Malam Yang Manis.

Gwiyomi terlihat baru saja pulang, sudah dua minggu berlalu setelah kejadian waktu itu dan ia masih mengabaikan Hazel. Sebenarnya ia sudah tidak marah, hanya saja ia masih ingin memberikan pelajaran kepada pria itu. Kadang Gwiyomi juga merasa dirinya sangat egois, kenapa ia harus tidak terima jika Hazel pernah berhubungan dengan wanita lain? Pria itu saja mau menerima dirinya yang sudah ternoda dan kini malah mengandung anak pria yang tidak jelas.

"Sepertinya aku sangat keterlaluan," gumam Gwiyomi men desah lirih, ia melepas bajunya untuk membersihkan dirinya.

Gwiyomi lalu menatap pantulan dirinya dicermin, ia memiringkan tubuhnya hingga terlihatlah perutnya yang menonjol. Kalau dihitung-hitung kandungannya saat ini sudah berusia 4 bulan.

"Apakah kau tumbuh sehat disini?" gumam Gwiyomi mengusap perutnya dengan lembut.

Saat itu juga Gwiyomi merasa ada getaran dalam hatinya saat tangannya menyentuh bagian perut. Diam-diam bayi mungil itu sudah bisa masuk kedalam bagian hati terdalam Gwiyomi.

"Maafkan Ibu ya, dulu nggak bisa menerima kamu. Sekarang semoga kamu sehat-sehat diperut Ibu," ucap Gwiyomi mengulas senyum tipisnya.

Setelah itu, Gwiyomi segera membersihkan dirinya, hari sudah cukup sore dan mungkin sebentar lagi Hazel akan segera pulang. Malam ini Gwiyomi sudah bertekad ingin menerima Hazel sepenuhnya menjadi suaminya, terlepas dari semua masa lalu pria itu, Gwiyomi akan tetap menerimanya. Bukankah manusia memang tidak ada yang sempurna?

"Udah jam 7, tumben Hazel belum pulang," gumam Gwiyomi membuka ponselnya untuk melihat jam, ia lalu berjalan keluar kamar untuk membuat susu, sebenarnya ia cukup lapar tapi Hazel belum kelihatan batang hidungnya.

Karena cukup lama menunggu Hazel, Gwiyomi akhirnya membuat susu terlebih dulu di dapur. Hazel sudah membelikannya banyak varian agar ia tidak bosan, jadi ketika bosan minum strawberry, dia akan minum coklat atau vanilla.

Gwiyomi begitu fokus membuat susu hingga tidak menyadari jika ada orang lain masuk ke dalam Apartemen. Ia kaget saat tiba-tiba lampu dapur padam begitu saja.

"Akhhhhhhh, kenapa bisa mati lampu?" pekik Gwiyomi panik, ia meraba-raba sekelilingnya untuk mencari ponselnya dimeja makan.

"Hazel?" panggil Gwiyomi berpikir mungkin saja Hazel yang usil. "Jangan main-main Haz!" teriaknya lagi.

Tidak ada jawaban membuat Gwiyomi semakin panik, ia tidak bisa melihat apapun karena kondisi ruangan yang gelap.

"Hazel!" Gwiyomi kembali berteriak berharap jika ada seseorang yang mendengar suaranya.

Namun, belum juga ia beranjak dari sana, tiba-tiba ada seseorang yang memeluknya dari belakang dengan erat. Gwiyomi hampir saja berteriak tapi gagal saat ia melihat sebuah kue kecil yang tersuguh didepannya dengan dihiasi lilin.

"Surprise!!!" Terdengar teriakan dari beberapa orang yang masuk ke dapur disusul lampu yang juga menyala.

Gwiyomi menutup mulutnya tidak percaya saat melihat keluarganya ada disana. Bahkan kedua Kakaknya Rendra dan juga Eril juga ikut datang bersama.

"Selamat ulang tahun," bisik Hazel tepat ditelinga Gwiyomi.

"Hazel, kau?" Gwiyomi menutup mulutnya karena sangking kagetnya.

Hazel melepaskan pelukannya pada Gwiyomi, ia kini berpindah dihadapan Gwiyomi yang terkaget-kaget itu.

"Maaf jika aku mengagetkan mu, aku hanya ingin mengucapkan selamat ulang tahun Gwi, doa terbaik untukmu," ucap Hazel dengan tatapan teduhnya.

"Kau tahu ulang tahunku?" Gwiyomi masih begitu tak percaya.

"Tentu," sahut Hazel menarik salah satu sudut bibirnya.

