Ryou mengeluarkan jam saku berwarna keemasan itu dan meletakkannya di atas meja. Jam saku itu begitu antik dengan ukuran diameter 5 cm dan panjang rantai sekitar 20 cm berwarna keemasan. Saat dibuka bagian penutupnya, terlihat bahwa jam itu menggunakan angka Romawi dan terdapat ukiran huruf di sisi dalam tutupnya.
“Lihat ini Kino, isi buku ini jam saku. Sepertinya sudah tua. Modelnya sangat antik”
“Ada tulisan juga di dalamnya tapi aku tidak bisa membacanya. Apa ini milik ayah?”
“Mungkin saja”
Dilihat sekilas dan dipegangnya, Kino melihat arah jarum jam saku itu. Jarum panjangnya menunjuk ke angka sembilan dan jarum pendeknya menunjuk ke angka empat. Jarum detik di jam tersebut tidak bergerak sama sekali. Bisa disimpulkan jam saku itu menunjukkan pukul 04.45.
“Nee, Ryou… apa jam saku ini bergerak?”
“Sepertinya tidak. Benda itu terlihat sudah lama dan terdapat banyak sekali bekas goresan. Lagipula, aku tidak pernah punya jam saku jadi aku tidak tau bagaimana cara mengutak-atik benda itu”
“Kalau begitu ini disimpan saja dulu. Nanti setelah ayah pulang, kita tunjukkan ini dan bertanya padanya” sambil memasukkan kembali jam saku tersebut, Kino memberikannya pada Ryou dan bangun menuju dapur.
“Aku akan memasak dahulu. Sebaiknya Ryou pergi ke kamarmu dan ganti baju. Jangan lupa untuk menyimpan benda itu dulu ya”
“Aa, aku ke atas dulu”
Ryou naik ke atas dengan membawa buku besar itu bersamanya ke kamar. Di dalam kamar, Ryou meletakkan buku itu di atas meja belajar yang berada di samping tempat tidur. Setelah selesai mengganti pakaiannya, Ryou tidak langsung turun. Dia membuka buku besar itu lagi dan mengambil jam saku itu. Dilihatnya kembali namun jarum jam itu memang tidak bergerak.
“Kuharap ini memang punya ayah. Aku tidak begitu tertarik dengan benda tua, tapi entah kenapa aku tidak bisa mengabaikannya. Buku tua ini juga sepertinya tidak kalah mencurigakan”
Beberapa menit kemudian benda itu dimasukkan kembali ke tempatnya seperti semula dan dia pun turun untuk makan bersama Kino.
******
Pertarungan pemuda yang terluka dengan kawanan dark wolf masih berlangsung. Suara aungan serigala mulai terdengar dari setiap sisi di kegelapan malam.
-WOOOOOOOOOF
Ketiga ekor serigala yang melihatnya dengan mata merah dan taring panjang itu mulai berlari mendekati pemuda itu. Dia hanya bisa menghindari serangannya dengan berguling di tanah lagi dan lagi. Setelah bangun dan berdiri dia mencoba mengambil pedang yang berada di seberang jalan namun dihalangi oleh dark wolf lain yang menyerangnya.
“Ini merepotkan!”
Mempertahankan tubuh yang terluka parah sambil menghindari serangan itu memang merepotkan. Ditambah lagi sudah terlalu banyak darah yang dikeluarkannya.
Tanpa senjata ditangan, manusia biasa mungkin akan langsung mati saat itu, namun tidak berlaku untuk pemuda itu. Jika dia berhenti bergerak walau hanya sebentar, dia menyadari itu akan mengirimnya ke alam lain yang disebut ‘akhirat’.
‘Menghindar hanya akan memperburuk keadaanku. Aku harus melakukan sesuatu agar bisa bersembunyi’
Pemuda itu berkata dalam hatinya karena menyadari seberapa buruk situasi yang dialaminya saat ini. Asalkan pedangnya bisa didapatkan kembali, peluangnya untuk menang akan sedikit meningkat. Dia melihat area tempat ia berdiri.
Di sekelilingnya terlihat batu-batu kecil hasil dari serangan troll sebelumnya. Pemuda itu juga menyadari bahwa bangkai para troll masih ada di sekitar tempat itu.
Para dark wolf itu mengabaikan mayat kawanan troll namun tidak memberikan pemuda itu ruang untuk hidup. Di dalam pikirannya dia mulai meragukan keberuntungannya sambil berkata dalam hati ‘mungkinkah aku masih punya peluang untuk lolos?’
