Acara reuni akan segera di gelar besok. Kami para panitia yang masih sibuk dengan persiapan acara besok bertemu dengan salah satu orang yang menjadi donatur tetap kami.
"Hai Dit." Tasya langsung menghampiri Adit.
Adit adalah salah satu donatur tetap kami. Dia ingin menjadi donatur tetap dengan alasan untuk mengenang saudara kembarnya.
"Hai." Adit menyapa kami semua.
Penampilan Adit cukuplah menarik. Dia mengenakan setelan jas, dengan sepatu pantofel yang sangat kinclong dan juga rambut klimisnya. Dengar-dengar Dia adalah seorang lulusan yang cukup sukses di antara kami semua. Dia memiliki sebuah pabrik beras yang besar dan sukses.
Aku melihat ada sisi Adit yang disembunyikan dari kita semua. Meskipun dia terlihat ceria saat bersama kami, tapi dari pandangan matanya ia sepertinya menyimpan satu kesedihan yang mendalam.
Kami tahu dulu dia pernah kehilangan kakaknya dan dia sangat terpukul atas kehilangan saudara kembarnya itu.
Saudara kembar Adit adalah Anindita ya akrab dipanggil Anin. Anin gadis yang berwajah cantik namun, sayangnya ia harus mengalami hal tragis.
"Apa kabar Bro!"
Para teman-teman lelakiku saling bersalaman dan berjabat tangan serta berpelukan dengan Adit. Sedangkan kami perempuan-perempuan hanya cukup berjabat tangan saja.
"Gimana udah selesai persiapannya?" tanya Adit yang berbicara lantang seperti kebiasaannya.
"Udah dong Bro. thank you banget ya bro. Lo udah selalu jadi donatur tetap kita. Sampai-sampai kita bisa bikin acara seheboh ini." Leon menepuk pundak pria yang tidak terlalu akrab dengan kami.
Adit memang salah satu donatur tetap kami, tetapi kami tidak terlalu dekat dengannya. ada jarak sedikit antara kami dengan adit. entah apa itu kita yang memberi jarak atau Adit yang memberi jarak kepada kita.
adit mengambil minuman dari meja lalu kembali menghampiri kami.
"Acara udah pasti heboh dong?" tanya Adit dan meneguk minumannya.
"Pasti bro. Pasti heboh banget. Lo nggak bakalan nyesel karena udah jadi noratur kita selama ini. Uang yang Lo kasih ke kita itu selalu kita kelola dengan baik. Makanya kita bisa ngadain reuni tahun ini." Leon kembali menimpali pertanyaan yang diajukan oleh adit.
Leon adalah satu-satunya teman kami yang terlihat akrab dengan Adit. Leon bekerjasama dengan Adit karena keluarganya membuka toko sembako terutama toko beras.
Kami masih sibuk dengan beberapa hal yang harus di persiapkan. Sehingga suasana menjadi hening. Ada percakapan hanya seputar urusan reuni.
"Gua, pergi dulu ya. Ada pengiriman beras dalam jumlah besar hari ini." Adit menjabat tangan dengan Leon.
Aku sejak tadi hanya memperhatikan sikap Adit dan Leon, serta teman-teman yang lain yang ingin mengakrabkan diri dengan Adit.
Sejak awal pertama kali aku bertemu dengan Adit dan Anindita mereka berdua adalah sosok adik dan kakak yang baik dan pengertian bahkan mereka satu semester saat aku masih menjadi mahasiswa universitas.
****************
Noni Wajahnya sudah sangat meresah. dia seperti seseorang yang telah menyembunyikan sesuatu dari kami. Memang sejak tadi aku perhatikan Noni memang sedikit gelisah, tapi aku tidak berani bertanya ada apa dengan dirinya.
Lama aku memperhatikan Noni. Kemudian wanita itu izin untuk pulang ke rumahnya. Katanya ada sesuatu hal yang mendesak yang harus ia lakukan.
Kami akhirnya mengizinkan Noni untuk pulang ke rumahnya, karena memang pekerjaan kami sudah hampir selesai. hanya tinggal memfollow up beberapa pesanan seperti catering makanan ringan minuman dan lainnya untuk acara besok.
"Yok beres-beres." Aku bicara kepada teman-teman. Mengingat ini sudah hampir Maghrib. aku dan teman-teman harus beristirahat agar besok tetap fit.
Kami semua membereskan sampah yang berserakan dan menyapunya. Selesai dengan kondisi ruangan yang sudah bersih dan rapih. Semua pulang kerumah masing-masing.
Aku dan teman-teman menuruni tangga ruang serba guna. Seorang teman kami mendapatkan panggilan telepon dan memberikan kabar yang begitu mengejutkan bagi kami semua. Kami saling berpandangan dengan hati yang begitu sedih.
Kami semua langsung bergegas menuju ke suatu tempat. Kami pergi dengan mobil yang dikendarai Tasya dan Leon agar bisa segera sampai ditujuan.
"Apa yang terjadi? Kenapa bisa?" Aku bergumam dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments