LIBURAN UNTUK ALULA

Dave memasuki ruangan kerja Jeremy, dan langsung melangkah dengan cepat menuju meja kerja Jeremy.

Seharusnya ia bisa langsung kembali ke rumah dan beristirahat setelah mengantar Alula kembali ke rumah, tetapi ada sesuatu yang mengganjal di dalam kepala Dave tentang kejadian hari ini yang menurutnya sangatlah aneh, itulah sebabnya alih-alih pulang ke rumah, Dave justru kembali ke kantor Jeremy untuk memeriksa sesuatu.

Sekarang Dave telah berdiri di hadapan meja kerja Jeremy, dan tangannya dengan cekatan langsung meraih tas jinjing yang tadi Alula bawa. Dave membuka tas itu agar dapat melihat apa saja isi di dalamnya, yang menurut Bianca adalah berkas-berkas penting.

Akan tetapi, setelah Dave mengeluarkan amplop cokelat berukuran besar dari dalam tas tersebut, ia begitu terkejut. Bukan berkas penting yang didapatnya, melainkan hanya kertas-kertas kosong yang tidak berguna, dan sebuah laptop yang tidak menyala.

"Kertas kosong," gumam Dave, masih terus membuka amplop-amplop besar di dalam tas itu. "Sudah kuduga, semua yang terjadi hari ini pasti telah direncakan oleh Tante Bianca."

Dave kemudian kembali memasukkan kertas-kertas itu dan juga laptop ke dalam tas, sebelum akhirnya ia memutuskan untuk kembali ke rumah.

Di dalam perjalanan, Dave terus memikirkan kejadian tidak menyenangkan yang menimpa Alula. Ia idak menyangka jika Bianca bisa berbuat sejauh itu. Bagaimana mungkin seorang ibu mengadu domba anak dan menantunya sendiri.

Dave mendengkus kesal. "Akan kucari tahu segalanya. Ya, tentu saja aku tidak akan membiarkan wanita polos itu semakin terpojok oleh perbuatan Tante Bianca, apalagi sampai merusak pernikahannya dan Jeremy." Dave bergumam.

***

Keesokan harinya Alula bangun dari tidurnya dengan perasaan yang begitu tenang. Dirinya bahagia karena semalaman Jeremy tidak sekali pun beranjak dari sampingnya. Mereka bercinta berkali-kali hingga Alula merasa tidak sanggup lagi untuk bergerak, tubuhnya begitu lemas, energinya habis terkuras karena ulah Jeremy yang seperti tidak ada lelahnya.

Sekarang Jeremy masih tertidur pulas di samping Alula, padahal matahari sudah lumayan tinggi dan jam digital yang menggelantung di dinding menunjukan angka 09.30.

"Haruskah kubangunkan dia," tanya Alula pada dirinya sendiri.

Alula menggigiti kukunya sembari berpikir apa yang seharusnya ia lakukan. membangunkan Jeremy atau membiarkan pria itu tidur sedikit lebih lama, toh semalam Jeremy baru tidur saat pagi hampir tiba.

"Dasar istri tidak berguna. Menantu pembawa sial! Seharusnya sebagai istri kamu itu membuat Jeremy menjadi lebih baik, lebih bertanggung jawab, bukannya malah membuat Jeremy menjadi pria pemalas. Memangnya uang yang kamu dapat dari Jeremy itu jatuh sendiri dari langit, hah! Tidak, Alula, semua uang itu didapat dari hasil kerja keras. Kalau terus bermalas-malasan, mau dapat uang dari mana? Dasar bodoh!"

Alula tersentak. Ia cukup terkejut pada pikiran yang baru saja muncul di dalam kepalanya. Alula bergidik, membayangkan Bianca memarahinya saja sudah cukup membuatnya ketakutan, apalagi kalau sampai Bianca benar-benar memarahinya dan mengata-ngatainya.

"Harus kubangunkan," gumam Alula dengan mantap. Ia tidak ingin mengambil resiko dimarahi dan dicaci maki oleh Bianca hanya gara-gara tidak membangunkan Jeremy untuk berangkat ke kantor.

Alula pun meletakan tangan di bahu Jeremy dan mulai mengguncang tubuh pria itu dengan perlahan.

"Sayang, bangunlah. Kamu sudah kesiangan," bisik Alula di telinga Jeremy.

Jeremy menggeliat dan langsung menarik Alula ke dalam pelukannya. "Selamat pagi, Seksi," ujar Jeremy, dengan kedua mata yang masih tertutup.

Alula mendengkus dan mencubit hidung Jeremy. "Sekarang sudah bukan pagi lagi, Jeremy. Bangunlah, ayah dan ibumu akan marah kalau kamu tidak berangkat ke kantor."

