku minta maaf atas perkataan Ryou barusan. Maafkan aku. Ryou juga, katakan sesuatu!”
“No comment”
“……”
Kino merasa tidak enak dengan Kaito karena sang adik senang sekali memprovokasinya. Tapi sikap mereka yang seperti itu justru menandakan bahwa mereka bertiga sudah menjadi dekat. Kaito hanya tertawa kecil dan berjalan kembali.
Semua kata-kata Ryou itu sebenarnya tidak bersifat menyerang atau hal yang buruk. Itu adalah sifat asli yang bahkan sang kakak hampir angkat tangan karena mulut pedasnya itu.
Kaito mulai berjalan kembali dan mereka mengikutinya. Semua kembali seperti sebelumnya sampai tiba-tiba kalimat dari Kaito merubah keadaannya lagi.
“Sejujurnya, aku sangat senang karena tidak ada lagi rahasia diantara kita. Untuk pertama kalinya aku bisa mengatakan semua hal dengan jujur. Rasanya perjalananku kali ini benar-benar berbeda. Membuatku ingin terus berjuang untuk menemukan ingatanku”
-Jleeb
Kata-kata yang langsung menusuk ke hati Yuki bersaudara. Apalagi setelah insiden Ryou yang menampar wajah Kaito dengan alasan kecewa karena menganggap Kaito belum percaya sepenuhnya pada mereka.
Sekarang keadaannya sudah terbalik. Tanpa disadari Kaito, mereka berdua telah menyembunyikan fakta tentang Kaito yang tanpa sadar mengungkapkan semua rahasianya yang paling penting.
Suatu hari jika mereka masih bersama Kaito dan dia mengetahui hal itu maka Ryou harus bersiap mendapatkan apresiasi yang sama seperti yang dilakukannya pada Kaito. Dan itulah yang membuat mereka merasa bersalah.
‘Haruskah kami jujur padanya tentang kejadian beberapa waktu lalu?’
Pertanyaan yang tidak bisa lepas dari pikiran keduanya. Meskipun begitu, mereka merasa mereka harus diam demi melindungi perasaan Kaito. Selain itu, mereka juga berpikir kebersamaan ini akan berakhir begitu dia menemukan kepingan ingatannya.
Akhirnya mereka keluar ke jalanan utama di kota. Terdapat banyak bangunan dan jalanan itu begitu lebar. Tidak lama setelah mereka sampai, keberuntungan mereka mulai mendatangi.
Tanpa perlu bersusah payah, tujuh ekor goblin yang tersisa berlari bersamaan ke arah mereka dan menyerangnya. Kino dan Ryou sudah bersiap untuk berlari ke arah depan dan melawan tapi Kaito langsung menahannya.
Dia menggunakan panahnya untuk membunuh para goblin itu. Tiga dari tujuh ekor mati terkena anak panah yang ditembakkan Kaito namun empat lainnya cukup pintar.
Sepertinya belajar dari rekannya yang mati sehingga mereka berhasil lolos. Mereka menghindari panah itu dengan berlari ke sisi lainnya dan kembali berlari ke arah mereka.
Kaito tidak tinggal diam dengan itu. Seakan memang sengaja tidak ingin membiarkan kedua remaja itu ikut menyerang, Kaito dengan cepat menembakkan anak panahnya kembali.
Kali ini dengan tambahan serangan tipuan dari tembakkan bertubi-tubi yang dilancarkannya, serangan tersebut berhasil. Walaupun jumlah anak panah yang digunakan lebih banyak dari yang diperkirakan, setidaknya seluruh goblin sudah dimusnahkan.
“Selesai? Semua goblin itu benar-benar sudah dimusnahkan, Kaito?”
“Seharusnya sudah. Tapi ini bukan saatnya senang” Kaito melihat jam saku miliknya dan berkata, “jam 01.55. Masih ada waktu tersisa sampai jam saku ini menunjukkan pukul 06.00. ‘Dunia malam’ ini tidak akan membuat kita tenang. Karena itu sebaiknya kalian meningkatkan kewaspadaan dan jangan lengah terhadap apapun di sekitar sini”
Kaito berjalan ke arah mayat goblin itu dengan maksud ingin mengambil anak panahnya kembali. Sayangnya sebelum sampai di dekat mayat para goblin itu, Kaito mulai merasakan sesuatu bergerak di bawah kakinya.
Tidak menunggu waktu lama sampai tiba-tiba terasa getaran dari tanah.
Getaran ini terasa tidak asing untuk Kaito. Ini mirip dengan getaran yang mengeluarkan semburan air tanah yang sangat besar sampai bisa membuat lubang besar dan dalam di setiap jalanan di kota.
“Apa ini?! Gempa bumi?!”
“Aku tidak tau!. Kaito-san, apa yang terjadi?. Apakah ini pertanda akan ada makhluk lain yang muncul?”
Kepanikkan muncul di wajah kakak beradik itu. Kaito juga melihat sekeliling namun tidak terlihat ada semburan air yang muncul dari dalam tanah.
Semua indera yang dimilikinya dimaksimalkan untuk menemukan sesuatu yang aneh sampai akhirnya benda yang bergerak dari bawah kakinya mulai memperlihatkan diri.
******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 671 Episodes
Comments
Loly 💃
lanjut lagi
semangat terus 💪💪💪💪💪
2024-10-20
1
🍁мαнєѕ❣️💋🄿🄰🅂🄺🄰🄷👻ᴸᴷ
benda apa lagi itu?
2024-04-03
2
Kav
Sedih amat
2023-12-06
3