"Gwiyomi, selamat ulang tahun ya, semoga Gwi dan bayinya sehat-sehat." Bella langsung maju menghampiri putrinya untuk memberikan selamat.

"Makasih Ma, kalian semua bersekongkol ya?" ucap Gwiyomi memeluk Mamanya lalu bergantian dengan keluarga yang lain.

"Hahaha, sebenarnya kita juga lupa kalau hari Gwi ulang tahun, Hazel tadi yang mengingatkan," kata Bella melirik Hazel seraya melempar senyum tipisnya.

"Aku nggak tahu harus ngomong apa, makasih ya udah ngerepotin, Elea sama Keenan dan Kendra sampai diajak kesini juga, pasti jauh ya kerumah Aunty?" ucap Gwiyomi mengusap pipi bulat Elea lalu bergantian menyapa ketiga keponakannya.

"Nggak ngerepotin kok Aunty, ayo sekarang tiup lilinnya dong," sahut Jingga tidak keberatan sama sekali, ia justru senang bisa ikut merayakan ulang tahun sahabatnya.

Gwiyomi menurut, ia menatap Hazel yang masih setia memegang kue ulang tahun.

"Make a wish dulu," ucap Hazel.

Gwiyomi mengangguk, ia memejamkan mata seraya membaca doa terbaik untuk semua keluarganya lalu meniup kue ulang tahunnya yang ke 24. Semua orang lalu bertepuk tangan seraya mengulas senyum tipisnya. Gwiyomi lalu memotong kue ulang tahun itu, yang pertama tentu saja untuk kedua orangnya.

Lalu potongan ketiga, Gwiyomi biasanya akan memberikannya pada sang Kakak, tapi kali ini Gwiyomi memberikannya untuk Hazel.

"Untukku?" Tanya Hazel seakan tidak percaya.

"Untukmu," sahut Gwiyomi mengangguk singkat.

Hazel mengulas senyum manisnya, hanya begini saja hatinya sudah menghangat. Perlahan ia membuka mulutnya untuk menerima suapan kue dari Gwiyomi.

******

Malam sudah sangat larut saat Hazel kembali ke kamar, semua orang sudah kembali setelah merayakan ulang tahun Gwiyomi dan juga mengobrol. Malam itu Gwiyomi merasa Hazel dan keluarganya sudah cukup dekat, tidak seperti beberapa saat yang lalu penuh ketegangan.

"Belum tidur?" Hazel menatap Gwiyomi yang masih berdiri di depan meja rias.

"Ehm, aku belum mengantuk," sahut Gwiyomi memutar tubuhnya untuk menatap Hazel.

"Oh iya, aku juga mau kasih ini ke kamu," ucap Hazel mengeluarkan sesuatu dari saku bajunya.

"Apa?" Gwiyomi mengerutkan dahinya.

Hazel tersenyum kecil, ia menunjukkan sebuah kalung berlian yang tampak sangat cantik, memiliki batu pertama berwarna pink yang begitu indah.

"Kado untukmu, maaf jika tidak seberapa nilainya, maukah kau menerimanya?" ujar Hazel.

"Ini bagus sekali Haz." Gwiyomi berdecak kagum melihat kalung itu, matanya langsung terpesona karena kalung itu benar-benar indah.

"Sini, akan aku pakaikan," ucap Hazel tersenyum manis, ia senang jika Gwiyomi menyukai kalung yang dibelikannya.

Gwiyomi mengangguk cepat, ia memutar tubuhnya seraya mengangkat rambutnya tinggi-tinggi agar Hazel bisa dengan mudah memakaikan kalung itu. Begitu kalungnya terpakai, seluas senyum terlihat menghiasai bibir keduanya.

"Ini sangat bagus, aku suka Haz, terimakasih," ucap Gwiyomi menatap kalungnya dengan senyuman indah.

"Sama-sama," sahut Hazel tetap berdiri seraya menatap Gwiyomi dari cermin di depannya.

Keduanya terdiam dengan mata yang saling terkunci, Hazel perlahan mendekatkan dirinya lalu merangkul pinggang Gwiyomi dari belakang.

"Apakah kau masih kecewa padaku? Maafkan aku ya," ucap Hazel tidak melepaskan tatapan matanya dari Gwiyomi.

"Aku sudah memaafkan mu Haz, aku juga minta maaf karena sudah egois," ucap Gwiyomi sudah terperangkap dengan tatapan mata yang dalam itu.

