Kemoterapi Al-Ghazali

"Vitamin apa yang aku punya, Mas?" tanya Laras lagi.

"Senyuman … aku butuh senyuman kamu, biar nggak lemes lagi!" balas Al-Ghazali menatap lekat wajah cantik istrinya.

Sontak mendengar jawaban Al-Ghazali membuat Laras tergelak.

"Apaan sih kamu, Mas? Garing banget," celetuk Laras setelah selesai tertawa.

Al-Ghazali tersenyum tipis, dia senang melihat istrinya tertawa lagi. Tidak masalah candaan nya taring, yang penting istrinya bisa ceria lagi.

"Nah, 'kan, kamu makin cantik kalau ketawa seperti tadi!" ujar Al-Ghazali berhasil membuat pipi Laras merona.

Gadis itu membuang wajahnya ke arah lain. Ternyata sang suami ingin membuatnya tertawa. Laras tersenyum tipis, beruntung sekali dirinya mendapatkan Al-Ghazali sebagai pendamping hidupnya.

Pelayan restoran datang, membawa pesanan Al-Ghazali dan Laras. Keduanya tersenyum manis, dan berterima kasih pada sang pelayan.

"Terima kasih, Mbak." Laras tersenyum manis.

"Sama-sama," balas wanita itu tak kalah ramah.

Keduanya menyantap sarapan dengan khidmat. Laras tak berhenti tersenyum senang, dia telah lama tidak makan di restoran. Menikmati sarapannya dengan penuh semangat. Al-Ghazali sesekali mencuri pandang ke wajah cantik istrinya.

"Indahnya kalau setiap pagi aku bisa melihat senyum mu, Ras. Tapi, sayang … waktuku nggak lama lagi," batin Al-Ghazali tersenyum getir.

Setelah selesai sarapan, keduanya melanjutkan perjalanan menuju rumah Al-Ghazali. Selama perjalanan, banyak hal yang mereka bicarakan. Meski keduanya tak lama berkenalan, tidak membuat jarak antara keduanya berjauhan.

Justru karakter Laras yang ceria dan banyak bertanya, membuat Al-Ghazali yang pendiam berbicara banyak hal. Benar apa yang dikatakan oleh Al-Ghazali, kalau menikah dengan Laras pasti akan membuat hari-harinya berwarna.

*

*

Satu jam kemudian, keduanya tiba di rumah elite Al-Ghazali. Rumah saumi Laras itu tampak elegan, tidak terlalu besar. Tetapi, mewah di pandang.

Laras tersenyum lebar. Rumah Al-Ghazali baru dipandang saja sudah memanjakan matanya. Sekuriti yang menjaga rumah m, segera membuka gerbang untuk Al-Ghazali.

"Selamat datang kembali, Pak Al," sapa sekuriti membuat Al-Ghazali tersenyum ramah.

"Terima kasih, Pak."

Mobil Al-Ghazali memasuki pelataran rumah. Laras tidak bisa tercengang. Dekorasinya sangat indah.

"Wah … rumah kamu indah banget, Mas!" puji Laras tidak dapat menahan kekagumannya.

"Rumah aku juga udah jadi rumah kamu, Ras. Ayo turun! Biar kamu bisa istirahat cepet!" ajak sang suami seraya membuka sabuk pengaman.

Ucapan Al-Ghazali membuat hati Laras menghangat. Gadis cantik itu segera turun, dia tersenyum cerah. Al-Ghazali segera menghampiri istrinya.

Pak Maman sebagai sekuriti melangkah menghampiri Al-Ghazali.

"Ras, perkenalkan. Beliau ini Pak Maman, sekuriti di rumah kita. Nah,Pak Maman … kenalin, ini istri saya, namanya Larasati."

Al-Ghazali memperkenalkan sekuritinya pada Laras, begitupun sebaliknya. Dua manusia berbeda usia itu saling melempar senyuman ramah.