Tidak membutuhkan waktu lama sampai para dark wolf mulai berlari dan mengepungnya.
-ROOOOAAAAAAARRRR
“Ukh……” lagi-lagi yang bisa dilakukannya hanya menghindar ke sisi samping. Setelahnya pemuda itu mencoba melemparkan batu yang ada di dekatnya ke arah salah satu serigala yang mencoba ke arahnya dari depan.
Lemparan batu itu tidak begitu memiliki kekuatan namun keberuntungan mulai sedikit meliriknya. Batu yang dilemparnya mengenai salah satu mata serigala itu dan menyebabkan serangannya terhenti.
Di saat serangan fatal dari dark wolf yang terluka itu terhenti, tiba-tiba terasa getaran dari dalam tanah.
“…!!!”
Tidak hanya dia yang terkejut, siapa yang menyangka bahwa para kawanan dark wolf itu pun berlari mundur seperti mencoba menghindari sesuatu. Meskipun dibilang lari, tapi dark wolf itu tidak benar-benar menjauh dari sana. Pemuda itu menyadari bahwa mereka hanya menjaga jarak beberapa meter sampai getaran bawah tanah itu berhenti. Penyebabnya tidak diketahui namun yang pasti ini kesempatan.
“Aku harus mengambil pedangku lagi…….”
Sangat tidak tepat rasanya disaat dia sudah mendapatkan kesempatan untuk mengambil pedangnya kembali, justru dia tidak bisa berdiri karena kakinya seperti mati rasa akibat luka yang dialaminya.
“Sial!!.... Kenapa justru di saat seperti ini…..”
Dan benar saja. Dari bawah tanah tiba-tiba muncul semburan air yang cukup besar. Ternyata getaran yang mirip dengan gempa itu disebabkan oleh air yang berasal dari bawah tanah. Bukan hanya satu semburan besar yang keluar tapi hampir di setiap sudut jalan yang rusak itu, bahkan semburan itu juga muncul dari bawah mayat troll besar yang ada di sekitar jalan.
Kabut yang mulai menipis di area tersebut akhirnya perlahan-lahan mulai menghilang. Pandangan pemuda itu menjadi semakin jelas karena kabut sudah lenyap sepenuhnya. Meskipun begitu kondisi buruknya tetap sama.
“Ini tidak serius kan… Aku… sudah tidak bisa meladeni ‘dunia malam’ ini lebih lama. Kenapa matahari belum juga terbit!!”
Entah keberuntungan senang bermain-main dengan pemuda itu atau sejak awal jumlah keberuntungannya memang sedikit, semburan air dari bawah tanah itu juga sama merepotkannya.
Kawanan dark wolf yang masih ada
beberapa meter dari sana memang belum mendekatinya, tapi tujuan utama pemuda itu adalah mengambil pedangnya, dan sekarang pedang itu terbang semakin jauh akibat terhempas semburan air.
Hanya satu kalimat yang dipikirkan pemuda itu sambil pasrah bercampur kesal.
‘Habislah aku’
Air yang keluar dari bawah tanah itu tidak berhenti. Semburan air itu membasahi semua tempat di sekitar area tersebut. Lubang yang tercipta dari pertarungan sebelumnya mulai menjadi genangan, pakaian pemuda itupun basah karenanya.
Luka dan darahnya terasa seperti ditusuk, membuatnya kesemutan, tapi hal positifnya jadi dibersihkan sehingga tidak perlu repot-repot mencuci lukanya. Itu hal baik lain.
Mencoba berdiri sambil menggigit bibirnya menahan sakit, kejutan lain datang. Tepat dihadapan pemuda itu tiba-tiba ada sesuatu yang muncul.
******
Di ruang makan, Kino telah menyiapkan makan malam untuk porsi dua orang. Menu yang dimasak Kino hampir semua adalah kesukaan Ryou yaitu omelet rice dengan chilli sauce, karaage dan sup miso dengan isian daging ayam iris, tahu dan kol.
Ryou yang datang ke ruang makan tersenyum lebar saat melihat semua menu itu dan mereka mulai makan. Tidak banyak yang dibicarakan saat mereka makan. Hanya sebuah percakapan kecil yang santai seperti yang biasa dilakukan kakak adik. Tidak lama setelahnya topik yang dibahas berubah menjadi penemuan jam saku antik itu.