"Kau tidak pernah salah Gwi, aku memang pria brengsek," ujar Hazel mengeratkan pelukannya.

"Kita berdua sama-sama salah, seharusnya aku lebih bisa menerima masa lalu mu seperti kau menerimaku Haz," ucap Gwiyomi.

Hazel tersenyum tipis, ia melepaskan pelukannya pada Gwiyomi lalu memutar tubuh wanita itu hingga keduanya berhadapan.

"Mulai saat ini, berjanjilah untuk selalu percaya padaku Gwi, kita harus melupakan semua yang sudah terjadi, bukankah sudah aku bilang kita akan memulai semuanya dari awal?" ucap Hazel mengusap lembut pipi Gwiyomi.

"Aku berjanji." Gwiyomi mengangguk pelan seraya membalas senyuman tipis Hazel.

Keduanya saling pandang dengan tatapan yang sangat lembut, perlahan Hazel mendekatkan wajahnya lalu mencium bibir Gwiyomi dengan sangat lembut, tidak terlalu terburu-buru seolah menikmati setiap detik rasa yang tercipta.

Gwiyomi juga langsung membalasnya, ia merangkul leher Hazel seraya mengusap lembut rambutnya.

Hal itu ternyata mampu membangkitkan hasrat Hazel yang coba ia redam. Hazel memperdalam ciumannya, ia tak segan mengigit kecil bibir mungil Gwiyomi untuk terbuka agar ia bisa dengan mudah menyusupkan lidahnya. Kakinya bergerak maju hingga memaksa Gwiyomi mudur hingga menyentuh bibir ranjang.

"Hazel ... " lirih Gwiyomi diiringi hembusan nafasnya yang berat.

Hazel tersenyum tipis, ia kembali membenamkan ciumannya ke bibir manis yang mulai membengkak itu, perlahan ia mendorong tubuh Gwiyomi hingga keduanya jatuh ke ranjang secara bersamaan dengan bibir yang saling bertautan.

Semakin lama ciuman mereka semakin memanas, Gwiyomi pun mulai berani memegangi tubuh Hazel dan membiarkan pria itu membuka semua kain yang menempel ditubuhnya. Sesaat kemudian, tubuh keduanya sudah po los tanpa sehelai benang.

"Hazel ... " Gwiyomi men de sah lirih saat dirinya dibuat gila oleh sentuhan-sentuhan dari Hazel.

"Apa aku boleh?" Tanya Hazel sebelum melanjutkan kegiatan itu terlalu jauh.

Gwiyomi terdiam sesaat, ia menatap Hazel yang menatapnya sangat tajam dan dalam itu. Dengan ragu ia menganggukkan kepalanya, tidak ada salahnya jika ia menyerahkan dirinya kepada Hazel suaminya.

Hazel mengembangkan senyum manisnya, ia kembali mencium bibir Gwiyomi seraya melakukan penyatuan pada Gwiyomi untuk pertama kalinya.

"Sakit Haz," ucap Gwiyomi menangis lirih, ia mencakar punggung Hazel untuk melampiaskan rasa sakit itu.

"Gwi, lihat aku, semua akan baik-baik saja," ucap Hazel mengusap pipi Gwiyomi dengan lembut untuk menenangkan wanita itu.

Ternyata meskipun sudah tidak gadis lagi, Gwiyomi masih merasa kesakitan saat Hazel melakukannya. Hazel beberapa kali harus berhenti jika Gwiyomi kesaktian, hingga lama kelamaan rasa sakit itu berubah menjadi sebuah de sa han penuh kenikmatan.

Malam itu menjadi saksi pergumulan mereka yang begitu syahdu, dengan bibir yang saling bertaut, tangan saling menggenggam dan mata saling menatap, keduanya larut dalam perayaan cinta yang sangat indah.

Happy Reading.

TBC.

Terpopuler

Comments

komalia komalia

komalia komalia

sebetul nya kan engga boleh loh si hazel menyentuh nya.

