Gundik Bercadar Dinikahi Pria Sholeh
Plak.
Sebuah tamparan keras didapatkan oleh gadis cantik, namun menyedihkan. Dia jatuh tersungkur ke lantai yang dingin. Tubuhnya menggigil, karena hanya memakai dalaman saja, tubuhnya dipenuhi lebam, seperti bekas cambukan.
Tidak ada air mata yang membasahi wajahnya. Dia sudah terbiasa mendapatkan luka dari wanita tua di hadapannya.
Wanita yang dipanggil ibu, bukan ibu kandung melainkan ibu angkat. Sangat pilu kisah hidup gadis ini. Tak memiliki keluarga, sahabat atau kekasih. Pekerjaannya tak lain adalah wanita malam, alias wanita pemuas dahaga para pria.
Hina memang pekerjaannya, tetapi, bukan kemauan nya bekerja seperti itu. Dia di paksa untuk mengerjakan hal hina itu oleh orang tua angkatnya.
"Dasar tidak berguna! Sudah baik-baik aku pungut kau dulu, bukannya balas jasa, tapi malah bikin aku sakit kepala! Kenapa kamu pingsan semalam, huh?! Kau tahu?! Gara-gara kau pingsan dan tidak bisa melayani, Pak Arif. Dia tidak menarik kembali uang muka yang dia berikan kepadaku?!" bentak wanita tua itu dengan suara tinggi.
Gadis itu mendongak. Dia menatap kosong wajah tua wanita yang memarahinya itu.
"Dia psikopat! Sadomasokis! Gila dan bajingan. Wajar kalau aku pingsan, karena aku nyaris mati saat dia menggauliku!" balas Laras datar tanpa emosi.
Tidak ada tangis, tiada ketakutan, tidak pula kesedihan. Wajahnya terkesan datar, tanpa emosi. Seperti mayat hidup.
Bugh.
Seseorang menendangnya dari belakang. Membuat tubuh Laras tersungkur ke lantai. Seorang gadis seumuran dengannya menatap hina dirinya.
"Dasar lemah! Begitu saja pingsan?! Ha ha … aku lupa! Tentu saja kau lemah, dulu, 'kan, juga begitu. Kau hampir mati karena melihat ibumu bersimbah darah di rumah!" ledek gadis yang bernama Niken itu membuat wajah Laras berubah marah.
Gadis itu paling tidak suka kalau ada yang menyinggung mendiang ibunya. Segera dia bangkit lalu mengambil pot bunga kristal di atas meja, ia hantam ke kepala Niken, membuat gadis itu terkejut dan langsung ambruk ke lantai.
Kejadian itu sangat cepat, membuat Fitri ibu Niken tak dapat menolong anak gadisnya.
"Niken?! Apa yang kau lakukan sialan?!" jerit Fitri segera menemui kedua kakinya di lantai menyentuh pipi anaknya.
Kemudian, dia menatap tajam Laras yang juga menatapnya tak kalah tajam, membuat Fitri takut, karena sorot mata Laras seperti predator ganas yang sikap menerkam mangsanya.
"10 Juni tahun 2012, saat itu usiaku masih sepuluh tahun, kalian datang mengadopsi ku, dan hari ini tanggal 10 Juni tahun 2022, genap sepuluh tahun kalian mengadopsi ku. Aku juga sudah bekerja dari umurku 15 tahun, gaji yang ku dapatkan dari melayani klien kalian rampas. Jadi, jangan cari aku lagi untuk menuntut balas jasa. Karena apa yang kalian dapatkan dariku, lebih dari yang aku dapatkan dari kalian?! Aku pergi?! Jika berani mencari ku! Maka siap-siap saja, di hari pertama kita bertemu, saat itu kalian tidak bernafas lagi?!"
Laras berbicara dengan penuh penekanan. Dia tersenyum layaknya psikopat seraya mengambil pecahan pot bunga tadi, lalu ia sodorkan ke leher Fitri.
"Beraninya kau mengancamku?!" bentak wanita tua itu membuat Laras tersenyum misterius.
"Kamu kira! Selama ini aku cuma diam saja tanpa berencana melawan?! Cih … jangan terlalu polos, Nenek Tua. Kamu tahu betul aku anak siapa? Kalau kau lupa, akan ku ingatkan padamu siapa aku sebenarnya!"
Laras menekan pecahan kaca itu ke leher Fitri, membuat cairan kental keluar dari sana.
"Aku! Anak dari pasangan Leonardo mantan pembunuh bayaran dan Ustadzah Sulisna! Ada darah ayahku yang punya sifat iblis mengalir dalam tubuhku, dan juga ada darah ibuku si malaikat tak bersayap yang membuat pembunuh bayaran seperti ayahku bertaubat! Dan aku bisa menjadi iblis seperti ayahku atau malaikat seperti Ibuku! Tergantung dengan siapa aku berhadapan!"
