Hubungan Kita.

Gwiyomi begitu terkejut saat Hazel tiba-tiba memeluknya, ia ingin melepaskan dirinya tapi Hazel benar-benar memeluknya sangat erat. Selain itu, Gwiyomi heran saat mengingat luka di leher Hazel tadi. Masih terlihat memerah, apakah masih baru?

"Disini saja, aku merindukanmu," gumam Hazel mengeratkan pelukannya kepada Gwiyomi.

"Dasar, siapa yang dia rindukan?" cetus Gwiyomi mencoba mendorong tubuh Hazel, tapi pria yang umurnya tiga tahun lebih muda darinya itu tubuhnya terlalu berat membuat ia kesusahan.

Akhirnya daripada capek-capek melakukan hal yang sia-sia, Gwiyomi memilih diam. Ia menatap lekat-lekat wajah Hazel yang kini begitu dekat dengannya. Ia mencoba memegang alis Hazel, bagian pertama yang begitu menarik perhatiannya.

"Kau begitu baik, apa yang bisa aku lakukan untuk membalas semua kebaikanmu ini?" gumam Gwiyomi terus menerus menatap wajah damai Hazel disaat tidur.

Pria itu begitu sempurna, jika ingin bahkan Hazel bisa mendapatkan wanita manapun yang dia mau. Tapi, kenapa harus ikut terjerumus dalam kehancuran hidup Gwiyomi?

Entahlah, Gwiyomi tidak tahu apa kata yang pas untuk pria sempurna seperti Hazel. Ia hanya bisa berharap jika Hazel mampu bertahan sampai anak di dalam kandungannya lahir. Setelah itu, entah apalagi yang akan terjadi.

Malam itu Gwiyomi tidur dalam dekapan Hazel di sofa ruang tamu yang sempit, keesokan harinya ketika ia terbangun, ia sudah tidak mendapati Hazel berada disisinya. Gwiyomi melirik sekelilingnya, sangat sepi sekali.

"Kemana Hazel?" gumam Gwiyomi.

Tak ingin terlalu memusingkan keberadaan sosok pria itu, Gwiyomi langsung saja masuk kedalam kamarnya. Hari ini dia ada kelas di kampus, ia tidak ingin terlambat karena kuliahnya tinggal satu tahun lagi. Setelah itu, ia bisa mencari pekerjaan sesuai jurusannya, yaitu sebagai psikolog.

Psikolog sendiri biasanya bertugas menangani pasien yang memerlukan bimbingan konseling tentang kesehatan mental. Biasanya pasien belum merujuk ke sakit jiwa, hanya mengalami depresi dan masih bisa ditangani.

Saat Gwiyomi masuk kedalam kamar, ternyata Hazel berada disana, pria itu baru saja mandi dan hanya menggunakan handuk melilit di pinggangnya.

"Gwi? Kau sudah bangun? Kenapa tidak mengetuk pintu dulu?" Hazel berseru kaget.

Gwiyomi hanya berwajah biasa saja, ia sudah terbiasa melihat Kakaknya bertelanjang dada. Jadi ia tidak kaget melihat Hazel seperti itu.

"Ya, kau sudah selesai mandi? Sekarang gantian, aku juga mau mandi," ucap Gwiyomi cuek.

"Lain kali mengetuk pintu dulu, aku akan memakai baju sebentar," kata Hazel terburu-buru mengambil bajunya di lemari lalu segera memakainya.

"Kenapa kau terburu-buru? Rambutmu masih basah, kau bisa sakit kalau seperti ini. Kemari, aku akan membantu mengeringkan rambutmu," tutur Gwiyomi menggeleng tidak senang melihat kelakuan Hazel itu, ia segera mengambil handuk yang dipegang Hazel lalu memantu mengeringkan rambutnya.

"Aku bisa sendiri, kau mandi saja. Nanti kita bisa terlambat," ujar Hazel merasa tidak enak jika terus-menerus di dekat Gwi, apalagi sampai bersentuhan seperti ini.

Tadi pagi saja ia kaget bukan kepalang saat wanita itu dalam pelukannya, ia bukannya kurang nyaman, tapi hatinya yang tidak baik-baik saja.

"Udah diem, kamu nggak boleh punya kebiasaan kayak gini. Kalau rambut basah keringin dulu, lihat nih, baju kamu ikutan basah," kata Gwiyomi berdecak pelan.

Lagi-lagi Hazel mematung, ia menatap Gwiyomi yang kini berada didekatnya. Posisinya yang lebih tinggi membuat ia bisa melihat wajah Gwiyomi dengan lebih jelas. Menatap bagaimana cantiknya wajah itu membuat darah Hazel berdesir.