2023-08-06

1

Hudayani Yufrin

Hudayani Yufrin

Berharap mereka bahagia saking menerima
saling mencintai di mana hazel dri awal sdh bertekat membahagiakan gwi
Author jngm ada lagi yg memisahkn mereka ya Tampa konflik pun klau bacaan bagus tetap akan jadi bagus👍🏻

2023-03-09

3

Lilis Bangkit

Lilis Bangkit

aq berhrap hazel bnar2 berubah dan tdak membuat gwi kecewa jkapun nnti ada orng yg mngakilu sbgai ayah dri anak dikndung gwi aq ykin hazel bkalan mati2 mnjganya dan tdak akan membiarkab orng itu mngambil bayi yg sdah dia anggap sprti anaknya sndri.dan aq hrap jka nnti dia pnya anak kndung dri gwi hazel tdak akan membedak2an ksih syangnya

2023-03-09

3

lihat semua
Episodes
1 Kabar Terburuk.
2 Hancur Bersama.
3 Pernikahan Penuh Air Mata.
4 Sekarang Aku Ayahnya.
5 Hubungan Kita.
6 Berdamai Dengan Takdir.
7 Tempat Magang.
8 Anggap Aku Temanmu.
9 Membuka Hati.
10 Sebuah Keikhlasan.
11 Perasaan Yang Ditutupi.
12 Buku Catatan Rain.
13 Masa Lalu Kelam.
14 Kisah Seorang Anak.
15 Malam Yang Manis.
16 Little Baby.
17 Home Sweet Home.
18 Nongki Anak Muda.
19 Marah Tanpa Alasan.
20 Rencana Masa Depan.
21 Ketakutan Terbesar.
22 Kerja Sampingan.
23 Peluk Aku, Gwi.
24 Meminta Bantuan.
25 Tangisan Seorang Ibu.
26 Kondisi Tiara.
27 Membayar Taruhan.
28 Rasa Kecewa Yang Mendalam.
29 Emergency.
30 Kelahiran Sang Pewaris.
31 Baby Blues.
32 Mati Memang Jalan Terbaik.
33 Kembali Pulang.
34 Kabur.
35 Terus Melangkah.
36 Hujan.
37 Pria Yang Baik.
38 Perasaan Itu.
39 Masih Mencari.
40 Ayo Pulang.
41 Perjuangkan Aku, Rain.
42 Mengambil Milikku Kembali.
43 Firasat Ibu.
44 Cinta Seorang Ayah.
45 Jangan Memaksakan Dirimu.
46 Tunggu Aku, Gwi.
47 Menemukan Mu.
48 Cinta Dan Obsesi.
49 Bertahanlah.
50 Aku Akan Marah Padamu.
51 Terimakasih, Rain.
52 Jangan Macam-macam.
53 Sidang Perceraian.
54 Pengumuman Novel Baru.
55 Segenggam Harapan Yang Hilang.
56 Kebakaran.
57 Terlalu Mencintai.
58 Promo Novel Baru ( Sekretaris Kesayangan Tuan Gamma )
59 Umpan Yang Dimakan.
60 Perseteruan Dua Sahabat.
61 Sidang Hak Asuh.
62 Cinta Setelah Luka.
63 Lamaran Resmi.
64 Dunia Terus Berputar.
65 Fitting Baju Pengantin.
66 Datang Ke Rumah Kakak.
67 Selamat Malam Kakak Ipar.
68 Keikhlasan Hati.
69 Hari H.
70 Pernikahan Batal?
71 Pergilah, Aku Tidak Akan Melarangmu.
72 Menuntaskan Masalah.
73 Bersiaplah Ke Neraka, Rain!
74 Sial! Aku Terjebak.
75 Menunggu.
76 Pelukan Kerinduan.
77 Gagal Lagi?
78 Kehangatan Keluarga.
79 Persahabatan Telah Usai.
80 Pahlawan Keluarga Telah Tumbang.
81 Benar-benar Mencintaimu.
82 Kebahagiaan Keluarga Kecil.
83 Perjuanganku Telah Selesai.
84 Peristirahatan Terakhir.
85 It's All Right, Gwi.
86 Penuh Cinta.
87 One Day With You.
88 Suami Menyebalkan.
89 Rasa Cinta Yang Meluap-luap.
90 Ayahmu Sakit.
91 Arti Namaku.
92 Tamu Tak Disangka-sangka.
93 Aku Dan Kau.
94 Selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 H.
95 Luka Yang Belum Sembuh.
96 Tidak Ingin Membahasnya.
97 Kejadian Di Pagi Hari.
98 Kedatangan Amelia.
99 Tangis Penyesalan Ayah.
100 Aku Tidak Tahan Dengan Baumu.
101 Me Time.
102 Bab 102.
103 Bab 103.