“Nee, Kino… aku meletakkan buku itu di meja belajarku. Setelah makan kau dan aku harus melihatnya lagi ya”
“Tidak mau disimpan sampai ayah pulang?”
“…..”
“Kenapa?”
“Saat aku melihat jam itu aku tidak bisa mengabaikannya. Itu cuma benda tua dan aku tau itu. Tapi aku tidak bisa
berhenti memikirkannya”
“Sejujurnya aku juga penasaran. Pertama yang membuatku penasaran adalah temuan jam itu sendiri. Berada dalam buku besar tua yang sengaja dibentuk sebagai kotak penyimpanan, itu hal yang tidak akan pernah terpikirkan di jaman ini”
“Benar kan? Kalau itu memang milik ayah, tidak mungkin akan disimpan dengan cara kuno begitu”
“Yang kedua jam saku itu. Warna keemasannya benar-benar asli. Kupikir itu benar-benar dilapisi emas sungguhan”
“Goresannya juga seperti terkena benda tajam. Bisa jadi pisau atau sejenisnya. Ditambah ada ukiran huruf asing”
“Sekilas seperti romaji tapi kurasa bukan”
Suasana menjadi hening kembali. Entah sejak kapan pembicaraannya berubah menjadi alur yang mengandung tanda tanya. Untuk melepas rasa penasaran, kedua kakak beradik itu langsung menuju ke kamar di lantai dua setelah selesai makan malam.
Setelah sampai di kamar Ryou dan masuk, mereka mendapati buku besar itu ada di atas meja belajar. Ryou membuka buku tersebut dan mengambil isinya untuk diberikan kepada Kino. Kino tidak bisa menyembunyikan rasa sedikit kagum
“Dilihat lagi benar-benar tua tapi sangat berkilau”
“Lupakan kilauan itu. Apa kau tidak merasakan perasaan yang seperti kubilang itu?”
“Aku mengerti yang Ryou maksud. Aku juga….Apa? Kenapa begini!?” betapa terkejutnya Kino saat membuka jam saku itu dan mendapati jarum jam yang menunjukkan menit dan jam telah berubah.
“Bukankah jam saku ini mati? Apa kau merubah jarum jam nya. Ryou?”
“Merubah apa? Memang ada apa?”
“Jarum jamnya berubah. Aku ingat saat pertama aku melihatnya jam saku ini menunjukkan pukul 04.45 tapi sekarang berubah menjadi pukul 05.30. Lihat ini….” menunjukkan jam saku tersebut ke arah Ryou, raut wajah terkejut juga ditunjukkan olehnya.
“Kenapa bisa? Aku memang memegangnya sebelum turun makan malam tadi tapi aku bersumpah aku tidak melakukan apapun pada jam ini. Aku juga tau jarum jam ini satupun tidak ada yang bergerak. Bagaimana mungkin…..”
Sejenak semua terasa sunyi dan rasa agak takut mulai menyelimuti mereka.
“Sudah kuduga benda ini memang tidak bisa dibiarkan begitu saja” Ryou berkata sambil mencoba menarik rantai jam tersebut
Akan tetapi hal itu melukai jari manis Kino yang saat itu masih memegang jam saku itu. Bagian tutup jam yang sedikit lebih tajam tanpa sengaja menyayat jarinya dan membuat luka kecil. Terlihat sedikit darah keluar dari luka itu.
“Akh…”
“Ma–maafkan aku Kino. Kau baik-baik saja?” dengan panik Ryou memegang tangan kakaknya dan melihat lukanya. Jam saku yang berada digenggaman Kino terkena sedikit noda darah dari lukanya.
“Aku tidak apa-apa. Jangan panik seperti itu”
“Tapi–”
Belum sempat melanjutkan kalimatnya, tiba-tiba jam tersebut bersinar.
“Apa ini!!! Kino, jangan lepaskan tanganku” Ryou bicara dengan keras dan meminta kakaknya melepas jam saku itu. Tapi semua terlambat. Cahaya itu semakin terang sampai pada akhirnya di kamar itu mereka berdua lenyap.
******
Getaran yang menyemburkan air dari bawah tanah sudah cukup menjadi kejutan tak terduga, ternyata hal lain tidak kalah mengejutkannya.
Pemandangan pertama yang dilihat oleh pemuda yang mencoba berdiri sambil menahan rasa sakit akibat luka yang dideritanya adalah sosok dua remaja. Pakaian mereka tidak seperti pakaian yang dia ketahui.