"Bolehkah aku mencium mu?" Tiba-tiba saja Hazel menanyakan hal yang begitu konyol.

"Apa?" Gwiyomi hanya membesarkan matanya kaget, ia menatap Hazel dengan pandangan kaget bercampur aneh.

"Gwi, aku minta maaf," kata Hazel langsung meraih tengkuk Gwiyomi lalu mencium bibirnya lembut.

Gwiyomi membesarkan matanya, ia mematung tidak tahu harus berbuat apa. Jujur ini ciuman pertamanya selama hampir 23 tahun hidup di dunia ini. Dan hal itu yang melakukan adalah, Hazel?

Hazel mencium bibir Gwiyomi begitu lembut dan penuh perasaan. Hanya sekejap lalu melepaskannya. "Sudah siang, cepatlah mandi, aku akan menunggu diluar," kata Hazel canggung.

Gwiyomi tidak menyahut, ia hanya menatap mata Hazel lalu menyentuh bibirnya. Ia lalu memegang dadanya yang mulai merasakan debaran yang tidak biasa. Apakah ini artinya ia sudah mulai ada perasaan?

******

Setelah kejadian ciuman tanpa kompromi itu, Gwiyomi menjadi lebih pendiam. Ia hanya merasa takut jika ia akan terbawa perasaan. Ia sudah berjanji kepada dirinya sendiri, jika anak dalam kandungannya lahir, maka hubungannya dengan Hazel juga akan berakhir.

"Gwi, kita naik motor aja ya, kamu nggak apa-apa 'kan? Nanti siang kita sekalian mencari susu untuk kamu," ujar Hazel ketika mereka berdua hendak berangkat ke kampus.

"Susu buat apa?" tanya Gwiyomi mengernyit.

"Buat kamu lah, biar makin sehat kandungannya. Oh ya, kapan ada jadwal periksa lagi? Nanti aku temenin," kata Hazel menatap Gwiyomi.

"Aku tidak tahu." Gwiyomi mengangkat bahunya cuek, ia malas jika harus membahas tentang kehamilannya.

"Kemarin nggak dikasih tahu?" tanya Hazel.

"Tau ah, nggak usah bahas dia. Nanti di kampus juga nggak usah deket-deket. Aku nggak mau temen-temen kampus curiga sama hubungan kita," kata Gwiyomi merengut.

"Memangnya kenapa kalau mereka tahu? Tidak ada yang salah 'kan?" Hazel mengerutkan dahinya, ia malah ingin mengumumkan pada satu kampus kalau mereka berdua telah menikah.

"Ya salah lah, pokoknya kau diam saja. Jangan sampai temen-temenku tahu," kata Gwiyomi kesal.

"Aku tidak perduli," sahut Hazel keras kepala.

"Hazel! Kau tahu kan kalau hubungan kita itu tidak sehat, aku nggak mau satu kampus tahu kalau kita nikah gara-gara hamil duluan. Setidaknya tahan sampai aku lulus kuliah," sentak Gwiyomi.

"Mau menyembunyikan seperti apa Gwi? Perut kamu semakin lama juga semakin besar, jadi daripada ketahuan nanti, lebih baik mereka tahu sekarang, toh efeknya sama aja 'kan?" sahut Hazel.

"Terserah kau saja." Gwiyomi sudah malas memberitahu Hazel, pria ini memang sangat keras kepala, jika sudah memutuskan, pasti sudah tidak bisa diganggu gugat. Gwiyomi senang sih dengan sikapnya yang gentle, tapi terlalu gegabah menurutnya.

Dan, Hazel tetaplah Hazel yang mewujudkan ucapannya dengan bukti nyata. Saat mereka berdua sampai di kampus, pastinya akan menjadi pusat perhatian karena mereka datang bersama. Bukan hanya itu saja, Hazel juga tanpa ragu menggandeng tangannya untuk masuk ke kampus.

"Jangan memandangku seperti itu, kita sudah menikah." Hazel juga selalu mengatakan hal itu jika ada yang menatap mereka tanpa sembunyi-sembunyi.

Gwiyomi rasanya ingin menenggelamkan dirinya ke jurang saja. Sebentar lagi ia pasti akan menjadi bulan-bulanan para penggemar Hazel yang berada di kampus. Hari pertama saja ia sudah mendapatkan tatapan sinis dari beberapa orang.

"Hazel memang benar-benar gila!" umpat Gwiyomi kesal, ia merasa tidak nyaman jika terus terusan ditatap seperti itu oleh orang lain.