"Halo, Pak Maman. Saya Laras!" Gadis itu ingin menyodorkan tangannya, namun Al-Ghazali segera menggenggam tangan Laras. Membuat Pak Maman tersenyum melihatnya.

"Saya Maman, Buk. Sekuriti nya Pak Al-Ghazali selama tiga tahun," jelas pria itu sopan.

Setelahnya, Al-Ghazali segera masuk ke dalam rumah. Laras tersenyum-senyum melihat isi rumah suaminya yang sangat indah.

"Rumah kita punya lima kamar, satu kamar aku yang juga sudah menjadi kamar kita. Empat lagi kamar tamu!" jelas Al-Ghazali membuat hati Laras terasa sangat hangat.

Meski ini rumah Al-Ghazali, tetapi, sang suami menyebut "Rumah kita". Dalam kata lain, Laras juga pemilik rumah ini.

Gadis itu memeluk pinggang suaminya dari samping.

"Apa nggak ada pembantu di rumah ini, Mas?" tanya Laras manja.

"Ada, nama beliau Bibi Ainun, tapi, beliau tidak menginap di sini. Beliau masuk jam sembilan pagi untuk bersih-bersih rumah dan memasak sesekali kalau aku suruh. Terus pulangnya jam dua siang!" jelas Al-Ghazali membuat Laras mengangguk kepalanya.

"Sekarang ayo masuk ke kamar kita," ajak Al-Ghazali menarik tangan istrinya. Laras tersenyum cerah.

Dia menganggukkan kepalanya. Mereka berdua segera masuk ke dalam sebuah kamar, Laras melebarkan bola matanya. Takjub dengan isi kamar Al-Ghazali yang banyak sekali buku dan kitab.

Rapi dan wangi. Itulah yang terbersit dalam pikiran Laras.

Sprei yang digunakan Al-Ghazali berwarna putih. Nuansa kamar memang sangat maskulin. Tetapi, Laras tidak menjadikan itu masalah, bagi sang gadis yang paling utama adalah kerapian kamar.

Retina Laras tertuju pada meja rias. Dia mengernyitkan dahinya dikala melihat banyak sekali vitamin penumbuh rambut dan hair care.

Gadis itu melangkah mendekati meja rias. Lalu melihat botol vitamin penumbuh rambut.

"Mas, banyak sekali merek hair care dan vitamin penumbuh rambut. Emangnya kamu pernah botak yah?" tanya Laras polos membuat Al-Ghazali terhenyak.

Al-Ghazali memang pernah botak, karena melakukan kemoterapi. Tetapi, dia hanya menjalaninya selama empat kali. Sebab takut dan rasanya sangat sakit. Al-Ghazali juga tidak ingin membuat keluarganya tahu kalau dirinya sakit.

Jadi, dia memutuskan untuk tidak melakukan kemoterapi dan memilih mengkonsumsi obat saja. Nin, rambut Al-Ghazali makin hari makin rontok. Alhasil, dia membelai banyak vitamin. Agar rambutnya meski rontok tetap tumbuh yang baru dan tetap tebal.

Dia ingin tampil baik-baik saja di depan orang yang dia sayang.

"Mas, kok kamu diam aja? Kamu pernah botak ya?" Laras mengulangi pertanyaan nya. Pria sholeh itu menganggukkan kepalanya samar.

*

*

Bersambung.

Jangan Lupa Like Komentar Vote dan Beri Rating 5 yah kakak.

Salem Aneuk Nanggroe Aceh

Terpopuler

Comments

Adelia Rahma

Adelia Rahma

jujur saja Al biar di temani laras slm berobat siapa tau berkat dukungan istrimu penyakit mu sembuh

2023-10-24

1

Yoo anna 💞

Yoo anna 💞

bang al paham dgn suasana hati istri nya

2023-04-02

0

Musniwati Elikibasmahulette

Musniwati Elikibasmahulette

semoga dengan kehadiran istrimu bisa membuat kamu sembuh ,Al

2023-03-31

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!