Dilihat dari sisi manapun itu manusia. Benar sekali, manusia yang muncul entah dari mana sama seperti makhluk-makhluk mengerikan lain yang sudah berkali-kali dia temui.
Satu-satunya hal yang membuatnya mengendurkan kewaspadaan terhadap mereka berdua adalah karena raut wajah mereka tampak terkejut, takut, bingung dan tidak mengerti apa yang terjadi.
“Basah... Ini bukan di kamarku. Di–dimana kita? Tempat macam a….Uwaaaaa!!!!!!!!”
Ryou teriak setelah melihat apa yang ada di sekitarnya. Bukan hanya Ryou, Kino juga memberikan reaksi yang sama sambil menggenggam jam saku itu.
“Ma–makhluk macam apa itu? Tempat apa ini?”
“Ini tidak benar, kan? Aku tidak suka tempat ini”
Semburan air yang keluar dari bawah tanah dan getarannya telah berhenti. Keadaan menjadi hening sejenak untuk beberapa detik. Lalu tidak lama, dark wolf yang awalnya berada cukup jauh akhirnya mulai berjalan perlahan mendekat.
Kedua kakak adik itu melihat ke arah jumlah mata merah yang berada cukup jauh dari tempat mereka berdiri.dan serigala-serigala yang mendekat mulai terlihat di pandangan mereka.
Kepanikkan tidak bisa disembunyikan dari wajah kakak beradik itu. Wajah pucat dan tubuh yang gemetar tidak bisa disembunyikan.
“Bagaimana bisa ada serigala sebanyak ini di–”
Menyadari bahwa ini akan semakin berbahaya, pemuda itu mulai mencoba berdiri, memaksakan dirinya untuk melangkah dan mulai berlari ke arah dua remaja.
“Apa yang kalian lakukan di sana! Kalau kalian diam, kalian akan mati” setelah berhasil mendekati mereka, pemuda itu menarik tangan mereka dan mulai berlari
“Lari. Apapun yang terjadi lari dan jangan berhenti atau kita akan mati. Para dark wolf itu tidak akan membiarkan aku atau kalian hidup”
“Dark wolf? Apa maksudnya itu? Siapa kamu sebenarnya?” Kino yang masih diselimuti ketakutan mencoba bertanya dengan tenang walaupun gagal
“Yang jelas sekarang ikuti aku dan jangan berhenti berlari!! Kita harus menemukan tempat yang aman untuk sembunyi”
Kino dan Ryou tidak bisa memikirkan kemungkinan apapun. Pilihan terbaik memang harus lari menghindari kawanan serigala yang jumlahnya sangat banyak itu atau mereka akan menjadi santapan. Sungguh ironis mengingat tidak ada yang menyangka bahwa kedua kakak beradik itu akan langsung bertemu dengan situasi hidup dan mati seperti ini.
Jam saku di tangan Kino akhirnya disimpannya di dalam saku. Tanpa perlawanan, keduanya lari bersama pemuda yang terluka itu, mencoba menjauhi area yang berbahaya tersebut.
Pemuda yang menolong mereka tampak begitu kelelahan dengan luka di sekujur tubuhnya. Dari luka di tubuhnya serta pakaian yang penuh dengan sobekan sudah menjelaskan bahwa dia sudah berhadapan dengan kawanan serigala yang berlari mengejar mereka.
Kekhawatiran menyelimuti hati keduanya meskipun sebenarnya wajah pucat mereka juga tidak kalah mengkhawatirkannya.
Berlari tanpa henti menyusuri sepanjang jalan, mayat troll dan jalanan yang hancur sudah tidak terlihat lagi. Itu berarti mereka berhasil menjauhi tempat sebelumnya. Mulai dari sini terlihat jalanan tanpa lubang dengan bangunan yang berdiri kokoh di sekeliling mereka.
“Mereka masih dibelakang kita!. Kemana kita harus sembunyi!” Ryou bicara dengan pemuda yang memegang tangannya dan kakaknya itu
“Sebentar lagi kita akan sampai di sebuah bangunan altar besar. Tidak bisa disebut aman sepenuhnya tapi setidaknya bisa memberikan kesempatan untuk sembunyi. Ukh…..”