Belum lagi teman-teman seangkatannya yang meledeknya demen sama berondong. Benar-benar kacau.

Happy Reading.

TBC.

Terpopuler

Comments

Reny Ervina

Reny Ervina

hazel memang umurnya lebih muda, tp fikirannya dewasa

2024-03-01

1

Ita rahmawati

Ita rahmawati

gk tau ah bingung...🤭🤭🙈🙈

2023-05-11

2

Marwa

Marwa

Asik, ku kasi mawar utk mu

2023-03-03

1

lihat semua
Episodes
1 Kabar Terburuk.
2 Hancur Bersama.
3 Pernikahan Penuh Air Mata.
4 Sekarang Aku Ayahnya.
5 Hubungan Kita.
6 Berdamai Dengan Takdir.
7 Tempat Magang.
8 Anggap Aku Temanmu.
9 Membuka Hati.
10 Sebuah Keikhlasan.
11 Perasaan Yang Ditutupi.
12 Buku Catatan Rain.
13 Masa Lalu Kelam.
14 Kisah Seorang Anak.
15 Malam Yang Manis.
16 Little Baby.
17 Home Sweet Home.
18 Nongki Anak Muda.
19 Marah Tanpa Alasan.
20 Rencana Masa Depan.
21 Ketakutan Terbesar.
22 Kerja Sampingan.
23 Peluk Aku, Gwi.
24 Meminta Bantuan.
25 Tangisan Seorang Ibu.
26 Kondisi Tiara.
27 Membayar Taruhan.
28 Rasa Kecewa Yang Mendalam.
29 Emergency.
30 Kelahiran Sang Pewaris.
31 Baby Blues.
32 Mati Memang Jalan Terbaik.
33 Kembali Pulang.
34 Kabur.
35 Terus Melangkah.
36 Hujan.
37 Pria Yang Baik.
38 Perasaan Itu.
39 Masih Mencari.
40 Ayo Pulang.
41 Perjuangkan Aku, Rain.
42 Mengambil Milikku Kembali.
43 Firasat Ibu.
44 Cinta Seorang Ayah.
45 Jangan Memaksakan Dirimu.
46 Tunggu Aku, Gwi.
47 Menemukan Mu.
48 Cinta Dan Obsesi.
49 Bertahanlah.
50 Aku Akan Marah Padamu.
51 Terimakasih, Rain.
52 Jangan Macam-macam.
53 Sidang Perceraian.
54 Pengumuman Novel Baru.
55 Segenggam Harapan Yang Hilang.
56 Kebakaran.
57 Terlalu Mencintai.
58 Promo Novel Baru ( Sekretaris Kesayangan Tuan Gamma )
59 Umpan Yang Dimakan.
60 Perseteruan Dua Sahabat.
61 Sidang Hak Asuh.
62 Cinta Setelah Luka.
63 Lamaran Resmi.
64 Dunia Terus Berputar.
65 Fitting Baju Pengantin.
66 Datang Ke Rumah Kakak.
67 Selamat Malam Kakak Ipar.
68 Keikhlasan Hati.
69 Hari H.
70 Pernikahan Batal?
71 Pergilah, Aku Tidak Akan Melarangmu.
72 Menuntaskan Masalah.
73 Bersiaplah Ke Neraka, Rain!
74 Sial! Aku Terjebak.
75 Menunggu.
76 Pelukan Kerinduan.
77 Gagal Lagi?
78 Kehangatan Keluarga.
79 Persahabatan Telah Usai.
80 Pahlawan Keluarga Telah Tumbang.
81 Benar-benar Mencintaimu.
82 Kebahagiaan Keluarga Kecil.
83 Perjuanganku Telah Selesai.
84 Peristirahatan Terakhir.
85 It's All Right, Gwi.
86 Penuh Cinta.
87 One Day With You.
88 Suami Menyebalkan.
89 Rasa Cinta Yang Meluap-luap.
90 Ayahmu Sakit.
91 Arti Namaku.
92 Tamu Tak Disangka-sangka.
93 Aku Dan Kau.
94 Selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 H.
95 Luka Yang Belum Sembuh.
96 Tidak Ingin Membahasnya.
97 Kejadian Di Pagi Hari.
98 Kedatangan Amelia.
99 Tangis Penyesalan Ayah.
100 Aku Tidak Tahan Dengan Baumu.
101 Me Time.
102 Bab 102.
103 Bab 103.
104 Bab 104.
105 Bab 105.
106 Bab 106.
107 Bab 107.
108 Rencana Licik Amelia.
109 Bab 109.
110 Bab 110.
111 Bab 111.
112 Mencari Archie.
113 Bab 113.
