Part 9 - Obat penenang

POV Dita

Aku yang sejak tadi sampai di kosan Sherlin dan melihat pintu kamarnya tidak tertutup. langsung masuk ke dalam. Tanpa aku sadari ternyata Sherlin sedang histeris ketakutan. Bahkan ketika aku mau menghampirinya dia menjerit keras.

"Sherlin?" Panggilku kepadanya.

Sherlin langsung mengurai kedua telapak tangan yang menutupi wajahnya dan membuka matanya.

Dia melihat ke arahku dan berlari lalu langsung memelukku erat. Ku rasakan jantung yang sangat berdebar kencang.  Ada apa? Apa yang terjadi dengan temanku satu ini? Aku bertanya pada diriku sendiri

Sebab, aku baru kali ini melihat dia ketakutan.

"Ada  apa Sherlin? Kenapa kamu histeris seperti ini?" tanyaku kepada Sherli.

Sherlin tidak menjawab pertanyaanku. Dia hanya menunjuk ke arah meja yang ada kotak di atasnya. Aku berjalan lambat menghampiri meja, berinisiatif untuk melihat apa yang ada di sana. Saat aku tiba di sisi meja dan melongok ke dalam kotak tersebut. Aku dikejutkan oleh isi di dalam kotak tersebut.

Jantungku juga seakan ingin copot dari tempatnya. Melihat tikus mainan yang dilumuri tinta merah yang menyerupai darah. Ada juga sepucuk surat berisikan ancaman tergeletak di lantai. Mungkin Sherlin yang membuangnya karena terkejut.

Sungguh ini hal yang sangat mengerikan. Aku kira hanya ada di film-film saja hal ini terjadi, tapi ternyata di dunia nyata pun bisa terjadi. Namun, satu hal yang mengganggu pikiranku. Siapa pengirim paket ini dan apa tujuannya?

"Apakah kamu tahu siapa pengirimnya?" tanyaku sambil membungkus lalu membuang kotak itu ke dalam tempat sampah. Aku juga sebenarnya takut. Namun, aku memberanikan diri, sebab tidak tega melihat Sherlin ketakutan ketika melihat ke arah meja dan kotak itu.

Aku melihat ke arah Sherlin dan dia masih terdiam

"Minum dulu, lalu ceritakan semuanya kepadaku." Aku memberikan segelas air putih dan duduk di samping Sherlin.

Sherlin mengambil minuman yang aku beri. Namun, dia masih bengong. pandangannya masih sangat kosong.

Baru saja aku akan kembali bertanya. Terdengar suara ketukan pintu kamar Sherlin

Aku langsung beranjak dari sofa dan melangkah untuk membuka pintu. Saat aku membuka pintunya. Kulihat sosok wanita berdiri di depan sana.

"Hai, aku Agnes, anak kos baru di sini. Apa kamu penghuni kamar ini?" tanya kepadaku sambil celingukan.

"Hai, aku Dita. ini adalah kamar kost milik temanku. kebetulan sekali aku sedang mampir," kataku kepada wanita bernama Agnes.

"Oh begitu. siapa penghuni di kamar ini?" tanyanya lagi kepadaku.

"Sherlin, tapi maaf dia sedang mandi."

Aku sengaja berbohong dan bilang begitu. karena kutahu Sherlin tidak memungkinkan untuk menyapa tamu dalam kondisinya seperti ini.

"Oke deh kalau begitu. aku permisi dulu, salam untuk Sherlin."

Wanita itu kemudian membalikkan badannya dan pergi ke arah timur.

Aku kembali menutup pintu kamar dan menghampiri Sherlin lagi. kulihat Sherlin memegang botol obat penenang. Sherlin memang sering menelan pil penenang ketika dia sedang banyak pikiran. melihat sherlin membuatku merasa sangat iba kepadanya.

"Bagaimana, apa sudah lebih baik?" tanyaku dan dijawab anggukkan olehnya.

"Dit, lu mau'kan, nginep di sini nemenin gue? gue takut." Sherlin membuang nafas dan wajahnya terlihat sangat frustasi.

Sherlin bicara sambil memegang tanganku kuat. Dia meremas telapak tanganku. kurasakan tangan yang sudah tidak sedingin tadi lagi. pasti dia sudah jauh lebih tenang sekarang. aku merasa lega, aku pun mengangguk menyetujui untuk menginap menemani dirinya. Untung saja ini adalah hari sabtu. Sehingga besok dia masih bisa untuk menenangkan hatinya dan pikirannya sebelum kembali bekerja.

"Lo udah bilang nyokap belum mau nginep di sini?" tanya Sherlin kepadaku.

"Sudah, ini baru saja selesai mengirim pesan." aku memasukkan kembali ponsel ke dalam tasku.

"Gue nginep di sini sampai kapan nih?" tanya aku seraya sambil meledeknya.

"Sampai gua gak takut lagi." Celetuk Sherlin

"Wah, parah sih ini mah. gua bisa menahun nginep di sini," kataku agar di  Sherlin tersenyum.

Benar saja temanku itu menyunggingkan senyumannya. Aku senang bisa sedikit menghiburnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!