Luka pemuda itu terus mengeluarkan darah dimana tetesannya itu jatuh ke jalan setiap dia berlari. Semakin terus bergerak, semakin banyak yang keluar. Lengan kanan dan pundaknya yang memiliki luka robek cukup parah merupakan yang paling banyak memberikan efek sakit luar biasa yang dirasakannya.
“Ooi… siapapun kau, dengan luka begitu kau akan mati”
“Daripada memikirkan lukaku, lebih baik gerakan kaki kalian lebih cepat agar kita bisa menjaga jarak dengan kawanan dark wolf itu”
Merasa seperti ditantang karena dibalas seperti itu, Ryou akhirnya menunjukkan bakatnya. Bukan tanpa alasan dia masuk kelas escalate. Semua itu karena keunggulannya dalam bidang olahraga dan sekarang adalah saat yang tepat untuk membalas ucapan orang yang sedang menarik tangannya.
“Kalau hanya berlari saja aku juga bisa” mulai meningkatkan kecepatannya. Sekarang keadaan justru Ryou lah yang menarik pemuda itu dan kakaknya.
“Seandainya kau sampai tersandung atau pingsan karena kelelahan, jangan dendam padaku karena yang jelas kau akan kutinggalkan”
“Terserah. Depan belok ke kanan….” Pemuda itu hanya tersenyum sambil menunjukkan jalan. Setelah berbelok terlihat bangunan besar. Pintu bagian depannya tertutup. Dari kejauhan telihat begitu kokoh dan tempat itulah yang menjadi tujuan mereka.
Suara para dark wolf itu mulai semakin dekat. Perbedaan jarak semakin dekat meskipun mereka sudah mengeluarkan seluruh tenaga mereka.
“Mereka semakin dekat” Kino menengok ke belakang sambil berlari. “Apa yang harus kita lakukan?”
Sambil memberikan instruksi, pemuda itu meminta kedua remaja yang baru ditemuinya untuk lari terlebih dahulu ke arah tujuan mereka.
“Cepat larilah ke bangunan itu dan dorong pintunya. Kalau menunggu kita bertiga sampai bersamaan hanya akan memakan waktu. Selain itu kecepatanku saat ini tidak akan bisa mengimbangi kalian”
“Tapi–”
“Seperti yang dikatakan temanmu itu. Aku tidak mau sampai dikorbankan untuk santapan dark wolf sebelum matahari terbit. Sekarang jangan banyak bicara dan lakukan!”
“……”
Dengan raut wajah seperti terpaksa Ryou melepaskan tangan pemuda itu namun tetap menggenggam tangan sang kakak. Mereka berlari lebih cepat dari sebelumnya meninggalkan pemuda itu di belakang mereka.
“Ryou, apa kamu yakin? Aku tidak ingin meninggalkannya seperti itu. Ryou juga lihat lukanya itu kan? Orang itu bisa mati”
“Aku tau. Tapi yang dia katakan masuk akal. Aku akan mengantarkamu ke bangunan besar itu. Pastikan kau membuka pintunya sedikit untuk celah agar bisa menerobos masuk”
“Ryou, mungkinkah–”
“Aku akan kembali untuk menyelamatkannya. Percayalah pada adikmu yang hebat ini. Bukankah kau yang paling tau sifatku” sambil tersenyum lebar, Ryou memberikan jawaban yang paling ingin Kino dengar. Keadaan saat ini bukanlah film aksi yang seperti di tv ataupun game. Ini nyata dan sekali mereka gagal dari kejaran serigala itu maka tamat sudah riwayat mereka.
Jarak antara pemuda itu dengan keduanya sudah semakin jauh. Pemuda itu bisa melihat bahwa kedua remaja itu hampir sampai di depan pintu altar. Namun dia menyadari jaraknya dengan kawanan dark wolf itu semakin dekat.
Sesekali menengok ke belakang, dia bisa mengetahui bahwa sampai disini batasannya. Matanya semakin gelap dan kakinya sudah mulai tidak sanggup berlari.
Dari arah belakang, dua ekor dark wolf meningkatkan kecepatannya dan mulai melompat untuk menyerang pemuda itu. Tidak sempat menghindar, pemuda itupun terkena serangan dan jatuh terguling cukup jauh.
“Aakh….” darah keluar dari mulutnya
Kino dan Ryou akhirnya sampai di depan pintu besar itu dan membukanya, Ryou langsung bergegas kembali untuk menjemput pemuda asing yang tertinggal. Dengan kecepatan penuh dia berlari seakan sedang mengikuti lomba marathon.