Jeremy membuka mata, lalu mengecup pipi Alula. "Aku libur hari ini. Apa kamu tidak tahu?" ujar Jeremy berbohong.

Alula menggeleng, wajahnya terlihat kebingungan dan terkejut sekaligus. "Libur? Yang benar?"

Jeremy mengangguk. "Tentu benar, Seksiku, apa ada libur bohongan?"

Alula tertawa, dan bertepuk tangan. Ia tidak bisa menahan diri untuk tidak bereaksi demikian, ia begitu bahagia mendengar apa yang Jeremy ucapkan. Libur! Hal itu sama sekali tidak pernah terpikirkan oleh Alula, karena sejak tinggal bersama dengan Jeremy selama lebih dari dua bulan belum pernah sekali pun Jeremy mendapatkan hari libur dari sang ayah mertua. Bahkan sehari setelah pernikahan mereka pun Jeremy tetap harus bekerja dan pulang larut malam karena lembur.

"Aku senang sekali mendengarnya. Itu artinya aku akan bisa melihatmu seharian di rumah," pekik Alula. "Aku tidak akan kesepian, Jeremy."

Jeremy tersenyum. Ia tidak menyangka jika Alula akan begitu bahagia, ia juga tidak menyangka jika keinginan Alula begitu sederhana. Istrinya itu hanya ingin melihatnya seharian di dalam rumah.

"Kenapa hanya di dalam rumah. Kita bisa jalan-jalan," ujar Jeremy, lalu meraih telapak tangan Alula dan mengecupnya lembut. "Katakan padaku, apa yang paling kamu inginkan, Alula, aku akan mengabulkan semua keinginanmu hari ini."

Alula mengangguk, kemudian menatap Jeremy dengan wajah serius. "Heem, biar kupikirkan sebentar ... oh, ya, aku ingin kita masak bersama, dan kemudian makan siang bersama di halaman belakang rumah. Ide yang bagus, bukan? Apalagi hari ini terlihat begitu cerah, cuaca yang sangat bagus untuk makan di luar."

Jeremy tertawa, lalu mencubit pipi Alula dengan gemas. "Hal seperti itu bisa dilakukan lain kali, Alula. Lagi pula, aku sudah memiliki rencana sendiri untukmu."

Alula menautkan kedua alisnya. "Oh, ya, rencana apa?" tanya Alula.

"Ayo kita mandi, setelah itu kamu akan tahu rencana apa yang telah aku susun khusus untukmu."

Alula menuruti apa yang Jeremy perintahkan. Ia mandi dan memilih pakaian bagus dan sederhana untuk ia kenakan, lalu beberapa saat kemudian Jeremy menuntutnya menuju garasi dan membukakan pintu mobil untuk Alula.

Alula tidak banyak bertanya, toh ia sangat menyukai kejutan. Ia langsung masuk ke dalam mobil dan duduk dengan tenang. Tidak lama kemudian, mobil mewah Jeremy meluncur keluar dari halaman rumah dan membelah ramainya jalanan kota yang begitu padat.

***

Salon kecantikan. Ya, itulah tujuan Jeremy. Mobil Jeremy berhenti tepat di basement sebuah gedung bertingkat yang terletak di tengah kota. Gedung tersebut adalah sebuah salon perawatan tubuh ternama yang ada di kota itu. Bukan hanya akan membuat wajah pengunjungnya berubah menjadi lebih cantik bagai seorang putri dalam dongeng, tetapi salon tersebut juga menyediakan berbagai barang penunjang agar penampilan pengunjung yang datang ke salon tersebut semakin terlihat modis dan berkelas.

Pada bagian aula utama terdapat banyak tas bermerek, sepatu, pakaian, hingga perhiasan yang tersusun di rak-rak kaca. Sementara itu tempat perawatan tubuh ada di lantai dua, terbagi dalam bilik-bilik berinterior mewah yang terlihat elegan.

Sedikitnya ada lima orang pegawai salon yang langsung menghampiri Jeremy dan Alula, membuat Alula merasa tidak nyaman karena ia tidak biasa memilih-milih barang dengan diikuti oleh pegawai salon sebanyak itu.

"Mereka takut kita mencuri, itulah sebabnya kita diikuti," ujar Alula dengan polos sambil mendelik ke salah satu pegawai.

Jeremy tertawa. "Tidak, Seksiku, mereka justru ingin memastikan agar kita tidak perlu repot mencari keberadaan mereka di saat kita butuh sesuatu."

Jeremy kemudian menjentikkan jari, membuat beberapa pegawai langsung mendekat. Setelah itu Jeremy menunjuk beberapa buah tas, beberapa pasang sepatu dan gaun yang menurutnya cocok untuk Alula.

Para pegawai bergerak cepat dan meraih barang-barang yang Jeremy tunjuk.

