Part 13 - Persiapan Reuni

Sepulang kerja aku dan teman-teman lainnya bersiap untuk melanjutkan rencana reuni kampus yang tertunda.

"Jadi bagaimana?" tanya Leon kepada temannya yang lain.

"Semua sudah siap dan kita tinggal menyebarkan undangan saja." Tasya menjawab pertanyaan dari Leon.

karena kita sedang membahas tentang reuni makanya beberapa teman lain sudah konek dengan maksud pertanyaan yang dilontarkan oleh Leon.

"Aku sudah membuat undangan onlinenya. satu untuk di kirim ke group dan yang lainnya sudah di namai sesuai nama alumni kampus. Untuk dosen ada di Sherlin. dia yang mendesign," kataku.

"Baiklah kalau begitu. kita anggap semua sudah rampung dan tinggal pelaksanaannya saja."

Kami semua mengangguk dan bersiap untuk menyantap makanan yang sudah kamu pesan masing-masing.

"Eh, donatur besar kita tidak datang?" tanya Tasya.

"Tidak. dia sedang sibuk," sahut Leon dengan cepat.

"biarkan saja. yang penting acara terlaksana dan dia merasa senang." ujar ku.

kami semua berbincang-bincang sambil menikmati hidangan. aku merasa senang karena hari ini kita sudah merampungkan segala kegiatan untuk acara reuni. pembagian tugas untuk kami juga sudah terlaksana semuanya. tinggal kami menunggu hari di mana acara reuni akan terlaksana.

"semoga di acara reunian kali ini tidak terjadi hal yang mengerikan lagi. kita semua harus saling berdoa memohon agar acara ini lancar dan berakhir dengan bahagia." Leon sepertinya menyimpan kegelisahan di dalam hatinya.

aku mengerti mengapa dia tampak gelisah dan dari wajahnya dia seperti mengkhawatirkan sesuatu akan terjadi.

"sudah tidak perlu diperhatikan lagi hal-hal yang terjadi di masa lalu. aku yakin acara reuni kali ini akan berjalan sukses, meriah dan juga kita akan mendapatkan kebahagiaan." tuturku kepada teman-teman.

Meski aku juga merasakan khawatir di dalam hatiku. namun, Aku tidak mau menunjukkan kekhawatiran itu. aku sangat berharap acara reuni ini benar-benar sukses dan bisa membuat kami semua melepas rasa rindu kepada teman-teman yang berada jauh dari kami semua.

"Dit, Lo balik ke rumah apa ke kosannya so sherlin?" tanya Leon kepadaku.

"balik ke kosan gue lah. secara si Tasya malam ini udah balik ke rumahnya. orang tuanya dah baik soalnya. ya'kan tas?" tanya Sherlin sambil menoleh ke Tasya.

"Ya, kalo Lo masih mau di temenin sih ya, gue enggak masalah." Tasya bicara sambil mengangkat bahunya.

"Serius nih?" tanya Sherlin dengan wajah senang.

"serius lah."

"ya udah gue juga nginep di tempat Sherlin. lagian kantor gue juga Deket dari kosan dia."

kantorku memang tidak begitu jauh dari kosan Sherlin sehingga aku memutuskan untuk menginap. lumayan bisa memperpanjang waktu tidurku.

kami semua kemudian pulang ke tempat tujuan masing-masing. aku, Tasya dan Sherlin pulang menggunakan taksi online.

selama di perjalanan menuju kosan Sherlin. kami bertiga sangat ramai mengobrol di dalam mobil. obrolan kami seakan tidak ada habisnya. berbagai topik kami jadikan bahan obrolan agar suasana menjadi ramai.

beberapa kali sopir taksi online melirik ke arah kami. aku melihatnya dari kaca spion tengah yang berada di dalam mobil.

Supir taksi menghentikan mobilnya di depan kosan Sherlin. aku membayar tagihan sedangkan dua temanku turun lebih dahulu.

"Terima kasih."

mobil kembali melaju. aku yang masih berada di depan teras kosan. tidak sengaja melihat ke arah seberang. aku lihat seseorang yang sama yang kemarin malam mengawasi rumah ku.

Siapa orang itu? kenapa dia berada di sini juga? dengan pakaian yang sama juga.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!