104 Bab 104.
105 Bab 105.
106 Bab 106.
107 Bab 107.
108 Rencana Licik Amelia.
109 Bab 109.
110 Bab 110.
111 Bab 111.
112 Mencari Archie.
113 Bab 113.
114 Promo Novel Baru.
115 Bab 115.
116 Ternoda Sebelum Menikah End.
117 INFO NOVEL BARU ( Persimpangan Cinta Rajendra )
118 Promo Novel Baru.
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Kabar Terburuk.
2
Hancur Bersama.
3
Pernikahan Penuh Air Mata.
4
Sekarang Aku Ayahnya.
5
Hubungan Kita.
6
Berdamai Dengan Takdir.
7
Tempat Magang.
8
Anggap Aku Temanmu.
9
Membuka Hati.
10
Sebuah Keikhlasan.
11
Perasaan Yang Ditutupi.
12
Buku Catatan Rain.
13
Masa Lalu Kelam.
14
Kisah Seorang Anak.
15
Malam Yang Manis.
16
Little Baby.
17
Home Sweet Home.
18
Nongki Anak Muda.
19
Marah Tanpa Alasan.
20
Rencana Masa Depan.
21
Ketakutan Terbesar.
22
Kerja Sampingan.
23
Peluk Aku, Gwi.
24
Meminta Bantuan.
25
Tangisan Seorang Ibu.
26
Kondisi Tiara.
27
Membayar Taruhan.
28
Rasa Kecewa Yang Mendalam.
29
Emergency.
30
Kelahiran Sang Pewaris.
31
Baby Blues.
32
Mati Memang Jalan Terbaik.
33
Kembali Pulang.
34
Kabur.
35
Terus Melangkah.
36
Hujan.
37
Pria Yang Baik.
38
Perasaan Itu.
39
Masih Mencari.
40
Ayo Pulang.
41
Perjuangkan Aku, Rain.
42
Mengambil Milikku Kembali.
43
Firasat Ibu.
44
Cinta Seorang Ayah.
45
Jangan Memaksakan Dirimu.
46
Tunggu Aku, Gwi.
47
Menemukan Mu.
48
Cinta Dan Obsesi.
49
Bertahanlah.
50
Aku Akan Marah Padamu.
51
Terimakasih, Rain.
52
Jangan Macam-macam.
53
Sidang Perceraian.
54
Pengumuman Novel Baru.
55
Segenggam Harapan Yang Hilang.
56
Kebakaran.
57
Terlalu Mencintai.
58
Promo Novel Baru ( Sekretaris Kesayangan Tuan Gamma )
59
Umpan Yang Dimakan.
60
Perseteruan Dua Sahabat.
61
Sidang Hak Asuh.
62
Cinta Setelah Luka.
63
Lamaran Resmi.
64
Dunia Terus Berputar.
65
Fitting Baju Pengantin.
66
Datang Ke Rumah Kakak.
67
Selamat Malam Kakak Ipar.
68
Keikhlasan Hati.
69
Hari H.
70
Pernikahan Batal?
71
Pergilah, Aku Tidak Akan Melarangmu.
72
Menuntaskan Masalah.
73
Bersiaplah Ke Neraka, Rain!
74
Sial! Aku Terjebak.
75
Menunggu.
76
Pelukan Kerinduan.
77
Gagal Lagi?
78
Kehangatan Keluarga.
79
Persahabatan Telah Usai.
80
Pahlawan Keluarga Telah Tumbang.
81
Benar-benar Mencintaimu.
82
Kebahagiaan Keluarga Kecil.
83
Perjuanganku Telah Selesai.
84
Peristirahatan Terakhir.
85
It's All Right, Gwi.
86
Penuh Cinta.
87
One Day With You.
88
Suami Menyebalkan.
89
Rasa Cinta Yang Meluap-luap.
90
Ayahmu Sakit.
91
Arti Namaku.
92
Tamu Tak Disangka-sangka.
93
Aku Dan Kau.
94
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 H.
95
Luka Yang Belum Sembuh.
96
Tidak Ingin Membahasnya.
97
Kejadian Di Pagi Hari.
98
Kedatangan Amelia.
99
Tangis Penyesalan Ayah.
100
Aku Tidak Tahan Dengan Baumu.
101
Me Time.
102
Bab 102.
103
Bab 103.
104
Bab 104.
105
Bab 105.
106
Bab 106.
107
Bab 107.
108
Rencana Licik Amelia.
109
Bab 109.
110
Bab 110.
111
Bab 111.
112
Mencari Archie.
113
Bab 113.
114
Promo Novel Baru.
115
Bab 115.
116
Ternoda Sebelum Menikah End.
117
INFO NOVEL BARU ( Persimpangan Cinta Rajendra )
118
Promo Novel Baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!