“Ryou!!! Apapun yang terjadi kalian harus selamat!!”
Kino segera masuk ke altar dan bersembunyi dengan pintu yang sedikit terbuka.
Ryou dengan cepat berlari hingga akhirnya terlihat pemuda itu telah mencapai batasnya. Dia jatuh dan tidak bangkit lagi, entah apakah masih hidup atau tidak. Meskipun begitu tidak merubah alasan kenapa dia kembali menjemput pemuda itu.
Serigala di depan pemuda itu berlari melompat untuk menerkamnya. Tanpa ragu, Ryou menggunakan kakinya untuk menendang tubuh serigala itu. Tendangan yang sangat keras hingga melemparnya cukup jauh dari posisi mereka berada. Seketika serigala lain tiba-tiba berhenti dan memasang kuda-kuda tanda waspada.
-GRRRRRRRR
Tidak mau banyak membuang waktu, tanpa pikir panjang Ryou segera menggendong pemuda itu di punggungnya. Dengan cepat membawanya lari menjauhi tempat itu. Para serigala itu akhirnya kembali mengejar mereka dengan cepat. Kino melihat adiknya dari jauh pun berteriak.
“Ryou!! Cepatlah!!”
Ryou menggunakan tenaganya untuk lari sekuat tenaga dan akhirnya mereka berhasil masuk ke dalam bangunan tersebut. Pintu langsung ditutup oleh Kino dan dikunci dengan ganjalan kayu besar yang merupakan kunci untuk pintu yang besar itu. Mereka terengah-engah dan mencoba mengambil napas panjang untuk sesaat.
Sesaat setelah pemuda itu sadar, dia bisa sedikit menunjukkan wajah lega.
“Aku mengucapkan terima kasih banyak pada kalian karena sudah menolongku”
Kino mendekati pemuda itu untuk membantunya bangun. Melihat tubuhnya yang sudah banjir dengan luka dan darah, Kino tidak bisa menyembunyikan wajah pucatnya. Tetapi tidak membuatnya berhenti untuk membantu pemuda itu.
“Kami lah yang seharusnya berterima kasih karena kamu sudah menyelamatkan kami dari kejaran serigala itu. Jika saat itu kamu tidak berteriak untuk meminta kami berlari, kami mungkin sudah mati”
“……”
Tubuh pemuda itu lemas, dia berusaha sekuat mungkin untuk mempertahankan kesadarannya dan mencari tau kenapa kedua remaja itu bisa muncul.
“Dari mana kalian berasal?”
“Kami dari di Jepang”
“Jepang? Dunia apa itu?”
“Dunia? Jangan bilang kalau kau tidak tau Jepang. Bercanda kan?”
Ryou benar-benar tidak percaya apa yang didengarnya dan Kino hanya bisa diam mendengarkan dengan wajah heran karena tidak tau harus berkata apa. Dan setelah mendengar jawaban selanjutnya dari pemuda itu wajah mereka menunjukkan ekspresi yang sulit diungkapkan.
“Aku tidak tau dimana ‘dunia’ bernama Jepang itu. Tapi yang jelas ini pertama kalinya ada manusia lain yang muncul di ‘dunia malam’ selain diriku”
“Dunia… ‘dunia malam’ katamu. Sekarang aku benar-benar tidak mengerti apa yang kau katakan”
“Haaaah… “
Sambil menghela napas panjang, pemuda itu sudah bisa menebak bahwa ada ketidakcocokan antara pernyataan yang dibuat mereka dengan kenyataan yang dia tau.
“Lupakan saja. Jadi, aku ingin tau kenapa kalian bisa tiba-tiba muncul di sini?”
“Huh, pertanyaan yang bagus. Aku dan kakakku juga ingin tau kenapa. Sebelumnya kami berada di kamarku sampai akhirnya tiba-tiba jam saku aneh yang kutemukan mulai bercahaya dan membawa kami dalam situasi tidak lucu seperti ini” Ryou merasa sangat kesal
Tapi itu memang beralasan karena situasi mereka benar-benar mengerikan.
Mendengar kata jam saku, pemuda itu mulai menampakkan wajah penasaran
“Jam saku? Jam saku seperti apa yang kalian maksud?”