114 Promo Novel Baru.
115 Bab 115.
116 Ternoda Sebelum Menikah End.
117 INFO NOVEL BARU ( Persimpangan Cinta Rajendra )
118 Promo Novel Baru.
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Kabar Terburuk.
2
Hancur Bersama.
3
Pernikahan Penuh Air Mata.
4
Sekarang Aku Ayahnya.
5
Hubungan Kita.
6
Berdamai Dengan Takdir.
7
Tempat Magang.
8
Anggap Aku Temanmu.
9
Membuka Hati.
10
Sebuah Keikhlasan.
11
Perasaan Yang Ditutupi.
12
Buku Catatan Rain.
13
Masa Lalu Kelam.
14
Kisah Seorang Anak.
15
Malam Yang Manis.
16
Little Baby.
17
Home Sweet Home.
18
Nongki Anak Muda.
19
Marah Tanpa Alasan.
20
Rencana Masa Depan.
21
Ketakutan Terbesar.
22
Kerja Sampingan.
23
Peluk Aku, Gwi.
24
Meminta Bantuan.
25
Tangisan Seorang Ibu.
26
Kondisi Tiara.
27
Membayar Taruhan.
28
Rasa Kecewa Yang Mendalam.
29
Emergency.
30
Kelahiran Sang Pewaris.
31
Baby Blues.
32
Mati Memang Jalan Terbaik.
33
Kembali Pulang.
34
Kabur.
35
Terus Melangkah.
36
Hujan.
37
Pria Yang Baik.
38
Perasaan Itu.
39
Masih Mencari.
40
Ayo Pulang.
41
Perjuangkan Aku, Rain.
42
Mengambil Milikku Kembali.
43
Firasat Ibu.
44
Cinta Seorang Ayah.
45
Jangan Memaksakan Dirimu.
46
Tunggu Aku, Gwi.
47
Menemukan Mu.
48
Cinta Dan Obsesi.
49
Bertahanlah.
50
Aku Akan Marah Padamu.
51
Terimakasih, Rain.
52
Jangan Macam-macam.
53
Sidang Perceraian.
54
Pengumuman Novel Baru.
55
Segenggam Harapan Yang Hilang.
56
Kebakaran.
57
Terlalu Mencintai.
58
Promo Novel Baru ( Sekretaris Kesayangan Tuan Gamma )
59
Umpan Yang Dimakan.
60
Perseteruan Dua Sahabat.
61
Sidang Hak Asuh.
62
Cinta Setelah Luka.
63
Lamaran Resmi.
64
Dunia Terus Berputar.
65
Fitting Baju Pengantin.
66
Datang Ke Rumah Kakak.
67
Selamat Malam Kakak Ipar.
68
Keikhlasan Hati.
69
Hari H.
70
Pernikahan Batal?
71
Pergilah, Aku Tidak Akan Melarangmu.
72
Menuntaskan Masalah.
73
Bersiaplah Ke Neraka, Rain!
74
Sial! Aku Terjebak.
75
Menunggu.
76
Pelukan Kerinduan.
77
Gagal Lagi?
78
Kehangatan Keluarga.
79
Persahabatan Telah Usai.
80
Pahlawan Keluarga Telah Tumbang.
81
Benar-benar Mencintaimu.
82
Kebahagiaan Keluarga Kecil.
83
Perjuanganku Telah Selesai.
84
Peristirahatan Terakhir.
85
It's All Right, Gwi.
86
Penuh Cinta.
87
One Day With You.
88
Suami Menyebalkan.
89
Rasa Cinta Yang Meluap-luap.
90
Ayahmu Sakit.
91
Arti Namaku.
92
Tamu Tak Disangka-sangka.
93
Aku Dan Kau.
94
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 H.
95
Luka Yang Belum Sembuh.
96
Tidak Ingin Membahasnya.
97
Kejadian Di Pagi Hari.
98
Kedatangan Amelia.
99
Tangis Penyesalan Ayah.
100
Aku Tidak Tahan Dengan Baumu.
101
Me Time.
102
Bab 102.
103
Bab 103.
104
Bab 104.
105
Bab 105.
106
Bab 106.
107
Bab 107.
108
Rencana Licik Amelia.
109
Bab 109.
110
Bab 110.
111
Bab 111.
112
Mencari Archie.
113
Bab 113.
114
Promo Novel Baru.
115
Bab 115.
116
Ternoda Sebelum Menikah End.
117
INFO NOVEL BARU ( Persimpangan Cinta Rajendra )
118
Promo Novel Baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!