Setelah aku selesai menyapu. Mataku pun tertuju pada sebuah sepeda motor yang datang mendekat ke arahku. Ah, ternyata itu Laras, sepupuku yang merupakan anak satu-satunya Om Bowo dan Tante Feni.
Dia datang bersama Bayu, kekasihnya yang sudah dua tahun bersamanya.
"Heh, Aira!" ucapnya setelah turun dari sepeda motor.
"Kenapa, Kak?" tanyaku sesopan mungkin.
"Mana bajuku yang dulu pernah kamu pinjam! Sini, balikin semua barang-barang aku yang sudah aku sumbangin ke kamu," ucapnya sambil menadahkan tangannya. Tak lupa dengan raut wajah yang sangat menyebalkan.
"Apa? Baju yang kamu kasih itu? Sama barang-barang lain?" tanyaku sambil mengernyitkan dahiku. Bukankah semua itu adalah barang bekas dan merupakan pemberiannya? Mengapa aku harus mengembalikannya? Apakah ada udang dibalik bakwan?
"Heh, aku itu nggak pernah ngasih. Selama ini aku hanya minjamin ke kamu. Sekarang kamu balikin atau ganti semua barang-barang itu dengan uang kalau udah nggak ada!"
Hahaha, ternyata ini memang cara orang tuanya untuk mendapatkan uang dari keluargaku. Dengan cara meminta kembali barang-barang yang dia kira sudah tidak aku pakai. Padahal, barang-barang itu tidak pernah aku sentuh sama sekali karena memang sudah tak layak. Bajunya sudah usang, bahkan beberapa sepatunya sudah sobek dan solnya lepas. Tasnya juga sudah bolong, dan dompetnya resletingnya sudah rusak. Mana bisa aku memakainya.
"Iya, tunggu, aku ambil," ucapku yang langsung masuk ke dalam dan mengambil semua barang-barang pemberiannya yang aku simpan dalam kotak.
Aku pun keluar membawa kotak tersebut dan menunjukkan semua barang-barang pemberian padanya. Dia cukup tertegun melihat semua barang-barang itu masih utuh.
"Ih, semua udah rusak, mana mau aku make lagi. Sekarang bayar semuanya dengan harga yang baru!"
"Apa? Yang benar saja, Kak. Tidak! Aku tidak mau! Ini semua adalah barang-barangmu yang tidak pernah aku pakai. Ini buktinya!" Aku pun menunjukkan ponselku yang berisi foto pertama kali dia datang dan membawa barang-barang itu. Semua masih persis seperti dulu.
Kak Laras sudah tidak punya alasan lagi. Dia pun langsung meninggalkan barang-barang itu di depanku tanpa membawanya dan mengajak kekasihnya untuk pergi.
Ku lihat Bayu sedang memutar balik sepeda motor yang sebenarnya adalah milik Laras. Entahlah, pria itu adalah seorang pria yang pekerjaannya hanya nongkrong di warung dan bermain judi online. Tapi, dia memang tampan, mungkin karena itulah Laras menyukainya.
Eh, tunggu dulu! Aku melihatnya! Punggungnya, persis seperti punggung pria yang aku lihat tadi malam. Mungkinkah Bayu berselingkuh?
Merasa penasaran, aku pun menoleh ke rumah Susi dan melihat bahwa Susi sedang melihatnya dari balik jendela kamarnya.
Astaga, bisa-bisanya mereka berdua dirayu sama buaya seperti Bayu. Pekerjaannya tidak jelas dan hanya menghamburkan uang ibunya yang hanya seorang buruh cuci.
Merasa pusing, aku pun masuk ke dalam rumah. Rencananya, hari ini aku akan melakukan perawatan di salon tempat rekomendasi Bu Sera. Aku harus siap-siap karena prosesnya sangat lama dan aku tidak boleh terlihat di siang hari atau perubahanku akan terlihat mencolok.
Gegas aku langsung mandi dan berganti baju, lalu pergi ke salon dengan menaiki mobil taksi yang aku stop di jalan besar agar tak terlihat oleh orang-orang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Pandas
sempat kepikiran klu itu bapaknya Aira eh ternyata pacar sepupu katrok🤭🤣
2023-04-20
0
Ayas Waty
ohh ternyata Bayu maaf ya pak Ilham aq sempat berprasangka buruk pada mu
2023-03-04
1
Ami Tarmini
wah ternyata bayu
2023-03-03
1