Kino mengeluarkan jam saku yang ada di kantongnya
“Ini adalah benda antik yang ditemukan adikku di perpustakaan di rumah kami. Jam ini sepertinya sudah tidak berfungsi. Tapi tiba-tiba saja arah jarum jamnya berubah dari sebelumnya. Karena penasaran kami coba memeriksanya. Tetapi tiba-tiba jam ini bercahaya dan saat tersadar kami sudah berada di situasi seperti yang kamu tau”
Tidak bercanda, pemuda itu sangat kaget dan tidak bisa menyembunyikan wajahnya itu. Padahal sudah terluka dan tidak bisa menggerakkan tubuhnya dengan bebas namun setelah melihat jam saku yang ada di tangan remaja itu semua sakitnya seakan menghilang.
“Kenapa jam ini ada pada kalian?”
“Aku juga tidak tau. Kami pikir ini milik ayah kami karena benda ini antik dan unik. Jam saku seperti ini sudah sangat tua. Goresan-goresan ini seperti sudah lama, karena itu kami pikir ini memang benda antik yang sudah sangat tua” sambil memegang jam saku itu, Kino menatap wajah pemuda itu
Kali ini giliran kedua kakak beradik itu yang terkejut bukan main. Pemuda dihadapan mereka mengeluarkan jam saku miliknya dan secara mengejutkan bentuknya sama persis seperti yang dimiliki mereka berdua.
Bukan hanya bentuk, namun warna keemasannya juga persis. Yang membedakan adalah tidak ada bekas sayatan atau goresan di bagian tutup jam saku milik pemuda itu.
“Apa-apaan ini!!! Bagaimana mungkin kau juga memiliki jam yang sama seperti kami!” Ryou benar-benar terkejut hingga menaikan volume suaranya
“Ini adalah ‘kunci’ yang kumiliki”
“Kunci? Apa maksudnya?”
“Benda paling penting. Satu-satunya yang harus kulindungi bahkan jika itu harus ditukar dengan nyawaku”
Mendengar jawabannya, Kino dan Ryou sepakat bahwa yang dikatakan pemuda itu bukanlah kebohongan dan dia juga tidak sedang berbohong. Perasaan heran dan bingung tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.
Pemuda itu melihat jam saku miliknya. Ketika tutup jam terbuka, di sisi bagian dalam tutup tampak huruf tidak asing bagi keduannya. Benar saja, huruf yang sama seperti pada bagian dalam jam saku yang dipegang mereka. Ryou menjadi semakin menunjukkan wajah kaget dan tidak percaya.
“Oi oi oi oi….. sekarang ini semakin menakutkan. Bagaimana mungkin benda yang kau miliki dengan benda yang kami punya 100% sama persis seperti ini”
Benda yang sama di dunia ini pasti sangat banyak karena rata-rata diproduksi secara massal kecuali beberapa benda tertentu yang memiliki nilai lebih atau arti yang sangat penting. Itulah yang ada dipikiran mereka.
Namun akhirnya, ada hal yang disepakati oleh kedua kakak beradik itu, yaitu semua logika tadi tidak berlaku untuk keadaan ini.
Alasan pertama karena saat ini kedua kakak beradik itu sepertinya sedang berada di ‘tempat sangat asing’ yang bahkan kemungkinan besar tidak akan bisa diterima oleh akal sehat siapapun termasuk akal sehat mereka sendiri. Dan yang kedua adalah tepat di hadapan mereka adalah seseorang yang bahkan tidak tau Negara Jepang dan menganggap Jepang itu dunia.
Kesimpulan dari semuanya adalah jam saku yang ada di tangan mereka dan jam saku yang pemuda itu miliki bukanlah benda yang dibuat secara massal di tempat yang sama, melainkan memiliki kenyataan lebih rumit dari yang mereka kira.
******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 671 Episodes
Comments
Loly 💃
menarik
semangat terus 💪💪💪💪💪
sehat selalu buat author admin dan para reader nya
terutama buat akakcan Q tersayang 😘😘😘😘😘😘@🍭ͪ ͩ𝕸y💞🅰️nnyᥫ᭡🍁❣️
2024-10-18
1
Loly 💃
jalanan tanpa lubang yah
seperti Nya rada kesel sama jalan yang berlubang ya' 🤭
2024-10-18
2
🌺Bunga🔪Yang🔪Indah☠hiatus 📴
dan mereka memasuki dunia lain/Chuckle/ weh mesin waktu ternyata, jadi inget jam pasir yang memutar waktu atau masuk dimensi lain/Facepalm/
2024-05-06
2