"Bawa ke kamar pas, biar istriku mencobanya terlebih dahulu," ujar Jeremy.

Alula terkejut mendengar ucapan Jeremy. Ia menyentuh pergelangan tangan Jeremy dan berkata, "Yang benar saja. Semua barang itu mahal, Jeremy."

Jeremy menyentuh kerah kemejanya dan menyombong di depan Alula. "Apa kamu lupa kalau kamu memiliki suami yang kaya raya."

Alula mencubit pinggang Jeremy. "Kaya, sih, kaya, tapi bukan berarti kita harus menghamburkan uang, 'kan?"

Jeremy cemberut. Ia lalu menyentuh dadanya. "Hatiku sakit sekali. Padahal aku bukannya berniat menghamburkan uang, aku hanya ingin memberi hadiah untuk istriku tersayang."

Alula tertawa. "Oke, oke, jangan berlebihan. Wajah memelas seperti itu sama sekali tidak cocok untukmu, Jeremy." Alula kemudian menuju kamar pas untuk mencoba semua pakaian dan sepatu pilihan Jeremy, ia tidak ingin mengecewakan Jeremy.

Jeremy memilih untuk duduk di salah satu sofa yang letaknya tepat di depan sebuah kamar pas. Baru saja ia menjatuhkan bokongnya di sofa berbahan beledu tersebut, ponselnya tiba-tiba saja berbunyi.

Jeremy menghela napas saat melihat bahwa sebuah pesan suara telah masuk ke ponselnya, dan pesan tersebut datang dari Antonio.

"Jeremy, datang ke kantor sekarang juga, atau ayah akan mengeluarkanmu selamanya dari kantor!"

Episodes
1 HARI PERNIKAHAN
2 DIPERMAINKAN
3 PEMBAWA SIAL
4 KEDATANGAN FELI MAURA
5 SEDIKIT KECEWA
6 ABAI
7 KEBOHONGAN YANG MENGECEWAKAN
8 RENCANA BIANCA
9 SEMAKIN MENEMPEL
10 LIBURAN UNTUK ALULA
11 SETELAH DUA TAHUN
12 MENCINTAI APA ADANYA
13 SALAH PAHAM
14 SIKAP YANG BERUBAH
15 JARAK YANG SEMAKIN NYATA
16 PAHIT
17 SALAH PAHAM
18 PERTENGKARAN
19 NODA PERNIKAHAN
20 RENCANA PERNIKAHAN KEDUA
21 MENJELANG PERNIKAHAN KEDUA
22 PERHATIAN DARI PRIA LAIN
23 TIDAK BOLEH ADA PERASAAN LAIN
24 PAKAIAN UNTUK PERNIKAHAN KEDUA JEREMY
25 PERNIKAHAN MACAM APA INI
26 DIA PEREBUT SUAMIKU!
27 KEMARAHAN ANTONIO
28 TIDAK AKAN SAMA LAGI
29 HARI PERNIKAHAN 2
30 KEKACAUAN YANG TERJADI
31 FELI MAURA HAMIL?!
32 SEPAK TERJANG BIANCA
33 BUKAN PERNIKAHAN YANG KUINGINKAN
34 BERBAGI SUAMI
35 MEMILIH BERTAHAN
36 KEMBALIKAN SAJA ALULA
37 AKU BUKAN PELACUR
38 JEREMY SEPERTI YANG DULU
39 MENGHABISKAN WAKTU BERSAMA
40 APA ITU CINTA?
41 PENYELIDIKAN
42 BASEMENT HOTEL
43 MORNING SICKNESS
44 HASIL USG PALSU
45 KEKALAHAN ALULA!
46 CINTA ADALAH PENYEMBUHAN SEGALA PENYAKIT
47 FELI TERSISIH
48 FELI YANG TERHINA
49 MENGGODA ALULA
50 PENCARIAN BERAKHIR
51 JEBAKAN LAGI
52 TERJEBAK
53 BAHAGIA DAN KECEWA
54 KAMAR BARU UNTUK ALULA
55 DOKTER EDI
56 JANGAN PERNAH KEMBALI
57 EXCITING NIGHT
58 KABAR TENTANG DAVE
59 SELI YANG PANDAI BICARA
60 PERINTAH ANTONIO UNTUK ALULA
61 TINDAKAN DAVE
62 GAUN UNTUK ALULA
63 ALULA YANG CEMBURU
64 ANTONIO TERKENA SERANGAN JANTUNG
65 MEMASAK UNTUK ANTONIO
66 PERMINTAAN ANTONIO PADA ALULA
67 BERCERAILAH.
68 MEMOHON PADA AMARA
69 AMARA YANG BINGUNG.
70 DAVE AKAN KEMBALI
71 BERTANYA LAGI
72 ANTONIO LULUH?
73 ALULA TERHARU
74 PENDERITAAN LEVEL 10
75 SHOW STARTS
76 KECELAKAAN
77 HARI YANG KACAU
78 POSISI BIANCA TIDAK AMAN
79 KETAHUAN
80 DILEMA
81 AKAN PERGI
82 AKHIR PERNIKAHAN
83 PERGI
84 MENUJU KOTA ASAL
85 SUAMI YANG SEMAKIN BERUBAH
86 RENCANA BALAS DENDAM ALULA
87 MACAM-MACAM CINTA
88 BIANCA KEMBALI BERSIASAT
89 BERCERAI DAN MENIKAHLAH LAGI
90 JEREMY MEMBUAT KERIBUTAN
91 KEPUTUSAN TERBAIK ANTONIO
92 KESEMPATAN FELI
93 AMARA MENGAMUK
Episodes