Gadis itu berbicara penuh penekanan. Setelahnya dia segera bangkit berdiri, saat mendengar suara derap langkah kaki menuju ke arahnya.
Laras mengambil cardigan nya, bergegas keluar dari jendela. Sebelum itu, dia berbalik menatap Fitri dengan sorot mata pembunuh.
"Aku tidak pernah main-main dengan ucapan ku! Kali ini kepala anakmu yang ku pecahkan, lain kali ku pastikan jantungnya berhenti berdetak, kau tidak percaya? Maka silahkan cari aku?!"
Laras tersenyum sinis lalu segera melompat keluar jendela. Bertepatan dengan anak buah Fitri masuk.
"Nyonya!" seru lima sekuriti serempak ketika melihat Fitri tampak sangat menyedihkan.
"Bantu aku bawa anakku ke rumah sakit!" balas Fitri tak menutupi raut wajah khawatir nya.
Mereka segera bergegas melaksanakan perintah. Fitri menoleh ke arah jendela menatap nya dengan sorot mata penuh kebencian.
"Awas kamu, Laras," batinnya penuh amarah dan dendam.
*
*
Laras berlari sekuat tenaga menjauhi pekarangan rumah mewah hasil kerjanya selama lima tahun, dulu saat dia datang ke rumah Fitri, janda satu anak itu, rumah tersebut hanyalah gubuk reyot.
Sepuluh hari Laras berada di sana, dia dipaksa kerja menjadi wanita malam oleh Fitri. Laras yang saat itu masih lugu pun terpaksa mengikuti kemauan Fitri demi "Balas Jasa".
Berbagai macam karakter klien ia dapatkan. Dari yang hyper, impoten, dan sadomasokis juga dominan. Seiring berjalannya waktu Laras sadar kalau dia hanya diperbudak oleh Fitri dengan slogan, "Balas Jasa".
Laras pun menahan pedih di hatimu seraya mengatur rencana kabur. Dia memutuskan untuk pergi saat umurnya genap dua puluh tahun.
Kembali lagi pada Laras, tubuhnya menggigil kedinginan. Perih kulitnya bekas pukulan kliennya. Laras berjalan kaki sampai satu jam, tepat di depan sebuah masjid dia jatuh pingsan, bertepatan dengan suara Iqamah.
"Allahu Akbar, Allahu Akbar."
Samar-samar terdengar oleh Laras suara indah adzan.
"Allahu Akbar," gumamnya pelan lalu menutup matanya rapat-rapat.
Laras pingsan.
Samar-samar dia mendengar suara seseorang berusaha menyadarkan nya.
"Mbak."
"Mbak."
Orang itu memutuskan untuk membawa Laras masuk ke dalam mobilnya.
*
*
Entah berapa lama waktu berlalu, perlahan pemilik bulu mata lentik itu membuka matanya. Dia melihat ke sekitarnya yang bernuansa putih.
"Eugh." Laras memegang kepalanya yang terasa nyeri.
"Allahu Akbar," gumam seseorang membuat Laras langsung menoleh ke kanan.
Degg.
Laras melihat seorang pria sedang melaksanakan ibadah sholat. Pria itu tampak sangat tampan dan menyejukkan hati saat memandang wajahnya.
"Tampan," batin Laras terpana untuk pertama kalinya dalam hidup.
Dia terus memperhatikan pria itu sholat sampai selesai.
"Assalamualaikum warahmatullah." Pria itu meraup wajahnya, dia menengadahkan tangan untuk berdoa, tidak sadar kalau seseorang memandangnya sedari tadi.
Setelah selesai dia menoleh ke arah Laras. Tatapan mereka bertemu membuat gelenyar aneh timbul dalam hati Laras.
"Alhamdulillah, Mbak sudah sadar!" ujarnya seraya tersenyum lembut.
"Kamu siapa?" tanya Laras tanpa basa-basi penasaran akan jati diri pemuda di hadapannya ini.
*
*
Mohon dukungannya teman-teman 🥰🙏🌹
Bersambung.
Jangan lupa like coment vote dan beri rating 5 yah kakak 🥰🥰
Salem Aneuk Nanggroe Aceh ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
pakai baju g y?
2023-12-08
0
revinurinsani
kayaknya nih cerita mengandung bawang siap siap tisu ahhh
2023-11-24
2
gaby
Aq baru gabung ka. Td aq baca pas pertengahan cerita & skrg memulai dr bab 1 karena menarik. Dan yg penting bkn tentang perselingkuhan atau poligami👍👍
2023-09-20
1