Mandi

Aku termangu mendengar ucapannya. Tak kusangka Mas Reyhan malah berpikir bahwa kami harus melakukannya setiap hari. Yang benar saja? Aku ini manusia, bukan robot! Memangnya sehebat apa staminanya hingga bisa melakukannya setiap hari?

"Ba-baik, Mas. Ta-tapi, kumohon, pelan-pelan saja. Aku takut rasanya akan sakit seperti waktu itu." Aku memberanikan diri bernegosiasi dengannya.

"Tenang saja, rasanya tidak akan sesakit waktu itu. Bahkan mungkin kamu akan ketagihan."

"Apa? Tidak, Mas! Yang benar saja. Aku tidak seperti itu." Enak saja dia mengatakan jika aku akan ketagihan. Memangnya apa pesonanya? Hanya wajah tampan, badan kekar, dan...apa? Itu adalah sesuatu yang sempurna!

"Sudahlah, jangan banyak bicara. Mari akhiri malam ini dengan cepat." Mas Reyhan pun langsung mematikan lampu dengan ucapannya.

Setelah keadaan sudah mulai remang-remang, dia pun membuka pakaiannya dan membimbingku ke atas ranjang. Ada apa ini? Mengapa jantungku berdegup kencang saat menatap sorot matanya itu. Astaga, aku lupa jika aku tidak boleh menatap matanya. Segera ku palingkan wajahnya. Namun, dia lama menahan wajahku dan malah memberikan sebuah cium*n padaku.

Dan selebihnya, aku tidak bisa menjabarkan lagi. Aku bahkan dibuat melayang olehnya. Tak kusangka rasanya tidak sesakit waktu itu. Rasanya sungguh berbeda bahkan membuat aku tak bisa menahan mulutku untuk mengeluarkan suara-suara tabu itu.

Hingga akhirnya, Mas Reyhan pun ambruk di sampingku bersama nafasnya yang ngos-ngosan.

"Katamu sebentar, Mas. Ini sudah satu jam," ucapku dengan nafas yang juga tak kalah ngos-ngosan. Meskipun tidak mendominasi permainan, tapi tubuhku juga merasakan lelah karenanya.

"Mana aku tahu. Sudahlah, aku sudah melaksanakan tugasku. Sekarang waktunya tidur!" Mas Reyhan langsung memakai pakaiannya kembali dan menarik selimut untuk pergi tidur.

"Mas, apa kamu tidak bersuci dulu sebelum tidur?" tanyaku ragu.

"Besok pagi saja, aku lelah."

"Besok pagi, maksudnya sebelum subuh?"

"Tidak, tentu saja jam tujuh."

"Berarti kamu tidak melaksanakan sholat subuh?"

"Hah?" Mas Reyhan menaikkan sedikit kepalanya untuk melihatku yang sudah melilitkan handuk di tubuhku. Rambutku sudah acak-acakan, namun aku masih harus membersihkan kukuku dengan alkohol dulu.

"Kenapa hah, Mas?"

"Tidak! Memangnya tidak lelah melakukan ibadah itu setiap hari? Bahkan kamu harus bangun pagi-pagi buta untuk melaksanakannya."

Aku terkejut mendengar ucapan Mas Reyhan. Apakah dia minim agama sehingga tak tahu kalau beribadah adalah hal yang sangat diwajibkan dalam agama kami.

"Tidak, Mas. Ya, aku memang terkadang masih bolong-bolong dalam melaksanakan ibadah. Tapi, sekarang aku sedang berusaha untuk melaksanakan ibadah lima waktu itu. Jika sudah terbiasa, maka rasanya tidak akan melelahkan. Malah, ketika kita selesai melaksanakan ibadah, hati dan pikiran kita akan kembali tenang. Lagipula, kalau kita tidak melaksanakan ibadah, maka kita akan masuk neraka. Memangnya di akhirat nanti Mas mau masuk mana? Surga atau neraka? Pasti surga, kan? Begitulah manusia sekarang. Ingin masuk surga, tapi tidak mau melaksanakan ibadah."

Penjabaranku yang sedikit panjang itu membuat Mas Reyhan terdiam sejenak. Dia pun meraih ponselnya seperti mencari sesuatu. Dan setelahnya, dia pun terlihat mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi dengan membawa ponselnya. Aneh, memangnya dia mau apa dengan ponselnya? Menonton sambil mandi?

Aku pun tetap fokus mengusap kukuku yang masih ada kuteknya. Hingga setelah Mas Reyhan keluar, aku melihatnya dengan rambut yang basah. Dia pun memakai bajunya kembali tepat di depanku. Entahlah, mengapa dia tidak menggantinya di kamar ganti saja?

"Kenapa dihapus? Bukankah kamu susah payah mempercantiknya?" tanya Mas Reyhan sambil memperhatikan kuku-kuku ku yang hampir bersih.

"Ini haram, Mas, karena ada kandungan yang tidak boleh dipakai oleh kita ketika melaksanakan ibadah."

"Lalu mengapa dipakai. Setelah ini jangan memakai lagi, aku juga tidak suka."

"Iya, Mas." Aku hanya mengangguk saja. Susah payah aku mengecatnya, rupanya dia tidak suka.

Terpopuler

Comments

Fadilah Herbalis Nasa

Fadilah Herbalis Nasa

makin bagus ceritanya,

2023-04-18

0

Puja Kesuma

Puja Kesuma

kita liat aja siapa yg ketagihan....kalo aira ketagihan bs ditahan tp kalo reyhan ketagihan nyosor duluan😃😃

2023-03-09

1

Ayas Waty

Ayas Waty

bukan nya Aira yg ketagihan tp kamu mas Rey yg ketagihan

2023-03-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!