Updated 93 Episodes

1
HARI PERNIKAHAN
2
DIPERMAINKAN
3
PEMBAWA SIAL
4
KEDATANGAN FELI MAURA
5
SEDIKIT KECEWA
6
ABAI
7
KEBOHONGAN YANG MENGECEWAKAN
8
RENCANA BIANCA
9
SEMAKIN MENEMPEL
10
LIBURAN UNTUK ALULA
11
SETELAH DUA TAHUN
12
MENCINTAI APA ADANYA
13
SALAH PAHAM
14
SIKAP YANG BERUBAH
15
JARAK YANG SEMAKIN NYATA
16
PAHIT
17
SALAH PAHAM
18
PERTENGKARAN
19
NODA PERNIKAHAN
20
RENCANA PERNIKAHAN KEDUA
21
MENJELANG PERNIKAHAN KEDUA
22
PERHATIAN DARI PRIA LAIN
23
TIDAK BOLEH ADA PERASAAN LAIN
24
PAKAIAN UNTUK PERNIKAHAN KEDUA JEREMY
25
PERNIKAHAN MACAM APA INI
26
DIA PEREBUT SUAMIKU!
27
KEMARAHAN ANTONIO
28
TIDAK AKAN SAMA LAGI
29
HARI PERNIKAHAN 2
30
KEKACAUAN YANG TERJADI
31
FELI MAURA HAMIL?!
32
SEPAK TERJANG BIANCA
33
BUKAN PERNIKAHAN YANG KUINGINKAN
34
BERBAGI SUAMI
35
MEMILIH BERTAHAN
36
KEMBALIKAN SAJA ALULA
37
AKU BUKAN PELACUR
38
JEREMY SEPERTI YANG DULU
39
MENGHABISKAN WAKTU BERSAMA
40
APA ITU CINTA?
41
PENYELIDIKAN
42
BASEMENT HOTEL
43
MORNING SICKNESS
44
HASIL USG PALSU
45
KEKALAHAN ALULA!
46
CINTA ADALAH PENYEMBUHAN SEGALA PENYAKIT
47
FELI TERSISIH
48
FELI YANG TERHINA
49
MENGGODA ALULA
50
PENCARIAN BERAKHIR
51
JEBAKAN LAGI
52
TERJEBAK
53
BAHAGIA DAN KECEWA
54
KAMAR BARU UNTUK ALULA
55
DOKTER EDI
56
JANGAN PERNAH KEMBALI
57
EXCITING NIGHT
58
KABAR TENTANG DAVE
59
SELI YANG PANDAI BICARA
60
PERINTAH ANTONIO UNTUK ALULA
61
TINDAKAN DAVE
62
GAUN UNTUK ALULA
63
ALULA YANG CEMBURU
64
ANTONIO TERKENA SERANGAN JANTUNG
65
MEMASAK UNTUK ANTONIO
66
PERMINTAAN ANTONIO PADA ALULA
67
BERCERAILAH.
68
MEMOHON PADA AMARA
69
AMARA YANG BINGUNG.
70
DAVE AKAN KEMBALI
71
BERTANYA LAGI
72
ANTONIO LULUH?
73
ALULA TERHARU
74
PENDERITAAN LEVEL 10
75
SHOW STARTS
76
KECELAKAAN
77
HARI YANG KACAU
78
POSISI BIANCA TIDAK AMAN
79
KETAHUAN
80
DILEMA
81
AKAN PERGI
82
AKHIR PERNIKAHAN
83
PERGI
84
MENUJU KOTA ASAL
85
SUAMI YANG SEMAKIN BERUBAH
86
RENCANA BALAS DENDAM ALULA
87
MACAM-MACAM CINTA
88
BIANCA KEMBALI BERSIASAT
89
BERCERAI DAN MENIKAHLAH LAGI
90
JEREMY MEMBUAT KERIBUTAN
91
KEPUTUSAN TERBAIK ANTONIO
92
KESEMPATAN FELI
93
AMARA MENGAMUK

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!