Part 10 - Pesan aneh

Aku tidur dengan mode sayup-sayup. Jujur aku sendiri takut. Andai saja ada satu orang lagi yang menginap di kosan Sherlin. Mungkin aku akan merasa lebih tenang.

Tok Tok Tok

terdengar suara ketukan pintu dari luar. aku yang masih terjaga merasa enggan untuk untuk melihat Siapa yang datang dan membukakan pintu.

"dit siapa tuh yang datang?"

Sherlin bertanya kepadaku. rasanya aku enggan untuk beranjak dari ranjang tidur.

"dit, buka dong. atau kita jalan berdua ke depan." Sherlin mengguncangkan tanganku.

aku terpaksa bangkit dari posisiku. padahal posisi itu sudah enak. tinggal mencari waktu yang pas untuk tidur.

aku menurunkan kakiku diikuti oleh Sherlin. kami saling berhimpitan dan berjalan ke arah pintu. aku intip dulu dari kaca kecil yang ada di tengah pintu.

tidak terlihat siapa yang datang. lalu suara ketukan pintu kembali terdengar. sungguh ini membuat jantungku hampir copot. aku benar-benar terkejut. aku tidak tahu kenapa rasanya aku jadi merinding.

"dit, Lo takut ya?" tanya Sherlin.

Ah, kenapa sahabatku ini tidak peka sejak tadi? andai dia peka mungkin kami berdua saat ini masih di atas ranjang dan saling berpelukan.

"Lin, Sherlin. dita, dit."

aku mendengar suara yang sangat tidak asing ditelinga ini. benar itu adalah suara Tasya salah satu sahabat kami.

"Tasya." kami serentak menyebut namanya.

aku langsung membuka pintu dengan cepat. aku sekarang dilanda rasa bingung. kenapa teman ku bisa kemari di malam hari seperti ini.

"dit, Lin." Tasya memeluk kami berdua.

semakin aku bertanya-tanya kenapa Tasya sampai memeluk kami seperti ini. padahal tadi siang kami baru saja bertemu..jadi tidak mungkin dia menaruh rindu kepada kami berdua. degup jantung Tasya juga terdengar jelas di telingaku meski aku tidak memakai stetoskop. ada apa lagi kali ini?

"tas. kok Lo bisa kemari?" tanya ku.

"tadinya gue mau nginep dirumah lo. pas gue telepon ke rumah Lo ternyata katanya Lo nginep di kos Sherlin. jadi gue langsung kesini ajah. Lo berdua beneran keterlaluan ya. ditelepon enggak ada satupun yang menjawab."

Tasya terlihat sangat kesal sekali. dia bicara sambil pergi ke dapur dan mengambil air minum. tidak biasanya Tasya terlihat sepanik ini.

dia meneguk habis air putih yang ia ambil sendiri. terlihat dia juga sangat kehausan.

"memangnya ada apa?" aku menghampiri Tasya dan menepuk pundaknya.

"gue kan tadi pulang ke rumah ya. ternyata nyokap dan bokap itu belum balik dari Jerman. besok mereka baru baliknya, tapi enggak tau kenapa ada yang kirim pesan ke gue. katanya nyokab gue pulang ke rumah dan handphone mereka berdua low makanya pake handphone tetangga." cerita Tasya.

aku merasa aneh dengan cerita sahabatku ini. entah kenapa sejak tiadanya Noni aku terus menaruh curiga.

"terus gimana?" tanya Sherlin.

"ya, gue balik dong ke rumah. ternyata pas gue udah di rumah mereka tuh enggak ada. gue buka dong rumah. terus gue coba hubungi mereka. ternyata nyambung. cuma gue enggak cerita. gue takut menganggu mereka dan membuat orang tua gue cemas."

aku dan Sherlin kemudian memeluk Tasya. ternyata hari ini ada dua orang sahabatku yang mengalami hal diluar nalar kami.

pesan singkat yang aneh yang diterima oleh Tasya dan paket tikus berdarah yang di kirim ke kosan Sherlin. semakin memperkuat kecurigaan ku.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!